Anda di halaman 1dari 4

C.

NERACA LAJUR ATAU KERTAS KERJA

Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau
berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data
akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan
dengan cara yang sistematis. Kertas kerja atau neraca lajur merupakan konsep atau
dasar untuk menyusun laporan keuangan. Artinya, bahwa dalam menyusun laporan
keuangan, tidak bisa hanya mengandalkan data yang terpisah – pisah. Oleh sebab itu,
neraca lajur atau kertas kerja fungsinya untuk mewadahi semua data yang terpisah
sehingga menjadi satu.

Tujuan Penyusunan neraca lajur diantaranya :


a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan
yang formal
c. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
membuat jurnal penyesuaian.

Bentuk neraca lajur


Bentuk neraca lajur yang lazim digunakan dalam praktik suatu perusahaan adalah
bentuk neraca lajur 10 kolom, yaitu :
Nama Perusahaan
Neraca Lajur
Per…………………………………
Ayat Neraca
Neraca
Penyesuaia Saldo Laba – Rugi Neraca
No Nama Perkiraan Saldo
n Disesuaikan
D K D K D K D K D K

Adapun Prosedur Penyusunan Neraca Lajur / langkah – langkah penyusunan neraca lajur
terdiri atas 5 langkah sebagai berikut :

1. Pengisian kolom neraca saldo, diisi dengan memasukkan saldo-saldo yang terdapat
dalam akun atau rekening buku besar ke dalam kolom Neraca Saldo pada formulir
neraca lajur, jumlah debit, dan jumlah kredit harus sama.
2. Pengisian kolom ayat penyesuaian yang isinya adalah jurnal penyesuaian dengan
menganalisis data pada akhir periode (data neraca saldo dan data penyesuaian). Jika
dibuat di luar form neraca lajur, tinggal memindahkan pada tempat yang sama, dengan
nama akun yang sama, dan jika nama akun tidak ada di deretan neraca saldo, dibuat
atau dibuka akun yang dibutuhkan dalam jurnal penyesuaian, dibawah akun – akun
yang ada di neraca saldo. Jumlah akhir untuk kolom ayat penyesuaian harus sama.
3. Pengisian kolom NSD. Isinya hasil perhitungan antara kolom neraca saldo dengan
ayat penyesuaian, dengan cara :
a. Jika hanya ada satu nilai; misal Kas di neraca saldo di sisi debit, tinggal
ditempatkan di NSD di sisi debit
b. Jika ada dua nilai/lebih, diperhitungkan. Artinya, dua nilai sama – sama di
sisi debit atau sama – sama di sisi kredit, dijumlahkan dan jika tempat
berbeda, misalnya satu debit dan satu kredit, dicari selisihnya dan ditempatkan
di sisi yang memiliki selisih. Misalnya, perlengkapan pada neraca saldo sebelah
debit 10.000, di kolom ayat penyesuaian di sebelah kredit 6.000, selisihnya
senilai 4.000 ditempatkan di NSD sisi debit.
Jumlah akhir kolom NSD harus sama.
4. Memindahkan jumlah-jumlah yang ada di dalam kolom Neraca Saldo
Disesuaikan ke dalam kolom Laba – Rugi dan kolom Neraca.
a. Untuk akun/rekening riil atau neraca yakni akun Harta, Utang dan Modal, harus
dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca, sesuai tempatnya. Artinya,
kalua berasal dari kolom debit, pemindahannya juga harus ke kolom debit.
Begitupun sebaliknya.
b. Untuk akun/rekening nominal atau rugi-laba yakni akun Pendapatan dan
Beban, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba – Rugi, sesuai
tempat asal.
5. Menjumlahkan kolom laba-rugi dan neraca. Jika dalam kolom laba-rugi lebih besar
sebelah Kredit, berarti “Laba” dan jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah
kredit. Dan sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba-rugi lebih besar sebelah Debit
berarti “Rugi” jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

CONTOH KERTAS KERJA BISA DILIHAT BUKU DI HAL 96-104


TERIMA KASIH TELAH BELAJAR DENGAN BAIK
SEMOGA KALIAN KAYA AKAN ILMU AKUNTANSI, TETAP SEMANGAT

Anda mungkin juga menyukai