Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tessa Agita

Kelas : 20AK3

NIM : 3012011024

Mata Kuliah : Accounting English

RINGKASAN PERTEMUAN 5

Kertas Kerja (Worksheet)

1. Pengertian Kertas Kerja

Kertas kerja (worksheet) adalah suatu daftar atau media pencatatan neraca saldo, jurnal
penyesuaian, laporan laba rugi, dan neraca yang disusun untuk mempermudah penyusunan
laporan keuangan. Dikarenakan bentuknya yang dibuat berlajur-lajur, maka kertas kerja sering
disebut juga sebagai neraca lajur.

Kertas kerja terdiri atas 5 bagian, yaitu:

-Neraca Saldo

-Ayat Jurnal Penyesuaian

-Neraca Saldo Yang Telah Disesuaikan

-Laporan Laba Rugi

-Neraca

2. Fungsi Kertas Kerja

Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu yang memudahkan dalam penyusunan laporan
keuangan. Oleh karena itu, kertas kerja bersifat opsional (boleh ada, boleh tidak). Jika tidak
menyusun kertas kerja, laporan keuangan juga bisa dibuat. Namun, bagi yang baru mempelajari
akuntansi menyusun kertas kerja dapat memudahkan dalam proses penyusunan laporan
keuangan.
3. Tujuan Menyusun Kertas Kerja

Penyusunan kertas kerja ini memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Membantu atau mempermudah dalam proses menyusun laporan keuangan.

b. Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin atau dapat terjadi selama proses


menyusun jurnal penyesuaian.

c. Memeriksa terhadap ketepatan perhitungan yang dilakukan.

4. Bentuk Kertas Kerja

Kertas kerja dapat terdiri atas 6, 8, 10, dan 12 kolom. Bentuk kertas kerja yang
sering digunakan adalah kertas kerja 10 kolom.

a. Kertas kerja 6 kolom

Neraca Saldo Laba/Rugi Neraca


D K D K D K
No Nama Akun

b. Kertas kerja 8 kolom

No Nama Akun Neraca Penyesuaian Laba/Rugi Neraca


Saldo
D K D K D K D K

c. Kertas kerja 10 kolom


No Nama Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Laba/Rugi Neraca
Akun Saldo
Disesuaikan
D K D K D K D K D K

d. Kertas kerja 12 kolom

No Nama Neraca Penyesuaian Neraca Laba/Rugi Perubahan Neraca


Akun Saldo Saldo Modal
Disesuaikan
D K D K D K D K D K D K

5. Cara Menyusun Kertas Kerja

Langkah-langkah dalam penyusunan kertas kerja (sepuluh kolom) adalah sebagai berikut.

1. Mengisi kolom kode akun, nama akun, dan saldo setiap akun sesuai keterangan dan
nilai yang terdapat dalam buku besar ke kolom neraca saldo.

2. Mengisi kolom penyesuaian dengan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.

3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan menambah atau mengurangi saldo
pada neraca saldo dengan saldo penyesuaian.

4. Mengisi kolom laba rugi dengan akun-akun nominal atau akun sementara, yang terdiri
atas akun pendapatan dan akun beban.

5. Mengisi kolom neraca dengan saldo akun riil atau kolom permanen .Seperti pada
kolom laba rugi, kolom neraca diisi dengan saldo yang diambil pada neraca saldo
disesuaikan.
Contoh Kertas Kerja

Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

1. Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyusunan laporan keuangan yang dimulai dengan
menganalisis dan membuat jurnal untuk transaksi-tansaksi dan diakhiri dengan membuat jurnal
penutup guna menyiapkan catatan akuntansi untuk transaksi-transaksi periode berikutnya.
Disebut siklus karena langkah-langkah ini standar dan berulang pada akhir setiap periode
akuntansi.

Siklus akuntansi memiliki 3 tahap, yaitu : Tahap pencatatan, yaitu terdiri dari pencatatan
bukti-bukti transaksi keuangan penjurnalan, dan pemindahbukuan (posting) dari jurnal umum ke
buku besar. Tahap pengikhtisaran, yaitu terdiri dari pembuatan neraca saldo, jurnal penyesuaian,
dan kertas kerja. Tahap pembuatan laporan keuangan, yaitu terdiri dari pembuatan neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas/modal, dan laporan arus kas.

2. Tahapan-tahapan dalam Siklus Akuntansi


Tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Transaksi

Langkah pertama di dalam suatu siklus akuntansi ialah mengidentifikasi transaksi.

Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak secara
langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan bisa dinilai ke dalam unit moneter
secara objektif. Transaksi yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti transaksi agar bisa
dilakukan identifikasi. 

2. Analisis Transaksi

Double-entry system adalah sistem pencatatan akuntansi yang umum dilakukan. Tiap


transaksi akuntansi harus berpengaruh pada posisi debit dan kredit dalam jumlah sama besar.
Maka, persamaan yang biasa dipakai berupa:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Contoh Analisis Transaksi adalah sebagai berikut :

Diinvestasikan uang tunai Rp1.600.000,00 dan perlengkapan Rp500.000,00 dan peralatan


Rp850.000,00

Analisis transaksi:

Kas berupa harta bertambah Rp1.600.000,00

Perlengkapan berupa harta bertambah Rp500.000,00

Peralatan harta bertambah Rp850.000,00

Modal bertambah Rp2.950.000,00

3. Pencatatan Transaksi Ke dalam Jurnal

Setelah informasi transaksi dianalisis, selanjutnya dicatat secara beruntut di buku jurnal.
Jurnal merupakan suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang akan terjadi dalam
suatu periode akuntansi.
4. Posting Buku Besar

Langkah selanjutnya ialah memposting transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal ke
dalam buku besar. Buku besar merupakan suatu kumpulan akun dan disusun scara berurutan
berdasarkan kode akun sehingga mudah ditemukan ketika diperlukan..

5. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan suatu daftar saldo rekening buku besar pada periode tertentu
saja. Cara menyusun neraca saldo dengan memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam
neraca saldo untuk disatukan menjadi satu. Saldo di neraca saldo harus sama jumlahnya. Apabila
jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di dalam kredit jadi bisa dikatakan bahwa
neraca saldo tidak seimbang atau tidak sama berarti masih terdapat kesalahan.

6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, atau ada satupun
transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dari itu dicatat dalam jurnal penyesuaian agar
sesuai dengan kondisi sebenarnya berdasarkan akuntansi akrual sehingga perusahaan dapat
membuat laporan keuangan dengan tepat.

7. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Pada tahapan ini, menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang
telah disesuaikan di dalam buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.

Saldo pada akun-akun buku besar tersebut dikelompokan ke dalam kelompok aktiva atau
pasiva. Saldo di antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo tersebut juga harus
seimbang.

8. Penyusunan Laporan Keuangan

Dari informasi di neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yakni menyusun
suatu laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut yang disusun sebagai berikut :

 Laporan laba rugi digunakan untuk menguraikan kinerja suatu perusahaan.


 Laporan perubahan modal digunakan untuk memeriksa perubahan pada modal yang telah
terjadi.

 Neraca juga dapat digunakan memperhitungkan likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.

 Laporan arus kas juga digunakan untuk memberikan suatu informasi yang relevan
mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan

9. Penyusunan Jurnal Penutup

Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup laporan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas karena saldo akun tersebut merupakan saldo sementara. Oleh karena
itu, saldo-saldo pada laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas harus ditutup atau
dinolkan.

10. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan (Opsional)

Neraca saldo ini merupakan daftar saldo suatu rekening buku besar setelah dibuatnya
jurnal penutup. Oleh karena itu, neraca saldo ini hanya bisa memuat saldo rekening permanen
nya saja.

Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan ialah untuk mendapatkan keyakinan
bahwa saldo yang seimbang sudah benar dan akurat. Sehingga penyusunan neraca saldo tersebut
tidak hanya bersifat opsional saja.

11. Penyusunan Jurnal Pembalik (Opsional)

Tujuan jurnal pembalik ialah menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi tertentu


yang terjadi secara repetitif di periode berikutnya. Sebab tujuannya hanya untuk
menyederhanakan oleh karena itu tahap terakhir ini juga bersifat opsional.
Jurnal pembalik biasanya dapat dibuat di awal periode berikutnya. Caranya adalah
dengan membuat jurnal pembalik nya dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat. Dengan
demikian membalikan akun yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian dari yang awalnya debit
menjadi kredit dan dari yang awalnya kredit menjadi debit.

Daftar Referensi

https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/accounting-cycle/

https://studyfinance.com/accounting-worksheet/

https://www.iedunote.com/accounting-cycle-10-steps

https://www.iedunote.com/worksheet

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/accounting-cycle

https://www.myaccountingcourse.com/accounting-cycle/accounting-worksheet

https://xplaind.com/794246/accounting-cycle

Anda mungkin juga menyukai