MAKALAH
Dosen: Dr.Drs.H.Mukson,M.M.,M.Pd
Disusun oleh
SAROTUN (62201200041)
BREBES
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syurkur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya makalah yang berjudul “Bab 4,Penyelsaian Siklus Akuntansi” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan salah satu tugas
dari mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 di Universitas Muhadi Setiabudi
Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini,
terutama kepada Bapak Dr.Drs.H.Mukson,M.M.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar
Akuntansi2
Namun dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik secara
teknis maupun secara materi, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB 2........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Neraca Lajur.....................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian neraca lajur..............................................................................................5
2.1.2Tujuan Pemakaian Neraca Lajur................................................................................5
2.1.3 Format Neraca Lajur..................................................................................................5
2.1.4 Tahap Penyusunan Neraca Lajur...............................................................................6
2.1.5 Penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur...................................................9
2.2 Proses Tutup Buku.........................................................................................................11
2.2.1.Menyusun jurnal penutup........................................................................................11
2.2.2. Menyusun Neraca Saldo Sesudah Penutupan.........................................................13
2.3 Rangkuman Siklus Akuntansi........................................................................................15
2.3.1 Ayat jurnal pembalik(sebuah langkah opsional).....................................................18
2.4 Neraca Berklasifikasi.....................................................................................................19
BAB III....................................................................................................................................22
PENUTUP................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan................................................................................................................22
DARTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada makalah (Bab 4) ini akan dijelaskan peranan dari neraca lajur dalam akuntansi
sebagai tahap akhir dari siklus akuntansi terutama dalam proses tutup buku kemudian akan
diperhitungkan jurnal koreksi dan neraca berklasifikasi.
1.3 Tujuan
- Menyusun neraca lajur
- Menjelaskan proses dari tutup buku
- Menggambarkan isi dan tujuan dari neraca saldo sesudah penutupan
- Menetapkan tahap-tahap yang diperlukan dalam siklus akuntansi
- Menjelaskan pendekatan-pendekatan untuk membuat ayat jurnal koreksi
- Menyebutkan bagian-bagian darineraca berklasifikasi
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Neraca lajur atau work sheet adalah kertas berkolom yang direncanakan secara khusus
untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan
menyusun laporan keuangan.
Neraca lajur adalah Alat yang digunakan untuk memahami arus data akuntansi dari neraca
saldo sebelum penyesuaian sampai laporan keuangan.
Neraca lajur bukan merupakan pencatatan akuntansi yang permanen bukan pula merupakan
jurnal atau bagian dari buku besar umum
Neraca lajur merupakan suatu alat bantu yang digunakan untuk mempermudah penyusunan
jurnal penyesuaian dan laporan keuangan.
Neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi yang formal. Penyusunan
neraca lajur merupakan opsional yang berarti boleh digunakan dan boleh juga tidak
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Akan tetapi untuk tujuan pembelajaran,
maka penyusunan neraca lajur bagi mahasiswa tetap harus dilakukan untuk memastikan
pekerjaan akuntansi telah dilakukan dengan sebaik-baiknya.
5
2. Neraca lajur 10 kolom
D K D K D K D K D K D K
Keterangan:
1. Kolom Akun & Neraca saldo: Disusun dari Jurnal Umum, Akun di urutkan dari mulai
Asset, Kewajiban, Ekuitas pemilik, Pendapatan dan Beban
2. Jurnal Penyesuaian: Diisi Ayat jurnal penyesuaian, memiliki dua keungkinan yaitu
Tangguhan (Saldo saat ini diubah) atau Akrual (informasi baru dimasukan)
3. Neraca saldo setelah penyesuaian: Selisih atau penggabungan dari neraca saldo dan
jurnal penyesuaian
Susun/ Masukan neraca saldo ke dalam neraca lajur kolom neraca saldo
Teruskan jumlah neraca saldo disesuikan ke kolom laporan keuangan yang tepat
-Untuk akun pendapatan dan beban , saldo akhirnya dipindahkan ke kolom laba rugi
6
Jumlahkan kolom-kolom laporan, hitung laba rugi laba bersih dan lengkapi neraca
lajur
-Selisih debet kredit Neraca , dan debet kredit laba rugi, harus sama
-Serta nilainya itu merupakan nilai laba tahun berjalan
Contoh Neraca Lajur
NERACA LAJUR
31 Oktober 2005
D K D K D K
Kas 15.200 15.200
Perlengkapan Iklan 2.500 a)1.500 1.000
Asuransi Dibayar Dimuka 600 b) 50 550
Peralatan Kantor 5.000 5.000
Wesel Bayar 5.000 5.000
Utang Usaha 2.500 2.500
Pendapatan Ditrm dmuka 1.200 d) 400 800
Modal 10.000 10.000
Penarikan/Prive 500 500
Pendapatan Jasa 10.000 d) 400 10.600
c) 200
Beban Gaji 4.000 g)1.200 5.200
7
= 3.350 =3.350 =30.100 =30.100
D K D K
Kas 15.200
Perlengkapan Iklan 1.000
Asuransi Dibayar Dimuka 550
Peralatan Kantor 5.000
Wesel Bayar 5.000
Utang Usaha 2.500
Pendapatan Ditrm dmuka 800
Modal 10.000
Penarikan/Prive 500
Pendapatan Jasa 10.600
Beban Gaji 5.200
8
Penyusunan laporan keuangan merupakan tahap selanjutnya dalam siklus
akuntansi. Laporan keuangan terdiri dari:
Penyusunan laporan keuangan akan lebih mudah jika semua kolom laba/rugi
dan kolom neraca (laporan posisi keuangan) di neraca lajur sudah diisi.
Saldo pendapatan dan beban di neraca lajur kolom laba rugi digunakan untuk
menyusun laporan keuangan.
Pendapatan:
Pendapatan Jasa 10.600
Beban
Beban Gaji 5.200
Beban perlengkapan iklan 1.500
Beban Sewa 900
Beban Asuransi 50
7.650
Laba Bersih 2.950
9
Modal 1 Oktober -0
Ditambah Investasi 10.000
12.950
12.950
Dikurangi Penarikan 500
12.450
Laporan posisi keuangan atau yang sering disebut neraca ialah suatu laporan yang
disusun sedemikian rupa berdasarkan prinsip–prinsip akuntansi sehingga
menggambarkan kondisi keuangan atau keadaan aset, liabilitas dan ekuitas entitas
pada tanggal tertentu. Laporan ini merupakan sumber informasi utama tentang
posisi keuangan karena merangkum elemen – elemen yang berhubungan langsung
dengan pengukuran posisi keuangan yaitu aset, liabilitas dan ekuitas.
Aset
Kas 15.200
Piutang Usaha 200
Perlengkapan iklan 1.000
Asuransi dibayar dimuka 550
Peralatan Kantor 5.000
21.950
Kewajiban
Wesel Bayar 5000
Utang Usaha 2500
Pendapatan diterima dimuka 800
Utang Gaji 1200
Total Kewajiban 9500
10
Ekuitas pemilik
Modal 12450
Total kewajibadan Ekuitas 21.950
Neraca lajur bukan merupakan suatu jurnal dan tidak dapat digunakan sebagai dasar
untuk pembukuan ke akun buku besar. Menyesuaikan akun-akun tersebut penting dilakukan
penjurnalan penyelesaian dan membukukannya ke buku besar. Jurnal penyesuaian dibuat dari
kolom penyesuaian di neraca lajur.
Akun sementara atau akun nominal berkaitan dengan periode akuntansi yang sedang
berjalan, yang meliputi semua akun laporan laba rugi dan prive atau penarikan oleh
pemilik.
Akun Permanen atau akun Riil berkitan dengan satu atau lebih periode akuntansi
dimasa yang akan datang yang meliputi semua akun-akun neraca termasuk modal
pemilik.
Akun Sementara atau Nominal (Akun ini Akun Permanen atau Riil (Akun ini tidak
mengalami penutupan) mengalami penuupan)
• Seluruh akun pendapatan • Seluruh akun asset
• Seluruh akun Beban • Seluruh Akun kewajiban
• Akun penarikan oleh • Akun modal Pemilik
pemilik/Prive
Pada akhir periode akuntansi saldo akun sementara ditransfer ke akun Rill
ekuitas pemilik, modal pemilik,dengan membuat ayat jurnal penutup. Jurnal penutup
secara formal mengakui transfer dari laba (Rugi) bersih dan penarikan oleh pemilik
Ke modal pemilik dalam suatu buku besar. Hasil Dari jurnal tersebut ditunjukkan
dalam laporan ekuitas pemilik. Jurnal-jurnal tersebut juga menghasilkan saldo nol
dalam setiap akun sementara. Akun-akun tersebut kemudian siap untuk
mengakumulasi data dalam proses akuntansi berikutnya yang terpisah dari data
11
periode sebelumnya. Akun permanen tidak ditutup mengakumulasi data dalam proses
akuntansi berikutnya yang terpisah dari data periode sebelumnya. Akun permanen
tidak ditutup
Dalam membuat ayat jurnal penutup masing-masing akun laporan laba rugi
akan ditutup secara langsung ke modal pemilik. Bagaimanapun juga hal tersebut akan
menghasilkan rincian yang berlebihan dalam akun modal pemilik dengan demikian
akun pendapatan dan beban ditutup ke akun sementara lainnya yaitu akun ikhtisar
laba rugi. Transfer dari akun ini ke akun modal pemilik hanya meliputi laba (rugi)
bersih
Ayat jurnal penutup dicatat dalam jurnal umum. Keterangan dari ayat jurnal
penutup yang disisipkan dalam jurnal antara ayat jurnal penyesuaian terakhir dengan
ayat jurnal penutup pertama, mengidentifikasi jurnal tersebut.Kemudian ayat jurnal
penutup diposting ke akun buku besar
Ayat jurnal penutup dibuat langsung dari saldo yang sudah disesuaikan dalam
buku besar dari kolom laporan laba rugi dan Saldo neraca lajur, atau dari laporan laba
rugi dan ekuitas pemilik, Ayat jurnal penutup yang terpisah dapat dibuat untuk
masing-masing akun nominal tetapi empat jurnal berikut ini membuahkan hasil yang
lebih efisien
1. Debit masing-masing akun pendapatan sebesar saldonya dan kredit akun ikhtisar
Laba Rugi untuk modal pendapatan
2.Debit akun ikhtisar Laba Rugi untuk total beban dan kredit masing-masing akun
beban sebesar saldonya
3. Debit akun ikhtisar laba rugi dan kredit modal pemilik sejumlah laba bersih
4. Debit modal pemilik sebesar saldo penarikan oleh pemilik dan Credit penarikan
oleh pemilik dengan jumlah yang sama
Proses Penutupan;
12
Ilustrasi Ayat Jurnal Penutup
Jurnal Umum
Perhatikan bahwa jumlah dalam jurnal ikhtisar laba rugi 1 dan 2 meruoakan total dari
kolom debet dan kredit laba rugi masing masing dalam neraca lajur.
- Hindari penggandaan saldo pendapatan dan beban yang terjadi secara tidak
sengaja dalam menghindari jumlah nol
- Janagn menutup penarikan oleh pemilik melalui akun ikhtisar laba
rugi.penarikan oleh pemilik bukan merupakan beban dan bukan merupakan
faktor yang menentukan laba bersih.
Setelah semua ayat jurnal penutup dijurnal dan dibukukan,Neraca saldo lain yang disebut
sebagai neraca saldo sesudah penutupan, Disusun dari buku besar.Neraca saldo sesudah
penutupan ,Neraca ini berisi daftar akun riil beserta saldo saldonya setelah ayat jurnal
penutup dijurnal dan diposting ke buku besar.
13
Tujuan dari neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan saldo akun riil yang akan
berlanjut pada periode akuntansi berikutnya.Oleh karena semua semua akun sementara akan
bersaldo nol,maka neraca saldo sesudah penutupan hanya akan terdiri atas akun neraca yang
riil
Neraca saldo sesudah penutupan memberikan bukti bahwa penjurnalan dan pembukuan
ayat jurnal penutup telah diselesaikan.Selain itu,juga menunjukan keseimbangan persamaan
akuntansi pada akhir periode akuntansi.Bagaimanapun juga,seperti halnya neraca saldo,tidak
terdapat bukti bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau penjurnalan sudah dilakukan dengan
tepat, sebagai contoh neraca saldo sesudah penutupan akan seimbang jika terdapat suatu
transaksi yang tidak dijurnal dan dibukukan atau jika suatu transaksi dijurnal dan di bukukan
dua kali
31 Okt 2005
Debit Kredit
Kas 15.200
Modal 12.450
21.950 21.950
14
2.3 Rangkuman Siklus Akuntansi
Pada dasarnya, akuntansi didefinisikan sebagai pencatatan, pengelompokan, dan
pelaporan transaksi keuangan. Lebih detailnya, pengertian akuntansi sendiri menurut
Rudianto (2010:10) adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk
angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan melaporkan aktivitas / transaksi suatu
badan usaha dalam bentuk informasi keuangan.
Tahap pertama dalam siklus akuntansi ini dimulai dengan mengumpulkan data
transaksi keuangan yang umumnya disebut nota. Bukti transaksi keuangan tidak harus
selalu dalam bentuk nota, namun bisa dalam bentuk surat perjanjian, surat pengakuan
utang-piutang, atau kuitansi.
Bukti-bukti inilah yang kemudian dijadikan dasar dalam melakukan analisis atau
identifikasi, apakah transaksi tersebut diakui atau tidak. Misalnya, usaha Anda pada
tanggal 20 Februari 2020 melakukan pembelian pesawat telepon, di mana dalam
pembelian tersebut Anda mendapatkan nota sebagai bukti pembelian. Selain membeli
pesawat telepon, Anda juga memberikan uang makan karyawan produksi, dan karyawan
yang menerima uang makan menandatangani kuitansi. Bukti pembelian telepon dan
kuitansi uang makan ini yang dikumpulkan oleh staf accounting yang kemudian
diverifikasi apakah bukti tersebut sah atau tidak dan berapa besarnya nilai yang diakui.
Setelah bukti transaksi diterima dan dianalisis, maka tahap berikutnya adalah
memasukkan nilai yang tercantum pada bukti transaksi ke dalam buku catatan transaksi.
Proses pencatatan ini disebut menjurnal atau posting. Pembuatan jurnal bisa dilakukan
setiap kali setiap ada transaksi atau sekaligus dimasukkan pada sore hari menjelang jam
kerja tutup. Pencatatan transaksi ini dalam akuntansi disebut dengan Jurnal Umum.
Pada era digital saat ini, proses menjurnal sudah jarang dilakukan secara manual
melainkan dengan menggunakan software akuntansi.
15
3. Memindah jurnal umum ke buku besar
Pada jurnal umum, catatan transaksi masih tercampur dengan berbagai macam
transaksi lainnya. Di tahap ketiga ini catatan transaksi dipindahkan sesuai dengan
kelompok akunnya (sesuai dengan jenis transaksi).
Misalnya, jenis transaksi pembelian aset dimasukkan ke dalam akun aktiva tetap,
transaksi penjualan dimasukkan ke dalam akun penjualan. Kelompok akun ini disebut
dengan Buku Besar. Dalam buku besar, satu jenis transaksi dikumpulkan menjadi satu
kelompok, contohnya akun kas terdiri dari transaksi yang hanya berupa kas saja atau akun
buku besar penjualan berisi transaksi penjualan saja. Pada akhir tahapan ini, nilai-nilai
transaksi yang terkumpul akan membentuk nilai akhir yang disebut dengan saldo akhir,
yang dapat berupa saldo debit atau kredit sesuai dengan jenis akunnya.
Pada saat ini, munculnya software akuntansi membuat proses ini menjadi lebih
mudah. Software akuntansi akan secara otomatis melakukan pemindahan data dari jurnal
umum ke buku besar, setelah posting dilakukan. Proses ini jika dikerjakan secara manual
maka dilakukan setiap kali menjelang penutupan buku, sehingga saldo akhir buku besar
juga baru bisa diketahui saat itu. Namun jika dengan menggunakan software akuntansi,
proses ini terjadi setiap kali transaksi diinput ke dalam software dan saldo akhir akan
diketahui saat itu juga.
Neraca percobaan dibuat menjelang penutupan buku. Langkah ini dilakukan untuk
memastikan bahwa jumlah nilai transaksi debit sama dengan transaksi kredit. Saldo akhir
pada akun bersaldo debit dijumlahkan dan saldo pada akun bersaldo negatif juga
dijumlahkan kemudian dibandingkan. Jika nilainya sama berarti sudah balance. Lalu
bagaimana jika tidak balance? Maka harus ditelusuri kembali, dilakukan pengecekan
mengapa terjadi ketidaksamaan.
Kesalahan perhitungan (nilai transaksi yang dicatat terlalu besar atau terlalu kecil)
Ada transaksi yang tidak bisa diakui akibat penerapan sistem akrual.
16
Melakukan langkah pada poin 4, jika masih belum balance maka langkah 5
diulangi. Kedua langkah tersebut harus dilakukan sampai balance.
3. Neraca
Setelah langkah ini dilakukan, maka akun pada pendapatan dan biaya bernilai nol.
Akun yang memiliki nilai saldo adalah akun yang masuk dalam kelompok neraca
(piutang, kas, persediaan, aktiva tetap, dan modal).
Inilah tahap terakhir dalam siklus akuntansi. Membuat penyesuaian kembali ini
dilakukan untuk:
17
Kesalahan mungkin terjadi dalam proses pencatatan. Kesalahan seharusnya dikoreksi
sesegera mungkin dengan menjurnal dan membukukan ayat jurnal koreksi.Jika dalam
pencatatan akuntansi terbebas dari kesalahan,maka tidak diperlukan adanya ayat jurnal
koreks. Anda seharusnya mengetahui beberapa perbedaan antara jurnal koreksi dan jurnal
penyesuaian,
Pertama, jurnal penyesuaian merupakan bagian pelengkap dari siklus akuntansi ayat jurnal
koreksi tidak diperlukan jika pencatatan terbebas dari kesalahan
Kasus 1 pada tanggal 10 Mei terdapat penerimaan kas sebesar $50 dari pembayaran piutang
konsumen yang di jurnal dan dibukukan sebagai debit pada kas sebesar $50 dan sebagai
kredit pada pendapatan jasa sebesar $50 kesalahan ini diketahui pada tanggal 20 Mei pada
saat konsumen melunasi sisa tagihan
Kas (D) 50
Kas(D) 50
Piutang usaha(K) 50
Perbandingan jurnal yang salah dengan jurnal yang benar menunjukkan bahwa debit
pada kas sebesar $50 adalah benar akan tetapi kredit pada pendapatan jasa sebesar $50
seharusnya dikredit ke akun piutang usaha.Sebagai hasilnya baik pendapatan jasa maupun
piutang usaha disajikan terlalu tinggi atau lebih saji dalam buku besar perusahaan ayat jurnal
koreksi yang diperlukan adalah sebagai berikut.
Jurnal koreksi
a. Aset Lancar
Aset lancar (current assets) adalah kas dan sumber daya lain yang diharapkan dapar
diubah menjadi kas atau dijual atau dipakai untuk kegiatan bisnis dalam jangka waktu
satu tahun dari tanggal neraca atau paling lama selama siklus operasi perusahaun. Sebagai
contoh, piutang usaha merupakan aset lancar karena akan diubah menjadi kas melalui
penagihan dalam satu tahun.
Siklus operasi (operating cycle) perusahaan adalah rata-rata waktu yang diperlukan
untuk beralih dari kas menjadi kas untuk menghasilkan pendapatan. Istilah siklus
menandakan arus sirkulasi, di mana dalam kasus ini. diawali dan diakhiri dengan kas.
Sebagai contoh, pada perusahaan pengangkutan milik pemerintah, siklus operasi
cenderung pendek karena jasa yang diberikan seluruhnya berada pada basis kas. Di sisi
lain, siklus operasi untuk perusahaan manufaktur bersitat panjang: perusahaan manufaktur
membeli bahan baku, memproduksi dan menjual produk yang diltasilkan, menagih
konsumen, dan mengumpulkan kas. Hal ini merupakan siklus kas menjadi kas yang
mungkin dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Sebagian besar perusahaan memiliki
siklus operasi kurang dari satu tahun. Pembahasan mengenai siklus operasi akan
dilanjutkan di bab berikutnya.
Dalam perusahaan jasa, biasanya mengakui empat jenis aset lancar: (1) kas, (2)
investasi jangka pendek seperti obligasi pemerintah Amerika Serikat, (3) piutang (wesel
tagih, piutang usaha, dan piutang bunga), dan (4) beban dibayar di muka (asuransi dan
19
perlengkapan). Pos-pos tersebut diurutkan berdasarkan tingkat likuiditas. Pengurutan
dilakukan berdasarkan pos-pos mana yang diharapkan bisa diubah menjadi kas
c. Aset Tetap
Aset tidak berwujud merupakan sumber daya tidak lancar yang tidak memiliki
wujud fisik. Aset tersebut dicatat sebesar harga perolehan, dan harg tersebut akan
dibebankan sepanjang masa manfaat aset tidak berwujud tersebut.Aset tidak berwujud
(intangible assets) merupakan sumber daya tidak luncar yang tidak berwujud meliputi hak
paten, hak cipta, dan merek dagang atau merek nama yang memberikan hak eksklusif
untuk menggunakan hak tersebut dalam periode waktu tertentu. Nilainya bagi perusahaan
umumnya diperoleh dari hak atau hak istimewa yang dijamin oleh pemerintah.
Di urutan pertama dari bagian kewajiban dan ekuitas pemilik pada laporan neraca
adalah kewajiban jangka pendek, Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang
diharapkan akan dibayar dari aset lancar yang ada atau melalui pembuatan kewajiban
jangka pendek lainnya Seperti dalam kusus aset lancar periode waktu pembayaran adalah
satu tahun atau yang lebih lama yaitu selama siklus operasi. Kewajiban jangka pendek
meliputi (1) utang yang terkait dengan siklus operasi, seperti utang usaha serta utang gaji
dan upah, dan (2) utang jangka pendek lami seperti utang pinjaman bank. utang hunga,
pajak terutang. dan bagian dari kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
periode berjalan (pembayaran yang dilakukan dalam tahun berikutnya pada kewajiban
jangka panjang)
20
sebelumnya. Wesel bayar umumnya disajikan terlebih dahulu, yang kemudian diikuti
dengan utang usaha.Akun lainnya kemudian disajikan secara berurutan,
Kewajiban yang diharapkan dapat dilunasi setelah satu tahun atau satu siklus operasi
perusahaan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang (long-term liabilities).
Kewajiban dalam kelompok ini meliputi utang obligasi, utang hipotek, wesel bayar
jangka panjang, kewajiban sewa guna usaha (leasing), dan kewajiban tunjangan hari tua
(pensiun) pegawai, Beberapa perusahaan melaporkan utang jangka panjang yang jatuh
tempo setelah satu tahun sebagai jumlah tersendiri dalam neraca.
6. Ekuitas Pemilik
Isi dari bagian ekuitas pemilik berbeda-beda, bergantung pada bentuk
perusahaan Dalam perusahaan perseorangan, hanya terdapat satu akun modal. Dalam
perusahaan persekutuan (partnership) ,terdiri atas akun modal untuk masing- masing
sekutu. Untuk perseroan (corporation), ekuitas pemilik dibagi menjadi dua akun-
Saham Modal dan Saldo Laba. Investasi aset dalam perusahaan dicatat oleh pemegang
saham dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun Saham Modal. ditahan untuk
tujuan kegiatan bisnis akan dicatat dalam akun Saldo Laba. Akun Saham Modal dan
Saldo Laba dilaporkan sebagai ekuitas pemegang saham
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(c) memasukkan saldo yang disesuaikan ke dalam kolom neraca saldo disesuaikan,
(d) memindahkan jumlah neraca saldo disesuaikan ke dalam kolom laporan keuangan
yang sesuai, dan
(e) menjumlahkan kolom laporan keuangan, menghitung laba (rugi) bersih, dan
menyelesaikan neraca lajur.
Tutup buku terjadi pada akhir periode akuntansi. Proses yang dilakukan adalah
membuat jurnal dan memasukkan ayat jurnal penutupan serta kemudian menghitung
dan menyeimbangkan seluruh akun. Pada saat tutup buku, ayat jurnal terpisah dibuat
untuk menutup pendapatan dan beban ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi, Ikhtisar
Laba Rugi ke dalam Modal Pemilik, dan Penarikan oleh Pemilik ke dalam Modal
Pemilik. Hanya akun temporer yang ditutup.
3. Menjelaskan isi dan tujuan dari neraca saldo sesudah penutupan. Neraca saldo
sesudah penutupan mencakup saldo akun permanen yang dibawa ke periode akuntansi
berikutnya. Tujuan neraca saldo adalah untuk membuktikan keseimbangan saldo akun
yang ada.
22
(d) Menyusun neraca saldo,
23
DARTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/12288913/
https://www.academia.edu.37461324/Modul_Pengantar_Akuntansi_2_PERTEMUAN_1_Re
view_Siklus_Akuntansi
https://slidetodoc.com/bab-4-penyelesaian-siklus-akuntansi-pengantar-akuntansi-edisi/
24
25