Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap transaksi keuangan akan memengaruhi posisi keuangan perusahaan, dengan
adanya transaksi dapat memengaruhi pada kelompok aktiva saja atau bisa juga
memengaruhi pasiva saja atau bahkan memengaruhi aktiva dan pasiva secara bersamaan.
Artinya setiap perubahan akan menunjukkan perubahan secara berpasangan baik antara
harta dengan harta, antara harta dengan utang atau antara harta dengan modal, oleh
karena itu pencatatannya dinamakan sistem akuntansi  berpasangan (double entry
accounting system). Berdasarkan pada bukti transaksi tersebut dicatat dalam persamaan
dasar

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana bagan pencatatan transaksi  penyusunan  laporan keuangan ?
2. Apa pengertian neraca lajur ?
3. Apa tujuan pembuatan neraca lajur ?
4. Bagaimana bentuk neraca lajur  dan bagaimana pula contohnya ?
5. Bagaiman proses penyusunan neraca lajur ?
6. Bagaiman penyusunan laporan keuangan dari neraca lajur?
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAGAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN


KEUANGAN

B. PENGERTIAN NERACA LAJUR


Neraca Lajur  adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang
untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan
menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis.
Neraca lajur bukan catatan akuntansi maupun laporan keuangan, tetapi kertas kerja
untuk membantu menyusun laporan keuangan.

C. TUJUAN PEMAKAIAN NERACA LAJUR


a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan
yang formal.
c. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
membuat jurnal penyesuaian.

D. BENTUK NERACA LAJUR


Bentuk neraca lajur ada 2, yaitu :
a. Neraca Lajur 10 Kolom
b. Neraca Lajur  12 Kolom
Neraca Lajur 12 Kolom merupakan neraca lajur yang lengkap.

Contoh Neraca Lajur 10 Kolom


PT. Langgeng Sentosa
NERACA LAJUR
Periode 1 Januari – 31 Desember 2002

Neraca Saldo
Neraca Rugi-
Perkiraan Penyesuain setelah Neraca 
Saldo  Laba 
Penyesuain 

  D  K  D  K  D  K  D  K  D  K 

                     
                     
                     
                     
                     

Contoh Neraca Lajur 12 Kolom

E. PROSES PENYUSUNAN NERACA LAJUR


 Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada
formulir neraca lajur.
 Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.
 Mengisi kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
 Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke
dalam kolom rugi-laba atau kolom neraca.
 Menjumlahkan kolom rugi laba dan kolom neraca, memasukkan angka laba bersih
atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas
dan menjumlahkan kembali kolom-kolom tersebut.

F. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DARI NERACA LAJUR


 Informasi yang diperlukan untuk menyusun neraca dan laporan rugi laba telah
tersedia di neraca lajur.
 Laporan rugi-laba disusun dengan mengambil data yang tercantum dalam kolom
rugi-laba.
 Neraca disusun dengan mengambil data yang tercantum dalam kolom neraca.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil diskusi kelompok kami, secara ringkas dapat disimpulkan
bahwa neraca lajur dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah penyusunan laporan keuangan, karena neraca lajur menyajikan saldo
– saldo rekening dan penyesuaian yang berkompeten.
2. Membantu menghindari kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi pada saat
pemuatan penyesuaian.
3. Memungkinkan penyusunan laporan keuangan sementara (interim), tanpa harus
menyelenggarakan jurnal penyesuaian secara formal.

B. SARAN
Setelah disusunnya makalah mengenai Pemanfaatan Neraca Lajur, diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khusunya dimata kuliah Pengantar Akuntansi. Begitu juga
alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber
sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis berharap para pembaca yang budiman berkenan memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman.
DAFTAR PUSTAKA

·         http://agustin.staff.gunadarma.ac.id
·         http://ummy16.files.wordpress.com
·         Sugiri Slamet . ( 2004 ) Akuntansi Pengantar 1 .Edisi ke 5 . UGM Yogyakarta
·         Jusup, Al Haryono. 1994. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: BP. STIE YKPN

Anda mungkin juga menyukai