Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT AKUNTANSI DAN

BADAN USAHA
 Jenis-jenis profesi akuntansi
 Bidang-bidang spesialisasi
akuntansi
 Etika profesi akuntansi
Mata Pelajaran :
AKUNTANSI DASAR
Guru Pengampu :
MIDA NURJANAH, S.E
Pertemuan 3 & 4
Kompetensi Dasar

3.2 Memahami jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-


bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika
profesi)
4.2 Mengelompokkan profesi akuntansi (bidang-
bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika
profesi)
B. Bidang Spesialisasi Akuntansi dan Pentingnya Etika Profesi
1. Bidang Spesialisasi Akuntansi
a. Akuntansi Anggaran (budgetary accounting)
Akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi keuangan untuk satu
periode tertentu. Selain itu, bidang ini menyampaikan data
perbandingan dari operasi aktual dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. Akuntansi Manajemen (management accounting)
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang kegiatannya
berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data historis
(terutama data biaya) dan data taksiran. Serta menyajikan informasi
keuangan bagi pihak intern perusahaan (manajemen) sebagai dasar
perencanaan dan pengambilan keputusan.
c. Akuntansi Biaya (cost accounting)
Akuntansi biaya meru[akan bidang khusus akuntansi yang mencatat,
menghitung, menganalisis, mengawasi, dan melaporkan kepada
manajemen persoalan-persoalan yang berhubungan dengan biaya dan
produksi. Terutama biaya-biaya yang berhubungan dengan pengolahan
bahan baku menjadi produk jadi. Hasil akhir dari proses akuntansi
biaya adalah laporan harga pokok produksi.
d. Akuntansi Keuangan (financial accounting)
Disebut juga akuntansi umum (general accounting). Bidang ini
berhubungan dengan pencatatan transaksi sampai penyusunan laporan
keuangan dalam suatu perusahaan. Dimana objeknya adalah transaksi
akuntansi yang sudah terjadi.
e. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya
berhubungan dengan pemeriksaan kewajaran pencatatan dan pelaporan
keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh manajemen
perusahaan. Kegiatan akuntansi pemeriksaan lebih bersifat pengujian
atas kelayakan laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk menilai
kelayakan dan kesesuaian informasi yang disajikan oleh akuntansi
keuangan dengan standar yang berlaku.
f. Akuntansi Pemerintahan (govermental accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan
diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di
badan pemerintah. Bidang ini menyediakan laporan akuntansi tentang
aspek kepengurusan dan administrasi keuangan negara.
g. Akuntansi Perpajakan (tax accounting)
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penentuan
objek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya.
2. Profesi dan Kode Etik Akuntansi
a. Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi. Orang yang mempunyai keahlian dalam
akuntansi disebut akuntan yang telah menempuh pendidikan di fakultas
ekonomi jurusan akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi
dan telah lulus dari Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Akuntan Publik Akuntan


(eksternal) pendidik
Guru dan
Auditor
dosen

Controller, BPK dan


Bagian keuangan BPKP
Akuntan suatu perusahaan Akuntan
Perusahaan pemerintah
(internal)
Menurut Soemarsono (2009:6) profesi akuntansi terdiri dari empat jenis:
1) Akuntansi Publik (eksternal)
Yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas serta mendirikan
suatu kantor akuntan yang disebut Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
memperoleh izin dari departemen keuangan.tugas ayau jasa yang dari
akuntan publik antara lain :
a) Jasa atestasi, yaitu audit umum/ pemeriksaan pada laporan keuangan
b) Jasa nonatestasi, yaiyu konsultasi manajemen mengenai akuntansi,
keuangan, perpajakan, dll
c) Jasa audit umum atas laporan keuangan, seorang akuntan publik
hanya dapat melakukan paling lama untuk tiga tahun buku berturut-
turut.
2) Akuntan Perusahaan (internal)
Akuntan perusahaan adalah akuntan yang bekerja pada suatu unit
organisasi atau perusahaan. Tugas yang dikerjakan sebagai berikut :
a) Menyusun sistem akuntansi
b) Menyusun laporan keuangan kepada pihak eksternal
c) Menyusun laporan keuangan kepada manajemen
d) Menyusun anggaran
3) Akuntansi Pendidik
Akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun
kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Adapun seorang
akuntan pendidik biasanya merangkap sebagai akuntan publik yang
bekerja sebagai staf pengajar pada sebuah universitas.
4) Akuntan pemerintah (governments accountans)
Akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah, seperti perusahaan
negara, bank-bank pemerintah, Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Direktorat Jendral Pajak, dan Direktorat Jendral
Pengawas Keuangan. Tugasnya :
a) Memeriksa dan mengawasi aliran keuangan negara
b) Melakukan perancangan sistem akuntansi untuk pemerintah

Untuk menjadi seorang akuntan publik ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi. Ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.
Dalam melakukan pekerjaannya terkait pemeriksaan laporan keuangan,
maka akuntan publik akan memberikan opininya. Macam-macam pendapat
Berdasarkan beberapa profesi akuntan, terdapat jenjang jabatan di
bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan. Jenjang jabatan di
bidang akuntansi tersebut, anatara lain :
1) Manajer Keuangan
Manajer akuntansi adalah kepala departemen atau kepala bagian
keuangan yang mempunyai tugas anatara lain :
a) Menyediakan laporan keuangan;
b) Merencanakan dan menganalisis pembelanjaan perusahaan;
c) Mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan), finansial
dan modal;
d) Menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan pemegang saham,
investor, kreditur, dan karyawan.
2) Asisten Manajer Keuangan
Dalam jenjang kariernya asisten manajer akuntansi bertugas membantu
manajer akuntansi dalam menjalankan tugasnya.
3) Penata Buku (Bookkeeper)
Jabatan akuntansi yang mempunyai tugas sebagai pelaksana
pembukuan. Kemampuan yang harus dimiliki adalah sbb :
a) Menyiapkan bukti transaksi atau dokumen transaksi;
b) Menganalisis bukti transaksi (mampu menentukan kebenaran,
keabsahan dan pengelompokan bukti transaksi);
c) Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal dan buku pembantu;
d) Mencatat data pada buku jurnal ke dalam buku besar umum;
e) Membuat kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur);
f) Menyusun laporan keuangan.
b. Kode Etik Akuntansi
Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi
eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan
masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan
perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya.
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:
1) Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap
akuntan harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2) Kepentingan Publik
Artinya setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya.
3) Integritas
Dalam  usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik setiap akuntan harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dengan integritas setinggi mungkin dengan bersungguh-sungguh dalam
mengemban profesi akuntan.
4) Objektivitas
Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya, netral dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5) Kompetensi dan Kehati-hatian
Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-
hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada
tingkat yang diperlukan.
6) Kerahasiaan
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7) Standar Teknis
Akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya
dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Anda mungkin juga menyukai