BADAN USAHA
Jenis-jenis profesi akuntansi
Bidang-bidang spesialisasi
akuntansi
Etika profesi akuntansi
Mata Pelajaran :
AKUNTANSI DASAR
Guru Pengampu :
MIDA NURJANAH, S.E
Pertemuan 3 & 4
Kompetensi Dasar
Untuk menjadi seorang akuntan publik ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi. Ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.
Dalam melakukan pekerjaannya terkait pemeriksaan laporan keuangan,
maka akuntan publik akan memberikan opininya. Macam-macam pendapat
Berdasarkan beberapa profesi akuntan, terdapat jenjang jabatan di
bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan. Jenjang jabatan di
bidang akuntansi tersebut, anatara lain :
1) Manajer Keuangan
Manajer akuntansi adalah kepala departemen atau kepala bagian
keuangan yang mempunyai tugas anatara lain :
a) Menyediakan laporan keuangan;
b) Merencanakan dan menganalisis pembelanjaan perusahaan;
c) Mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan), finansial
dan modal;
d) Menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan pemegang saham,
investor, kreditur, dan karyawan.
2) Asisten Manajer Keuangan
Dalam jenjang kariernya asisten manajer akuntansi bertugas membantu
manajer akuntansi dalam menjalankan tugasnya.
3) Penata Buku (Bookkeeper)
Jabatan akuntansi yang mempunyai tugas sebagai pelaksana
pembukuan. Kemampuan yang harus dimiliki adalah sbb :
a) Menyiapkan bukti transaksi atau dokumen transaksi;
b) Menganalisis bukti transaksi (mampu menentukan kebenaran,
keabsahan dan pengelompokan bukti transaksi);
c) Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal dan buku pembantu;
d) Mencatat data pada buku jurnal ke dalam buku besar umum;
e) Membuat kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur);
f) Menyusun laporan keuangan.
b. Kode Etik Akuntansi
Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi
eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan
masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan
perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya.
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:
1) Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap
akuntan harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2) Kepentingan Publik
Artinya setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya.
3) Integritas
Dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik setiap akuntan harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dengan integritas setinggi mungkin dengan bersungguh-sungguh dalam
mengemban profesi akuntan.
4) Objektivitas
Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya, netral dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5) Kompetensi dan Kehati-hatian
Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-
hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada
tingkat yang diperlukan.
6) Kerahasiaan
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7) Standar Teknis
Akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya
dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.