Oleh: Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si, Universitas Negeri Yogyakarta, rzh100195@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) beserta faktor penghambat implementasi kebijakan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis data interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah berjalan
sesuai sesuai dengan ketetapan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti)
Nomor 39 Tahun 2016 tentang Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan
Tinggi Negeri. Selain itu, implementasi kebijakan UKT telah dijalankan oleh Biro Umum, Perencanaan, dan
Keuangan (BUPK) bersama Bagian Keuangan dan Akuntansi sesuai dengan fungsi pelayanan informasi dan fungsi
koordinasi terkait kebijakan UKT. Tujuan kebijakan UKT dalam mewujudkan proses subsidi silang telah terwujud,
akan tetapi, dampak kebijakan UKT dalam mendorong mahasiswa untuk menempuh studi tepat waktu belum dapat
terukur karena mahasiswa penerima UKT tahun angkatan 2013 baru memasuki semester delapan. Faktor
penghambat yang muncul dalam implementasi kebijakan UKT yaitu ketidakjujuran mahasiswa baru dalam mengisi
data keadaan sosial ekonomi dan tidak seimbangnya Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang
diberikan pemerintah dengan kebutuhan penyelenggaraan perkuliahan yang semakin meningkat setiap tahun.
Abstract
The purpose of this research was to determine the policy implementation and the limiting factors of The
Tuition Single Fee (UKT) in the Yogyakarta State University (YSU). This research used qualitative approach with
descriptive method. The data were collected through semi-structured interviews, non-participant observation, and
literature study. The method for analyzing qualitative data used interactive method from Miles and Huberman. The
results of this research showed that the policy implementation of The Tuition Single Fee (UKT) in the Yogyakarta
State University (YSU) refered to The Regulation of The Minister of Research, Technology and Higher Education
Number 39 of 2016. The function of information services and coordination was implemented by the General
Planning and Finance Bureau (BUPK) and Accounting and Finance Department. The aim of this policy
implementation to cross-subsidies the tuition was applied successfully. The limiting factors of this policy
implementation were the falsification of socio-economic data was conducted by students and lack of State
University Operational Assistance Fund (BOPTN) from the government.
640
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
PENDAHULUAN Kebijakan UKT diatur dalam Peraturan
Penetapan kebijakan Uang Kuliah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi Negeri (Permenristekdikti) Nomor 39 Tahun 2016
(PTN) di Indonesia berawal dari realita di tentang Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang
lapangan yang menunjukkan banyaknya pungutan Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi
kepada mahasiswa selama masa studi di Negeri. Dalam peraturan tersebut dijelaskan
perguruan tinggi. Untuk itu, diperlukan suatu bahwa, Biaya Kuliah Tunggal (BKT) adalah
standar biaya di perguruan tinggi untuk keseluruhan biaya operasional yang terkait
memberikan kepastian pembayaran bagi langsung dengan proses pembelajaran mahasiswa
mahasiswa. Biaya perkuliahan yang ditanggung per semester pada program studi di PTN.
oleh mahasiswa tersebut juga harus disesuaikan Sementara itu, pengertian Uang Kuliah Tunggal
dengan kemampuan ekonomi dari mahasiswa. (UKT) adalah sebagian BKT yang ditanggung
Pada 2013 pemerintah melalui Kementerian setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan
Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan ekonominya. Kebijakan ini diimplementasikan
kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi oleh PTN dalam bentuk penetapan tarif dan
Perguruan Tinggi Negeri (PTN). golongan UKT, penentuan penerima UKT,
Selain dilatarbelakangi dari realita di atas, penetapan ulang UKT terhadap mahasiswa, tidak
penetapan kebijakan UKT merupakan wujud memungut uang pangkal dan/atau pungutan lain,
pelaksanaan amanat Pasal 88 Undang-Undang dan penyampaian laporan realisasi penerimaan
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi UKT.
untuk menetapkan standar satuan biaya Jika dilihat dari dasar penyusunan
operasional bagi PTN dalam menentukan biaya kebijakan UKT, yaitu pasal 88 UU Nomor 12
yang ditanggung mahasiswa. Dalam pasal Tahun 2012, kebijakan ini idealnya dapat
tersebut juga disebutkan bahwa biaya yang memberikan biaya kuliah yang terjangkau sesuai
dimaksud harus disesuaikan dengan kemampuan kemampuan ekonomi mahasiswa/ orangtua/ pihak
ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, yang membiayai perkuliahan mahasiswa. Akan
maupun pihak lain yang membiayainya. tetapi, berdasarkan hasil polling mengenai
Berdasarkan hal tersebut maka, tarif UKT pada penentuan UKT UNY yang disampaikan pada
PTN dibuat secara berjenjang dan dibagi dalam Buletin Expedisi Edisi Reguler III November
beberapa golongan. Hal tersebut berfungsi agar 2016, menunjukkan, dari 378 mahasiswa sebagai
mahasiswa dengan keadaan ekonomi rendah sampel mahasiswa baru UNY 2016, dengan
selayaknya mendapat tarif UKT rendah, sampling error 5%, ditemukan sebesar 51,6%
begitupun mahasiswa dengan yang mampu secara responden merasa penggolongan UKT yang
ekonomi, sepantasnya mendapat UKT tinggi diterima tidak tepat dengan gaji orang tua. Selain
untuk mensubsidi mahasiswa UKT rendah itu, sebesar 52,5% responden menjawab
tersebut. keberatan dengan UKT yang diterima.
641
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
642
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
643
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
644
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
implementasi kebijakan UKT di UNY dijelaskan diterapkan pada setiap program studi, justru
sebagai berikut: diterapkan pada cakupan universitas.
Penerapan kuota 5% satuan universitas yang
1. Tingkat kepatuhan pada ketetapan yang
dijalankan UNY tersebut merupakan
berlaku.
kebijakan pimpinan dengan tujuan agar UKT
Berdasarkan pasal-pasal dalam
tarif rendah, benar-benar diperuntukkan bagi
Permenristekdikti No. 39 Tahun 2016, maka
mahasiswa yang layak.
terdapat lima hal yang diatur untuk dipatuhi
Wujud penetapan ulang UKTyang
oleh PTN yaitu melakukan pengelompokkan
dilaksanakan UNY adalah dalam bentuk
UKT berdasarkan kemampuan ekonomi,
kebijakan penurunan UKT. Untuk
menerapkan kuota 5% per prodi untuk UKT
menentukan apakah permohonan penurunan
kelompok I dan II, melakukan penetapan
disetujui atau tidak, indikator yang dipakai
ulang pemberlakukan UKT, tidak memungut
sama dengan indikator saat penetapan UKT
uang pangkal dan/atau pungutan lain selain
awal masuk. Keadaan-keadaan yang diterima
UKT, dan menyampaikan laporan realisasi
untuk melakukan penurunan UKT contohnya
penerimaan UKT. Pengelompokkan UKT
penghasilan keluarga turun drastis disebabkan
yang dilakukan UNY telah berdasar pada
oleh orang tua yang berpenghasilan
keadaan sosial ekonomi mahasiswa atau
pensiun/meninggal dunia/ bangkrut/PHK,
orang tua mahasiswa. Hal tersebut dilihat dari
atau keluarga tersebut memerlukan biaya
upaya UNY dalam menyusun instrumen
perawatan kesehatan dalam jumlah besar dan
penentuan UKT yang memuat 27 pernyataan
rutin setiap bulan. Kebijakan pengajuan
berserta pilihan jawaban yang meliputi aspek-
penurunan UKT dibuka setiap semester bagi
aspek sosial dan ekonomi. Secara garis besar,
mahasiswa.
27 pernyataan tersebut meliputi data terkait
Sejak menjalankan sistem pembayaran
tanggungan keluarga, pengeluaran, keadaaan
melalui UKT, UNY memastikan sudah tidak
tempat tinggal, kepemilikan harta, keadaan
ada pungutan lain dan/atau uang pangkal.
orang tua, pendidikan orang tua, dan
UKT diterapkan bagi semua calon mahasiswa
penghasilan.
yang masuk lewat semua jalur, baik
Sesuai dengan peraturan, UKT
SNMPTN, SBMPTN, bahkan jalur Mandiri.
kelompok I sebesar Rp 500.000, dan UKT
Meski demikian, dari sisi mahasiswa
kelompok II sebesar Rp 1.000.000, diterapkan
menyatakan bahwa pungutan-pungutan lain
kepada paling sedikit 5% dari jumlah
selama kuliah masih ditemui, seperti kegiatan
mahasiswa yang diterima di setiap program
kunjugan dan sumbangan jurusan. Hal ini
studi. Akan tetapi, pelaksanaan UNY terkait
terjadi, akibat tidak adanya informasi yang
kuota 5% tersebut dijalankan berbeda dengan
rinci mengenai apa yang termasuk
ketentuan. Kuota 5% untuk masing-masing
pembiayaan oleh UKT dan apa yang tidak
UKT kelompok I dan II, yang seharusnya
645
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
646
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
kuota pada setiap tingkatan UKT. Pada UKT 1. Ketidakjujuran calon mahasiswa baru dalam
tingkat tinggi yaitu golongan IV, V, VI, VII mengisi data keadaan ekonomi keluarga.
dengan nominal yang cukup tinggi, akan Ketidakjujuran calon mahasiswa baru
memberikan subsidi mahasiswa dengan UKT dalam mengisi data keadaan ekonomi
golongan I, II dengan nominal rendah. Pada keluarga menjadi faktor penghambat, sebab
program studi dengan Unit Cost tinggi pun dimungkinkan akan menimbulkan salah
masih diberikan kuota untuk mahasiswa sasaran penentuan UKT mahasiswa, dimana
dengan UKT rendah. Akan tetapi, dampak mahasiswa yang mampu akan menerima UKT
yang lain belum dapat diukur, sebab untuk tarif rendah, karena data palsu yang diberikan.
mengukur terwujudnya dampak sistem UKT Ketika hal tersebut terjadi, ini berarti
terhadap ketepatan masa studi mahasisiwa mahasiswa telah mengambil jatah kuota UKT
UNY, maka harus dilihat berapa banyak rendah yang telah ditentukan universitas. Hal
mahasiswa lulus tepat dan tidak lulus tepat ini menunjukkan bahwa prinsip penentuan
waktu. Sementara, hingga penelitian ini UKT sesuai keadaan ekonomi tidak dapat
ditulis, mahasiswa tahun angkatan 2013 baru tercapai. Meski demikian, hal ini juga berarti
memasuki semester delapan, sehingga belum bahwa instrumen yang disusun oleh UNY
dapat diukur ketercapaian dampak ini. Akan belum sempurna karena masih memiliki celah
tetapi, berdasarkan data penelitian yang pemalsuan data oleh mahasiswa.
didapat, jumlah mahasiswa angkatan 2013 2. Tidak seimbangnya BOPTN yang diberikan
yang lulus pada wisuda bulan Februari 2017, pemerintah, dengan kebutuhan
yaitu sebanyak 57 mahasiswa. Jumlah penyelenggaraan perkuliahan yang semakin
tersebut terdiri dari 21 mahasiswa jenjang S1 meningkat.
dan 36 mahasiswa jenjang D-III. Penerapan sistem pembayaran melalui
UKT beriringan dengan kebijakan subsidi
Hambatan implementasi kebijakan Uang pemerintah dalam memberikan dana Bantuan
Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Negeri Operasional Perguruan Tinggi Negeri
Yogyakarta (UNY) (BOPTN). Biaya kebutuhan penyelenggaraan
perkuliahan setiap tahun semakin meningkat
Pelaksanaan kebijakan Uang Kuliah
karena adanya inflasi. Akan tetapi, hal
Tunggal (UKT) di UNY tentu menghadapi
tersebut tidak diimbangi dengan BOPTN
berbagai hambatan, mengingat kebijakan ini
yang diberikan oleh pemerintah. Sehingga
tergolong sebagai kebijakan baru, yang mulai
ketika biaya operasional meningkat, program-
dilaksanakan pada tahun 2013. Adapun
program yang telah direncanakan
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kebijakan
sebelumnya, terpaksa dipangkas, agar
UKT yang dihadapi oleh UNY adalah sebagai
kegiatan perkuliahan tetap berjalan.
berikut:
647
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
Saran
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dan simpulan di
Simpulan atas, maka saran dari peneliti adalah:
Kebijakan UKT merupakan kebijakan 1. Menyampaikan informasi yang rinci
pemerintah yang menginstruksikan perguruan mengenai apa yang termasuk pembiayaan
tinggi untuk menyusun biaya yang ditanggung oleh UKT dan apa yang tidak, sehingga tidak
setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan terjadi kesalahpahaman antara universitas
ekonominya. Dari hasil penelitian dan dengan mahasiswa jika dimungkinkan ada
implementasi kebijakan Uang Kuliah Tunggal 2. Melibatkan ahli perencanaan keuangan dalam
(UKT) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), melakukan perhitungan ulang unit cost per
maka peneliti menyimpulkan bahwa prodi. Sehingga, unit cost yang disusun, dapat
(UKT) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) empat tahun ke depan secara tepat. Dengan
telah berjalan sesuai dengan ketetapan demikian, maka, diharapkan tidak ada
Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2016 tentang pungutan lain kepada mahasiswa selama masa
BKT dan UKT pada PTN. Selain itu, studi delapan semester. Selain itu,
implementasi kebijakan UKT telah sesuai dengan perencanaan yang tepat dapat meminimalisir
pelaksanaan rutinitas fungsi pelayanan informasi terjadinya defisit pada keuangan universitas.
dan fungsi koordinasi dari BUPK dan Bagian 3. Menambah berkas-berkas registrasi ulang
Keuangan dan Akuntansi. Tujuan kebijakan UKT yang wajib dikumpulkan berupa foto rumah,
dalam mewujudkan proses subsidi silang telah slip pembayaran Pajak Bumi Bangunan, dan
terwujud, akan tetapi, dampak kebijakan UKT STNK bagi seluruh mahasiswa baru. Hal
dalam mendorong mahasiswa untuk menempuh tersebut digunakan untuk mengecek kembali
studi tepat waktu belum dapat terukur karena data yang diisikan pada instrumen penentuan
mahasiswa penerima UKT tahun angkatan 2013 UKT.
baru memasuki semester delapan. Faktor 4. Mencantumkan peringatan keras bagi
penghambat yang muncul dalam implementasi mahasiswa baru apabila diketahui melakukan
648
Implementasi Kebijakan UKT (Rizah Maisyaroh dan Yanuardi, M.Si.)
649