Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peranan statistika dalam penelitian sangatlah signifikan, terutama dalam hal
pengolahan data. Mengingat pentingnya peranan statistika khususnya dalam penelitian,
hampir setiap perguruan tinggi dengan berbagai jenjang maupun program studi menjadikan
mata kuliah statistika merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa.
Istilah statika berasal dariistilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium
(dewan negara) dan bahasa Italia statista (negarawan atau politikus). Pada abad ke-19 dan
awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika,
terutama peluang. Cabang statika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk
mendukung metode ilmiah.
Ilmu statistic adalah ilmu pengetahuan yang membahas (mempelajari) dan
memperkembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau
dipergunakan dalam rangka pengumpulan data angka. Penyusunan atau pengaturan data
angka, penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka, pengalanalisian terhdapa
data angka dan penarikan kesimpulan (conclusion), pembuatan perkiraan (estimation), serta
penyusunan ramalan (prediction) secara ilmiah/matematika atas dasar kesimpulan data
angka tersebut.
Di zaman yang serba canggih saat ini, segala sesuatu itu haruslah dalam bentuk
instan dan cepat. Maka dari pada itulah dibentuk atau diciptakannya suatu program  SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) sebagai solusi dari kebutuhan akan kecepatan dan
kepraktisan dalam mengolah data statistika.  SPSS adalah sebuah program aplikasi yang
memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada
lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang
sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya.
1.2 Tujuan
1. Dapat digunakan sebagai acuan perhitung dalam sebuah persoalan statistika.
2. Dapat memahami materi statistika dalam penggunaan SPSS.
3. Dapat mengoperasikan software SPSS dalam bentuk data.
4. Dapat membandingkan hasil analisis data perhitungan secara manual dan perhitungan
dengan cara menggunakan software SPSS.
5. Dapat menyelesaikan masalah atau persoalan berupa perhitungan statistika
menggunakan cara perhitungan manual maupun menggunakan software SPSS.
1.3 Manfaat
1. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dari praktikum statistika.
2. Sebagai wawasan bagi praktikan dalam pengoperasian software SPSS.
3. Dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis latihan data yang telah ditentukan.
4. Mengetahui perbandingan hasil analisis data yang telah dilakukan perhitungan dengan
cara manual dan dengan cara menggunakan software SPSS.
5. Mempermudah perolehan informasi yang dilakukan dalam mengerjakan atau
menyelesaikan permasalan berupa data ke dalam software SPSS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Statistika dan Statistik


Secara umum, statistik dan statistika sama-sama digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan data. Istilah ‘statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda
dengan ‘statistik’ (statistic), meski terlihat sama. Keduanya memang berkaitan satu sama
lain meski memiliki arti berbeda. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan
data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Definisi statistika
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu tentang cara mengumpulkan,
menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari kete-rangan yang berarti
dari data yang berupa angka.

Sedangkan pengertian statistik adalah hasil data yang disajikan dalam bentuk tabel,
grafik dan sebagainya. Adapun definisi statistik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah catata atau angka-angka (bilangan) yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-
golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau
gejala. Statistika memiliki fungsi dan peranan yang bisa diterapkan pada kehidupan sehari-
hari. Untuk mendapatkan fungsi maksimal, dibutuhkan penerapan statistika dan statistik
secara keseluruhan dari mulai mengambil data sampai penarikan kesimpulan. Berikut
beberapa fungsi dan peranan statistika: Statistika menggambarkan data dalam bentuk
tertentu
 Statistika dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah
dimengerti
 Statistika merupakan teknik untuk membuat perbandingan
 Statistika dapat memperluas pengalaman individu
 Statistika dapat mengukur besaran dari suatu gejala
 Statistika dapat menentukan hubungan sebab akibat
Kegunaan statistik pun dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan informasi dan kesimpulan yang didapatkan untuk pengambilan keputusan dan
kebijakan. Berdasarkan tingkat pekerjaannya (tahapan yang ada dalam kegiatan statistik),
statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : (1)
Statistik Deskriptif dan (2) Statistik Inferensial.
1. Statistik Deskriptif
  Statistik Deskriptif, yang lazim dikenal pula dengan istilah Statistik Deduktif,
Statistik Sederhana, dan Descriptive Statistic, adalah statistik yang tingkat pekerjaannya
mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan,
dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas,
dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain Statistik
Deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data
angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai
sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna
tertentu.

Statistika deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau


persoalan. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan
statistika deskriptif.

a. Sekurang-kurangnya 100% dari semua kebakaran di hutan tertentu yang


dilaporkan setiap tahuan diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak
bertanggung jawab.
b. Sebanyak 50% diantara semua pasien yang menerima suntikan obat-obat tertentu,
ternyata kemudian menderita efek samping obat itu.

Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada ) hanya ditunjukkan pada
kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasanya, statistika deskriptif
mencakup hal berikut :

1. Penyajian data dalam bentuk tabel, sepeti : tabel tunggal,tabel kontingensi, maupun
tabel distribusi  frekuensi;
2. Penyajian data dalam bentuk grafik, seperti : Diagram batang, garis, lingkaran,
pencar, peta (Kartogram), diagram simbol (Piktogram), maupun diagram yang
disajkan dari tabel distribusi, frekuensi, yaitu : histogram, poligon frekuensi, dan
ogive;
3. Ukuran nilai pusat dan letak, seperti: rerata, median, modus, varian, simpangan baku,
kuartil, desil, persentil,  dan sebagainya;
4. Ukuran dipersi atau simpangan, seperti jangkauan, atau rentang, rerata simpangan,
variansi, simpangan baku dan sebagainya ;
5. Model ditribusi data, yaitu kemencengan, dan keruncingan kurva distribusi.
6. angka indeks;
7. Time series/ derat waktu atau data berkala.

2. Statistik Inferensial

           Statistik Inferensial, yang lazim dikenal pula dengan istilah Statistik Induktif,
Statistik Lanjut, atau Statistik Mendalam atau Inferensial Statistic,adalah statistik yang
menyediahkan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka
mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah
disusun dan diolah. Kecuali itu, Statistik Inferensial juga menyediahkan aturan tertentu
dalam rangka penarikan kesimpulan (conclusin), penyusunan atau pembuatan ramalan
(prediction), penaksiran (estimation), dan sebagainya. Dengan demikian Statistik
Inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak-lanjut dari Statistik Deskriptif.
Statistik Deskriptif pada dasarnya merupan fundamen dari Ilmu Statistik secara
keseluruhan; ia merupakan dasar dan tulang punggung dari seluruh struktur Ilmu
Statistik. Karena itu untuk dapat mempelajari atau memahami Statistik Inferensial,
seseorang harus lebih dahulu mempelajari Statistik Deskriptif.
Dengan kata lain, statistika inferensial berfungsi meramalkan atau mengontrol keadaan
atau kejadian. Berikut contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika
inferensial.
a. Akibat penurunan produksi batu bara oleh negara-negara penghasil batu bara,
diramalkan harga batu bara akan menjadi dua kali lipat pada tahun-tahun yang akan
datang.
b. Dengan mengasusmsian bahwa kerusakan tanaman teh hijau kurang dari 30% akibat
musim dingin yang lalu maka harga teh hijau tersebut di akhir tahun nanti tidak akan
lebih dari Rp 50.000 sen per stu kilogramnya.
Penarikan kesimpulan pada statistika inferensial ini merupakan generalisasi dari satu
populasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Statistika inferensial biasanya digunakan
untuk mebuat generalisasi dari kaitan antara 2 (dua) ata lebih fenomena atau variabel
dalam bentuk 2 kaitan yaitu asosiasi dan komparasi.
Untuk ini maka ruang lingkup bahasan statistik inferensial secara sederhana dapat
dikelompokkan atas :
1. Uji persyaratan analisis (uji pelanggaran klasik), seperti : ui normalitas, uji
homogenitas, uji kelinearan,uji moltikolinearitas dan lainnya;
2. Uji hipotesis asosiasi , seperti : uji korelasi, uji regresi,uji analisis jalur dan uji
kanonikah.
3. Uji hipotesis komparasi seperti: uji-t  untuk uji bedaa 2 kelompok data, uji-Turkey,
ANAVA (Analysis Varian), ANAKOVA (Analysis Kovarian)  MANOVA
(Multivariat Analysis of Varians), dan MANCOVA (Multivariat Analysis of
Covarians)  .

2.2 Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam kehidupan


sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang akan memebeli sebuah pesawat televisis baru di
sebuah toko. Ada dua jenis yang dibutuhkan yaitu, harga pesawat televisi dan jumlah uang
yang tersedia. Bahkan jika orang tersebut hati-hati tentu akan mengumpulkan data lain
seperti, harga pesawat televisi sejenis di toko lain bahkan mungkin harga barang lain yang
diperlukan lebih penting manfaatnya dari pesawat TV. Jadi, orang tersebut punya data-data
untuk membantu dalam pengambilan keputusannya. Tujuan pengumpulan data dalam audit
kinerja adalah untuk memperoleh bukti audit mendukung temuan audit. Dalam proses
pengumpulan data pengolahan data pada audit kinerja dibedakan antara: bukti audit, bukti,
informasi dan data. Istilah-istilah tersebut memiliki pengertian, Data adalah kumpulan bahan
keterangan yang dapat berwujud angka dan tidak berwujud angka. Informasi adalah data
yang sudah diolah. Bukti adalah segala informasi yang digunakan oleh auditor untuk
menentukan apakah informasi terukur yang diauditnya memang sesuai dengan kriteria (tolak
ukur) yang ditetapkan. Bukti audit adalah bukti-bukti yang dikumpulkan auditor selama
audit berlangsung untuk mendukung simpulan audit.
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah terpenting dalam suatu
penelitian. Teknik ini berfungsi untuk memperoleh data yang akan digunakan pada
penelitian. Teknik ini berfungsi untuk memperoleh data yang akan digunakan pada
penelitian untuk memperoleh jawaban mengenai masalah-masalah yang telah dirumuskan
sebelumnya. Kuesioner merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis untuk dijawab oleh
responden. Teknik kuesioner cocok untuk digunakan apabola penelitian jumlah responden
cukup besar dan kuesioner tersebut tersebar pada wilayah yang luas (Sugiyono, 2014).

2.3 Rumus-Rumus Perhitungan Statistika

2.3.1 Rata-rata (mean)

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data
seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan individu yang ada pada
kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan seperti berikut:

Ʃ Xi
Mean =
n

Keterangan:

Mean = rata-rata

Ʃ = Epsilon (jumlah)

Xi = Nilai x ke i sampai ke n

N = Jumlah individu

2.3.2 Nilai Tengah (median)

Median adalah nilai tengah setelah data diurutkan. Median adalah suatu nilai
yang membagi data menjadi dua bagian yang sama banyaknya setelah data tersebut
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2.3.3 Modus
Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang
sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam
kelompok tersebut.

2.3.4 Kuartil

Kuartil atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Quartile adalah nilai yang
membagi sekumpulan data yang terurut menjadi empat bagian yang sama yaitu bagian
pertama, bagian kedua, bagian ketiga dan bagian keempat. Terdapat tiga buah Kuartil
yang didapati dari suatu gugus data yaitu Kuartil 1 (Q1), Kuartil 2 (Q2) atau Median
dan Kuartil 3 (Q3). Berikut ini adalah rumus kuartil:

Jika jumlah data ganjil

Kuartil bawah : Q1= X 1 (n+1 )


4

Kuartil Tengah: Q2= X 1 (n+1)


2

Kuartil atas : Q3= X 3 (n+1 )


4

Langkah-langkah mencari tiga nilai kuartil data tunggal untuk jumlah data
genap adalah sebagai berikut.

1. Carilah nilai yang menjadi nilai tengah (median atau Q2).


2. Membagi data di sebelah kiri median menjadi dua bagian yang sama dan
menghasilkan kuartil bawah atau Q1.
3. Membagi data di sebelah kanan median menjadi dua bagian sama dan
menghasilkan kuartil atas atau Q3.

2.3.5 Desil

Desil adalah cara membagi n data terurut menjadi 10 bagian data yang masing-
masing bagian mempunyai jumlah data yang sama. Setiap n data terurut dibagi
menjadi 10 bagian, sehingga terdapat 9 nilai desil.

Rumus Desil:
i( n+1)
Di = data ke –
10

Keterangan:

i = bilangan bulat kurang dari 10

n = banyaknya data

2.3.6 Persentil

Persentil diambil dari kata persen, per seratus. Sehingga, persentil


merupakan pembagian n data terurut menjadi 100 bagian sama banyak. Dari
100 bagian yang dibagi sama banyak tersebut, dibatasi oleh 99 nilai persentil. 

Rumus Persentil:

i( n+1)
Pi = data ke -
100

Keterangan:

i = bilangan bulat kurang dari 100

n = banyaknya data

2.3.7 Rentange/Range

Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar
dan data dengan nilai terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan
adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data denga nilai yang
terkecil tersebut.

R = Xmax − Xmin

dimana :

R  = range (jangkauan atau rentang), 


Xmax = nilai data yang paling besar dan 

Xmin  = nilai data yang paling kecil.

2.3.8 Variansi dan Simpangan Baku

Variansi merupakan jumlah kuadrat semua deviansi nilai-nilai individual


terhadap rata-rata kelompok. Akar variansi disebut juga dengan standar deviasi atau
simpangan baku.variansi populasi disimbolkan σ2 dan standar deviasi adalah σ.
Sedangkan variansi untuk sampel diberi simbol s2 dan standar deviasi sampel diberi
simbol s. Berikut adalah rumusnya:

σ2 = ∑ ¿¿ ¿ s2 = ∑ ¿¿ ¿

σ = √∑ ¿ ¿ ¿ ¿ s = √∑ ¿ ¿ ¿ ¿

Keterangan:

σ2 = Variabel populasi

σ = Simpangan baku populasi

s2 = Variansi sampel

s = simpangan baku sampel

n = jumlah sampel

2.3.9 Distribusi Normal (student) dan chi kuadrat

Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak
yang kontinu. Pada distribusi normal terdapat kurva/grafik yang digambarkan
menyerupai bentuk lonceng. Distribusi normal dapat disebut juga sebagai distribusi
Gauss. Persamaan yang terdapat dalam distribusi normal salah satunya yaitu terkait
fungsi densitas. Rumus :

−1
1 2
¿¿
f(x) = e
σ √2 π
Keterangan
π : konstanta dengan nilai 3,14159. . .
e  : bilangan eksponensial dengan nilai 2,7183 . . .
µ  : rata-rata (mean) dari data
σ  : simpangan baku data berdistribusi normal

2.4. SPSS

SPSS (Statistical Program for Social Science) merupakan paket program yang
berguna untuk menganalisis data statistik. SPSS dapat digunakan untuk hampir seluruh file
data dan sekaligus membuat laporan dalam bentuk tabulasi, grafik, dan plot untuk berbagai
distribusi maupun statistik deskriptif. SPSS menyediakan empat window , yaitu :

 Data editor yang terdiri dari :


1. File, berfungsi untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan file data,
sepertimembuka file baru, membuka file tertentu, mengambil data dari program lain,
mencetak dan lain-lain.
2. Edit, berfungsi dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan perbaiakan atau
mengubah nilai data (duplikasi data, menghilangkan data, dan lain-lain).
3. View, berfungsi untuk mengubah status toolbar (output label, script, dan lain-lain)
Data, Berfungsi untuk membuat perubahan pada SPSS secara keseluruhan seperti
mengurutkan data, menyeleksi data berdasar kriteria tertentu, dan lain-lain.
4. Transform, berfungsi untuk membuat perubahan pada peubah yang telah dipilih
dengan aturan tertentu.
5. Analyze, merupakan menu inti SPSS yang berfungsi untuk melakukakn semua
prosedur perhitungan statistik, seperti uji t, uji F, regresi, dan lain-lain.
6. Graph berfungsi membuat berbagai jenis grafik untuk mendukung analisis statistik,
seperti, line bar, pie, dan lain-lain.
7. Utilities berfungsi dalam memberi informasi tentang peubah yang sekarang dan yang
sedang dikerjakan juga dalam mengatur tampilan menu menu lain. Window (seperti
yang telah kita kenal). Help (seperti yang telah kita kenal).
 Menu Output Viewer
Menu ini berfungsi untuk memasukan data yang siap diolah oleh SPSS, setelah diolah
lewat menu analyze maka hasil pengolahan informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk
viewer. Seperti halnya pada menu editor, menu ini memuat file, edit, dan lain-lain yang
disesuaikan dengan keinginan pengguna.
 Menu Syntax Editor Jika pada saat mengolah data, ada beberapa perintah yang hanya
dapat digunakan dalam SPSS command language. Perintah tersebut dapat ditulis dalam
Syntax Editor. Isi menu syntax sama dengan menu lain, tetapi ada tambahan submenu
run, yang berfungsi untuk menjalankan syntax yang ditulis.
 Menu Script Editor Pada dasarnya dapat digunakan untuk melakukan berbagai
pengerjaan SPSS secara otomatis, seperti membuka file, menutup file, dan lain-lain. Isi
menu syntax sama dengan menu lain, tetapi ada tanmbahan submenu script, yang
berfungsi untuk membuat berbagai subrutin dan fungsi baru, serta sub menu debug untuk
melakukan debug script. Mempersiapkan data Sebelum kita menampilkan data dengan
menggunakan SPSS, kita harus mengenal dulu case, variable, dan value. Setiap baris
dinamakan case (kasus). Sementara itu, setiap kolom dinamakan variable (peubah).
Sedangkan input setiap sel dinamakan value (nilai). Dalam rangka memasukan data
(sebelum di olah), bias langsung ditulis dalam SPSS atau dicopy dari file lain (excel,
lotus, dBASE, dan lainlain.

Anda mungkin juga menyukai