Disusun Oleh:
Kata Pengantar
Selaku insan cita yang b ernafaskan islam maka kami p anjatkan p uji serta
sukur atas kehad irat allah swt atas limp ahan rahmat serta hid ayahnya kep ad a
kita sehinnga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik,tak lupa pula
salawat serta salam kami haturkan kep ad a b agind a b esar Muhammad saw
seb agai sang revo lusio ner.sehingga t u g a s ini kamibuat dengan baik
d e n g a n j u d u l “ SEJARAH PERADABAN ISLAM KERAJAAN SYAFAWI (PERSIA) ”
Dalam hal ini kami dapat memahami kelebihan serta kesempunaan hanya milik
hanyalah milik Allahh swt, dan kekurangan serta kelemahan milik kami oleh karena itu
kami berharap kritik dan saran untuk meningkatkan mutu dan kualitas kerja kami agar
kedepannya menjadi lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak
zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa sekitar 500.000 tahun yang lalu.
Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagimenjadi lima era: era pra kolonial, munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumaterayang terutama mengandalkan
perdagangan. era kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yangmenginginkan
rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal
abadke-17 hingga pertengahan abad ke-20, era kemerdekaan, pasca Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966), era Orde Baru, 32 tahun masa
pemerintahan Soeharto (1966
–
1998); serta era reformasiyang berlangsung sampai sekarang.Tujuan kedatangan bangsa Spanyol
ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa Portugis, yaitu mencarikekayaan, menyebarkan agama
Nasrani, dan mencari daerah jajahan. Pada tanggal 8 November 1521, kapal dagangSpanyol
berlabuh di Maluku, setelah melalui Filipina, Kalimantan Utara, kemudian langsung ke Tidore.
Disini bangsa Spanyol diterima baik oleh rakyat Tidore. Namun Portugis
yang ada di Ternate merasa terancam dan tidakmau disaingi sesama bangsa Eropa, yang
dianggap akan mengganggu monopolinya. Kemudian mereka bersengketa,dan dibuatlah
perjanjian di Saragosa pada tahun 1526, yang menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Tidore
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kolonisasi Spanyol
Ferdinand Magelhaens (kadang juga ditulis Ferdinan) Magelan. Karena tokoh inilah, yang
memimpin armadayang pertama kali mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat,
saat itu itu dikenal oleh orang Eropa bumi datar.
Tiba di Pilipina Magelhaens mengajak para penduduk lokal dan pimpinan mereka untuk
memeluk agamaKatolik. Tetapi semangatnya juga menjadi bencana, dimana kemudian ia terlibat
dalam pertikaian antarsuku. Hanyadengan dibantu kekuatan 60 pria, ia menyerang sekitar 1.500
penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa meskipunharus melawan senapan busur, senapan
kuno, namun Tuhan akan menjamin kemenangannya. Akan tetapi yangterjadi adalah Sebaliknya,
ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens pada saat itu berusia sekitar 41 tahun.Pigafetta
yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati
kita'.Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka,
dibunuh oleh para kepalasuku yang sebelumnya bersahabat.
Dikarenakan jumlah awak kapal yang tersisa hanya sedikit, sehingga tidak mungkin untuk
berlayarmenggunakan tiga kapal, mereka kemudian menenggelamkan Concepción dan berlayar
dengan dua kapal yangmasih tersisa, Trinidad dan Victoria ke tujuan terakhir mereka, yaitu
kepulauan Rempah. Setelah ke 2 kapal tersebutdiisi penuh dengan rempah-rempah, kemudian
kedua kapal itu kembali berlayar secara terpisah. Akan tetapi salahsatu dari ke 2 kapal
tersebut,Trinidad tertangkap oleh Portugis dan kemudian awak kapalnya dipenjarakan.
Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sam
bilmenghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal
mengelilingi TanjungHarapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan
strategi yang mahal. Sewaktu merekaakhirnya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522
tiga tahun sejak keberangkatan mereka hanya 18 priayang sakit dan tidak berdaya yang bertahan
hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar
mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang
menakjubkan, muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi!
Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan
perjalanan mengelilingidunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang
berada di kapal pada awal keberangkatan.Di antara yang selamat, terdapat dua orang Itali,
Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus(bahasa Spanyol: Martín de
Judicibus) adalan orang dari Genoa yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia bekerjadengan
Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke Kepulauan
Rempah-rempah Indonesia. Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada
Archivo General de Indiasdi Seville, Spanyol. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik
Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Padaawalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción,
satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino deJudicibus memulai ekspedisi ini
dengan gelar kapten. (baca selengkapnya dalam buku "Sejarah Kolonial Spanyol diIndonesia"
oleh David DS Lumoindong.
Sebelum menguasai kepulauan Filipina pada 1543, Spanyol menjadikan pulau Manado Tua
sebagai tempat persinggahan untuk memperoleh air tawar. Dari pulau tersebut kapal-
kapal Spanyol memasuki daratan Sulawesi-Utara melalui sungai Tondano. Hubungan musafir
Spanyol dengan penduduk pedalaman terjalin melalui barterekonomi bermula di Uwuran
(sekarang kota Amurang) ditepi sungai Rano I Apo. Perdagangan barter berupa beras,damar,
madu dan hasil hutan lainnya dengan ikan dan garam.
Gudang Kopi Manado dan Minahasa menjadi penting bagi Spanyol, karena kesuburan
tanahnya dan digunakanSpanyol untuk penanaman kofi yang berasal dari Amerika-Selatan untuk
dipasarkan ke daratan Cina. Untuk itu di bangun Manado sebagai menjadi pusat niaga bagi
pedagang Cina yang memasarkan kofi kedaratan Cina. NamaManado dicantumkan dalam peta
dunia oleh ahli peta dunia, Nicolas Desliens‚ pada 1541. Manado juga menjadi daya tarik
masyarakat Cina oleh kofi sebagai komoditi ekspor masyarakat pedalaman Manado dan
Minahasa. Para pedagang Cina merintis pengembangan gudang kofi (kini seputar Pasar 45) yang
kemudian menjadi daerah pecinandan pemukiman. Para pendatang dari daratan Cina berbaur dan
berasimilasi dengan masyarakat pedalaman hinggaterbentuk masyarakat pluralistik di Manado
dan Minahasa bersama turunan Spanyol, Portugis dan Belanda.
Kemunculan nama Manado di Sulawesi Utara dengan berbagai kegiatan niaga yang
dilakukan Spanyol menjadidaya tarik Portugis sejak memapankan posisinya di Ternate . Untuk
itu Portugis melakukan pendekatan mengirimmisi Katholik ke tanah Manado dan Minahasa pada
1563 dan mengembangkan agama dan pendidikan Katholik.Lomba Adu Pengaruh di Laut
Sulawesi.
Antara Minahasa dengan Ternate ada dua pulau kecil bernama Mayu dan Tafure. Kemudian
kedua pulau tadidijadikan pelabuhan transit oleh pelaut Minahasa. Waktu itu terjadi persaingan
Portugis dan Spanyol dimana Spanyol merebut kedua pulau tersebut. Pandey asal Tombulu yang
menjadi raja di pulau itu lari dengan armada perahunya kembali ke Minahasa,tapi karena
musim angin barat lalu terdampar di Gorontalo. Anak lelaki Pandey bernama Potangka
melanjutkan perjalanan dan tiba di Ratahan. Di Ratahan, dia diangkat menjadi panglima perang
karena dia ahli menembak meriam dan senapan Portugis untuk melawan penyerang dari
Mongondouw di wilayahitu. Tahun 1563 diwilayah Ratahan dikenal orang Ternate deng
an nama “Watasina” karena ketika diserang armada Kora-kora Ternate untuk menhalau Spanyol
dari wilayah itu (buku “De Katholieken en hare Missie” tulisan A.J.Van Aernsbergen). Tahun
1570 Portugis dan Spanyol bersekongkol membunuh raja Ternate sehinga membuatkeributan
besar di Ternate. Ketika itu banyak pedagang Islam Ternate dan Tidore lari ke Ratahan.
Serangan bajaklaut meningkat di Ratahan melalui Bentenan, bajak laut menggunakan budak-
budak sebagai pendayung. Para budaktawanan bajak laut lari ke Ratahan ketika malam hari
armada perahu bajak laut dirusak prajurit Ratahan Pasan.Kesimpulan sementara yang dapat kita
ambil dari kumpulan cerita ini adalah Penduduk asli wilayah ini adalahTouwuntu di wilayah
dataran rendah sampai tepi pantai Toulumawak di pegunungan, mereka adalah keturunanOpok
Soputan abad ke-tujuh. Nama Opo' Soputan ini muncul lagi sebagai kepala walak wilayah itu
abad 16 dengankepala walak kakak beradik Raliu dan Potangkuman. Penduduk wilayah ini abad
16 berasal dari penduduk asli dan para pendatang dari Tombulu, Tompakewa (Tontemboan),
Tonsea, Ternate dan tawanan bajak laut mungkin dariSangihe.
B.Tahun 1521 Spanyol Mulai Masuk perairan Indonesia
Awak kapal Trinidad yang ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan kemudian dengan
bantuan pelautMinahasa dan Babontewu dari kerajaan Manado mereka dapat meloloskan diri. Ke
12 pelaut ini kemudian berdiamdipedalaman Minahasa, ke Amurang terus ke Pontak, kemudian
setelah beberapa tahun mereka dapat melakukankontak kembali dengan armada Spanyol yang
telah kembali ke Pilipina. 1522 Spanyol memulai kolonisasi diSulawesi Utara 1560 Spanyol
mendirikan pos di Manado.
Minahasa memegang peranan sebagai lumbung beras bagi Spanyol ketika melakukan usaha
penguasaan totalterhadap Filipina. Pada tahun 1550 Spanyol telah mendirikan benteng di
Wenang dengan cara menipu Kepala WalakLolong Lasut menggunakan kulit sapi dari Benggala
India yang dibawa Portugis ke Minahasa. Tanah seluas kulitsapi yang dimaksud spanyol adalah
tanah seluas tali yang dibuat dari kulit sapi itu. Spanyol kemudian menggunakanorang
Mongodouw untuk menduduki benteng Portugis di Amurang pada tahun 1550-an sehingga
akhirnya Spanyoldapat menduduki Minahasa. Dan Dotu Kepala Walak (Kepala Negara) Lolong
Lasut punya anak buah Tonaas Wuri'Muda.
Nama Kema dikaitkan dengan pembangunan pangkalan militer Spanyol ketika Bartholomeo
de Soisa mendarat pada 1651 dan mendirikan pelabuhan di daerah yang disebutnya „La Quimas.‟
Penduduk setempat mengenal daerahini dengan nama „Maadon‟ atau juga „Kawuudan.‟ Letak
benteng Spanyol berada di muara sungai Kema, yang disebut oleh Belanda, "Spanyaardsgat, "
atau Liang Spanyol.
Dr. J.G.F. Riedel menyebutkan bahwa armada Spanyol sudah mendarat di Kema tepat 100
tahunsebelumnya.Kema berkembang sebagai ibu negeri Pakasaan Tonsea sejak era pemerintahan
Xaverius Dotulong,setelah taranak-taranak Tonsea mulai meninggalkan negeri tua, yakni Tonsea
Ure dan mendirikan perkampungan perkampungan baru. Surat Xaverius Dotulong pada
3 Februrari 1770 kepada Gubernur VOC di Ternatemengungkapkan bahwa ayahnya, I.
Runtukahu Lumanauw tinggal di Kema dan merintis pembangunan kota ini. Halini diperkuat
oleh para Ukung di Manado yang mengklaim sebagai turunan dotu Bogi, putera sulung dari
beberapadotu bersaudara seperti juga dikemukakan Gubernur Ternate dalam surat balasannya
kepada Xaverius Dotulong pada 1 November 1772
Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam surat laporan perjalanannya pada 17
November1675, menyebutkan bahwa nama Kema, yang mengacu pada istilah Spanyol, adalah
nama pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Ia menulis bahwa kata „Kima‟
berasal dari bahasa Minahasa yang artinyaKeong. Sedangkan pengertian „Kema‟ yang berasal
dari kata Spanyol, „Quema‟ yaitu, nyala, atau juga menyalakan.Pengertian itu dikaitkan dengan
perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar daerah itu. GubernurRobertus
Padtbrugge dalam memori serah terima pada 31 Agustus 1682 menyebutkan tempat ini dengan
sebutan"Kemas of grote Oesterbergen, " artinya adalah gunung-gunung besar menyerupai
Kerang besar. Sedangkan dalam kata Tonsea disebut „Tonseka,‟ karena berada di wilayah
Pakasaan Tonsea.
Hendrik Berton dalam memori 3 Agustus 1767, melukiskan Kema selain sebagai pelabuhan
untuk musimangin Barat, juga menjadi ibu negeri Tonsea. Hal ini terjadi akibat pertentangan
antara Manado dengan Kema olehsengketa sarang burung di pulau Lembeh. Pihak ukung-ukung
di Manado menuntut hak sama dalam bagi hasildengan ukung-ukung Kema. Waktu itu Ukung
Tua Kema adalah Xaverius Dotulong.
Portugis dan Spanyol merupakan tumpuan kekuatan gereja Katholik Roma memperluas
wilayah yangdilakukan kesultanan Ottoman di Mediterania pada abad ke-XV. Selain itu Portugis
dan Spanyol juga tempat pengungsian pengusaha dan tenaga tenaga terampil asal
Konstantinopel ketika dikuasai kesultanan Ottoman dariTurki pada 1453. Pemukiman tersebut
menyertakan alih pengetahuan ekonomi dan maritim di Eropa Selatan. Sejakitupun Portugis dan
Spanyol menjadi adikuasa di Eropa
Alih pengetahuan diperoleh dari pendatang asal Konstantinopel yang memungkinkan bagi
kedua negeriHispanik itu melakukan perluasan wilayah-wilayah baru diluar daratan Eropa dan
Mediterania. Sasaran utamaadalah Asia-Timur dan Asia-Tenggara. Mulanya perluasan wilayah
antara kedua negeri terbagi dalam perjanjianTordisalles, tahun 1492. Portugis kearah Timur
sedangkan Spanyol ke Barat. Masa itu belum ada gambaran bahwa bumi itu bulat.Baru disadari
ketika kapal kapal layar kedua belah pihak bertemu di perairan Laut Sulawesi.Kenyataan ini
juga menjadi penyebab terjadi proses reformasi gereja, karena tidak semua yang menjadi
"fatwa"gereja adalah Undang-Undang, hingga citra kekuasaan Paus sebagai penguasa dan wakil
Tuhan di bumi dan sistem pemerintahan absolut theokratis ambruk.Keruntuhan ini terjadi dengan
munculnya gereja Protestan rintisan MartinLuther dan Calvin di Eropa yang kemudian menyebar
pula ke berbagai koloni Eropa di Asia, Afrika dan Amerika.
Dari kesepakatan Tordisalles itu, Portugis menelusuri dari pesisir pantai Afrika dan
samudera Hindia.Sedangkan Spanyol menelusuri Samudera Atlantik, benua Amerika Selatan dan
melayari samudera Pasifik.Pertemuan terjadi ketika kapal-kapal Spanyol pimpinan Ferdinand
Maggelan menelusuri Pasifik dan tiba di pulauKawio, gugusan kepulauan Sangir dan Talaud di
Laut Sulawesi pada 1521. Untuk mencegah persaingan di perairanLaut Sulawesi dan Maluku
Utara, kedua belah pihak memperbarui jalur lintas melalui perjanjian Saragosa padatahun 1529.
Perjanjian tersebut membagi wilayah dengan melakukan batas garis tujuhbelas derajat lintang
timur di perairan Maluku Utara.Namun dalam perjanjian tersebut, Spanyol merasa Dirugikan
karena tidak meraih lintasniaga dengan gugusan kepulauan penghasil rempah-rempah. Untuk itu
mengirimkan ekspedisi menuju Pasifik Barat pada 1542. Pada bulan Februari tahunitu lima kapal
Spanyol dengan 370 awak kapal pimpinan Ruy Lopez deVillalobos menuju gugusan Pasifik
Barat dari Mexico . Tujuannya untuk melakukan perluasan wilayah dansekaligus memperoleh
konsesi perdagangan rempah-rempah di Maluku Utara.
Dari pelayaran ini Villalobos mendarat digugusan kepulauan Utara disebut Filipina, di
ambil dari nama putera Raja Carlos V, yakni Pangeran Philip, ahli waris kerajaanSpanyol.
Sekalipun Filipina tidak menghasilkanrempah-rempah, tetapi kedatangan Spanyol digugusan
kepulauan tersebut menimbulkan protes keras dari Portugis.Alasannya karena gugusan
kepulauan itu berada di bagian Barat, di lingkungan wilayahnya. Walaumengkonsentrasikan
perhatiannya di Amerika-Tengah, Spanyol tetap menghendaki konsesi niaga rempah-rempah
Maluku-Utara yang juga ingin didominasi Portugis. Tetapi Spanyol terdesak oleh Portugis
hingga harus mundur keFilipina. Akibatnya Spanyol kehilangan pengaruh di Sulawesi Utara
yang sebelumnya menjadi kantong ekonomidan menjalin hubungan dengan masyarakat
Minahasa.
Kesemuanya di tanam pada setiap wilayah yang dikuasai untuk persediaan logistik makanan
awak kapaldan ratusan pendayung. Pergerakan Mengusir Penjajahan lawan Spanyol Minahasa
juga pernah berperang denganSpanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang
ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadaporang-orang Minahasa, terutama dalam hal
perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbukaterjadi nanti pada tahun
1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil diusiroleh
para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).
Sedangkan semua jalur niaga Asia-Timur dipusatkan melalui Laut Cina Selatan, Selat
Malaka, SamuderaHindia, Tanjung Harapan Atlantik-Utara yang merupakan pusat perdagangan
dunia. Sebagai akibatnya kegiatanhubungan ekonomi diseputar Laut Sulawesi secara langsung
dengan dunia luar praktis terlantar. Karena penyaluransemua komoditi diseluruh gugusan
nusantara melulu diatur oleh Batavia yang mengendalikan semua jaringan tata-niaga dibawah
kebijakan satu pintu. Penekanan ini membawa derita berkepanjangan bagi kegiatan usaha
penduduk pedalaman Minahasa.
.
D.Garis waktu kolonialisasi
1.Kolonialisasi Spanyol
A.Kesimpulan
Tujuan kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa Portugis, yaitu
mencarikekayaan, menyebarkan agama Nasrani, dan mencari daerah jajahan. Pada tanggal 8
November 1521, kapal dagangSpanyol berlabuh di Maluku, setelah melalui Filipina, Kalimantan
Utara, kemudian langsung ke Tidore. Disini bangsa Spanyol diterima baik oleh
rakyat Tidore. Namun Portugis yang ada di Ternate merasa terancam dan tidakmau disaingi
sesama bangsa Eropa, yang dianggap akan mengganggu monopolinya. Kemudian mereka
bersengketa,dan dibuatlah perjanjian di Saragosa pada tahun 1526, yang menyebabkan Spanyol
harus meninggalkan Tidore.
Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 setelah terlebih
dahulu singgah diFilipina disambut baik oleh rakyat Tidore. Bangsa Spanyol dimanfaatkan oleh
rakyat Tidore untuk bersekutu dalammelawan rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan
perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang isinya antaralain pernyataan bahwa bangsa Spanyol
memperoleh wilayah perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugistetap berada di
Kepulauan Maluku.