Kelompok 1 :
1. Aisyah 21416286206067
2. Ai Inayah 21416286206017
3. Aliza Cahyani 21416286206072
4. Fitrya Nuronulaeni 21416286206074
5. Lidia Nuroktapia 21416286206002
6. Maulida Rohmah Ayu 21416286206013
7. Nasywa Nabillah Susila 21416286206070
8. Nurul Hijriyyah Al Hanifah 21416286206043
9. Reza Farhan Habibi 21416286206027
10. Sukandar Permana 21416286206025
11. Thalia Aida Zahra 21416286206015
12. Yeni Nuraini 21416286206006
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pendekatan etnopedagogik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik kearifan lokal etnopedagogik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Munculnya istilah Etnopedagogik dapat dipandang sebagai suatu pesan terkait dengan
dengan istilah budaya-karakter (aspek etno), dan pendidikan- keguruan (aspek
pedagogi). Terdapat istilah etnopedagogik dan etnopedagogi, perbedaan keduanya
adalah etnopedagogik diartikan sebagai ilmu Pendidikan berbasis kearifan lokal yang
lebih menitikberatkan kepada pemikiran, perenungan, suatu pemikiran bagaimana kita
mengaktualisasikan nilai-nilai kearifan lokal. Sedangkan entopedagogi adalah
Pendidikan kearifan lokal yang menekankan kepada praktik/aktualisasi pembelajaran
yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kearifan lokal. Dalam konteks budaya
secara umum, Etnopedagogik menaruh perhatian khusus terhadap local genius dan
local wisdom dengan mengungkap nilai-nilai budaya Sunda sebagai model awal
(Alwasilah et al., 2009).
2
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal
juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang
diturunkan dari generasi ke generasi.
Adapun pengertian kearifan lokal menurut para ahli, yaitu :
1. Menurut Zulkarnain dan Febriamansyah (2008: 72) merupakan prinsip-prinsip dan
cara-cara tertentu yang dianut, dipahami, dan diaplikasikan oleh masyarakat lokal
dalam berinteraksi dan berinterelasi dengan lingkungannya dan ditransformasikan
dalam bentuk sistem nilai dan norma adat.
2. Menurut (F.X. Rahyono Rahyono dalam Kearifan Budaya dalam Kata : 2009)
mendefinisikan kearifan lokal sebagai kecerdasan manusia yang dimiliki oleh
kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat.
3. Menurut Robert Sibrani pengertian kearifan local adalah suatu bentuk pengetahuan asli
dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat, untuk
mengatur tatanan kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Etnopedagogik adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan yang menawarkan sebuah
konsep berbasis budaya, atau persisnya kearifan lokal. Berkaitan dengan hal ini,
Alwasilah et al. (2009) menyatakan bahwa kearifan lokal adalah potensi yang mesti
diberi tafsir baru agar fleksibel untuk menghadapi tantangan zaman.
2. Etnopedagogik yang berfokus pada nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) dan
mencakup elaborasi unsur, ciri, dan sifat dari nilai-nilai kearifan lokal diharapkan
menjadi medium bagi tercapainya tujuan pendidikan sehingga dapat digunakan sebagai
landasan sosial budaya bagi kepentingan pendidikan nasional.
3. Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri
4. Karakteristik kearifan lokal etnopedagogik yaitu : (1) berdasarkan pengalaman; (2)
teruji secara empiris selama bertahun-tahun; (3) dapat diadaptasi oleh budaya modern;
(4) melekat dalam kehidupan pribadi dan institusi; (5) lazim dilakukan oleh individu
dan kelompok; (6) bersifat dinamis; dan (7) terkait dengan sistem kepercayaan.
3.2 Saran
Etnopedagogik sangat diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan lokal
dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam muatan dan proses pembelajaran.
Sehingga dapat menumbuhkembangkan minat dan hasrat para peserta didik agar
mencintai nilai kekayaan budaya yang sudah ada. Dengan begitu harapan untuk
mempertahankan eksistensi seni tradisi nenek moyang kita dapat disimpan, diterapkan
bahkan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/kearifan-lokal-pengertian-ciri-ciri-fungsi-dan-
bentuknya-di-indonesia-1vLD9fw7Ln9/full
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/150459069/kearifan-lokal-definisi-ciri-ciri-
dan-contohnya?page=all
http://eprints.ulm.ac.id/1891/1/6.%20Ethnopedagogy%20%28Belum%20Edit%29.pdf