Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farhanah Almirah Nadila

Nim : 21522330
Kelas : E

"BAKU MUTU LINGKUNGAN (UDARA dan AIR)”

1. Definisi Baku Mutu Lingkungan


Merupakan ukuran batas atau kadar makhluk hidup zat, energi, atau komponenya ada
atau harus ada dan unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya
sebagai unsur lingkungan hidup.
Baku mutu air pada sumber air, disingkat baku mutu air, adalah batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat atau bahkan pencemar terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Baku mutu air ada dua yaitu :
a) Baku mutu air laut adalah bats atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen
lainnya yang ada atau haruss ada dan zat atau bahan pencemar yang ditenggang adanya
dalam air laut.
b) Bahan mutu air limbah adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemaran ke dalam air pada sumber air, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya
baku mutu air.
Baku mutu lingkungan udara ada dua yaitu :
a) Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap mahkluk
hidup, timbuh-tumbuhan dan benda.
b) Baku mutu udara emisi adalah bats kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dan sumber pencemaran ke udara, sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya bahan mutu udara ambein.

2. Fungsi Baku Mutu Lingkungan


adalah sebagai tolok ukur untuk mengetahui apakah telah terjadi perusakan atau
pencemaran lingkungan. Gangguan terhadap tata lingkungan dan ekologi, diukur menurut besar
kecilnya penyimpangan dari batas-batas yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan atau daya
tenggang ekosistem lingkungan. Untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak
atau tercemar dan untuk mengetahui telah terjadi perusakan atau pencemaran lingkungan
digunakan. nilai ambang batas merupakan batas-batas daya dukung, daya tenggang dan daya
toleransi atau kemampuan lingkungan. Nilai ambang batas tertinggi dan terendah dari kandungan
zat-zat, mahluk hidup atau komponen-komponen lain dalam setiap interaksi yang berkenaan
dengan lingkungan khususnya yang mempengaruhi mutu lingkungan. Dapat dikatakan
lingkungan tercemar apabila kondisi lingkungan telah melewati ambang batas (batas maksimum
dan batas minimum) yang telah ditetapkan berdasarkan baku mutu lingkungan. telah menetapkan
baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu
udara emisi dan baku mutu air laut.
3. Manfaat Baku Mutu Lingkungan
a) Sebagai alat evaluasi bagi badan-badan yang berwenang atas mutu lingkungan suatu
daerah atau kompartemen tertentu. Jika, misalnya, kualitas yang terjadi telah berbeda
dengan hal yang dikehendaki, maka sebenarnya di sana diperlukan suatu tindakan untuk
meningkatkan mutu lingkungan itu sendiri.
b) Berguna sebagai alat pentaatan hukum administratif bagi pihak-pihak yang berkaitan
dengan pengelolaan lingkungan hidup, seperti perusahaan industri usaha agribisnis,
perikanan, peternakan dan lain-lain untuk mengontrol tingkat kecemaran, sehingga dapat
dilakukan upaya-upaya preventif.
c) Dapat berguna bagi pelaksanaan Amdal yang merupakan konsep pengendalian
lingkungan sejak dini (preventive)
d) Sebagai alat kontrol untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan perizinan (lisence
management). Bila, misalnya parameternya telah melewati ambang batas yang ditolerir,
maka dapat dianggap telah melanggar ketentuan perizinan. Dengan demikian, Baku Mutu
Lingkungan dapat berfungsi sebagai hukum administrative 18
e) Dapat berguna bagi penentuan telah terjadinya pelanggaran hukum pidana, terutama
dalam penentuan pelanggaran delik formal. Bilamana ketentuan Baku Mutu Lingkungan
dilanggar, berarti telah dipandang sebagai melakukan delik lingkungan. Dapat dilihat
Pasal 43 ayat (1) UUPLH 1997, yang menentukan bahwa siapa saja yang melanggar
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di mana diketahui perbuatan tersebut dapat
menimbulkan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup diancam pidana penjara.

4. Peraturan Hukum Baku Mutu Lingkungan


Menurut undang-undang republic Indonesia nomor 32 tahun 2009 tentang peerlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagi berikut :
a) bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b) bahwa pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
c) bahwa semangat otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara
Pemerintah dan pemerintah daerah, termasuk dibidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
d) bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten
oleh semua pemangku kepentingan.
e) bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim
sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
f) bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak
setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian
dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem, perlu dilakukan pembaruan terhadap
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
g) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c,
huruf d, huruf e, dan huruf f, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai