Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farhanah Almirah Nadila

Nim : 21522330

Kelas : Pendidikan Pancasila – B

REFLEKSI DAN PEMAHAMAN MATERI TERKAIT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

1. Fungsi dan Kedudukan Pancasila


 Dasar negara
 Pandangan hidup bangsa
 Ideologi negara
 Jiwa dana kepribadian bangsa
Nilai – Nilai Dalam Pancasial
 Ketuhanan ( ketuhanan yang maha esa )
 Kemanusiaan ( kemanusiaan yang adil dan beradab )
 Persatuan ( persatuan indoneasia )
 Kerakyatan ( kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan )
 Keadilan ( keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia )
Pancasila dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Secara normatif
Adalah acuan atau Tindakan yanga baik, maksudnya dimana ketika
kita mau melakukan Tindakan atau perilaku harus sesuai dengan
norma. Tidak boleh bertentangan dengan nilai moralitas atau
ketuhanan dan jangan sampai kita tidak memanusiakan manusia.
2) Secara filosofi
Adalah menjadikan perspektif kajian nilai dan norma yang
berkembang dimasyarakat.
2. Etika
Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu, ethos yang berarti watak kesusilaan atau
adat identic dengan moral yang berasal dari Bahasa latin mos yaitu adat atau cara
hidup/ aturan. Dan merupakan kajian ilmiah terkait etiket ( tindakan atau perilaku
yang bersifat lokal ) atau moralitas. Etika juag berfungsi sebagai aturan kesusilaan /
sopan santun. Setiap orang memilki kode etik dalam dirinya, istilah yang sering kita
gunakan. Misalnya, etiket pergaulan, etiket jurnalistik, etiket kedokteran , dan lain –
lain.
Dalam Bahasa arab, padanan kata etika yaitu akhlaq. Jamknya khuluq yaitu
perangai tingkah laku atau tabiat. Etika dan moral memilki kesamaan arti, dalam
pemakaian sehari – hari digunakan secara berbeda. Moral ( moralitas ) digunakan
untuk perbuatan yang sedang di nilai. Sedangkan, etika digunakan untuk mengkaji
system nilai yang ada.
a) Aliran Besar Etika
Ada 3 teori / aliran besar bagian etika:
 Etika Deontologi ( ED )
Merupakan memandang Tindakan baik atau bruk berdasarkan apakah
Tindakan itu sesuai / tidak sesua kewajiban.
Contoh:
Kewajiban moral tidak korpsi ( merupakan Tindakan tanpa syarat yang
harus dilakukan oleh setiap manusia )
Bukan karena hasil atau adanya tujuan tertentu yang akan diraih,
sebenarnyasecara moral sudah tahu bahwa korupsi ( Tindakan buruk )
Tindakan itu baik bila :
- Didasari kemauan baik
- Kerja keras
- Sungguh – sungguh untuk melakukan perbuatan itu
- Berdasarkan atas otonomi bebasnya
- Tanpa ada paksaan dari luar
 Etika Teologi ( ET )
Memandang baik atau buruk berdasarkan tujuan atau akibat dari
perbuatan itu. Membantu kesulitan pada etika deontology, ketika
dihadapkan pada kewajiban bertentangan satu dengan yang lain. ET
bersifat situasional diamana memilih yang membawa akibat baik
walaupun harus melanggar kewajiban nilai norma yang lain.
Contoh :
Kewajiban menggunakan helm bagi pengendara motor, tak dapat
dipenuhi karena lebih lebih fokus pada satu tujuan mencari
keselamatan.
ET digolongkan menjadi 2 yaitu :
- Egoisme etis ( EE )
Memandang Tindakan yang baik adalah tindkan yanga berakibat
baik untuk pelakunya. Diberikan kepada setiap orang yang
mengejar kebahagiaan untuk dirinya. Dianggap salah atau buruk
bila membiarkan dirinya rugi atau sengsara.
- Etika Utilitarisme ( EU )
Menilai baik / buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana
akibatnya terhadap banyak orang. Tindakan baik, bila manfaatnya
besar bagi banyak orang.
Kelemahan EU :
- Karena alas an kemanfaatan untuk orang banyak, membenarkan
adanya ketidakadilan terhadap minoritas
- Lebih melihat kemanfaatan materialistis, kurang memperhatikan
non material seperti kasih saying, nama baik, hak , dll
- Karena manfaat lebih baik berorientasi materi, maka hal-hal
martabat bangsa nasionalisme, dll diabaikan.
Contoh :
 Dalam rangka menarik investor asing, aset negara misalnya
SDA banyka dijual
 Guna meningkatkan devisi negara banyak TKI dikirim krluar
negeri
 Lingkungan dirusak atas nama mensejahterakan masyarakat,
tanpa AMDAL

Anda mungkin juga menyukai