KELOMPOK 1
OLEH :
KELOMPOK GANJIL
KELAS X E-6
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan
yang bertemakan Kearifan Lokal tentang Gelar Karya Kearifan Lokal dalam Rangka Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tepat waktu.
Kami berharap pentas seni yang kami lakukan dapat memperkenalkan budaya Jawa
Tengah kepada warga sekolah. Selain itu kami juga berterima kasih kepada sekolah karena
kegiatan Gelar Karya Kearifan Lokal ini dapat memfasilitasi serta meningkatkan kreativitas,
minat, dan bakat siswa SMAN 6 Surakarta.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para fasilitator proyek yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan laporan hasil kegiatan. Tak lupa, terima kasih juga kepada teman-
teman anggota yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan hasil kegiatan ini. Dalam
laporan hasil kegiatan ini kami menuliskan keseluruhan proses mengenai kegiatan gelar karya
yang diadakan di SMAN 6 Surakarta.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 7
Lampiran............................................................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Misalnya pada lagu Lir-ilir dan Cublak-cublak Suweng. Pada lagu Lir-ilir
terdapat sebuah makna yang dapat dipetik yaitu makna bahwa kita sebagai umat
manusia harus bangun dari segala keterpurukan yang ada pada diri kita. Pada lagu
Cublak-cublak Suweng tiap liriknya memiliki makna bahwa sebagai manusia
hendaknya tidak menuruti hawa nafsu ketika sedang mencari harta. Tetapi, harus
bertindak sesuai dengan hati nuraini. Dengan hati nuraini manusia akan lebih mudah
menemukan kebahagian, dan tidak tersesat di jalan hingga lupa akan akhirat. Dari segi
kultural lagu dolanan Cublak-cublak suweng mengajarkan kepada anak-anak agar
mereka tidak menuruti hawa nafsu, menjaga harmoni dengan alam, sesama manusia
dan orang tua.
Namun, seiring berjalannya zaman lagu–lagu daerah justru semakin luntur dan
tertinggal oleh lagu-lagu modern yang semakin pesat perkembangannya. Selain itu lagu
daerah juga masih harus bertahan dari pengaruh musik luar negeri. Kurangnya
dukungan dari masyarakat dan pola pikir masyarakat mengenai lagu daerah juga
sangatlah berpengaruh terhadap eksistensi suatu lagu daerah.
Oleh karena itu beragam upaya dilakukan untuk mengenalkan dan melestarikan
lagu daerah. Salah satunya dengan menyelenggarakan pentas seni. Pentas ini akan
menampilkan nyanyian lagu dolanan seperti Lir-ilir,Cublak-cublak Suweng,dan
Gambang Suling yang akan dipadukan dengan tari kreasi modern.
1
1.2. Dasar Kegiatan
“Gelar Karya Kearifan Lokal Dalam Rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila”
1.5. Peserta
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahapan persiapan kegiatan gelar karya ini dimulai dari pembelajaran materi yang
setiap harinya selalu diberikan pada jam proyek. Materi pembelajarannya berupa
pengertian, permasalahan, eksistensi, dan peran dari kearifan lokal yang berperan
penting dalam persiapan pembuatan proposal bertemakan kebudayaan lokal. Proposal
yang menjadi pedoman dalam perencanaan pentas yang akan kami tampilkan.
Perencanaan properti dipersiapkan oleh tim properti yang ada. Awalnya kami tidak
berencana untuk memakai properti panggung dikarenakan tim properti yang
kebingungan ingin membuat apa, hal itu dikarenakan tak ada satupun dari mereka
bahkan anggota kelompok kami yang berpengalaman di bidang properti. Meskipun
begitu mereka mempersiapkan properti rumput-rumputan dan pagar yang berbahan
dasar dari kardus.
Pada hari-hari terakhir sebelum hari pentas tiba kelompok kami mendapatkan
kesempatan untuk melakukan gladi bersih di aula sekolah. Kami mempersiapkan segala
hal yang dibutuhkan untuk gladi bersih tersebut. Meski begitu performa kami masih
terbilang belum maksimal. Dikarenakan ada salah satu anggota kami yang tidak ikut
gladi bersih.dan ketidakkompakkan kelompok kami mulai dari suara nyanyian yang
tidak padu dan tarian yang tidak terasa luwes untuk dilihat.
Persiapan kegiatan gelar karya diawali dengan diskusi untuk menentukan tema pentas
seni yang sewaktu dengan pembuatan proposal pentas seni. Diskusi yang dilakukan
kelompok kami menghasilkan kesepakatan untuk mengambil tema lagu daerah atau lagu
dolanan. Setelahnya kami mulai membagi tugas untuk tiap anggota kelompok yang ada,
dari 18 orang 10 di antaranya akan tampil, 8 anggota sisanya akan bekerja di balik layar
sebagai tim properti dan tim kostum.
Pada tim kostum mereka terdiri dari 4 orang yang bertugas untuk mencarikan kostum.
Kostum yang akan dipilih mengalami banyak sekali perubahan. Banyak yang tak setuju
jika harus mengenakan kostum seperti yang diputuskan. Tim kostum mengalami
hambatan sewaktu mencarikan kostum karena keterbatasan dalam anggaran, sehingga
kami mengadakan diskusi untuk kostum yang digunakan sewaktu pentas. Hasilnya laki-
laki akan mengenakan lurik dengan celana hitam yang akan diberi kain jarik dan
blangkon. Sedangkan untuk perempuan akan mengenakan pakaian adat mereka masing-
masing. Pada pencarian kostumnya kami meminjam lurik dan blangkon dari guru-guru
yang memilikinya, dikarenakan guru memberikan masukan untuk meminjam lurik
dibandingkan harus menyewanya.
Tim properti bertugas membuat propeti panggung. Pada awalnya mereka kebingungan
harus membuat apa. Tetapi, karena masukan dari guru mereka berinisiatif untuk membuat
properti rumput-rumputan dan pagar yang terbuat dari kardus. Namun, dikarenakan
kurang sesuai properti yang tersebut tidak dipakai sewaktu pentas.
Tahap selanjutnya adalah memilih lagu yang akan dipentaskan saat pentas seni.
Dalam tahap ini terdapat banyak perubahan terkait dengan lagu yang akan dipilih.
Awalnya kami setuju untuk memilih lagu Lir ilir, Padang Bulan, dan Gundul-gundul
Pacul. Tetapi, ada dari anggota kami yang berpikir jika nada yang dinyanyikan terlalu
tinggi, sehingga kami harus berdiskusi lagi terkait dengan lagu yang akan dipiih.
Kelompok kami mulai berdiskusi lagi dan terciptalah kesepakatan untuk memilih lagu
Prahu Layar yang dipadukan dengan tari kreasi modern serta drama pada Cublak-cublak
Suweng.
Masuklah kami menuju tahap latihan setelah mengalami banyak perubahan pada yang
akan dipentaskan nantinya. Kami berusaha memaksimalkan waktu yang ada dengan terus
latihan pada jam proyek sampai waktu gladi bersih datang. Pada saat latihan kami
menjumpai banyak hambatan seperti kurang anggota yang tidak ingin latihan dan kurang
kompaknya tim kami terus menerus berlanjut sampai gladi bersih tiba. Saat gladi bersih
kelompok kami terlihat kalau belum siap tampil. Di sana terlihat kalau gerakan tarian dari
tim tari belum luwes dan suara dari tim menyanyi yang tidak padu. Namun, kami
menjadikan gladi bersih tersebut sebagai sebuah evaluasi untuk penampilan kedepannya.
Hari pentas kurang tiga hari, kami memaksimalkan waktu tersebut untuk berlatih
sambil mengembangkan penampilan kami. Hingga hari pentas pun tiba, kami
mempersiapkan segala hal mulai dari kostum pada paginya, jadwal penampilan kami
maju 1 jam dikarenakan waktu penampilan kelompok lain yang tidak sesuai dengan
perkiraan dan Komus yang tidak jadi tampil. Giliran kami pun tiba dan langsunglah
kami membukanya dengan perkenalan yang dilanjut dengan tari dan nyanyian lagu
Prahu Layar. Setelah lagu tersebut selesai penampilan kami dilanjutkan dengan drama
dan dolanan Cublak-cublak Suweng. Pentas kami pun berakhir, penampilan kelompok
kami terlihat mengalami banyak perkembangan jika dibandingkan sewaktu gladi bersih.
Adapun hambatan yang kami temui dalam kegiatan ini. Beberapa faktor yang
menghambat kami dalam kegiatan ini di antaranya,sebagai berikut :
A. Dana
Dana yang terbatas membuat kami harus menyesuaikan kostum dan properti
dengan dana yang tersedia. Sehingga kami memilih untuk meminjam lurik
dibanding menyewanya.
B. Komunikasi
Komunikasi yang sulit antar anggota kelompok menyulitkan kami dalam proses
pembagian tugas, diskusi, dan latihan. Saat sesi diskusi hanya beberapa anggota
saja yang mengikutinya., diskusi lewat WA grub juga jarang terjadi dikarenakan
banyaknya anggotanya yang hanya membaca pesannya saja tanpa merespon pesan
yang diberikan ketua ataupun menyalurkan ide-ide mereka untuk pentas yang
akan ditampilkan kelompok ini mendatang.
C. Kerja sama
Kerja sama yang buruk membuat kelompok kami menjadi tidak kompak, hal ini
merupakan imbas dari komunikasi yang buruk antar anggotanya.
D. Waktu
Waktu yang terbatas diperparah dengan komunikasi antar anggota menghabiskan
seluruh waktu yang ada. Akibatnya kelompok kami kehabisan waktu untuk
keperluan seperti latihan sehingga penampilan kami tidak bisa maksimal.
5
BAB III
Secara keseluruhan kegiatan pentas yang dijalankan kelompok kami berjalan dengan
lancar, Kegiatan pentas seni tersebut mengingatkan kami untuk terus mempelajari
budaya nusantara. Mengembalikan perasaan cinta akan budaya dalam diri kami sendiri
yang makin luntur karena perkembangan zaman.
Kegiatan ini turut melatih kepercayaan diri siswa sewaktu berada di atas panggung,
kekompakkan antar anggota, dan meningkatkan kreativitas para siswa saat mereka
menentukan akan menampilkan pentas seni seperti apa yang dapat menarik perhatian
penonton sehingga mereka tertarik untuk melihatnya. Serta kegiatan tersesbut turut
memfasilitasi siswa yang berbakat dalam bidang kesenian dalam menyalurkan minat dan
bakatnya.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kegiatan Gelar Karya yang dilakukan di SMAN 6 Surakarta sudah dilaksanakan dengan
baik dan lancar meskipun menemui banyak hambatan dalam proses pelaksanaannya.
Hasilnya kami para siswa SMAN 6 Surakarta mendapatkan berbagai manfaat terutama dalam
hal kedisiplinan, kerjasama, kekompokan, dan kepercayaan diri.
Kegiatan gelar karya tersebut diharapkan bisa menanamkan rasa cinta budaya lokal dan
membuat para siswa SMAN 6 Surakarta menjadi manusia yang berbudaya. Sehingga bisa
melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berjiwa nasionalisme.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan gelar karya yang telah dilaksanakan, kami memiliki beberapa
saran untuk disampaikan agar kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya bisa menjadi
lebih baik dibandingkan kegiatan yang diselenggarakan sebelumnya. Beberapa saran yang
kami dapat sampaikan di antaranya sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Sekolah perlu turut membantu dalam pendanaan karena banyak dari kami yang
mengalami kendala dalam hal tersebut. Sekolah juga harus turut serta
mengkoordinasikan seluruh guru untuk mendampingi para siswa agar mereka tidak
mengalami kesulitan dalam perencanaan kegiatan.
2. Bagi Guru
Kami berharap kepada para guru yang menjadi fasilitator proyek ini lebih aktif lagi
dalam berkomunikasi dengan siswa untuk memastikan kalau mereka memang tidak
mengalami kendala. Para guru yang memfasilitasi proyek pun sebaiknya aktif
memberikan masukan kepada siswa agar mereka dapat mengembangkan ide mereka
terkait dengan perencanaan pentas yang akan mereka tampilkan.
3. Bagi siswa
Para siswa perlu meningkatkan kekompakkan dan kreativitas mereka untuk membuat
pentas seni menjadi lebih menarik untuk ditonton. Mereka juga perlu belajar untuk
memanfaatkan waktu yang ada dan memaksimalkan latihan mereka agar dapat
menampilkan performa terbaik mereka sewaktu pentas.
7
Lampiran
Gambar 5. 1. Dokumentasi latihan dan gladi bersih untuk kegiatan gelar karya.