Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR PERENCANAAN BISNIS KELAS X

MENGANALISIS PELUANG BISNIS DENGAN ANALISIS SWOT

KOMPETENSI DASAR:
3.2 Menganalisis peluang bisnis dengan analisis SWOT
4.2 Merencanakan strategi bisnis

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat:
 Menjelaskan pengertian peluang bisnis
 Menguraikan ruang lingkup kegiatan bisnis
 Mendiskusikan ciri-ciri peluang bisnis yang potensial
 Mendiskusikan peluang bisnis dengan analisa SWOT
 Membuat analisis SWOT berdasarkan peluang bisnis
B. MATERI PEMBELAJARAN
Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh manajemen perusahaan atau
organisasi yang sistematis dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. SWOT adalah singkatan dari Strength,
Weakness, Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi
bisnis yang bermanfaat untuk menngevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness, peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek, baik yang sedang berlangsung maupun dalam
perencanaan baru.

PELUANG BISNIS

Peluang artinya kesempatan dan bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
penjualan ataupun pembelian barang dan jasa yang secara konsisten berulang. Persyaratan pokok dalam
memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras
dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin. Dalam memanfaatkan peluang usaha mencakup 4 unsur yang harus dimiliki
seorang pebisnis yaitu:
a Work hard (kerja keras)
b Work smart (kerja cerdas)
c Enthusiasm (kegairahan)
d Service (pelayanan)
1. Risiko Bisnis
Setiap usaha yang dilakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan, namun banyak
risiko yang harus di hadapi. Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut:
a. Perubahan permintaan
b. Perubahan konjungtur
c. Persaingan
d. Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan,
dan sebagainya.
Perubahan permintaan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan resiko usaha dapat
diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan perhitungan yang cermat dalam melakukan
kegiatan usaha.
2. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainnya
b. Modal, sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin

1
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang
sama.
Selain itu dalam memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut:
a) Pengaruh lingkungan sekitar
b) Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih
c) Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu
d) Banyak sedikitnya pesaing
e) Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan
Contoh peluang usaha dibidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut:
 Jasa servis
 Jasa hiburan, contohnya: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap.
 Jasa transportasi, contohnya: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil
 Jasa perantara, contonya: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang seperti
tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
 Jasa kesehatan, contohnya: sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan seperti fitnes, SPA,
pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.
3. Analisis peluang usaha berdasarkan minat dan daya beli konsumen
Untuk mengetahui besar kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan bisa melalui
observasi yang bisa dilakukan dengan cara
a Mengadakan pengamatan langsung ke pasar (melakukan wawancara dan memberikan angket untuk
diisi oleh calon konsumen
b Meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan konsumen kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut:
a Minat besar, daya beli kuat kelangsungan usaha terjamin
b Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat
c Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung
Kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan terjangkau oleh
mereka, maka kita harus:
 Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga
bersaing
 Membuat desain yang baru dan harga terjangkau
 Membuat produk lebih cepat dan lebih murah
 Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan

RUANG LINGKUP KEGIATAN BISNIS

Sebelum melakukan bisnis ataupun saat melakukan bisnis harus dilakukan suatu analisis atau
perencanaan bisnis. Anaisis SWOT merupakan analisis atau perencanaan yang harus dilakukan karena
berfungsi untuk mengetahui kekuatan atau strengths, kelemahan atau weaknesss, peluang atau
opportunities, dan ancaman atau threaths dalam suatu bisnis. Dalam melakukan analisis, harus melibatkan
tujuan baik jangka pendek ataupun jangka panjang dan melibatkan faktor internal ataupun eksternal.
Kegiatan bisnis sebagai sebuah organisasi ialah:
a Produksi: penciptaan barang dan jasa
b Keuangan: legiatan mencari dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dagang
c Pemasaran: kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa, mengidentifikasikan keinginan
konsumen.
d Pengelolaan sumber daya manusia (SDM): kegiatan mencari tenaga kerja dan meningkatkan
kemampuannya.
1. Klasifikasi atau Pengelompokan bisnis
Bisnis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan aktivitasnya:
a Manufaktur merupakan bisnis yang memproduksi produk dari barang mentah misalnya perusahaan
mobil.
b Bisnis jasa mendapatkan keuntungan dengan memberikan jasa
2
c Pengecer atau distributor yang merupakan pengantar atau perantara dari produsen ke konsumen
d Bisnis pertanian dan pertambangan merupakan bisnis yyang memproduksi atau menghasilkan
barang mentah
e Bisnis finansial merupakan bisnis yang memperoleh keuntungan dari investasi dan juga pengelolaan
modal
f Bisnis informasi menjual properti intelektual
g Bisnis utilitas misalnya mengoperasikan jasa untuk publik yang didanai dari pemerintah
h Bisnis real estate, jenis bisnis yang kegiatannya memperjualbelikan tanah beserta bangunan atau
apapun yang ada di atasnya. Contohnya, perumahan, gudang, bangunan dsb.
i Bisnis transportasi adalah bidang usaha yang menyediakan jasa pengangkutan atau pemindahan
barang dan atau manusia dengan jarak serta moda tertentu yang digunakan.
2. Ruang Lingkup
Pada dasarnya kegiatan usaha dibagi menjadi 3 aspek, yaitu:
a Aspek Produksi
Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam
arti luas tersebut, produksi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Produksi primer
Yang termasuk dalam produksi primer adalah kegiatan ekstraksi atau penarikan sumber daya
alam atau kegiatan yang menggunakan sumber daya yang tersedia dalam kondisi alamiah.
b) Produksi sekunder
Yang termasuk dalam produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah
diproses diolah menjadi barang.
c) Produksi tersier
Yang dihasilkan dari produksi tersier adalah berupa pemberian fasilitas layanan (jas)
pendukung bukannya barang-barang berwujud.
b Aspek Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pemindahan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Pada
umumnya distribusi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Pemindahan bahan baku dari pemasok (supplier) kepada awal mula lini
b) Pengemasan
c) Pengendalian persediaan
d) Transportasi kepada konsumen
c Aspek Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan penggunaan barang jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dengan
melihat pola konsumen yang beragam, produsen dapat membuat suatu perencanaan yang lebih
baik untuk menentukan bagaimana peluang diterimanya barang dan jasa yang diproduksi tersebut
oleh konsumen. Dan biasanya produsen mempromosikan keberadaan barang atau jasa tersebut
secara luas khususnya kepada konsumen.
3. Jenis Usaha
Jenis usaha dikelompokan sebagai berikut:
a Perusahaan dagang: usaha ini membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik, dan menjual
barang tersebut kepada pelanggan dan perusahaan lain. Pada umumnya semua toko adalah
pedagang eceran. Pedagang grosir membeli barang dari pabrik dan menjualnya kepada pedagang
eceran.
b Perusahaan manufaktur: usaha ini bergerak dalam pembuatan barang. Contoh, pembuatan batu
bata, mebel, kosmetik, atau jenis produk lainnya, maka kita akan mempunyai usaha manufaktur.
c Perusahaan jasa: usaha ini tidak menjual atau membuat barang melainkan memberikan pelayanan
berupa jasa. Contohnya mekanik bengkel, tukang listrik, tukang kayu, pelayanan jasa kebersihan,
jasa komputer, jasa konsutan.
d Usaha di bidang pertanian dan kehutanan: usaha ini memproduksi sesuatu yang berasal dari tanah.

3
ANALISA SWOT

Perencanaan merupakan tahapan pertama dalam kegiatan apapun termasuk perencanaan bisnis. Bila
perencanaan berhasil maka sama artinya dengan merencanakan keberhasilan, sebaliknya bila gagal
dalam perencanaan maka sama artinya dengan merencanakan kegagalan. Sehingga alat anaisis dalam
perencanaan menjadi bagian penentu dalam keberhasilan perencanaan. Salah satu alat analisis dasar
dalam perencanaan adalah dengan menggunakan analisis SWOT.
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam
rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT mempertimbangkan dua faktor secara
umum, antara lain: faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal
(peluang dan ancaman) sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu
perusahaan.
2. Komponenen Analisis SWOT
Analisis SWOT diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan ancaman baru. 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu:
1) Strength (kekuatan)
Strength artinya kekuatan. Maka pertama yang harus dianalisa adalah kekuatan usaha yang akan
didirikan. Kekuatan bisa berasal dari dalam usaha tersebut atau dari pelaku usaha yang akan
menjalankannya. Dalam analisis ini, harus memiliki kekuatan yang akan digunakan untuk mendirikan
usaha yang dipilih. Pada dasarnya, kekuatan yang paling penting yang harus dimiliki oleh pelaku
usaha yang akan mendirikan usaha baru adalah motivasi, modal, dan perencanaan yang matang.
Kekuatan usaha yang akan dibuka harus memiliki kekuatan ang bisa mnjadi senjata untuk
memajukan usaha tersebut.
2) Weakness (kelemahan)
Weakness artinya kelemahan. Dalam analisa SWOT harus menganalisa bagaimana kelemahan
yang dimiliki oleh usaha yang akan didirikan bait itu yang berasal dari dalam usaha tersebut maupun
yang berasal dari diri kita sebagai pelaku usaha. Mengetahui kelemahan suatu usaha sangat penting
karena dengan mengetahui kelemahan tersebut maka seorang pelaku usaha bisa menjadikannya
sebagai kekuatan. Artinya, kelemahan tersebut bisa dengan lebih mudah untuk ditutupi dan
diantisipasi agar tidak menimbulkan masalah yang mengganggu kelancaran usaha. Contoh
kelemahan yang dimiliki sebuah usaha, persaingan terlalu ketat, produknya terlalu umum, sumber
modal terbatas, kemampuan manajerial yang minim, dll.
3) Opportunity ( Peluang/Kesempatan)
Situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan
mmberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini untu mencari peluang
ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di
masa yang akan datang
4) Threats (Ancaman)
Ancaman yaitu hal-hal yang berkaitan dengan masalah luar dan dalam. Masalah luar adalah
pesaing, lingkungan tempat bisnis, atau tagihan-tagihan yang semakin membengkak. Sementara
ancaman dari dalam adalah diri sendiri, pekerja, atau keluarga. Ancaman yang dimaksud bukanlah
mengancam hidup, tetapi ancaman yang menggerogoti kelancaran usaha dan bisinis yang
dijalankan.

4
3. Manfaat analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan strategi yang dapat membantu
perusahaan mencapai tujuan (visi) perusahaan. Oleh karena itu manfaatnya sebagai berikut:
1) Mengatasi kelemahan (weakness) sehingga perusahaan tetap mendapat dukungan
2) Mengoptimalkan kekuatan (strengths) sehingga mampu menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan dari peluang-peluang (opportunities) yang ada.
3) Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari empat sudut dimensi, yaitu strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats. Sehingga pengambilan keputusan dapat melihat dari
empat dimensi ini secara lebih komprehensif.
4) Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang
5) Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan menaruh
simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja sama yang saling
menguntungkan.
6) Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang
telah dibuat selama ini.
4. Tujuan analisis SWOT
Tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor –faktor internal dan
eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu dapat
berjalan baik maka perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan
peluang yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang
dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang. Menurut Fahmi (2014)
pnrapam SWOT pada perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan
menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisis SWOT dapat dijadikan sebagai
perbandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang
dan ancaman. Tujuan lain diperlakukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang
ditawarkan pasti akan mengalami pasang surut atau yang lebih dikenal dengan istilah daur hidup
produk (life cycle product).
5. Faktor Analisis SWOT
Faktr analisis SWOT dibagi mnjadi dua faktor yaitu:
1) Faktor internal yang dapat digunakan untuk analisis dari sisi kekuatan dan kelemahan sedangkan
faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor internal yang dianalisis yaitu sumber daya
manusia (SDM), kondisi keuangan perusahaan, peencapaian perusahaan selama berdiri.
2) Faktor eksternal yang digunakan adalah lingkungan, peraturan, sosial, politik, dan ekonomi.

MEMBUAT ANALISIS SWOT

Analisa SWOT biasanya digunakan untuk melakukan study kelayakan, sehingga suatu institusi akan dapat
melihat tingat kelayakan suatu lembaga baik untuk saat ini maupun proyeksi kedepan. SWOT juga
bermanfaat dalam pemilihan strategi pemasaran pusahaan, sehingga dapat membantu pengelola
perusahaan dalam mengambil kebijakan strategis yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas di
perusahaan tersebut.

1. Persiapan dalam melakukan analisis SWOT


Dalam melakukan analisis SWOT, pengetahuan dan pemahaman akan visi/misi organisasi harus
diketahui secara baik, sehingga analisis akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Sebelum
melakukan diagnosis terhadap organisasi/perusahaan, maka yakinkan dulu bahwa seluruh infomasi
berkaitan dengan organisasi telah dengan mudah di dapatan. Hal ini agar meghindari kesalahan dalam
melakukan diagnosis oganisasi. Infomasi ini didapatkan dngan cara melibatkan seluruh pelaku
organisasi, sehingga para anggota organisasi pun terbuka terhadap segala kompetensi yang mereka
miliki, yang nantinya sangat bermanfaat bagi organisasi.

2. Matriks SWOT

5
Matriks SWOT adaah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Menurut Fahmi (2014), untuk
menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal
sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
1) Faktor Eksternal. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities an threats (O dan
T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang
mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri,
ekonomi, politik, huum, tnoogi, kependudukkan dan sosia budaya.
2) Faktor internal. Faktor ini mempengaruhi terbentuk strength and weaknesses (S dan W) dimana
faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam perusahaan, dimana hal ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi
semua manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian
dan pengembangan, sistem infomasi manajemen, dan budaa pusahaan (corporate culture).
Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal
perusahaan diantisipasi dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT akan
mempermudah merumuskan berbagai strategi. Pada dasarnya alternatif strategi yang diambil harus
diarahkan pada usaha-usaha untuk mnggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan,
memanfaatkan peluang-peluang bisnis serta mengatasi ancaman. Sehingga dari matriks SWOT
tersebut akan memperoleh empat kelompok alternatif strategi yang disebut strategi SO, ST, WO, WT.
1) Strategi SO, strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan yang dimiliki untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST, strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengantisipasi ancaman-ancaman yang ada.
3) Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT, strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif, berusaha meminimalkan
kelemahan-kelemahan perusahaan serta sekaligus menghindari ancaman-ancaman.
Contoh Analisa SWOT PT. Otomotif
a STRENGTH
Kekuatan yang dijadikan modal dasar PT. Otomotif dalam mengembangkan perusahannya dan
bentuk kekuatan untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain di pasar adalah:
 Kualitas. Produk yang dihasilkan oleh PT. Otomotif memilih standart international sehingga cukup
dipercaya oleh masyarakat.
 Kuantitas. Dengan memiliki beberapa pabrik yang beroperasi, maka produksi yang dihasilkan
sangat maksimal
 Branch Mark. Produk PT. Otomotif telah menjadi legenda bagi masyarakat Indonesia
 Prestasi. Telah banya penghargaan yang disabet oleh PT. Otomotif sebagai bukti bahwa ini adalah
perusahaan yang sudah ternama dan cukup banyak memiliki keunggulan
 Spare part. Hampir di seluruh tanah air dapat dengan mudah memperoleh suku cadang aslinya
 Dealer. Telah tersebar bahkan hingga ke pelosok untuk memudahkan konsumen menjangkaunya.
 Teknologi. Selalu mengikuti perkembangan teknologi otomotif sehingga kualitas yang dihasilkan
oleh PT. Otomotif tetap terjaga
 Harga Produk. Tidak hanya merilis produk untuk kelas atas, PT.Otomotif juga kerap kali
meluncurkan produk dengan harga rendah untuk dapat menjangkau segala sektor ekonomi
berbagai lapisan masyarakat.
b WEAKNESS
Berikut analisis SWOT pada PT. Otomotif untuk memperoleh data mengenai sisi kekurangannya
sehingga dapat dijadikan motivasi untuk upaya perbaikannya.
 Model dan Design. Jika dibandingkan dengan produk otomotif dari perusahaan lain, produk
PT. Otomotif masih banyak tertinggal pada poin desainnya. Hal ini berdampak pada rasa
ketertarikan masyarakat yang mulai melirik produk atau merek lain.

6
 Produk Premium. Ada beberapa varian yang dikeluarkan oleh PT. Otomotif memiliki harga
yang cukup mahal khususnya type premium seperti motor sport yang di produksinya.
 Tiruan. Saat ini banyak sekali produk asing yang meniru spesifikasinya dari produk PT.
Otomotif dengan harga jual yang jauh lebih murah seperti produk motor Cina.
 Suku Cadang KW. Begitu pula dengan pembajakan spare part yang mana jika konsumen tidak
jeli maka akan mendapatkan suku cadang yang berkualitas buruk karena banyaknya barang
emitasi beredar di pasaran.
c OPPORTUNITIES
Kesempatan atau peluang yang dibidik oleh PT .Otomotif dalam persaingan pasar tanah air ketika
perkembangan otomotif semakin pesat .
 Jumlah Penduduk. Tingkat populasi penduduk yang cukup besar merupakan pasar potensial
yang dapat dijadikan sebagai target penjual produk. Semakin banyak penduduk kemungkinan
untuk menjual produk lebih banyak sangat terbuka lebar .
 Ekspansi ekspor. PT. Otomotif telah melakukan eksport produknya ke negara yang sedang
berkembang. Ekspansi ini perlu dilakukan untuk mengembangkan pangsa pasar dan
peningkatan penjualan serta perluasan jaringan terhadap produk yang hendak di pasarkan.
 Kepercayaan. Kepercayaan masyarakat tinggi untuk itu. PT. Otomotif terus berkoordinasi guna
menjaga stabilitas hubungan dan perkembangan teknologi baru.
d THREAT
Analisa terhadap beragam ancaman yang mungkin akan selalu dihadapi oleh PT. Otomotif ketika
menempuh perjalanannya dalam industri bidang otomotif.
 Produsen lain. Melihat perkembangan dari produsen lain, adalah salah satu pesaing terberat
dalam sektor industri otomotif nasional yang selalu berbenah dan menghadirkan desain serta
teknologi terbaru.
 Krisis global. Ini adalah kenyataan yang harus siap dihadapi kapan saja ketika krisis ekonomi
sedang melanda maka daya beli pasar tentu saja akan melemah
 Suku cadang import. Sampai saat ini belum sepenuhnya spare part diproduksi didalam negeri
sehingga masih tergantung dari distribusi oleh negara lain.
 Kebijakan pemerintah. Ketentuan yang dibuat pemerintah kadang cukup besar pengaruhnya
terhadap kelangsungan sebuah industry seperti kenaikan BBM.
 Uang muka kredit. Melihat beberapa produk otomotif lainnya, PT. Otomotif masih mematok
uang muka kredit yang cukup tinggi sehingga menyluitkan konsumen untuk menjangkaunya.
Kesimpulan:
Analisa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai SWOT
adalah salah satu cara paling umum dalam penyusunan strategi suatu perusahaan, penjualan produk,
maupun ide bisnis yang baru.
Menarik kesimpulan pada contoh analisis SWOT terhadap PT. Otomotif kali ini adalah bahwa peluang
pasar yang cukup besar dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang sudah tumbuh hampir setengah
abad, maka segala bentuk ancaman serta kelemahan yang ada pada PT. Otomotif masih dapat terkendali
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai