No Struktur Pembahasan
1 Judul NILAI ARSITEKTUR DALAM PENGGOLONGAN
PELESTARIAN BANGUNAN KOLONIAL STUDI KASUS :
GEDUNG KARESIDENAN BOGOR.
2 Abstrak Gedung Karesidenan Bogor merupakan salah satu bangunan
peninggalan arsitektur kolonial yang berada di sekitar Istana dan
Kebun Raya Bogor. Bogor. Perubahan yang ada pada bangunan
cagar budaya sebagai bentuk dari adaptasi terhadap
perkembangan tersebut tidak dapat dihindari, terutama pada
bangunan peninggalan kolonial yang ada. Studi yang dilakukan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk
karakter spasial dan visual arsitektural dengan melihat bentuk
elemen-elemen yang ada pada bangunan untuk menentukan
penggolongan pelestarian bangunan.
3 Pendahuluan Pada masa pendudukan Inggris yang dipimpin oleh Gubernur
Jendral Thomas Rafless, Istana Bogor direnovasi dan dijadikan
Kebun Raya , lalu mempekerjakan seorang planner yang bernama
Carsens untuk menata Bogor yang difungsikan sebagai tempat
peristirahatan yang dahulu dikenal dengan sebutan Buitenzorg
seperti terlihat dalam pernyataan dari website Kota Bogor Profil
Daerah . Seiring bertambahnya kebutuhan kegiatan pada masa
itu, berkembanglah institusi pemerintahan, fasilitas kota, dan
lembaga penelitian, karakter kota Bogor juga ditemukan dengan
pemberlakuannya zona permukiman etnis .
Salah satu bangunan peninggalan masa kolonial yang berada di
sekeliling Istana PERMENBUDPAR NO.
PM.26/PW.007/MKP/2007. Bangunan ini yang dulu adalah
sebagai kantor residen, dibangun tahun 1908, yang dimana
bangunan ini dahulu merupakan rumah dinas asisten residen dari
Buitenzorg, kemudian berubah fungsi menjadi Kantor Pembantu
Gubernur sampai dengan tahun 1976..
4 Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode analisis data berupa deskriptif, metode komparasi untuk
membandingkan bentuk elemen-elemen yang ada lalu
mengetahui perbedaan atau perubahan yang, dan metode
klasifikasi digunakan untuk menggolongkan tingkat perubahan
yang terjadi pada setiap elemen dengan rumus pembagian kelas
untuk mengetahui jumlah golongan terhadap suatu bangunan
cagar budaya.
5 Pembahasan Pembahasan ini membahas tentang hasil penelitian tentang
rententan Gedung Karesidenan Bogor yang keaslian
bangunannya masih terawat.
6 Kesimpulan Gedung Karesidenan Bogor masuk ke dalam bangunan Golongan
A, karena elemen pada untuk penilaian keaslian bangunan lebih
dominan dibanding penilaian elemen yang berubah, elemen yang
tidak berubah yaitu : massa bangunan, orientasi bangunan, atap,
dinding interior, dinding eksterior, Pintu interior, pintu eksterior,
jendela interior jendela eksterior, kolom interior dan kolom
eksterior.Elemen yang berubah yaitu : fungsi bangunan, fungsi
ruang, lisplang atap, balustrade, lantai interior, lantai eksterior,
plafon interior dan plafon eksterior.
No Struktur Pembahasan
1 Judul Konservasi Bangunan Tjong A Fie dalam Usaha
Keberlanjutan Mempertahankan Bangunan Bersejarah Kota
Medan.
2 Abstrak Melayu, Belanda, India, Inggris, dan Cina, sebagai akumulasi
dan kristalisasi sejarah Kota Medan sendiri.
Sebagai akibatnya, banyak bangunan bersejarah dihancurkan
dan diganti oleh berbagai bentuk pusat
perbelanjaan.Penghancuran tersebut tidak saja menghilangkan
sejarah dan identitas Kota Medan serta kebanggan masyarakat
tetapi juga mengabaikan upaya-upaya pengembangan
pariwisata berbasis estetika bangunan bersejarah yang sangat
potensial bagi emansipasi masyarakat setempat. Konservasi
adalah upaya-upaya pelestarian akan tetapi tetap
memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu
dengan cara tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen-konponen untuk pemanfaatan di masa yang akan
datang.
3 Pendahuluan Pola kehidupan plural sejak pra Indonesia seperti itu tercermin
juga dalam kebudayaan fisik kotanya melalui ratusan
bangunan bersejarah peninggalan kolonial yang sangat
menarik, yang saat ini dapat disaksikan terutama dalam
berbagai fungsi baru seperti rumah tinggal, kantor, hotel,
rumah toko, tempat peribadatan, rumah sakit, dan
sekolah.Dominasi konstruksi peninggalanBelanda yang
menjadi ciri bangunan bersejarah hanya akan menjadi cerita
dan kenangan yang indah dan tidak akan bisa disaksikan lagi
oleh generasi-generasi yang akan datang.Medan Barat menjadi
salah satu kawasan konservasi bagi pemerintah.Penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data langsung di lapangan
melalui pengamatan dan pemotretan terhadap obyek
pengamatan dengan panduan kuesioner yang ada. .
4 Metode Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
langsung di lapangan melalui pengamatan dan pemotretan
terhadap obyek pengamatan dengan panduan kuesioner yang
ada. Hasil pengamatan dan pemotretan didata untuk kemudian
hasilnya ditabulasikan. Hasil pendataan dibandingkan dengan
foto untuk dianalisa.
5 Pembahasan Pembahasannya membahas tentang banyaknya bangunan
bersejarah yang ada di kota medan serta rentetan cara cara
konservasi bangunan tersebut agar dapat dijadikan kunjungan
wisata bersejarah yang ada di kota Medan.
6 Kesimpulan Kecamatan Medan Barat merupakan salah satu kawasan
konservasi yang di acungkan Pemerintah. Sehingga beberapa
bangunan-bangunan tua pada kawasan ini, masih difungsikan
dan dipelihara dengan baik. Rumah Tjong A Fie salah
satunya. Bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang cukup
tinggi. Tetapi dalam hal ini, kepemilikan Rumah Tjong A Fie
sebagai milik individual keluarga Tjong A Fie memerlukan
peran pemerintah. Adanya tindakan konservasi dan preservasi
sangat diperlukan bagi rumah Tjong A Fie ini. Sehingga
rumah Tjong A Fie tetap terjaga nilai sejarahnya sebagai nilai
pariwisata Kota Medan.