Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN INDIVIDU

PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DESA : PEJENG KAWAN


KECAMATAN : TAMPAKSIRING
KABUPATEN : GIANYAR
PROVINSI : BALI

Oleh :
NI MADE GITA MAERANI (1906511183)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XXV TAHUN 2022

i
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

KK Dampingan : Ni Wayan Bunter


Mahasiswa : 1. Ni Made Gita Maerani

Gianyar, 18 Agustus 2022


Mengetahui Mengetahui
Kepala Desa Pejeng Kawan DPL Desa Pejeng Kawan

(A.A. Gede Semarajaya, S.Skar) (Prof. Dr. Drh. Tjok Gde Oka Pemayun, M.S)

Menyetujui

Ketua Panitia Pelaksana KKN PPM


(I Ketut Mangku Budiasa, S.Pt, M.Si)

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan “Laporan Individu Program
Pendampingan Keluarga KKN PPM Universitas Udayana Periode XXV Tahun
2022 di Desa Pejeng Kawan” tepat pada waktunya.
KKN PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan masyarakat serta
pendampingan keluarga yang memiliki suatu permasalahan di Desa Pejeng
Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Kegiatan Pendampingan
Keluarga merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk
mendampingi serta membantu keluarga pra-Keluarga Sejahtera dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga tersebut. Masalah-
masalah yang menjadi sasaran kegiatan pendampingan keluarga ini seperti
masalah kesehatan, kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga,
ekonomi keluarga, penataan rumah tangga dan lain sebagainya.
Atas terselesaikannya laporan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, di antaranya:
1. Bapak/Ibu Panitia KKN PPM Unud Periode XXV Tahun 2022.
2. Bapak Prof. Dr. Drh. Tjok Gde Oka Pemayun, M.S . sebagai Dosen
Pembimbing Lapangan Desa Pejeng Kawan .
3. Bapak A.A. Gede Semarajaya, S. Skar selaku Kepala Desa Pejeng
Kawan.
4. Ibu Gusti Ayu Alit Surantini, ST selaku Sekretaris Desa Pejeng Kawan
beserta seluruh staf pegawai Desa Pejeng Kawan.
5. Ni Wayan Bunter sebagai Keluarga Dampingan.
6. Seluruh masyarakat di Desa Pejeng Kawan.
7. Orang tua, rekan-rekan mahasiswa seperjuangan di Universitas
Udayana, rekan-rekan mahasiswa peserta KKN PPM Unud Periode
XXV Tahun 2022 serta berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu.
Saya menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih perlu disempurnakan
lagi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
untuk penyempurnaan laporan ini. Saya berharap semoga dengan laporan kegiatan
ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya pada Desa Pejeng
Kawan guna mencapai sasaran yang diharapkan.

Gianyar, 18 Agustus 2022

Kelompok KK Dampingan
KKN PPM XXV Desa Pejeng
Kawan

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN....................1
1.1 Profil Keluarga Dampingan......................................................................1
1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan...................................................2
1.2.1 Pendapatan Keluarga.............................................................................3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga...........................................................................3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH.........................5
2.1 Menemukenali Masalah............................................................................5
2.2 Prioritas Masalah......................................................................................6
BAB III SOLUSI PEMECAHAN MASALAH..........................................7
3.1 Program.....................................................................................................7
3.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................10
4.1 Pelaksanaa...............................................................................................10
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga...............................................................10
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga...........................................................11
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...........................................12
5.1 Simpulan.................................................................................................12
5.2 Rekomendasi...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................14

IV
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN
PPM) merupakan bentuk penegasan loyalitas dan soliditas Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) untuk mewujudkan
visi dan misi Unud. Harapan dari diadakan KKN adalah dapat
meningkatkan empati, kepedulian, kerja sama mahasiswa secara
multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional, serta
mendorong terciptanya learning community (Buku Pedoman KKN PPM
UNUD, 2022:4).
Program KKN PPM dibedakan menjadi 2 macam, yaitu program pokok
dan program bantu. Program pokok adalah program yang sesuai dengan
tema atau bidang ilmu serta harus dilaksanakan oleh setia peserta KKN
PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertanggung jawab penuh atas
program tersebut secara ilmiah maupun operasional. Persentase program
pokok adalah sebesar 70%. Kemudian program pokok dibagi lagi menjadi
program pokok tema 60% dan program pokok non-tema 40% (Buku
Pedoman KKN PPM Unud, 2022:22- 23).
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan
yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam melaksanakan program
KKN PPM di Universitas Udayana. Program Pendampingan Keluarga
termasuk ke dalam program pokok non tema yang wajib dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam efektif
mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 80,64 jam (Buku Pedoman KKN
PPM 2022:50)
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui
penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan
keterampilan dan kesehatan serta prmbinaan lingkungan untuk membangun
keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk
meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui
penerapan ilmu dan teknologi Bersama masyarakat dan lembaga-lembaga
yang ada di desa (Buku Pedoman KKN PPM 2018:50).
Melalui PPK mahasiswa memperoleh pengalaman hidup pada keluarga
kurang mampu yang diharapkan memicu gagasan kreatif dan inovatif dari
dalam diri mahasiswa bersangkutan menjadi lebih berdaya. Setelah PPK
berjalan maka keluarga yang didampingi diharapkan mampu melaksanakan

1
fungsi-fungsi keluarga secara sempurna (Buku Pedoman KKN PPM
2018:50).
Kegiatan Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang
terdapat di setiap lingkungan di Desa Pejeng Kawan , Kecamatan
Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Desa Pejeng Kawan memiliki 6
Dusun/Banjar yaitu Banjar Tatiapi Kelod, Banjar Tatiapi Kaja, Banjar
Dukuh Kawan, Banjar Dukuh Kangin, Banjar Dukuh Griya, dan Banjar
Sala. Dari keenam Banjar tersebut, pada kesempatan ini penulis mendapat
kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang bertempat tinggal
di Banjar Tatiapi Kelod. Berdasarkan petunjuk dari Kepala Desa Pejeng
Kawan, Ni Wayan Bunter terpilih menjadi KK Dampingan.
Ni Wayan Bunter yang merupakan keluarga dampingan dengan
kelahiran tahun 1962, yang saat ini berusia 60 tahun. Seorang ibu yang
sudah tidak memiliki suami dan kesehariannya ke sawah serta melalukan
kegiatan sehari-hari dirumah seperti menjemur bunga jepun yang nantinya
juga bisa dijual untuk menambah penghasilan. Beliau saat ini tinggal
bersama salah satu anaknya yang bernama I Nyoman Pasek. I Nyoman
Pasek memiliki istri yang bernama Made Aiani dan memiliki 3 orang anak
yaitu yang pertama Wayan Listiani yang sedang menempuh Pendidikan di
kelas menengah pertama (SMP), anak kedua yaitu Kadek Risma yang
sedang menempuh Pendidikan di sekolah dasar (SD) kelas 5 dan anak
terakhir bernama Komang Agus Harta Wijaya yang sedang menempuh
Pendidikan di sekolah dasar (SD) kelas 2. Dengan keadaan Ni Wayan
Bunter yang sudah tidak memiliki suami, maka kepala keluarga yaitu
anaknya I Nyoman Pasek. Beliau berada dalam satu KK bersama anak
pertamanya. I Nyoman Pasek bekerja sebagai buruh dan istrinya sebagai
pekerja paruh waktu, dengan menganggung seluruh anggota keluarga
termasuk ibu Ni Wayan Bunter. Adapun data profil keluarga dampingan
berdasarkan Kartu Keluarga adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1. Profil Keluarga KK Dampingan
N Umu
Nama Status Pendidikan Pekerjaan Ket.
o r
I 44 Kepala
SLTP/ Buruh Harian
1. Nyoman Kawin Tahu Keluarg
Sederajat Lepas
Pasek n a
31
Made SLTP/ Pekerja Paruh
2. Kawin Tahu Istri
Arini Sederajat Waktu
n
14
Wayan Belum
3. Tahu SLTP Pelajar Anak
Listiani Kawin
n
4. Kadek Belum 11 SD Pelajar Anak
Risma Kawin Tahu

2
n
Komang
7
Agus Belum
5. Tahu SD Pelajar Anak
Harta Kawin
n
Wijaya
Ni 60
Tamat SD/ Mengurus rumah
6. Wayan Kawin Tahu Ibu
Sederajat tangga
Bunter n

1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan


1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ni Wayan Bunter merupakan salah satu dari keluarga yang
tinggal di lingkungan Banjar Tatiapi Kelod yang berada pada situasi kurang
mampu (ekonomi menengah ke bawah). Pendapatan Keluarga Ni Wayan
Bunter yang dimana kepala keluarganya yaitu I Nyoman Pasek bekerja
sebagai buruh di daerah Tatiapi Kelod yang memiliki penghasilan ± Rp
2.000.000 perbulan.. Namun penghasilannya tersebut tidak menentu karena
disebabkan oleh tidak menentunya musim dan ada pekerjaan menjadi buruh.
Selain penghasilan dari Bapak I Nyoman Pasek, keluarganya juga
mendapatkan penghasilan dari istri I Nyoman Pasek yang menjadi pekerja
paruh waktu. Yang dimana penghasilan perbulannya juga tidak menentu ±
Rp. 600.000. Disisi lain Ni Wayan Bunter mendapatkan program bantuan
pemerintah BLT yaitu beras setiap 3 bulan sekali, yang terkadang bantuan
tersebut dibagikan tidak tepat waktu.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Ibu Ni Wayan Bunter
yang dimana anaknya I Nyoman Pasek menghabiskan uang sebesar ± Rp
40.000 per hari yang digunakan untuk membeli kebutuhan makan 6 orang
termasuk Ibu, Istri dan 3 anaknya yang mana jumlah tersebut tidak
menentuk yang disebabkan karena memasak jika ada bahan masak mentah
yang sudah tersedia. Untuk keperluan membayar listrik yang menggunakan
token dengan membeli pulsa Rp. 100.000 untuk satu bulan. Keluarga ini
juga menggunakan sumber air bersama yang biaya per bulannya sebesar Rp.
70.000 per bulan.
Untuk biaya keperluan pendidikan, Kepala keluarga yaitu Bapak I
Nyoman Pasek saat ini memiliki 3 orang anak, yaitu Wayan Listiani, Kadek
Risma, dan Komang Agus Harta Wijaya yang mana biaya sekolah dapat
dibayarkan oleh Bapak I Nyoman Pasek melalui hasil pekerjaan beliau.
Ibu Ni Wayan Bunter saat ini masih bisa melakukan kegiatan sehari
hari seperti ke sawah, mencuci dan lain sebagainya. Sedangkan Bapak I
Nyoman Pasek masih produktif dalam bekerja dan mencari nafkah. Selain

3
itu, salah satu anggota keluarga mengalami patah tulang yakni Made Arini.
Yang dimana ibu made arini menggunakan BPJS yang dibayarkan setiap
bulan Rp. 25.000.
Selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan, dan
kesehatan adapula kebutuhan rohani. Yang dimana terbiasa membuat
prasarana sembahyang berupa canang sendiri , dimana istri I Nyoman Pasek
hanya membeli bahan-bahan seperti bunga campur sebesar Rp 5.000/hari.
Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak
menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat
pengeluaran tertentu di bidang sosial seperti uang untuk warga yang
memiliki duka (sakit, kematian, ngaben) disesuaikan dengan keadaan dan
kondisi keluarga. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan
dengan keperluan sosial maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan
kondisi keuangan keluarga pada saat itu.

4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Menemukenali Masalah


Berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan selama ini, melalui
pengamatan yang dilakukan dengan pantauan dan wawancara langsung
ke rumah keluarga Ibu Ni Wayan Bunter , Penghasilan keluarga Ni
Wayan Bunter yaitu penghasilan Bapak I Nyoman Pasek dan Ibu Made
Ariani sebagai buruh hanya bisa memberikan penghasilan apabila ada
panggilan pekerjaan, dan penghasilan beliau tersebut tidak setara antara
apa yang didapatkan dengan apa yang dikeluarkan oleh keluarga beliau.
Banyaknya tanggungan serta pengeluaran yang diperlukan beliau dengan
sedikitnya pendapatan yang diperoleh beliau dan terkadang juga adanya
pengeluaran yang tak terduga sewaktu – waktu membuat pendapatan dan
pengeluaran beliau menjadi tidak seimbang. Bapak I Nyoman Pasek dan
Istrinya dilihat cukup banyak menanggung keperluan keluarga. Apalagi
beliau mempunyai 3 anak yang masih menempuh Pendidikan. Adapun
masalah Kesehatan Ibu Ni Wayan Bunter yaitu tensi tinggi dan rematik
dan juga menantunya Ibu Made Ariani yang sempat kecelakaan dan
belum melepas pen di kakinya.
2.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil kunjungan dan wawancara terhadap keluarga beliau
dan ditemukannya beberapa masalah yang menjadi prioritas penulis, yaitu
masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Masalah tersebut juga dipilih
berdasarkan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat dan
Tenaga). Berikut merupakan pejabaran mengapa dua masalah tersebut
masuk kedalam masalah prioritaas penulis.
a. Masalah Ekonomi
Penghasilan keluarga Ni Wayan Bunter yaitu Bapak I Nyoman Pasek dan
istrinya Ibu Made Ariani tidak menentu setiap harinya dikarenakan menunggu
panggilan jika ada yang membutuhkan bantuan. Banyaknya tanggungan serta
pengeluaran yang diperlukan beliau dengan sedikitnya pendapatan yang
diperoleh beliau dan terkadang juga ada pengeluaran yang tidak terduga
sehingga membuat keuangan tidak seimbang.
b. Masalah Kesehatan
Dalam masalah kesehatan dari Ibu Ni Wayan Bunter memiliki riwayat
tensi tinggi, rematik dan juga penglihatannya sedikit terganggu. Dan juga
menantunya Ibu Made Ariani sempat mengalami kecelakaan 3 tahun yang
lalu yang menyebabkan kakinya patah. Maka dari itu kaki beliau dipasangkan

5
pen. Akibat kecelakaan tersebut beliau sedikit terganggu saat berjalan dan
sedkit mengganggu aktivitasnya.

6
BAB III
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
Berdasarkan masalah yang telah dijabarkan diatas, selanjutnya penulis
menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan memberikan solusi beserta
penyelesaian masalah yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
beliau sesuai dengan kemampuan KK Dampingan dan pendamping
Keluarga dampingan (Mahasiswa KKN). Adapun beberapa program yang
dilakukan penulis selama mendampingi keluarga Ibu Ni Wayan Bunter
diantaranya sebagai berikut.
a. Program Penyelesaian Masalah Ekonomi
Dalam penyelesaian masalah ekonomi kami menyarankan kepala
keluarga untuk mencari penghasilan tambahan agar tetap seimbang. Selain
itu disarankan agar setiap penghasilan yang didapatkan agar disisihkan
sebagai tabungan untuk dana darurat nantinya.
b. Program Penyelesaian Masalah Kesehatan
Dalam penyelesaian masalah kesehatan kami menyarankan untuk
dibuatkan jaminan kesehatan agar Ibu Ni Wayan Bunter dan menantunya Ibu
Made Ariani bisa melakukan kontrol secara rutin ke puskesmas ataupun
rumah sakit. Dan juga kelompok KKN kami yang mempunyai kemampuan
dibidang kesehatan untuk membantu melakukan pengecekan tensi dan
edukasi kesehatan ke keluarga Ibu Ni Wayan Bunter.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dalam pembahasan ini, penulis akan membahas mengenai jadwal
(waktu dan kegiatan) yang dilakukan oleh penulis yang berkaitan dengan
keluarga Ibu Ni Wayan Bunter. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan
oleh penulis dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Kunjungan dan Kegiatan KK Dampingan
Hari, Waktu
No Jenis Kegiatan Waktu
Tanggal (WITA)
Mencari rumah KK dampingan,
Sabtu, 01
09.00- perkenalan dan berbincang
1. Agustus 3 Jam
12.00 mengenai situasi KK dampingan
2022
Ibu Ni Wayan Bunter
Rabu, 03 Berkenalan/bersosialisasi lebih
08.00-
2. Agustus jauh dengan KK Dampingan Ibu 7 Jam
15.00
2022 Ni Wayan Bunter

7
Meminta data profil dari
Kamis, 04
08.00- keluarga Ibu Ni Wayan Bunter
3. Agustus 6 Jam
14.00 dan berbincang-bincang untuk
2022
mengakrabkan diri ke keluarga
Berbincang-bincang mengenai
Jumat, 05
10.00- situasi dan kondisi keluarga Ibu
4. Agustus 5 Jam
15.00 Ni Wayan Bunter sambil
2022
membantu menjemur jepun.
Senin, 08 Berbincang - bincang mengenai
14.00-
5. Agustus keseharian dan membantu 4 Jam
18.00
2022 membersihkan rumah.
Selasa, 09 Berbincang - bincang sambil
13.00-
6. Agustus membantu ibu mejejaitan. 5 Jam
18.00
2022
Melakukan Kunjungan ke KK
Kamis, 11
09.00- Dampingan untuk diskusi dan
7. Agustus 6 Jam
15.00 identifikasi masalah dalam
2022
keluarga.
Jumat, 12 Membantu Ibu Ni Wayan Bunter
12.00-
8. Agustus membersihkan rumahnya sambal 6 Jam
18.00
2022 berbincang-bincang.
Sabtu, 13 Membantu Ibu Ni Wayan Bunter
13.00-
9. Agustus mejejaitan di merajan. 6 Jam
19.00
2022
Melakukan Kunjungan ke KK
Senin, 15
10 13.00- Dampingan untuk membahas
Agustus 3 Jam
. 16.00 permasalahan keluarga perihal
2022
kesehatan.
Kamis, 18 Melakukan Kunjungan ke KK
11 09.00-
Agustus Dampingan untuk memberikan 6 Jam
. 15.00
2022 solusi perihal kesehatan.
Sabtu, 20 Melakukan Kunjungan ke KK
12 13.00-
Agustus Dampingan untuk berbincang 5 Jam
. 18.00
2022 santai dengan keluarga.
Melakukan Kunjungan ke KK
Minggu, 21
13 13.00- Dampingan untuk membantu
Agustus 6 Jam
. 19.00 menjemur jepun dan
2022
membersihkan rumah.
Melakukan Kunjungan ke KK
14 Senin, 22 13.00- Dampingan untuk berbincang
6 Jam
. Agustus 19.00 memberikan motivasi kepada
Ibu Ni Wayan Bunter.
Rabu, 24 Melakukan Kunjungan ke KK
15 14.00-
Agustus Dampingan untuk berbincang 3 Jam
. 17.00
2022 santai dengan keluarga.
16 Jumat, 26 13.00- Melakukan Kunjungan ke KK 5 Jam
. Agustus 18.00 Dampingan untuk pamitan serta

8
memberikan sedikit bantuan
2022
kepada Ibu Ni Wayan Bunter.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu Pelaksanaan


Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif Mahasiswa yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 80,64 jam dalam 6
minggu pelaksanaan KKN PPM. Adapun waktu dan jumlah kunjungan ke
keluarga dampingan yang penulis lakukan selama satu setengah bulan
adalah sebanyak 16 kali kunjungan yang dimulai pada Jumat, 01 Agustus
2022 dengan total 82 jam kerja.
4.2 Lokasi Keluarga Dampingan
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang
telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Pejeng
Kawan, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Lokasi spesifik
dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Ibu Ni Wayan Bunter, di Banjar
Tatiapi Kelod.
4.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM
XXV Universitas Udayana di Desa Pejeng Kawan yakni dimulai pada
tanggal 17 Juli 2022. Kegiatan yang dilakukan berupa koordinasi dengan
pihak Desa dan kunjungan ke rumah keluarga Ibu Ni Wayan Bunter, Desa
Pejeng Kawan, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Selama
kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan bersama anggota keluarga
untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam
menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang
ditawarkan penulis. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan
sebanyak 16 kali selama 6 minggu.
4.4 Hasil Pendampingan Keluarga
Berdasarkan kegiatan pendampingan eluarga yang telah dilaksanakan
dalam 16 kali kunjungan, dengan solusi dan program yang dilakukan dapat
memberikan dampak yang positif bagi kehidupan keluarga Ibu Ni Wayan
Bunter. Program penyelesaian masalah penyelesaian masalah ekonomi
dilakukan dengan menyarankan agar kepala keluarga mencari penghasilan
tambahan agar tetap seimbang. Selain itu disarankan agar setiap penghasilan
yang didapatkan agar disisihkan sebagai tabungan untuk dana darurat
nantinya. Dan untuk solusi Kesehatan dapat dibuatkan jaminan Kesehatan
agar Ibu Ni Wayan Bunter dan menantunya tersebut bisa kontrol secara

10
rutin. Dan juga kami memberikan sedikit bantuan sembako, masker
Kesehatan dan alat alat tulis yang akan diberikan kepada anak anak dari I
Nyoman Pasek yang masih menempuh Pendidikan.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan
pendampingan keluarga Ibu Ni Wayan Bunter, karena jika Ibu Ni wayan
Bunter tidak berada di rumah, tidak terjadi kesulitan untuk melakukan
pendampingan. Karena penulis bisa melakukan pendampingan terhadap
anggota keluarga lainnya.

11
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan
Dari hasil pendampingan selama kurang lebih sebulan yang telah
penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami
oleh Ibu Ni Wayan Bunter adalah masalah ekonomi dan Kesehatan. Beliau
sedikit kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selama
pendampingan, penulis memberikan bantuan sembako dan peyuluan hidup
sehat dan bersih.

5.2 Saran
Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh Ibu Ni Wayan Bunter,
penulis menyarankan Ibu Ni Wayan Bunter untuk tetap semangat dalam
menjalani hidup dan kesehariannya. Penulis juga menyarankan agar
menantu dari Ibu Ni Wayan Bunter segera mengurus berkas berkas
kesehatan agar dapat digunakan berobat. Selain itu penulis juga
menyarankan untuk kepala keluarga dan istri dapat menambah peluang
penghasilan tetap serta dapat menyimpan Sebagian gajinya untuk tabungan
sebagai dana darurat nantinya. Penulis juga berdoa agar kesehatan keluarga
Ibu Ni Wayan Bunter tetap terjaga dan terhindar dari penyakit.

12
LAMPIRAN

13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai