Anda di halaman 1dari 14

DUKUNGAN

PENATAAN
DESTINASI
KAMPUNG KAPITEN KELURAHAN 7 ULU
PALEMBANG
 Potensi cagar budaya berupa bangunan bersejarah
yang memenuhi kriteria sebagai cagar budaya
 Tinggalan berupa bangunan-bangunan unik yang
memiliki nilai penting ilmu pengetahuan, sejarah, dan
kebudayaan
 Bukti hunian dari abad 19 yang terkait dengan
Mengapa di Kawasan sejarah Kota Palembang, merefleksikan akulturasi
budaya dan toleransi
Kampung Kapitan ?  Perlu dilestarikan untuk memperbesar peluang
peningkatan kesejahteraan masyarakat
 Upaya pelestarian salah satunya adalah pelindungan
dalam bentuk Zonasi untuk menentukan zona-zona
pelindungan di situs cagar budaya di kawasan
Kampung Kapitan
Kriteria Zonasi
1. Sudah ditetapkan sebagai situs dan kawasan cagar budaya dengan
kejelasan status kepemilikan dan pengelolaan lahan.

2. Situs atau kawasan rawan akibat alam atau manusia (antara lain
berbatasan langsung dengan industri dan permukiman)

3. Situs atau kawasan yang memiliki untuk dikembangkan dan


dimanfaatkan Situs dan kawasan yang memerlukan pengelolaan khusus.

4. Memilki arti khusus dan nilai penting


Sumber: Ida Rahayu Widowati, 2007)
KETENTUAN UMUM TERKAIT DENGAN FUNGSI DARI
MASING-MASING ZONA CAGAR BUDAYA ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
• Zona inti berfungsi sebagai zona yang harus dilindungi secara mutlak untuk mempertahankan
keaslian benda, bangunan, dan struktur cagar budaya yang ada di dalam zona, selain itu, zona yang
memberi kemungkinan kepada pengunjung untuk memandang benda, dan struktur cagar budaya
sebagai pusat perhatian tanpa penghalang.
• Zona penyangga berfungsi sebagai kawasan pengamanan cagar budaya untuk mengakomodasi
fasilitas pendukung kegiatan pelestarian dan fasilitas pelayanan umum, selain itu, sebagai batas
pelindungan lapis kedua yang diperuntukkan bagi penelitian di masa yang akan datang.
• Zona pengembangan pada dasarnya masih merupakan bagian dari situs yang berfungsi sebagai
lahan cadangan untuk melindungi situs. zona ini dapat dipergunakan sebagai tempat fasilitas
umum. Kawasan permukiman dan fasilitas pendukungnya yang berada di sekitar cagar budaya
yang dimungkinkan untuk zona pengembangan.
• Zona penunjang diperuntukan bagi penempatan sarana dan prasarana penunjang serta untuk
kegiatan komersial dan rekreasi umum.
penutup
 Zonasi di Kawasan Cagar Budaya Kampung Kapitan terdiri atas Zona Inti, Penyangga, dan
Pengembangan, yang ditentukan dengan menerapkan perpaduan sistem sel dan blok.
 Penentuan zona inti berdasarkan pada pertimbangan batas asli situs berupa struktur serta sebaran
benda cagar budaya dan fitur.
 Penentuan zona penyangga berdasarkan pada pertimbangan kebutuhan ruang untuk melindungi
objek terpenting pada zona inti dan adanya potensi arkeologis.
 Penentuan zona pengembangan, mengacu pada upaya peningkatan peluang kesejahteraan
masyarakat dalam konteks pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kampung Kapitan
 Berdasarkan kajian zonasi cagar budaya pada Kawasan Kampung Kapitan Cina ditetapkan
Kawasan Cagar Budaya Kampung Kapitan Cina, dengan luas zona inti 10053.397 m² atau 1.005
Ha, zona penyangga 173209 m² atau 17,32 Ha, dan zona pengembangan 2390.67 m² atau 0,24
Ha. Sehingga luas keseluruhan, yaitu 185653.07 m2 atau 18, 57 Ha.
KONSEP
KAPITEN NOSTALGIC STREET
SITE PLAN
NOSTALGIC STREET STYLE DINING
NOSTALGIC STREET
NOSTALGIC STREET GATE
NOSTALGIC STREET – paving-street
furniture

Anda mungkin juga menyukai