Pengelolaan Kawasan
Konservasi
Tempat bersignifikansi budaya memperkaya kehidupan manusia, sering memberikan ikatan rasa yang dalam
01 dan inspirasional kepada masyarakat dan lansekapnya, kepada masa lalu dan berbagai pengalaman hidup.
Tempat-tempat bersignifikansi budaya mencerminkan keragaman masyarakat kita, bercerita tentang siapa kita
02 dan masa lalu yang telah membentuk kita serta lansekapnya.
03 Nilainya tidak tergantikan dan sangat berharga → harus dilestarikan untuk generasi kini dan masa datang.
Perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
02 Preservasi, yaitu bagian dari perawatan dan pemeliharaan yang mempertahankan keadaan sekarang
dari benda, situs dan kawasan cagar budaya agar kelayakan fungsinya terjaga baik.
Konservasi, yaitu segala proses pengelolaan suatu benda, situs dan kawasan sehingga nilai budaya dan
03 sejarah terjaga. Biasanya kegiatan ini merupakan kombinasi dari beberapa tindakan seperti preservasi,
restorasi, rekonstruksi, konsolidasi, dan atau revitalisasi.
Rekonstruksi, yaitu kegiatan pemugaran untuk membangun kembali dan memperbaiki seakurat
mungkin bangunan dan lingkungan yang hancur akibat bencana, kerusakan karena terbengkalai atau
04 keharusan pindah lokasi, dengan mengunakan bahan yang tersisa atau terselamatkan dengan
penambahan bahan bangunan baru dan menjadikan bangunan tersebut layak fungsi dan memenuhi
persyaratan teknis.
Revitalisasi, yaitu kegiatan pemugaran untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomi,
sosial, dan budaya dalam pemanfaatan bangunan dan lingkungan cagar budaya, dan dapat berupa bagian
05 dari revitalisasi kawasan kota lama untuk mencegah hilangnya aset kota yang bernilai sejarah karena
kawasan tersebut mengalami produktivitas.
PRINSIP PELESTARIAN dalam PIAGAM BURRA CHARTER 1982
Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak
maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-
sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan
manusia.
Lanjutan ....
Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda
buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak berdinding, dan
beratap.
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua situs cagar budaya
atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
5. Permen PUPR No. 1 Tahun 2015 → Bangunan Gedung Cagar Budaya yang
Dilestarikan
Bangunan gedung cagar budaya adalah bangunan gedung yang sudah
ditetapkan statusnya sebagai bangunan cagar budaya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan tentang cagar budaya.
Bangunan gedung cagar budaya yang dilestarikan adalah bangunan gedung
cagar budaya yang melalui upaya dinamis, dipertahankan keberadaan dan
nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya.
Penyelenggaraan bangunan gedung cagar budaya yang dilestarikan adalah
kegiatan persiapan, perencanaan teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran.
Pelindungan bangunan gedung cagar budaya adalah upaya mencegah dan
menanggulangi bangunan gedung cagar budaya dari kerusakan, kehancuran,
atau kemusnahan dengan cara penyelamatan, pengamanan, pemeliharaan, dan
pemugaran.
Lanjutan ....
Pasal 41 UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya CAGAR BUDAYA NASIONAL BENDA CB
disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat BANGUNAN CB
melakukan pemeringkatan Cagar Budaya berdasarkan CAGAR BUDAYA PROVINSI STRUKTUR CB
kepentingannya berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar
Budaya (TACB). SITUS CB
CAGAR BUDAYA
KABUPATEN/KOTA KAWASAN CB