Anda di halaman 1dari 55

Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PANDUAN PRAKTIS
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
PT KRAKATAU STEEL (Persero)

Manajemen Risiko
2008

Manajemen Risiko PTKS – 2009


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Kegiatan analisa risiko bukanlah hal baru dilingkungan PT Krakatau Steel.
Setiap hari kita senantiasa dihadapkan pada pilihan kondisi yang penuh risiko
dimana kita harus mengendalikannya agar risiko tersebut tidak terjadi dan
menghambat program-program kerja yang ada. Begitupun, setiap saat kita
selalu mencari peluang-peluang peningkatan nilai tambah bagi perusahaan
dengan tingkat risiko yang masih dapat kita terima. Yang belum kita lakukan
adalah melaksanakan Manajemen Risiko secara terstruktur, sistimatis dan
serempak disetiap unit kerja sesuai kaidah baku Konsep Manajemen Risiko.

Penerapan Manajemen Risiko secara sistimatis dan terstruktur merupakan


pilar penting untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik dan
profesional. Manajemen Risiko diperlukan untuk mengantisipasi dan
mengeliminir setiap kemungkinan kejadian yang dapat menghambat upaya
pencapaian sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan. Disisi lain,
keharusan menerapkan Manajemen Risiko jangan justru menghambat
kecepatan proses pengambilan keputusan.

Buku saku Manajemen Risiko ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis
kegiatan analisis risiko disetiap unit kerja. Setiap Pimpinan Unit Kerja adalah
pemilik proses (process owner) sekaligus pemilik risiko (risk owner) yang
paling memahami jenis risiko yang ada dalam pekerjaannya serta bagaimana
mengendalikan risiko-risiko tersebut agar tidak terjadi. Dengan panduan
praktis buku ini, diharapkan praktek Manajemen Risiko menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Manajemen Kinerja PTKS serta program-program kerja
lainnya.

Kepada segenap jajaran pimpinan dan karyawan PT Krakatau Steel, kami


mengajak untuk bersama-sama dan terus menerus berkreasi menciptakan
nilai menyongsong pertumbuhan dan kejayaan perusahaan.

Cilegon, 13 April 2009


Wassalam,

FAZWAR BUJANG
Direktur Utama

Manajemen Risiko PTKS – 2009


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR ISI

PENGANTAR
I. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PTKS
II. MANFAAT MANAJEMEN RISIKO
III. PENGERTIAN & KONSEP DASAR MANAJEMEN
RISIKO
IV. PROSES MANAJEMEN RISIKO
A. Identifikasi Risiko
B. Pengukuran Risiko
C. Menyusun Rencana Mitigasi Risiko
D. Monitoring Kegiatan Pengendalian Risiko
V. PENILAIAN & PENGUKURAN RISIKO
VI. MENENTUKAN RESPON ATAS RISIKO
VII. STANDAR FORMULIR YANG DIGUNAKAN
VIII. PELAPORAN KEGIATAN
IX. CONTOH PENGISIAN FORMULIR

Manajemen Risiko PTKS – 2009


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

I. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 4


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

IMPLEMENTASI MANAJEMEN
RISIKO DI PT KRAKATAU STEEL

Ø DASAR :
• SK Direksi PT. Krakatau Steel (Persero) No.
06/C/DU-KS/KPTS/2007 tentang Penerapan
Manajemen Risiko.

Ø PETUNJUK PELAKSANAAN:
• Kebijakan Manajemen Risiko
• Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
• Work Instruction Pemantauan dan Pelaporan
Risiko
• Work Instruction Analisis dan Pengendalian
Risiko

Manajemen Risiko PTKS – 2009 5


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

Manajemen dan seluruh karyawan PT Krakatau Steel (Persero) menyadari bahwa


terjadinya suatu risiko akan menghambat pencapaian visi dan misi perusahaan, sehingga
perlu diterapkan Manajemen Risiko secara terintegrasi dan berkesinambungan sesuai
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Untuk menerapkan Manajemen Risiko secara efektif, efisien dan konsisten, Direksi
menetapkan kebijakan Manajemen Risiko yang harus dilaksanakan oleh setiap unit kerja,
sebagai berikut :
a. Melakukan identifikasi risiko dan sumber risiko (penyebab) pada setiap kegiatan
bisnis perusahaan.
b. Mengukur tingkat risiko berdasarkan kemungkinan kejadian dan dampak risiko sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
c. Menyusun rencana pengendalian risiko yang efisien dan efektif, serta
melaksanakannya secara konsisten berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan.
d. Melakukan pemantauan atas aktifitas pengendalian risiko secara berkelanjutan dan
berkesinambungan.
e. Melakukan proses komunikasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan risiko disetiap unit
kerja dan di tingkat perusahaan.

Budaya sadar risiko harus terus dibangun untuk memastikan bahwa seluruh fungsi dan
aktifitas bisnis di PT Krakatau Steel (Persero) menerapkan Manajemen Risiko secara
berkelanjutan dan berkesinambungan.

Ditetapkan di : Cilegon
Tanggal : 8 April 2009

PT KRAKATAU STEEL

FAZWAR BUJANG
Direktur Utama

Manajemen Risiko PTKS – 2009 6


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

KEBIJAKAN DAN KOMITMEN DIREK SI

Filosofi Risiko
1. Sebagai sebuah entitas bisnis yang tidak terlepas dari
ketidakpastian dalam berusaha, PT Krakatau Steel (Persero)
menyadari adanya risiko-risiko usaha yang dapat
menghambat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
2. Direksi dan seluruh Karyawan PT Krakatau Steel (Persero)
mempunyai komitmen untuk menjalankan manajemen risiko
secara efektif dan konsisten untuk menjamin Kontinuitas,
Profitabilitas dan Pertumbuhan P erusahaan selaras dengan
Visi dan Misi Perusahaan.
3. Untuk menjalankan Manajemen Risiko, PT Krakatau Steel
(Persero) menerapkan prinsip prioritas dalam
pengendalian dan melakukan penilaian serta pengukuran
risiko untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan secara
optimal.

Komitmen Direksi
1.Manajemen Risiko merupakan tuntutan bisnis perusahaan
yang harus dijalankan secara efektif dan konsisten untuk
menjamin kelangsungan dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
2.Risiko-risiko strategis akan menjadi perhatian Direksi untuk
dilakukan langkah-langkah mitigasi dan kemajuannya dimonitor
secara rutin.
3.Peningkatan kompetensi dan kesadaran setiap manajemen
dan karyawan terhadap pelaksanaan manajemen risiko
menjadi hal penting untuk menjadi perhatian.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 7


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

II. MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 8


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO

Ø ADANYA KETIDAKPASTIAN DI MASA MENDATANG.

Ø SETIAP ENTITY BISNIS, BAIK PROFIT MAUPUN NON


PROFIT, DIDIRIKAN UNTUK MENCIPTAKAN NILAI BAGI
”STAKE HOLDER”.

Ø NILAI DICIPTAKAN ATAU DIHASILKAN MELALUI


PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SETIAP TAHAPAN
KEGIATAN USAHA:
- Penetapan tujuan dan Strategi Perusahaan
- Penetapan Asumsi-asumsi
- Penetapan Kebijakan-Kebijakan
- Pelaksanaan Operasional sehari-hari.

Ø MANAJEMEN RISIKO PENTING UNTUK MENDUKUNG


VALUE CREATION MELALUI:
- Pengendalian secara efektif potensi kejadian dimasa
mendatang.
- Melakukan respon untuk mengurangi kejadian yang
berpotensi mengurangi nilai dengan mendorong
terciptanya penambahan nilai.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 9


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

MANFAAT PENERAPAN MANAJEMEN


RISIKO

Ø Mendukung praktek sistem manajemen yang


accountable sesuai prinsip-prinsip Good Krakatau Steel
Governance (GKSG).

Ø Meningkatkan nilai perusahaan dimata pelanggan,


kreditor, pemegang saham maupun investor, melalui :
§ pemeliharaan tingkat risiko aktifitas yang dapat diterima.
§ upaya mengurangi kemungkinan kejadian yang berpotensi
menghambat upaya pencapaian sasaran.
§ pengendalian secara efektip dampak risiko untuk
meminimalkan tingkat kerugian yang akan timbul
seandainya risiko terjadi.
§ pemanfaatan secara efektip setiap peluang penciptaan nilai
perusahaan.

Ø Memudahkan proses pengambilan keputusan


manajemen dalam setiap tahap kegiatan.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 10


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

IMPLIKASI GCG (Good Corporate Governance) &


ERM (Enterprise Risk Management)
Perspektif Investor

Pertumbuhan yang
berkesinambungan

Keseimbangan nilai Penerapan


diantara pemangku GCG etika bisnis
kepentingan perusahaan

Pengelolaan risiko
bisnis & pencegahan
krisis

Manajemen Risiko PTKS – 2009 11


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

MANAJEMEN RISIKO & PROSES


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

n UNDER CERTAINTY
o 100% confidence about

Manajemen Risiko mencegah proses


an event

kondisi yang penuh ketidakpastian


Issues and action items

pengambilan keputusan dalam


o
o “Known knowns”

n UNDER RISK
n Known probabilities and
impacts
n “Known unknowns”

n UNDER UNCERTAINTY
n No known probabilities
n “Unknown unknowns”

Manajemen Risiko PTKS – 2009 12


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

III. PENGERTIAN & KONSEP DASAR


MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 13


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENGERTIAN

§ Risiko, adalah suatu potensi kejadian yang


berpengaruh negatif terhadap pencapaian visi, misi,
sasaran dan target perusahaan atau unit organisasi.

§ Manajemen Risiko, adalah upaya yang dilakukan


untuk meminimalkan pengaruh negatif dari berbagai
sumber risiko yang dihadapi dalam kegiatan bisnis,
agar peluang dan tujuan perusahaan dapat tercapai
secara optimal.

§ Manajemen Risiko (COSO - The Commitee of Sponsoring


Organizations Of The Tradeway Commission )

” ..Adalah sebuah proses yang dilakukan oleh entitas


Direksi & Komisaris, Manajemen dan Karyawan
dalam perusahaan untuk melakukan identifikasi,
assessment dan pengendalian risiko untuk
memberikan jaminan yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam pencapaian tujuan
setiap entitas bisnis”.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 14


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

MANAJEMEN RISIKO adalah metode yang sistematis &


logis untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengelola
dan memantau risiko yang terkandung dalam
setiap aktivitas dan proses.

Pengawasan
Produk & Aktifitas Baru (PAB) & Pelaporan Key Risk Indicator (KRI)
& Minimum Control Standard (MCS)

Pengendalian
& Pengukuran PENGELOLAAN
Risiko RISIKO Identifikasi
Risiko

Risk Control & Self


Pengukuran & Assessment (RCSA)
Loss Event Database (LED) Penilaian
Risiko

Manajemen Risiko PTKS – 2009 15


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 16


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

KOMPONEN RISIKO
(Melekat dalam setiap aktifitas)

RISIKO TERKENDALI
RISIKO INHEREN

RISIKO
RESIDUAL

Manajemen Risiko PTKS – 2009 17


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

RISIKO INHEREN

NO AKTIFITAS CONTOH JENIS RISIKO

1 Peluncuran produk baru 1.1 Waktu peluncuran produk tidak tepat


1.2 Penolakan produk oleh pasar
1.3 Komplain dari customer
2 Penjualan kredit 2.1 Pelanggan gagal bayar
2.2 Kenaikan bunga pinjaman bank
2.3 Pelanggan kabur
3 Pengiriman produk ke 3.1 Produk salah kirim
konsumen 3.2 Pengiriman terlambat
3.3 Produk rusak saat dikirim

PENGENDALIAN/MITIGASI RISIKO
H
NO CONTOH JENIS RISIKO CONTOH MITIGASI RISIKO
O
1 Penolakan produk oleh 1.1 Riset pasar untuk mengetahui keinginan konsumen
pasar 1.2 Promosi produk
T

2 Pelanggan gagal bayar 2.1 Penilaian kredibilitas konsumen sebelum transaksi


2.2 Pastikan adanya jaminan pembayaran dari konsumen
N

2.3 Monitoring kredit secara ketat


3 Produk rusak saat dikirim 3.1 Pastikan kemasan produk aman dan handal
O

3.2 Gunakan pelindung produk


3.3 Gunakan asuransi pengiriman produk
C

RISIKO RESIDUAL

NO MITIGASI RISIKO RISIKO RESIDUAL

1 Riset pasar utk mengetahui Setelah dilakukan riset pasar dan promosi produk, masih
keinginan konsumen dan ada kemungkinan peluncuran produk baru gagal
promosi produk
2 Penilaian kredibilitas kons. Masih ada kemungkinan konsumen gagal bayar.
dan memastikan jaminan Masih ada kemungkinan nilai jaminan tidak memenuhi sisa
pembayaran dari konsumen kewajiban konsumen
3 Penggunaan kemasan dan Tetap masih ada kemungkinan produk rusak, sekalipun
pelindung produk menggunakan kemasan dan pelindung produk

Manajemen Risiko PTKS – 2009 18


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

CONTOH JENIS RISIKO

• Mergers & akuisisi


• Program inovasi
• Transformasi bisnis
• dll

Risiko-Risiko Strategis

Risiko-Risiko Risiko-Risiko Risiko-Risiko


Operasional Keuangan Lingkungan

• Gagal kualitas • Treasury • K3


• Gangguan sistim • Akuntansi • Pencemaran lingkungan
distribusi • Default • Pengamanan asset
• Breakdown alat • Fraud perusahaan
• Delay operasi • dll • Gangguan kriminalitas
• Gangguan sistem • dll
informasi
• Shortage BB,
energi, dll.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 19


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

KLASIFIKASI RISIKO

Ø Risiko Strategis
Risiko-risiko yang yang bersifat strategis bagi
pengembangan bisnis perusahaan, seperti: perubahan
teknologi, kebijakan pemerintah, rencana investasi,
pengembangan produk baru.
Ø Risiko Operasional
Merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan atau
tidak memadainya proses pengendalian suatu proses
bisnis yang dapat disebabkan berbagi faktor seperti
manusia, alat, sistem atau faktor eksternal
perusahaan.
Contoh: Kesalahan prosedur, kegagalan pemasok,
kebakaran, kegagalan peralatan, dan lain-lain.
Ø Risiko Finansial
Merupakan risiko yang secara langsung maupun tidak
langsung menimbulkan kerugian dalam bidang
keuangan. Contoh: Penurunan nilai aset, Fluktuasi
nilai tukar, perubahan harga bahan baku, perubahan
tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kewajiban
finansial dan lain-lain.
Ø Risiko Lingkungan
Risiko Lingkungan merupakan risiko-risiko yang
berdampak pada kerusakan lingkungan, pencemaran
lingkungan, gangguan sosial kemasyarakatan,
reputasi perusahaan dan lain-lain

Manajemen Risiko PTKS – 2009 20


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO

Risiko jangka panjang –


Low level of detail

Corporate
Manajemen
Risiko
Strategic Business

Risiko jangka pendek –


High level of detail

Project

Manajemen Risiko PTKS – 2009 21


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

KERANGKA MANAJEMEN RISIKO (COSO)

INTERKORELASI
DIANTARA :

Ø 4 TUJUAN ENTITAS :
1. Strategic
2. Operations
3. Reporting
4. Compliance

Ø 8 LANGKAH PROSES :
1. Internal environment 5. Risk Response
2. Objective Setting 6. Control Activities
3. Event Identification 7. Information & Communication
4. Risk Assessment 8. Monitoring

Ø Meliputi Seluruh Unit Organisasi: Perusahaan (RJPP, RKAP),


Subdit, Divisi, Dinas dan Seksi.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 22


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

MATRIKS KERJA PENERAPAN


MANAJEMEN RISIKO PTKS

KOMISARIS DIREKSI UNIT MR UNIT KERJA SPI

Risk Kompilasi Identifikasi Audit


Persetujuan Kebijakan, Risiko Strategis dan

Philosophy Risiko & Profil Risiko Unit Berbasis


Risiko Kerja Risiko
Komite Asuransi & Risiko Usaha

Pemetaan &
Pedoman Penetapan Pengukuran
Prioritas Risiko Unit

PEMANTAUAN/ PENGAWASAN
Manaj. Risiko
Kerja

PENGENDALIAN INTERNAL
Risiko

Kebijakan Strategi Rencana


Manaj. Risiko Pengendalian Pengendalian
Risiko Risiko

Identifikasi &
Mitigasi Review Sistem Implementasi
Risiko Pengendalian Pengendalian
Risiko Risiko
Strategis

Penetapan Pemantauan Pemantauan


Limit/ & Laporan Laporan
Pelaksanaan Risiko Unit
Batasan Kerja Hasil Audit
MR
Risiko

Manajemen Risiko PTKS – 2009 23


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

TATA KELOLA RISIKO

VISI GOALS PROGRAMS

MISI STRATEGY KPI

MEASURES
VALUES OBJECTIVES
& CONTROL

Manajemen Risiko PTKS – 2009 24


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

MANAJEMEN RISIKO vs
MANAJEMEN KINERJA

• Aktifitas Risk Management sebagai bagian integral dalam setiap


penyusunan rencana strategis perusahaan dan fungsional terkait.
• Aktifitas Risk Management mencakup Identifikasi risiko setiap
aktifitas (program), pengukuran risiko dan penyusunan rencana
pengendalian risiko paling optimal yang akan dilakukan.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 25


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT FRAMEWORK – PT KRAKATAU STEEL

PROFIL RISIKO
SMKS IDENTIFIKASI & PENGUKURAN RISIKO 5

Risk 3
TINGKAT RISIKO
4
NO JENIS RISIKO PELUANG NILAI TINGKAT
Risk 4
KEJADIAN DAMPAK RISIKO

LIKELIHOOD
3

Risk 2
2

1 Risk 1
Risk 3
PENGENDALIAN RISIKO
1 2 3 4 5
TINGKAT RENCANA
NO JENIS RISIKO PIC IMPACT
RIISKO PENGENDALIAN

MONITORING PENGENDALIAN RISIKO

STATUS
JENIS PENGENDALIAN
NO PIC (Sudah/Sedang/
RISIKO RISIKO
Belum)

MANAJEMEN
KINERJA

Manajemen Risiko PTKS – 2009 26


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

IV. PROSES
MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 27


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

SIKLUS ERM (Enterprise Risk Management)

Manajemen Risiko PTKS – 2009 28


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PROSES MANAJEMEN RISIKO

1
Penetapan Identifikasi
Tujuan Risiko
2

6 Lingkungan Internal

7
Penilaian &
Pemantauan dan Informasi dan Pengukuran
Pelaporan Komunikasi Risiko

5
Penentuan
Tindak Lanjut
Respon Thd.
Thd. Respon 4
Risiko

• Penetapan Tujuan • Penetapan Respon


Tahap awal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan Mengumpulkan alternatif respon/tindakan yang
manajemen risiko. Tujuan meliputi : tujuan strategis, dapat diambil untuk mencegah timbulnya risiko.
tujuan operasional, tujuan pelaporan dan tujuan Tentukan alternatif respon yang paling optimal
kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang dengan pertimbangan dampak, biaya, manfaat dan
berlaku. sumberdaya yang ada.
• Identifikasi Risiko • Tindak Lanjut Terhadap Respon
Identifikasi jenis risiko yang mungkin timbul dan Melaksanakan alternatif tindakan yang paling
sumber penyebabmunculnya risiko. optimal berdasarkan hasil kajian yang dapat
dipertanggung jawabkan.
• Penilaian dan Pengukuran Risiko
Pengukuran terhadap kemungkinan kejadian dan • Pemantauan dan Pelaporan
dampak yang ditimbulkan seandainya risiko tsb. Pemantauan efektifitas atas respon/tindakan yang
Terjadi (kualitatif dan kuantitatif). dilakukan dan pelaporan kegiatan secara berkala
serta tindakan perbaikan secara terus menerus.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 29


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

5. PEMILIHAN
PEMILIHAN RESPON (MITIGASI)
1. PENETAPAN TUJUAN
& PENGENDALIAN RISIKO

Form 1 Pic: Risk Owner (RO) Form 3 Pic: RO & Atasan RO

2. IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI JENIS, SUMBER 6. MONITORING
MONITORING & PELAPORAN
DAN DAMPAK RISIKO HASIL TINDAK LANJUT

Form 1 Pic: Risk Owner (RO) Form 4 Pic: RO & Mgt Risiko

2
3. PENGUKURAN
PENGUKURAN & KLASIFIKASI
RISIKO

Form 2 Pic: Risk Owner (RO)

4. IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI ALTERNATIF
RESPON (MITIGASI) UNTUK
PENGENDALIAN RISIKO

Form 3 Pic: Risk Owner (RO)

Manajemen Risiko PTKS – 2009 30


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

V. PENILAIAN & PENGUKURAN


RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 31


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENILAIAN DAN
PENGUKURAN RISIKO

TINGKAT RISIKO
Tinggi rendahnya risiko
diukur berdasarkan:

Kemungkinan Akibat - Dampak


Seberapa besar Seberapa besar
kemungkinan risiko akibat negatif yang
itu dapat terjadi? timbul bila risiko tsb.
(%) benar-benar terjadi?
(Rp / $)

Manajemen Risiko PTKS – 2009 32


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PELUANG TERJADINYA RISIKO


PELUANG
SKALA KRITERIA
TERJADINYA
Sangat 5 Frekuensi atau prosentase kejadiannya sangat
Besar tinggi yaitu lebih dari 80 %
Besar 4 Frekuensi atau prosentase kejadiannya tinggi yaitu
> 60 % sampai dengan 80 %
Sedang 3 Frekuensi atau prosentase kejadiannya cukup yaitu
> 40 % sampai dengan 60 %
Kecil 2 Frekuensi atau prosentase kejadiannya tidak terlalu
tinggi yaitu > 20 % sampai dengan 40 %
Sangat Kecil 1 Frekuensi atau prosentase kejadiannya tidak
signifikan yaitu sampai dengan 20 %

Pengukuran PELUANG TERJADINYA RISIKO dapat dilakukan berdasarkan :


1. Frekwensi kejadian risiko sejenis dimasa lalu (data statistik).
2. Penilaian/pendapat ahli atas risiko tsb.
3. Penggunaan rumus statistik sederhana berdasarkan hasil Focus Group Discussion
(FGD) para pihak (risk owner) yang sehari-hari melaksanakan proses tsb.

Contoh : apabila pengukuran melibatkan lima (5) orang staf (risk owner) pelaksana
proses tsb. dan masing-masing menyatakan tingkat kemungkinan kejadian risiko sbb :

STAF PENDAPAT SKALA Tingkat kemungkinan kejadian dapat dihitung sbb :


1 Sedang 3 P = Optimistik + 4 Most Likely + Pesimistik
2 Kecil 2 6
= 1 + 4 (2) + 3 = 2
3 Kecil 2 6
4 Kecil 2 Kesimpulan : tingkat kemungkinan kejadian risiko tsb
adalah 2 atau kecil.
5 Sangat kecil 1

Optimistik adalah risiko yang tingkat kemungkinan kejadiannya dianggap paling rendah. Most Likely adalah
risiko yang tingkat kemungkinan kejadiannya paling banyak dipilih oleh responden (peserta FGD). Pesimistik
adalah risiko yang tingkat kemungkinan kejadiannya dianggap paling tinggi.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 33


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAMPAK TERJADINYA RISIKO


DAMPAK
SKALA KRITERIA
RISIKO
Bencana 5 Mengakibatkan kerugian yang sangat besar di
atas Rp 500 miliar
Sangat 4 Mengakibatkan kerugian yang besar di atas Rp
Merugikan 100 miliar s.d Rp 500 miliar
Merugikan 3 Mengakibatkan kerugian di atas Rp 10 Miliar
sampai dengan Rp 100 miliar
Tdk Terlalu 2 Mengakibatkan kerugian yang tidak terlalu
Merugikan besar lebih dari 1 miliar s.d Rp 10 miliar
Tidak 1 Mengakibatkan kerugian yang kecil dibawah
Signifikan Rp 1 miliar

DAMPAK RISIKO adalah estimasi tingkat kerugian material yang akan timbul sendainya
risiko tsb. benar-benar terjadi. Dampak risiko bersifat kumulatip yang meliputi kerugian
disemua lini yang terpengaruh secara langsung oleh kejadian tsb, termasuk hilangnya
kesempatan memperoleh pendapatan (opportunity loss). Risiko-risiko lain yang tidak dapat
dikuantifisir (intangible) dapat menjadi faktor penambah skala risiko.
Contoh :

NO JENIS RISIKO KERUGIAN (Rp)

1 Supply listrik terhenti • Potensi pendapatan yang hilang akibat pabrik tidak beroperasi - Rp ..
• Potensi keterlambatan pengiriman produk kepada konsumen
• Biaya start up mesin - Rp ..

2 Kelangkaan bahan baku • Selisih


harga sponge/pig iron thd scrap - Rp ..
scrap • Potensi penghematan energi yang hilang - Rp ..
• Potensi penghematan additive material yang hilang - Rp ..

3 Kegagalan produksi • Biayaproduksi yang hilang (material, mesin, tk, energy, dll) - Rp ..
• Potensi keterlambatan pengiriman produk kepada konsumen

4 Harga jual dibawah harga • Kerugian akibat hilangnya potensi pendapatan penjualan - Rp ..
pasar • Tidak tercapainya target profit perusahaan - Rp ..
• Rusaknya harga pasar

5 Harga beli barang mahal • Hilangnya potensi profit akibat mahalnya biaya produksi - Rp ..
• Harga jual produk mahal

Manajemen Risiko PTKS – 2009 34


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

MATRIKS RISIKO

DAMPAK RISIKO (Material dan Non Material)


PELUANG
TERJADINYA
RISIKO 1. Tidak 2. Tdk Terlalu 4. Sangat 5. Bencana/
3. Merugikan
Signifikan Merugikan Merugikan Malapetaka

5. Sangat
Besar Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim Ekstrim

4. Besar
Moderat Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim

3. Sedang
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

2. Kecil Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

1. Sangat Rendah Rendah Moderat Tinggi Tinggi


Kecil

Manajemen Risiko PTKS – 2009 35


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PETA RISIKO
Besar

Kemungkinan Kemungkinan
kejadian kecil - kejadian tinggi -
DAMPAK RISIKO

Dampak kejadian Dampak kejadian


besar besar

Kemungkinan Kemungkinan
kejadian kecil - kejadian tinggi -
Dampak kejadian Dampak kejadian
kecil kecil
Kecil

Kecil Tinggi
KEMUNGKINAN KEJADIAN

Manajemen Risiko PTKS – 2009 36


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

VI. MENENTUKAN RESPON


ATAS RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 37


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENENTUAN RESPON
TERHADAP RISIKO

Penilaian dan
Pengukuran Risiko

Risiko Ya
dpt
diterima?

Tidak

Kurangi Pertahankan
Kemungkinan Kurangi Akibat Transfer Hindari
Status Risiko

Analisis Opsi Dengan Mempertimbangkan Dampak, Biaya, Manfaat dan Peluang

Memilih dan Menetapkan Opsi Respon Atas Risiko

Penilaian
Pertahankan
Residual Risiko

Manajemen Risiko PTKS – 2009 38


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENGENDALIAN RISIKO
Besar

Formal Physical
Avoidance
Control Control
DAMPAK RISIKO

Formal Physical
Training
Control Control

Formal
Informal Training
Control
Kecil

Kecil Tinggi
KEMUNGKINAN KEJADIAN

Manajemen Risiko PTKS – 2009 39


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PENGENDALIAN RISIKO

• Identifikasi rencana tindakan optimal dan


laksanakan, untuk mengurangi kemungkinan
kejadian dan menekan dampak risiko.
• Respon yang mungkin atas suatu risiko adalah sbb :
▫ Hindari risiko (avoidance) dan tidak melakukan kegiatan
yang akan menimbulkan risiko tersebut.
▫ Terima risiko aktifitas dengan terlebih dahulu melakukan
langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan
kejadian
▫ Terima risiko aktifitas dengan terlebih dahulu melakukan
langkah-langkah untuk mengurangi tingkat dampak yang
akan timbul seandainya risiko tersebut terjadi.
▫ Berbagi risiko dengan mitra usaha (risk sharing).
▫ Terima risiko sepenuhnya dan lakukan kegiatan tersebut
sesuai rencana.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 40


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PETA RISIKO & LANGKAH


MITIGASI YANG DISARANKAN

II I
• Kemungkinan kejadian rendah • Kemungkinan kejadian tinggi
tapi dampak kerugian besar dan dampak kerugian besar
• Dampak kerugian besar • Mengancam pencapaian
walaupun jarang terjadi sasaran perusahaan
DAMPAK KEJADIAN

Saran tindakan : Kontingensi, Saran tindakan : Penanganan


disain ulang sistem/fasilitas dan secara fokus untuk mengurangi
menyiapkan tindakan darurat bila kemungkinan kejadian dan
risiko terjadi menekan dampak kerugian bila
risiko terjadi

IV III
• Kemungkinan kejadian rendah • Kemungkinan kejadian tinggi
dgn dampak kerugian kecil dgn dampak kerugian kecil
• Risiko tidak berbahaya • Risiko yang sering terjadi
Saran tindakan : Monitoring & Saran tindakan : Tingkatkan
Review secara berkala untuk efektifitas pengendalian internal
menjaga tingkat risiko dalam control untuk mencegah kejadian
batas yang terkendali berulang

KEMUNGKINAN KEJADIAN

Manajemen Risiko PTKS – 2009 41


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

VII. STANDAR FORMULIR YANG


DIGUNAKAN

Manajemen Risiko PTKS – 2009 42


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR RISIKO Form - 1

Unit Kerja : Tujuan dan Sasaran Unit Kerja :


Tanggal :
DAFTAR RISIKO

JENIS
NO SUMBER RISIKO DAMPAK RISIKO
RISIKO

Catatan : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama :
Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 43


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR PROFIL RISIKO Form - 2

Unit Kerja : Tujuan dan Sasaran Unit Kerja


Tanggal : DAFTAR PROFIL :

RISIKO
PROFIL RISIKO
SUMBER
NO JENIS RISIKO KLASIFIKASI PELUANG DAMPAK TINGKAT
RISIKO
KEJADIAN RISIKO

Catatan : Unit Pengelola : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 44


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR RESPON TERHADAP RISIKO Form - 3

Unit Kerja : Tujuan dan Sasaran Unit Kerja :


Tanggal :
DAFTAR RESPON
RISIKO

ALTERNATIF ESTIMA RESPON


SUMBER
NO JENIS RISIKO KLASIFIKASI RESPON YG SI YG PIC
RISIKO
MEMUNGKINKAN BIAYA DIPILIH

Catatan : Unit Pengelola : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 45


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PEMANTAUAN & RENCANA TINDAK LANJUT Form - 4

Unit Kerja : Tujuan dan Sasaran Unit


Tanggal : RENCANA TINDAK Kerja :

LANJUT

STATUS RISIKO RENCANA


JENIS SUMBER RESPON
NO (HASIL KELEMAHAN TINDAK TARGET PIC
RISIKO RISIKO TERPILIH
MONITORING) LANJUT

Catatan : Unit Pengelola Key Person : (Unit Kerja)


:

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 46


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR YANG DIGUNAKAN

DIISI
NO KOLOM/ ITEM KETERANGAN
OLEH

1 JENIS RISIKO Risk Adalah resiko potensial yang dapat menghambat


Owner pencapaian sasaran-sasaran program kerja yang
ditetapkan.

2 SUMBER Risk Faktor penyebab timbulnya risiko (internal maupun


RISIKO Owner eksternal)
3 KLASIFIKASI Risk Kategori risiko potensial yang terbagi kedalam :
RISIKO Owner § Risiko Strategis, yaitu risiko yang akan berdampak
pada terganggunya program/proyek strategis dan
jangka panjang perusahaan (going concern).
§ Risiko Finansial, yaitu risiko aktifitas yang secara
langsung dapat menyebabkan kerugian finansial
perusahaan.
§ Risiko Operasional, yaitu risiko aktifitas yang terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan dan dapat menyebabkan
terganggunya kegiatan operasional perusahaan.
§ Risiko Lingkungan, yaitu risiko aktifitas yang dapat
berdampak pada terganggunya keselamatan dan
lingkungan kerja.
4 PELUANG Risk Kemungkinan terjadinya risiko berdasarkan data
KEJADIAN Owner historis, pengalaman maupun judgement risk owner.
Peluang terjadinya risiko : sangat besar (5), besar (4),
sedang (3), kecil (2) dan sangat kecil (1).

5 DAMPAK Risk Tingkat keparahan atau kerugian material yang akan


Owner timbul seandainya risiko terjadi. Tingkat dampak risiko :
tidak signifikan (1), tidak terlalu signifikan (2), merugikan
(3), sangat merugikan (4) dan bencana/malapetaka (5).
6 TINGKAT Risk Merupakan kombinasi (matriks) dari peluang kejadian
RISIKO Owner dan dampak risiko yang ditimbulkan (Ekstrim, Tinggi,
Moderat, Rendah). Lihat matriks terlampir.

Manajemen Risiko PTKS – 2009 47


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

(Lanjutan)

DIISI
NO KOLOM/ITEM KETERANGAN
OLEH

7 ALTERNATIF Risk Alternatif tindakan (mitigasi) yang mungkin dilakukan


RESPON YG Owner untuk :
MEMUNGKINK AN § Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
potensial.
§ Mengurangi dampak risiko, atau
§ Memelihara tingkat risiko dalam batas yang terkendali.
8 ESTIMASI BIAYA Risk Perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap alternatif
Owner tindakan (mitigasi) risiko yang akan diambil, misal :
biaya pengadaan barang/jasa, biaya TK, dll.
9 RESPON YG Risk Tindakan (mitigasi) yang dianggap paling optimal
DIPILIH Owner dilakukan untuk mengatasi risiko potensial yang muncul.

10 PIC Risk Penanggung jawab pelaksanaan tindakan (mitigasi


Owner risiko) yang akan dilakukan.
11 STATUS RISIKO Risk Penyelesaian program pengendalian risiko yang
(HASIL Owner direncanakan (selesai, dalam pelaksanaan , dalam
MONITORING) program, atau belum diprogramkan).
12 KELEMAHAN Risk Kekurangan-kekurangan yang masih muncul dari
Owner tindakan pengendalian/mitigasi risiko yang dilakukan.

13 RENCANA Risk Rencana perbaikan atas tindakan pengendalian yang


TINDAK LANJUT Owner dilakukan untuk menekan tingkat risiko yang masih
tersisa (residual).

14 TARGET Risk Target waktu penyelesaian perbaikan sehubungan


Owner dengan rencana tindak lanjut.

15 PIC Risk Penanggung jawab pelaksanaan tindakan perbaikan.


Owner

Manajemen Risiko PTKS – 2009 48


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

VIII. PELAPORAN KEGIATAN


MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko PTKS – 2009 49


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PELAPORAN

• Setiap unit kerja setingkat divisi membuat laporan


triwulanan kegiatan pengendalian risiko di area kerja
masing-masing.
• Laporan triwulanan, minimal memuat informasi sbb :
▫ Jenis risiko, sumber risiko dan dampak risiko (form 1)
▫ Profil risiko yang memuat klasifikasi risiko serta tingkat
risiko (form 2)
▫ Respon atas risiko (form 3)
▫ Tindak lanjut atas risiko (form 4)
▫ Summary profil risiko divisi dan langkah-langkah
pengendalian yang dilakukan.
• Laporan triwulanan disampaikan ke Divisi Manajemen
Risiko untuk direkap dan dibuatkan laporan risiko tingkat
corporate (risk profile).
• Risiko tingkat corporate yang sudah direkap, dilaporkan
secara berkala kepada :
▫ Direksi dan Komisaris cq. Komite Audit sebagai bahan
monitoring implementasi, evaluasi dan informasi
pendukung dalam proses pengambilan keputusan.
▫ Kepala SPI, sebagai masukan bagi pelaksanaan
internal audit.
▫ Manager GCG

Manajemen Risiko PTKS – 2009 50


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

IX. CONTOH PENGISIAN FORMULIR

Manajemen Risiko PTKS – 2009 51


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR RISIKO Form - 1


Unit Kerja : Bapelkes Tujuan dan Sasaran Unit Kerja :
Tanggal : April ‘08 Membentuk Unit Bapelkes Mandiri untuk
DAFTAR RISIKO meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
kepada karyawan dan pensiunan dengan
biaya yang efisien dan efektip

NO JENIS RISIKO SUMBER RISIKO DAMPAK RISIKO

1 Biaya kesehatan 1.1 Biaya overhead unit Bapelkes Mandiri tinggi •Beban biaya overhead perusahaan semakin
karyawan lebih mahal 1.2 Pemberlakuan tarif biaya berobat lebih mahal tinggi
1.3 Frekwensi berobat kary. semakin tinggi
2 Pelayanan kesehatan 2.1 Prosedur pelayanan belum dibuat •Karyawan tidak puas
semakin berbelit-belit 2.2 Adanya persyaratan lain yang tidak tercantum
dan tidak praktis dalam perjanjian kerjasama

3 Kualitas pelayanan 3.1 Lingkup pelayanan kesehatan semakin dibatasi •Karyawan tidak puas
kesehatan tidak lebih 3.2 Kualitas RS & klinik Mitra tidak sesuai standar
baik dari kondisi kualitas yang diharapkan
sebelumnya 3.2 Hubungan kemitraan yg tidak harmonis antara
Bapelkes Mandiri dengan RS/Klinik mitra
4 Karyawan tidak 4.1 Adanya kebijakan penghentian premi • Tingkat kunjungan ke RS/klinik semakin tinggi
menerima Premi kesehatan bagi anggota dari perusahaan • Biaya kesehatan karyawan tinggi
kesehatan 4.2 Karyawan selalu menggunakan fasilitas
berobat yang disediakan perusahaan

5 Semakin maraknya 5.1 Mengejar target peningkatan omzet/ • Tingkat kunjungan ke RS/klinik semakin tinggi
penyalahgunaan pendapatan RS/Klinik mitra • Biaya kesehatan karyawan tinggi
fasilitas berobat 5.2 Lemahnya pengendalian anggaran pengobatan • Terjadinya moral hazard
oleh Bapelkes
5.3 Pengawasan tidak dilakukan secara maksimal
6 Berkurangnya tingkat 6.1 Adanya alternatif RS/Klinik mitra • Berkurangnya pendapatan RSKM sebagai
kunjungan karyawan ke 6.2 Kualitas pelayanan RS/Klinik mitra dinilai lebih unit bisnis grup PTKS
RSKS baik dari RSKM • RSKM tidak dapat memenuhi kebutuhan
likuiditas bulanan
• RSKM terancam bangkrut

Catatan : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama :
Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 52


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR PROFIL RISIKO Form - 2

Unit Kerja : Bapelkes Tujuan dan Sasaran Unit Kerja :


Tanggal : April ‘08 Membentuk Unit Bapelkes Mandiri untuk
DAFTAR PROFIL RISIKO meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
kepada karyawan dan pensiunan dengan
biaya yang efisien dan efektip

PROFIL RISIKO
NO JENIS RISIKO KLASIFIKASI SUMBER RISIKO PELUANG DAMPAK TINGKAT
KEJADIAN RISIKO

1 Biaya kesehatan Finansial 1.1 Biaya overhead unit Bplkes Mandiri Sedang Merugikan Tinggi
karyawan lebih mahal tinggi
1.2 Pemberlakuan tarif biaya berobat
lebih mahal
1.3 Frekwensi berobat kary. semakin
tinggi
2 Pelayanan kesehatan Operasional 2.1 Prosedur pelayanan belum dibuat Besar Merugikan Tinggi
semakin berbelit-belit 2.2 Adanya persyaratan lain yang tidak
dan tidak praktis tercantum dlm perjanjian kerjasama
3 Kualitas pelayanan Operasional 3.1 Lingkup pelayanan kesehatan Sedang Sangat Ekstrim
kesehatan tidak lebih semakin dibatasi Merugikan
baik dari kondisi 3.2 Kualitas RS & klinik Mitra tdk sesuai
sebelumnya standar kualitas yang diharapkan
3.2 Hubungan kemitraan yg tidak
harmonis antara Bapelkes Mandiri
dengan RS/Klinik mitra
4 Karyawan tidak Finansial 4.1 Adanya kebijakan penghentian premi Kecil Merugikan Moderat
menerima Premi kesehatan bagi anggota dari perush.
kesehatan 4.2 Kary. selalu menggunakan fasilitas
berobat yang disediakan perusahaan
5 Semakin maraknya Operasional 5.1 Mengejar target peningkatan omzet/ Besar Sangat Ekstrim
penyalahgunaan fasilitas pendapatan RS/Klinik mitra Merugikan
berobat 5.2 Lemahnya pengendalian anggaran
pengobatan oleh Bapelkes
5.3 Pengawasan tidak dilakukan secara
maksimal
6 Berkurangnya tingkat Strategis 6.1 Adanya alternatif RS/Klinik mitra Besar Sangat Ekstrim
kunjungan karyawan ke 6.2 Kualitas pelayanan RS/Klinik mitra Merugikan
RSKS dinilai lebih baik dari RSKM

Catatan : Unit Pengelola : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 53


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

DAFTAR RESPON TERHADAP RISIKO Form - 3


Unit Kerja : Bapelkes Tujuan dan Sasaran Unit Kerja :
Tanggal : April ‘08 DAFTAR RESPON Membentuk Unit Bapelkes Mandiri untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
RISIKO kepada karyawan dan pensiunan dengan
biaya yang efisien dan efektip

ALTERNATIF RESPON
KLASIFIK ESTIMASI
NO JENIS RISIKO SUMBER RISIKO RESPON YG YG PIC
ASI BIAYA
MEMUNGKINKAN DIPILIH
1 Biaya kesehatan Finansial 1.1 Biaya overhead unit Bplkes 1.a Pembatasan biaya Rp 500 jt/th 1.a GM Akunt.
Mandiri tinggi overhead B Mandiri 1c GM Akunt.
karyawan lebih mahal
1.2 Pemberlakuan tarif biaya 1.b Pembatasan tarif < Tarif
berobat lebih mahal
biaya pengobatan RSKM
1.3 Frekwensi berobat kary.
semakin tinggi
1.c Premi berobat tetap Rp 3 M/th
diberlakukan

2 Pelayanan kesehatan Operasion 2.1 Prosedur plyn. belum dibuat 2.a Disiapkan prosedur - 2.a Bapelkes
semakin berbelit-belit al 2.2 Adanya persyaratan lain yang plyn yg sederhana 2.b Bapelkes
tidak tercantum dlm perjanjian 2.b Perjanjian kerjasama -
dan tidak praktis kerjasama
harus jelas & detail

3 Kualitas pelayanan Operasion 3.1 Lingkup pelayanan kesehatan 3.a Lingkup plyn minimal - 3.a Bapelkes
semakin dibatasi = RSKM 3.b Bapelkes
kesehatan tidak lebih al
3.2 Kualitas RS & klinik Mitra tdk 3.b Perjanjian kerjasama - 3.c Logistik
baik dari kondisi sesuai standar kualitas yang
sebelumnya harus jelas & detail
diharapkan
3.2 Hubungan kemitraan yg tidak
3.c Melakukan asesmen -
harmonis antara Bapelkes thd calon RS/Klinik
Mandiri dgn RS/Klinik mitra Mitra

4 Karyawan tidak Finansial 4.1 Adanya kebijakan penghentian 4.a Premi berobat tetap Rp 3 M/th 4.a GM Akunt.
premi kesehatan bagi diberlakukan 4.b Bapelkes
menerima Premi
anggota dari perush. 4.b Perjanjian kerjasama
kesehatan -
4.2 Kary. selalu menggunakan
harus jelas & detail
fasilitas berobat yang
disediakan perusahaan

5 Semakin maraknya Operasion 5.1 Mengejar target peningkatan 5.a Melakukan - 5.a GM Akunt.
omzet/ pendapatan RS/Klinik Pengendalian dan 5.b Bapelkes
penyalahgunaan fasilitas al
mitra pengawasan progr.
berobat 5.2 Lemahnya pengendalian secara ketat
anggaran pengobatan oleh
Bapelkes
5.b Menerapkan aturan -
5.3 Pengawasan tidak dilakukan & perjanjian
secara maksimal kerjasama secara
konsisten

6 Berkurangnya tingkat Strategis 6.1 Adanya alternatif RS/Klinik 6.a RSKM tetap sebagai - 6.a GM MBAP
mitra RS Mitra 6.b Direksi
kunjungan karyawan ke
6.2 Kualitas pelayanan RS/Klinik 6.b Peningkatan kualitas - RSKM
RSKS mitra yg lebih baik dari RSKM
pelayanan RSKM

Catatan : Unit Pengelola : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 54


Panduan praktis penerapan Manajemen Risiko PTKS

PEMANTAUAN & RENCANA TINDAK LANJUT Form - 4


Unit Kerja : Bapelkes Tujuan dan Sasaran Unit Kerja :
Tanggal : April ‘08 RENCANA TINDAK Membentuk Unit Bapelkes Mandiri untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
LANJUT kepada karyawan dan pensiunan dengan
biaya yang efisien dan efektip

STATUS RISIKO RENCANA


RESPON
NO JENIS RISIKO SUMBER RISIKO (HASIL KELEMAHAN TINDAK TARGET PIC
TERPILIH
MONITORING) LANJUT
1 Biaya kesehatan 1.1 Biaya overhead unit 1.a Pembatasan 1.a Selesai - - - -
Bplkes Mandiri tinggi biaya o head B
karyawan lebih
1.2 Pemberlakuan tarif Mandiri
mahal berobat lebih mahal 1.c Premi berobat 1.c Selesai
1.3 Frekwensi berobat kary. tetap diberlakukan
semakin tinggi
2 Pelayanan 2.1 Prosedur plyn. belum 2.a Disiapkan 1.a On progress Penyusunan Undangan rapat Mei ‘08 Mgr
dibuat prosedur plyn yg prosedur berjalan prosedur dari GM Personalia
kesehatan
2.2 Adanya persyaratan lain sederhana lambat SDM
berbelit-belit & yang tidak tercantum dlm 2.b Perjanjian 1.c On progress
tdk praktis perjanjian k. sama kerjasama harus
jelas & detail
3 Kualitas 3.1 Lingkup pelayanan ksht 3.a Lingkup plyn 3.a Selesai Asessmen kurang Asesmen akan Juni ‘08 Bapelkes
semakin dibatasi minimal = RSKM independen melibatkan pihak
pelayanan
3.2 Kualitas RS/klinik Mitra 3.b Perjanjian III
kesehatan tdk tdk sesuai standar kerjasama harus 3.b On progress
lebih baik dari kualitas yg diharapkan jelas & detail
sebelumnya 3.2 Hubungan kemitraan yg 3.c Melakukan 3.c Tahap rencana
tidak harmonis antara asesmen thd calon
Bapelkes Mandiri dgn RS/Klinik Mitra
RS/Klinik mitra
4 Karyawan tdk 4.1 Adanya kebijakan 4.a Premi berobat 4.a Selesai - - - -
penghentian premi tetap diberlakukan
menerima Premi
ksehatan bagi anggota 4.b Perjanjian 4.b On progress
kesehatan dari perush. kerjasama harus
4.2 Kary. sllu menggunakan jelas & detail
fasilitas berobat yang
disediakan perusahaan

5 Semakin 5.1 Mengejar target 5.a Pengendalia n 5.a On progress Pengawasan Akan dibentuk tim Mei ‘08 Bapelkes
peningkatan omzet/ dan pengawasan kurang intensif Pengawasan yang
maraknya
pendapatan RS/Klinik progr. secara ketat lengkap
penyalahgunaan mitra 5.b Menerapkan 5.c On progress
fasilitas berobat 5.2 Lemahnya pengendalian aturan & perjanjian
anggaran pengobatan kerjasama secara
oleh Bapelkes konsisten
5.3 Pengawasan tdk
dilakukan maksimal
6 Berkurangnya 6.1 Adanya alternatif 6.a RSKM tetap 4.a Selesai - - - -
RS/Klinik mitra sebagai RS Mitra
tngkat kunjungan
6.2 Kualitas pelayanan 6.b Peningkatan 4.b On progress
kary. ke RSKM RS/Klinik mitra yg lebih kualitas pelayanan
baik dari RSKM RSKM

Catatan : Unit Pengelola : Key Person : (Unit Kerja)

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Manajemen Risiko PTKS – 2009 55

Anda mungkin juga menyukai