Anda di halaman 1dari 2

1.Apa yang dimaksud manajemen risiko?

Jawab: suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap
kegiatan perusahaan, dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

2. Apa saja yang termasuk risiko bisnis?

Jawab: Risiko Langsung,Risiko Tak Langsung,Risiko Perusahaan, Risiko Keuangan,Risiko


Operasional,Risiko Produk,Risiko Pasar,Risiko Permodalan.
3. Bagaimana cara kita menakar suatu risiko?

Jawab:

1. Identifikasi Risiko: Identifikasi semua potensi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu situasi. Ini
dapat melibatkan pemeriksaan data historis, analisis situasional, dan diskusi dengan para ahli terkait.

2. Penilaian Risiko: Setelah mengidentifikasi risiko, penilaian risiko dilakukan untuk mengevaluasi
dampaknya dan probabilitas terjadinya. Ini membantu dalam menentukan risiko mana yang paling
penting untuk dikelola.

3. Evaluasi Risiko: Mengukur risiko dengan mempertimbangkan dampak negatifnya dan kemungkinan
terjadinya. Ini dapat menggunakan matriks risiko untuk menentukan risiko mana yang memerlukan
tindakan prioritas.

4. Manajemen Risiko: Setelah menilai risiko, langkah-langkah pengelolaan risiko dapat diambil. Ini
dapat mencakup menghindari risiko, mengurangi dampaknya, mentransfer risiko ke pihak lain
(asuransi), atau menerima risiko tersebut.

5. Monitor dan Tinjau Kembali*l: Risiko perlu terus dipantau dan dievaluasi secara berkala. Proses ini
membantu memastikan bahwa langkah-langkah pengelolaan risiko yang diambil masih relevan dan
efektif.

4. Apa saja langkah menerapkan manajemen risiko?

Jawab:

1. Identifikasi risiko: Mengidentifikasi risiko yang dihadapi dalam lingkungan operasi


perusahaan.
2. Analisis risiko: Melakukan analisis risiko untuk menentukan besaran dan dampak risiko.
3. Penilaian risiko: Mengubah data penilaian risiko menjadi angka atau skala yang dapat dibaca
dan dibandingkan.
4. Solusi yang diterapkan: Membuat keputusan tentang tingkat toleransi atau aksi yang
diperlukan berdasarkan risiko yang diidentifikasi.
5. Pemantauan risiko: Melakukan pengukuran dan pelaporan risiko secara terus-menerus.
6. Komunikasi: Melakukan komunikasi kepada manajemen dan unit-unit kerja perusahaan
sehingga budaya risiko, kematangan risiko.

5. Berikan contoh nyata dalam penerapan manajemen risiko bisnis!

Jawab:

PT Angkasa Pura I telah membangun aplikasi berbasis web pada tahun 2018 dan mulai
menggunakannya dalam proses Manajemen Risiko sejak tahun 2019. Penggunaan teknologi dalam
pengelolaan risiko ini sejalan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Republik
Indonesia Nomor PER-2/MBU/03/2023 Tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi
Signifikan Badan Usaha Milik Negara.

Aplikasi berbasis web ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan pemilik risiko (risk
owner) dalam melaksanakan proses manajemen risiko, mulai dari input risiko sampai dengan
monitoring risiko secara berkala, sehingga memberikan informasi terbaru kepada manajemen dalam
hal pengambilan keputusan. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan budaya risiko di lingkungan
PT Angkasa Pura I.

Untuk memastikan aplikasi manajemen risiko dapat mengikuti perkembangan PT Angkasa Pura I,
serta manajemen risiko dan industri kebandarudaraan, secara berkala PT Angkasa Pura I
melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan atas aplikasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai