04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
Jl. dr. Moh. Hatta No. 64 Bakung Baturaja
E-mail: rumkit_dr.noesmirbaturaja@yahoo.co.id
Telp. (0735) 320123, FAX (0735) 321287
PANDUAN
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO (ICRA)
RENOVASI, KONTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN
DI RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 DR. NOESMIR
DISUSUN OLEH :
KOMITE PPI
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 PLG
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 DR. NOESMIR
SURAT KEPUTUSAN
Nomor Skep/ 025 / IV /2022
tentang
PANDUAN
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO (ICRA)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN
DI RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
Menimbang :1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan untuk tertib
administrasi Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir, maka perlu adanya
kebijakan tentang Infeksi Control Risk Assement (ICRA) Renovasi, Kontruksi
dan Pemeliharaan Bangunan pada Pelayanan Pencegahan dan
pengendalian Infeksi.
MEMUTUSKAN :
Pertama : Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir tentang
Panduan Infeksi Control Risk Assement (ICRA) Renovasi, Kontruksi dan
Pemeliharaan Bangunan pada Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir.
Kedua : Panduan Infeksi Control Risk Assement (ICRA) Renovasi, Kontruksi dan
Pemeliharaan Bangunan pada pelayanan pencegahan dan pengendalian
Infeksi Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
Ditetapkan di : Baturaja
pada Tanggal : 01 Apri 2022
Pgs.Karumkit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir,
PANDUAN
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO (ICRA)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN
DI RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia,
termasuk Indonesia. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
(Community Acquired Infection) atau berasal dari lingkungan Rumah Sakit (Hospital
Acquired Infection) yang sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi nosokomial (Kemenkes
RI, 2011).
Pasien yang dirawat di Rumah Sakit sangat rentan terhadap infeksi Rumah Sakit
yang dapat terjadi karena tindakan pembedahan, pemasangan alat invasif, obat-obat
imunosupresan, transplantasi organ. Selain itu mikroorganisme disekitar Rumah Sakit,
praktek pengendalian infeksi, dan daya tahan tubuh pasien juga merupakan faktor risiko
infeksi Rumah Sakit (Kemenkes RI, 2011).
ICRA Renovasi, Kontruksi dan Pemeliharaan Bangunan sebagai suatu proses yang
terdokumentasi dalam pelaksanaan identifikasi dan pencegahan serta menanggulangi
kejadian infeksi di Rumah Sakit pada saat proses Pembangunan atau Renovasi bangunan
di Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir. Hal ini merupakan upaya untuk mengurangi
risiko penularan atau transmisi infeksi di antara pasien, staf, profesional kesehatan
maupun pengunjung pada saat proses Renovasi, Kontruksi dan Pemeliharaan Bangunan
angunan dilaksanakan dan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar Rumah Sakit. Sedangkan penilaian
risiko infeksi didefinisikan sebagai suatu proses terdokumentasi untuk identifikasi dan
scoring dampak dari kejadian infeksi maupun yang potensial menimbulkan infeksi.
2
Pada saat akan dilaksanakan Renovasi, Kontruksi dan Pemeliharaan Bangunan
sampai dengan selesai. Prosedur penerapan ICRA dilakukan secara komprehensif dengan
melibat seluruh satuan kerja (satker) yang ada di Rumah Sakit serta Direksi sebagai
legalisator dokumen dan rencana kerja. Oleh sebab itu setiap Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir haruskan membuat Panduan ICRA Pembangunan atau Renovasi bangunan
yang berkerja sama dengan pihak ketiga selaku penanggung jawab proses pembangunan.
1. Maksud
2. Tujuan
C. KEBIJAKAN
ICRA merupakan bagian yang penting pada perencanaan renovasi, konstruksi dan
pemeliharaan bangunan di Rumah Sakit. Assesment ICRA mulai dilakukan sejak masa
perencanaan awal proyek, sebelum konstruksi dimulai dan pemantauan saat proyek
konstruksi berlangsung sampai dengan akhir dari proyek yang dikerjakan.
1. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi akan melakukan assessment ICRA
secara proaktif sejak fase awal desain perencanaan sampai fase akhir proyek untuk
semua renovasi, konstruksi dan proyek-proyek pemeliharaan bangunan.
3
2. Dalam pelaksanaannya Tim PPI dibantu oleh Bagian Kerumah Tanggan,
Penanggung jawab proyek dan Pengawas proyek yang akan bersama-sama
mengawasi jalannya konstruksi berlangsung serta memantau berjalannya sistem
pencegahan dan pencegahan infeksi.
3. Assesment ICRA difokuskan terutama pada pencegahan, selain itu pemantauan,
pengujian, dan intervensi ketika teridentifikasi terjadinya suatu masalah.
4
BAB II
PENANGGUNG JAWAB.
1. Memberi tahu Tim PPI pada setiap pekerjaan yang direncanakan dan
memperoleh persetujuan sebelum memulai pekerjaan proyek.
2. Mengikuti aturan ICRA yang disetujui untuk meminimalkan pembentukan dan
penyebaran debu saat proses Pembanguan atau Renovasi Bangunan.
3. Memastikan pekerjaan daerah proyek benar-benar dibersihkan setelah
pekerjaan selesai.
Peralatan
Dispenser sabun terpasang dan diisi Handuk dispenser terpasang dan diisi
KOMENTAR / TINDAKAN :
BAB VII
PENUTUP
dr. Rezky Sagita Girsang., Sp.B. M.Ked.Klin dr. Lucky Surya Jaya
Mayor Ckm NRP 11060002581179 Letda Ckm NRP. 11190027471090