Anda di halaman 1dari 5

PELAPORAN

Indentifikasi Risiko Infeksi – ICRA


(Infection Control Risk Assesment )
Renovasi Ruang Isolasi , Maret 2020

A. Pendahuluan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi SNARS Edisi 1 untuk
pencegahan infeksi di Rumah Sakit perlu di lakukan kajian risiko untuk
menentukan prioritas program dan pencegahan infeksi Rumah Sakit. Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dr.Noesmir Baturaja turun
berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan
finishing banguan dengan melampirkan kajian Indentifikasi Risiko Infeksi /
ICRA (Infection Control Risk Assesment ) yang di keluarkan oleh PPIRS pada
setiap akan melaksanakan konstruksi / renovasi bangunan.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang didapat dan di
tularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga
kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung.
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas
kesehatan dan risiko terhadap pengunjung.

C. Perencanaan
1. Tanggal : 10 Maret 2020
2. Lokasi : Gedung Ruang Sakti
3. Kegiatan : Renovasi Ruang Sakti

D. Analisis IPALPP
Aktivitas Konstruksi Banguan berdasarkan :
1. Tipe : TIPE C
2. Kelompok Risiko : Kelompok Risiko Tertinggi
3. Level ICRA : III / IV

Kelompok Pasien Risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


Kelompok Risiko Rendah I II II III / IV
Kelompok Risiko Medium I II III IV
Kelompok Risiko Tinggi I II III / IV IV
Kelompok Risiko Tertinggi II III III / IVi III / IV IV
IV
Tipe proyek pembanguan Renovasi Ruang Isolasi termasuk dalam : LEVEL III/ IV
.Dimana terdapat hal-hal yang harus di perhatikan dan di lakukan sebagai berikut

LEVEL SELAMA PEMBANGUAN SETELAH PENYELESAIAN


PROYEK PROYEK
III / IV 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
dari sistem saluran maka dari area kerja sampai proyek
hilangkan / lepaskan atau isolasi seleai di periksa oleh komite
sistem HVAC di area dimana PPIRS dan dibersihkan oleh
pekerjaan sedang dilakukan. bagian kebersihan Rumah Sakit.
2. Lengkapi barier penting yaitu 2. Hilangkan barier material
sheetrock, plywood, plastic dengan hati- hati untuk
untuk menutup area dari area meminimalisasi penyebaran dari
yang tidak untuk kerja atau kotoran dan puing –puing yanag
menerapkan metode terkait dengan konstruksi.
pengendalian kubus (gerobak 3. Wadah untuk limbah konstruksi
dengan penutup plastik dan harus di tutup rapat sebelum
koneksi di segel ke tempat kontruksi.
bekerja dengan HEPA vakum 4. Wadah transportasi atau gerobak
untuk menyedot debu sebelum agar di tutup rapat.
keluar ) sebelum kontraksi di 5. Vacum area kerja dengan HEPA
mulai. filtered vacuums.
3. Menjaga tekanan udara negatif 6. Area di pel dengan lap basah
di dalam tempat kerja dengan dengan pembersih / disinfeksi /
menggunakan HEPA unit yang cleaner.
di lengkapi dengan penyaring 7. Setelah selesai, mengembalikan
udara. sistem HVAC dimana pekerjaan
4. Segel lubang , pipa, saluran dan dilakukan.
lubang – lubang kecil yang bisa
menyebabkan kebocoran.
5. Membangun serambi / ruangan
dan semua personil melewati
ruangan ini sehingga dapat
disedot debunya dengan
vakum cleaner HEPA sebelum
meninggalkan tempat kerja atau
mereka bisa memakai kain atau
baju kerja yang di lepas setiap
kali mereka meninggal tempat
kerja.
LEVEL SELAMA PEMBANGUAN SETELAH PENYELESAIAN
PROYEK PROYEK
6. Semua personil memasuki
tempat kerja di wajibkan untuk
mengenakan penutup
sepatu.Penutup sepatu harus
diganti setiap kali pekerja keluar
dari area kerja.

Identifikasi Area di sekitar proyek pembangunan untuk mengkaji pengaruh


potensial :

NO KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO


INFEKSI
1 Unit Bawah Ruang Sakti Debu,Bising, Getaran

2 Unit Atas --- ---


3 Lateral / Samping --- ---
Kanan
4 Lateral Kiri Gudang Apotik dan Debu,Bising, Getaran
Unit Laundri
5 Belakang --- ---
6 Depan --- ---

E. Kesimpulan
- Risiko Infeksi terdiri dari petugas, pasien dan lingkungan Rumah Sakit.
- Renovasi ruang isolasi bisa di lakukan dengan tetap memperhatikan potensi
infeksi seperti pembangunan tirai untuk mengurangi kebisingan dan debu.
- Area pembangunan di pel dengan lap basah dengan pembersih / disinfeksi /
cleaner oleh house keeping setiap hari.

F. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Risiko Infeksi – ICRA ( Infection Control Risk
Assesment ) sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Risiko Infeksi sebelum
dilakukan pembanguan.
Baturaja, Maret 2020

IPCN, Ketua Pemeliharaan,

Sumardi legowo,AM.Kep Adi nugroho


PNS II/a NIP 198108232014101004 Kopka NRP 3910023000170

Kepala Ruang Isolasi

Umuridah
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
Jln. Dr. Moh Hatta No. 64 Bakung Baturaja
e-mail : rumkit_dr.noesmirbaturaja@yahoo.co.id
Telp. 0735 320123 Fax. 0735 321287

PELAPORAN
Indentifikasi Risiko Infeksi – ICRA
(Infection Control Risk Assesment )
Renovasi Ruang ISolasi , Maret 2020

Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai