Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PPKN

“Kesepakatan Bersama”

Disusun Oleh :

Fazza Fatkur Rahman (12)


Firnia Prasetyaningsih (13)
Muhammad Abdul Malik (24)
Nadiva Meilya Putri (26)
Reza Salwa Radita (31)
Sekar Oktaviani Cahyono (34)

SMA NEGRI 1 GUBUG


Tahun Ajaran 2022/20232
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Keputusan Bersama.....................................................................................................5
B. Bentuk Kesepakatan Bersama.......................................................................................................5
C. Cara Melakukan Kesepakatan Bersama untuk Menghasilkan Sebuah Keputusan.........................5
1. Musyawarah untuk mufakat.......................................................................................................5
2. Pemungutan Suara.................................................................................................................6
D. Kesepakatan antara Pancasila dan UUD 1945..............................................................................6
E. Ilustrasi Penerapan Kesepakatan Bersama....................................................................................7
1. Kesepakatan Bersama di Rumah............................................................................................7
2. Contoh Kesepakatan Bersama di Lingkungan Masyarakat....................................................7
3. Kesepakatan Bersama di Sekolah..........................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Apabila kalian mengikuti kegiatan organisasi pastilah dalam organisasi itu sering mengadakan
musyawarah. Orang mengadakan musyawarah memang mengharapkan mendapat keputusan atas
musyawarah itu. Keputusan itu merupakan keputusan bersama dari orang- orang tersebut. Hasil
keputusan bersama ditaati, dipatuhi, dan dilaksanakan.Sebelum orang-orang mendapatkan keputusan
bersama, dilakukan pembicaraan, rapat, atau musyawarah dari orang-orang tersebut. Dalam
pembicaraan tersebut, mereka saling memberikan ide, gagasan, pendapat atau saran-saran tentang
suatu masalah yang dihadapi.

Jadi, dalam pembicaraan tersebut ada suatu persoalan yang harus diselesaikan atau sebuah rencana
yang harus dilakukan. Persoalan atau rencana tersebut merupakan milik bersama bukan milik
seseorang. Dengan demikian, perlu dibicarakan, dirapatkan atau dimusyawarahkan secara bersama
pula. Orang-orang yang bermusyarawah itu ingin mendapatkan gagasan, ide atau pendapat yang dapat
menyelesaikan masalah. Mereka mencari dan menentukan dari berbagai pendapat itu, suatu pendapat
yang disepakati atau yang disetujui bersama.

Dengan demikian, pada makalah ini penulis akan memaparkan mengenai pengertian keputusan
bersama, bentuk-bentuk keputusan bersama, cara-cara dalam mengambil keputusan dan mematuhi
dan melaksanakan keputusan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Keputusan Bersama?

2. Apa saja bentuk-bentuk keputusan bersama?

3. Bagaimana cara-cara melakukan kesepakatan bersama untuk menghasilkan sebuah keputusan?

4. Apa saja ilustrasi penerapan kesepakatan bersama?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui keputusan bersama..

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk keputusan bersama.

3. Untuk mengetahui cara-cara dalam menghasilkan sebuah keputusan?

4.Untuk mengetahui cara kita mematuhi dan melaksanakan keputusan bersama.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini bagi mahasiswa/i adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami makna keputusan bersama.

2. Mampu memahami bentuk-bentuk dari keputusan bersama.

3. Mampu memahami cara dalam mengasilkan sebuah keputusan.

4. Mampu mengambil cara mematuhi dan melaksanakan keputusan bersama.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keputusan Bersama
Keputusan berasal dari kata putusan yang dapat diartikan sebagai hasil dari suatu pembicaraan yang
telah disepakati bersama atau telah disepakati oleh orang-orang yang melakukan pembicaraan itu.1
Jika suatu keputusan diambil oleh beberapa orang secara bersama-sama untuk kepentingan bersama
dan dilaksanakan bersama, maka keputusan itu disebut keputusan bersama. Keputusan bersama adalah
keputusan yang dibuat bersama dan dilaksanakan untuk kepentingan bersama atau keputusan yang
melibatkan semua orang yang berkepentingan. Keputusan bersama merupakan sesuatu ketetapan yang
dilakukan oleh sekelompok orang atas suatu hal atau permasalahan.

Sebelum orang-orang mendapatkan keputusan bersama, dilakukan pembicaraan, rapat, atau


musyawarah dari orang-orang tersebut. Dalam pembicaraan tersebut, mereka saling memberikan ide,
gagasan, pendapat atau saran-saran tentang suatu masalah yang dihadapi. Jadi, dalam pembicaraan
tersebut ada suatu persoalan yang harus diselesaikan atau sebuah rencana yang harus dilakukan.
Persoalan atau rencana tersebut merupakan milik bersama bukan milik seseorang.

Dengan demikian, perlu dibicarakan, dirapatkan atau dimusyawarahkan secara bersama pula agar
tercapai tujuan yang diharapkan. Jadi dalam keputusan bersama, bukan pendapat seseorang, dan
bukan pendapat yang dipaksakan yang menjadi kesepakatan. Akan tetapi, dalam keputusan bersama,
pendapat itu adalah pendapat yang menjadi kesepakatan atau yang disetujui bersama di antara orang-
orang itu. Meskipun disetujui maka itu menjadi pendapat bersama dan keputusan bersama, bukan lagi
dianggap sebagai pendapat orang itu.

B. Bentuk Kesepakatan Bersama


Kesepakatan bersama dapat dibedakan menjadi dua bentuk yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kesepakatan secara Tertulis


Dalam kesepakatan tertulis ini diambil secara bersama-sama, seperti Undang-Undang Dasar
1945, undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan daerah.

2. Kesepakatn Lisan
Merupakan keputusan yang iucapkan dengan llisan kata-kata dan biasanya tidak dituangkan
secara tertulis dalam bentuk dokumen. Adapun contoh terkait kesepakatan lisan yaitu sebagai
berikut:
1. Kesepakatan dalam keputusan bapak kepala desa dalam hal pembagian pengairan sawah.
2. Kesepakatan atas keputusan bapak RT tentang jadwal ronda malam.
3. Kesepakatan atas keputusan bapak RW terkait dengan jadwal ronda malam.
C. Cara Melakukan Kesepakatan Bersama untuk Menghasilkan Sebuah Keputusan

1. Musyawarah untuk mufakat


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah merupakan pembahasan bersama denga
maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Musyawarah memiliki tujuan untuk
mencapai mufakat atau persetujuan. Prinsip dari musyawarah adalah bagian dari demokrasi sehingga
saat ini sering dikaitkan dengan dunia politik demokrasi

A. Cir-ciri musyawarah untuk mufakat


Adapun ciri-ciri musyawarah untuk mufakat yang dapat dijabarkan sebagai berikkut:
a. Sesuai dengan kepentingan bersama.
b. Pembicaran haruus dapat diterima dengan akal sehat sesuai hati nurani.
c. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidka memberatkan.
d. Dalam proses musyawarah pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati
nurani yang luhur dan sebagainya.
B. Sikap musyawarah
Guna musyawarah dapat berjalan dengan lancar maka harus ditanamlkan sikap-sikap berikut
ini:
a. Menghargai pendapat orang lain.
b. Mampu mengendalikan diri saat mengikuti musyawarah.
c. Bertenggang rasa terhadap teman yang mengajukan pendapat.
d. Bijaksana terhadap pendapat teman yang berbeda.
e. Mematuhi semua aturan yang berlaku dalam musyawarah.
f. Bertanggung jawab dengan cara melaksanakan keputusan hasil musyawarah.

2. Pemungutan Suara
Dalam kesepakatn bersama dengan cara pemungutan suara ini merupakan alternatif terakhir
ketika pengembalain keputusan melalui musyawarah tidak tercapai hasil kesepakatannya. Dalam
pelaksanaan ini juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.pemunngutan suara ini
dapatt kita jumpai dalam pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah, dan lainnya. Votting
berarti sistem pengambilan keputUsan berdasarkan pemungutan suara atau juaga diartikan
sebagai perolehan suara terbanyak. Dalam pengambilan suara berdasarkan votting dibagi menjadi
dua, yaitu:

a. Votting terbuka
Dalam votting ini setiap anggota rapat memberikan suara dengan mengatakan setuju,
menolak. Atau abstain ( tidak memberikan suara ) votting ini biasanya dilaksanakan secara
lisan, acaranya dengan mengangkat tangan atau berdiri. Kemudian petugas, menghitungnya
secara langsung, dan saat itu juga dapat diketahui hasilnya.
b. Votting tertutup
Dalam votting tertutup ini, setiap anggota rapat memberikan suara dengan cara menuliskan
nama atau pilihannya di kertas yang telah disediakan lalu dikumpulkan dan dihitung.
Keputusan dianggap sah apabila diambil dalam rapat yang dihadiri dua pertiga tambah satu
anggota forum dan disetujui lebih dari setengah dari jumlah yang hadir.
D. Kesepakatan antara Pancasila dan UUD 1945
Dengan demikian jika terjadi suatu pelanggarn dari kesepakatan tersebut akan berdampak
pada tatanan kehidpan bernegara yang tidak ideal seperti yang tercantum dalam Pancasila dan
UUD 1945. Pada dasarnya norma yang diterapka di masyarakat dibuat dengan kesepakatan
bersama. Setiap orang mempunyai pemikiran dan juga cara pandang terhadap hal ynag
berbeda-beda, serta kepientingan yang berbeda. Dengan adanya keberagaman tersebut
haruslah mampu menciptakan suatu kesepakatan yang selaras dan harmoni. Dengan demikian
mampu menciptakan kehidipan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

E. Ilustrasi Penerapan Kesepakatan Bersama


Dalam kesepakatan bersama dapat dicontohkan diberbagai liingkungan rumah, sekolah ,
maupun masyarakat. Berikut contoh ilustrasi penerapan kesepakatan bersama yang dapat
dijabarkan dibawah ini:

1. Kesepakatan Bersama di Rumah


a. Tidak menghina dan berteriak
b. Membereskan pekerjaan rumah sebelum bermain
c. Tidak berbicar kasar atau dengan nada tinggi
d. Memperlakukan orang tua dengan kasih sayang dan rasa hormat
e. Saling membantu antaranggota keluarga
f. Tidak menyakiti perasaan sesama anggota keluarga
g. Makan dengan tenang dan rapi

2. Contoh Kesepakatan Bersama di Lingkungan Masyarakat


1. Melaksanakan kegiatan kerja bakti dalam menjaga kebersihan lingkungan yang
diadakan setiap hari minggu.
2. Turut serta dalam kegiatan pos kampling sesuai dengan jadwal yang sdah dibuat.
3. Menghormati hak-hak sesama di lingkungan masyarakat.

3. Kesepakatan Bersama di Sekolah


1. Dalam memperlakukan teman. Memperlakukan setiap orang sama dan adil, saling
tolong dan mmembantu satu sama lain, perlakukan orang lain seperti anda ingin
diperlakukan
2. Saat belajar dan berkomunikasi di dalam kelas. Mengangkat tagan saat ingin bertanya
atau menyampaikan ide, menggunakan bahasa yang tidak kasar dan menyakiti
perasaan orang lain
3. Dalam menyelesaikan masalah dikelas. Berpikir sebelum berbicara, apabila terpaksa
tenangkan perasaan dahulu sebelum berbicara, saat menyelesaikan konflik saling
mendengarkan satu sama lain.
4. Peraturan saat berada di dalam kelas. Masuk dan keluar kelas dengan tenang dan
tidak mendorong-dorong teman, patuhi peraturan demi keselamatan bersama
5. Memperhatikan dan mengawas satu sama lain. Memelihara peralatan milik sekolah.
Mempergunakan tangan dan kaki sebagaimana mestinya, jangan suka mencuri
peralatan teman sebangku dan teman sekelas lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keputusan adalah pilihan yang diambil dari sejumlah pilihan-pilhan yang tersedia. Keputusan
bersama adalah keputusan yang dibuat bersama-sama untuk kepentingan bersama dan dilaksanakan
secara bersama-sama pula.

Keputusan bersama bisa diambil dengan dua cara, yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat, dan pemungutan suara terbanyak. Pemungutan suara terbanyak diambil jika musyarah yang
dilakukan tidak dapat mencapai mufakat. Sesuatu yang telah menjadi keputusan bersama adalah milik
bersama. Oleh karena itu semua pihak harus bertanggung jawab untuk melaksanakannya dengan
ikhlas, disertai dengan itikad yang baik demi kebaikan dan keberhasilan bersama.

Keputusan bersama harus dipatuhi dengan sunguh-sunguh dan penuh kejujuran, Kebersamaan,
kejujuran, keikhlasan, kesunguhan, dan tangung jawab adalah nilai-nilai demokrasi Pancasila. Nilai
itu harus dilaksanakan dan dijunjung tinggi dalam setiap pengambilan dan pelaksanaan keputusan.
Cara tidak demokratis. Dilakukan melalui paksaan, tekanan, dan kekerasan. Sedangkan cara
demokratis dilakukan melalui rapat-rapat, musyawarah dan dialog.

B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penulisan
maupun pengolahan kata. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca guna perbaikan untuk makalah berikutnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat
berguna bagi pendidikan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Al Hakim, Suparlan, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas 5, Jakarta: Pusat
Perbukuan, 2009.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran ABAD 21 DI SD/ MI, Yogyakarta:
Samudra Biru, 2018.

Rukmono, Suryanto, Sukses Ulangan SD Kelas 3, Jakarta: Wahyu Media, 2009.

Setiati dan Fajar Rahyuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan; SD/MI kelas Jakarta: Pusat Perbukuan,
2008.

Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan 1 : Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas I,
Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.

Modul pengayaan PENDIDIKAN PANCASILA “Membuat Kesepakatan Bersama”

Anda mungkin juga menyukai