Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan 3

Deret Hitung dan Deret Ukur serta Visualisasinya


menggunakan Excel

Ridho Ananda, S.Pd, M.Si

S1 Bisnis Digital
Institut Teknologi Telkom Purwokerto

October 16, 2022


Millions saw the
apple fall, but
Newton asked why.
Bernard Baruch, American
financier, philanthropist and
statesman
Pendahuluan

Deret ialah kumpulan bilangan yang tersusun secara teratur,

memiliki urutan dan hubungan tertentu antar anggota barisan.

Bilangan-bilangan dalam sebuah deret dinamakan suku.

Berdasarkan jumlah suku-nya, deret dibedakan menjadi dua yakni

deret berhingga dan deret takberhingga.

Berdasarkan pola perubahan bilangan pada suku-sukunya, deret

dibedakan menjadi deret hitung, deret ukur, dan deret harmoni.


Outline

1 Deret Hitung

2 Deret Ukur

3 Penerapan Deret dalam Ilmu Ekonomi


Deret Hitung

Deret hitung ialah deret berdasarkan operasi penjumlahan (+).


Notasi dari deret hitung ialah u1 , u2 , u3 , u4 , . . ..
un disebut sebagai suku ke-n dari suatu deret hitung.
Suku pertama yakni u1 dikenal dengan nama a.
Jarak antarsuku yang berdekatan atau perbedaannya dikenal dengan
nama b.
b = u2 − u1 = un − un−1
Contoh deret hitung
1 7, 12, 17, 22, 27, 32 memiliki b = 5
2 93, 83, 73, 63, 53, 43 memiliki b = −10
Jumlah n suku pertama dari deret hitung dinotasikan dengan
Xn
Sn = ui yang berarti sum.
i=1
5
X
Contoh nilai dari S5 ialah S5 = u1 + u2 + u3 + u4 + u5 = ui .
i=1
Rumus un dan Sn pada Deret Hitung

Theorem
Pada deret hitung berlaku rumus untuk suku ke-n ialah

un = a + (n − 1)b

sedangkan jumlah suku ke-n ialah


n  
X n
sn = ui = u1 + u2 + . . . + un = 2a + (n − 1)b
i=1
2
Contoh Soal

1 Diketahui deret hitung sebagai berikut,

1, 4, 7, 10, 13, . . .

Tentukanlah a, b, u20 , s20 , dan visualisasi deret tersebut.


Jawaban :
a = 1 (suku pertama).
b = 3 (beda setiap suku yang berdekatan).
un = a + (n − 1)b jadi

u20 = 1 + (20 − 1) ∗ 3 = 58.


 
n
sn = 2a + (n − 1)b jadi
2
 
20
s20 = 2 × 1 + (20 − 1)3 = 590.
2
Visualisasi deret 1, 4, 7, 10, 13, ...
600 u
n un
sn
500

400

300

200

100

n
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Outline

1 Deret Hitung

2 Deret Ukur

3 Penerapan Deret dalam Ilmu Ekonomi


Deret Ukur
Deret ukur ialah deret berdasarkan operasi perkalian (×).
Notasi dari deret ukur ialah u1 , u2 , u3 , u4 , . . ..
un disebut sebagai suku ke-n dari suatu deret ukur.
Suku pertama yakni u1 dikenal dengan nama a.
Rasio antar suku yang berdekatan dinotasikan dengan r, dimana
u2 un
r= = .
u1 un−1

Contoh deret ukur


1 5, 10, 20, 40, 80, 160, . . . memiliki r = 2
1
2 512, 256, 128, 64, 32, 16, . . . memiliki r = 2
Jumlah dari n suku pertama yakni
n
X
u1 + u2 + u3 + · · · + un = ui = sn .
i=1

nilai s5 ialah s5 = u1 + u2 + u3 + u4 + u5 .
Rumus un dan Sn pada Deret Ukur

Theorem
Pada deret ukur, berlaku rumus untuk suku ke-n ialah

un = a.rn−1 .

Sedangkan jumlah suku ke-n ialah

a(rn − 1) a(1 − rn )
sn = atau sn =
r−1 1−r
Contoh Soal

1 Diketahui deret ukur sebagai berikut,


1 1 1
2, 1, , , , . . . .
2 4 8
Tentukanlah a, r, u10 , s10 dan visualisasi deret tersebut.
Jawaban :
a = 2 (suku pertama).
r = uu21 = 12 (rasio antarsuku yang berbeda).
un = a.rn−1 jadi
1 10−1 1
u10 = 2. = .
2 256
a 1 − rn

sn = , jadi
1−r
 
10
2 1 − 21
s10 = = 3.996094
1 − 21
Visualisasi deret 2, 1, 21 , 14 , 18 , . . .

un un
sn
4

n
2 4 6 8 10
Outline

1 Deret Hitung

2 Deret Ukur

3 Penerapan Deret dalam Ilmu Ekonomi


Model Perkembangan Usaha Genteng ”Sokajaya”

Kasus 1) Perusahaan genteng ”Sokajaya” menghasilkan 3.000 genteng pada


bulan pertama produksi. Dengan penambahan tenaga kerja dan
peningkatan produktivitasnya, perusahaan mampu menambah
produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan
produksinya konstan, berapa buah genteng yang dihasilkan pada
bulan ke lima? berapa buah genteng yang dihasilkan sampai dengan
bulan ke lima?
Jawaban :
Kasus di atas merupakan kasus deret hitung dikarenakan produksi
bertambah 500 buah setiap bulan yang berarti operasi penjumlahan.
a = 3.000 dan b = 500
produksi pada bulan ke lima ialah

u5 = 3.000 + (5 − 1) ∗ 500 = 5.000 buah genteng

Jumlah produksi sampai dengan bulan ke lima ialah


 
5
s5 = 2 × 3.000 + (5 − 1)500 = 20.000 buah genteng.
2
Model Omset PT ”Cemerlang”

Kasus 2) Omset PT ”Cemerlang” sebesar 720 juta pada tahun ke lima dan
980 juta pada tahun ke tujuh. Apabila perkembangan omsetnya
berpola seperti deret hitung maka berapakah besar omset PT
”Cemerlang” di tahun pertama dan pada tahun berapa omsetnya
mencapai 460 juta?
jawaban :
Misalkan u5 = 720 dan u7 = 980, berdasarkan rumus deret hitung
un = a + (n − 1)b maka diperoleh:
u5 = a + 4b = 720
u7 = a + 6b = 980

Dengan menggunakan metode eliminasi diperoleh a = 200 dan


b = 130.
Jadi omset PT ”Cemerlang” di tahun pertama sebesar 200 juta.
Pada tahun ke-n omsetnya mencapai un = 460 juta, sehingga

un = a + (n − 1)b ⇔ 460 = 200 + (n − 1)130

diperoleh n = 3. Jadi omset 460 juta diperoleh pada tahun ke-3.


Model Kenaikan Gaji

Kasus 3) Amira bekerja di sebuah perusahaan di New York dengan gaji awal
$28.000. Dia menerima kenaikan gaji sebesar 2, 5% setiap bekerja
satu tahun penuh. Tentukan gaji Amira pada tahun ke lima dan
tentukan jumlah gaji Amira tahun pertama hingga tahun kelima.
Jawaban :
Karena gaji Amira mengalami kenaikan 2, 5% setiap tahun maka
gajinya menjadi 1 + 2, 5% = 1, 025 kali lipat setiap tahun.
Gaji awal Amira a = $28.000 dengan r = 1, 025 sehingga model gaji
Amira pada tahun ke-n ialah un = a.rn−1 .
Gaji Amira pada tahun ke-5 ialah

u5 = $28.000 × 1, 0255−1 = $30.906, 76

Total gaji Amira hingga tahun ke lima ialah

$28.000(1, 0255 − 1)
s5 = = $147.177, 20
1, 025 − 1
Prediksi Kondisi Perusahaan

Kasus 4) Perusahaan kosmetik memerlukan biasa operasional sebesar 44,75


Milyar setiap tahun untuk menjalankan bisnisnya. Di tahun pertama
berjalan, omsetnya 71,7 Milyar. Namun pada 5 tahun berikutnya
terjadi penurunan omset dengan persentase rata-rata 4% setiap
tahun. Apabila kondisi tersebut terus terjadi, pada tahun berapa
perusahaan akan mengalami kebangkrutan?
Jawaban :
Biaya operasional 44, 75 Milyar pertahun. Omset awal, a = 71, 7
Milyar.
Penurunan omset 4% pertahun artinya omset menjadi
1 − 4% = 0, 96 tiap tahun.
Kasus tersebut merupakan kasus deret ukur dengan r = 0, 96 dan un
adalah omset tahun ke-n.
Perusahaan kosmetik dikatakan bangkrut pada tahun ke-n jika omset
tahun tersebut kurang dari biaya operasional.
Lanjutan kasus 4

Tahun dimana perusahaan mengalami kebangkrutan, ialah:

un < 44, 75 ⇔ 71, 7 × (0, 96)n−1 = 44, 75


44, 75
⇔ (0, 96)n−1 =
71, 7
⇔ (0, 96)n−1 = 0, 624128312
⇔ (n − 1) =0,96 log 0, 624128312
⇔ (n − 1) = 11, 54767934
⇔ n = 12, 54767934 ≈ 13

Jadi, perusahaan kosmetik tersebut diprediksi akan bangkrut pada


tahun ke 13 sejak berdirinya (apabila kondisinya senantiasa seperti
itu).
Pertumbuhan Penduduk
Kasus 5) Penduduk kota X berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 2001 dengan
tingkat pertumbuhan 4% pertahun hingga tahun 2016. Jika pada
tahun 2016 Walikota gencar mengkampanyekan program KB
sehingga tingkat pertumbuhannya menurun menjadi 2, 5%,
berapakah jumlah penduduk kota tersebut tahun 2022?
Jawaban :
Model pertumbuhan penduduk mengikuti teori yang diperkenalkan
oleh Malthus yakni berdasarkan deret ukur.
Rumus yang digunakan yakni un = arn−1 dimana un adalah jumlah
penduduk tahun ke-n, a jumlah penduduk awal tahun perhitungan,
dan r rasio jumlah penduduk tiap tahun.
Tahun 2001 s.d. 2016 diperoleh data a = 1.000.000 juta jiwa,
r = 1 + 4% = 1, 04, jumlah penduduk saat tahun 2016 ialah u16 , jadi

u16 = 1.000.000 × 1, 0416−1 = 1.800.944 juta jiwa

Tahun 2016 s.d. 2022 diperoleh data a = 1.800.944 juta jiwa,


r = 1 + 2, 5% = 1, 025, jumlah penduduk saat tahun 2022 ialah u7 ,
jadi
u7 = 1.800.944 × 1, 0257−1 = 2.088.543 juta jiwa
Penutup

Anda mungkin juga menyukai