Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Smart Paud

p-ISSN 2599-0144, e-ISSN 2614-1248


Vol. 5, No.2, Juli 2022, Hal:60-65, Doi: http://doi.org/10.36709/jspaud.v5i2.6
Available Online at, https://smartpaud.uho.ac.id

Penggunaan Simbol Tangan/Hand Sign untuk Mengenalkan Sistem Solmisasi Angklung


pada Anak Usia 5-6 Tahun

Cepi Ramdani 1)*, Idat Muqodas 1)


1
Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
Jawa Barat, Indonesia.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari penggunaan simbol
tangan/hand sign dalam pengenalan solmisasi angklung. Penelitian ini menggunakan pendekatan Pre-
eksperimen dengan desain penelitian group pretest-postest design. Instrumen yang digunakan yaitu
lembar obervasi dan panduan wawancara. Sampel dalam penelitian ini yaitu 12 anak dari kelompok
usia 5-6 Tahun. Hasil dari penelitian ini diantaranya yaitu, 1) hasil pretest menunukan anak belum bisa
bermain angklung dengan benar atau tidak memahami simbol tangan/hand sign. 2) hasil postest
memiliki sebuah peningkatan yang cukup signifikan dimana hasil perolehan N-Gain score yaitu sebesar
0,9833 dan masuk kedalam kriteria tafsiran tinggi yang berarti pembelajaran pengenalan solmisasi
angklung dengan menggunakan simbol tangan terbukti efektif. 3) hasil wawancara dengan guru kelas
di RA X menggungkapkan bahwa pembelajaran angklung dengan menggunakan simbol tangan terbukti
efektif akan tetapi sulitnya guru dalam menghafal setiap simbol tangan dari setiap not pada angklung.
Kata kunci: angklung; solmisasi; simbol tangan.

Using The Hand Sign to Indroduce Angklung Solmization Sytem in Children Age 5-6
Years

Abstract
This study aims to determine the effectiveness of the hand sign symbol in the introduction of
angklung solmization. This study uses a Pre-experimental approach using a pretest-posttest group
research design. The instruments used were observation sheets and interview guides. The number of
respondents or samples used were 12 children from the 5-6 year’s age group. The results of this study
include: 1) The results of the pretest show children can’t play Angklung correctly or do not understand
the symbol of the hand / hand sig.2) The posttest results have a significant increase where the acquisition
of N-Gain score is 0.9833 and enter into high interpretation criteria which means learning the
introduction of angklung solmization using hand symbols has proven to be effective. 3) The results of
interviews with class teachers at RA X revealed that angklung learning using hand symbols proved to
be effective but the difficulty of the teacher in memorizing each hand symbol of each note on the
angklung.
Keywords: angklung; solmization; hand sign.

(Wulandari, 2021) bahwa lagu atau musik anak-


PENDAHULUAN
anak dapat dijadikan sebagai alat pendidikan.
Musik sudah menjadi bagian terpenting Kemudian, Moravicik (Mulyani, 2017) juga
dalam hidup manusia, karena dengan musik, berpendat bahwa musik mengisi waktu anak-
seseorang dapat mengekpresikan diri. Musik juga anak dan para guru dengan kegembiraan dan suka
sangat digemari oleh anak-anak di taman kanak- cita.
kanak, musik selalu mengalun sepanjang hari, Pembelajaran musik sangat cocok
dimulai anak masuk ruangan, saat pembelajaran, diterapkan sejak usia dini, sebab pada usia
sampai mereka pulang. Menurut, Hartiningsih tersebut perkembangan keterampilan musik anak

Korespondensi Penulis, Email: 96@upi.edu Publisher: Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo
60
Jurnal Smart Paud, Vol. 5, No. 1, Januari 2022
Cepi Ramdani, Idat Muqodas

akan mudah terlatih. Hal ini sesuai dengan apa Tangga nada/Solmisasi merupakan bagian
yang diungkapkan oleh Feez (Marlina, Ali & dari musik baik itu musik modern ataupun musik
Halida, 2013) bahwa peningkatan perkembangan tradisional, solmisasi merupakan suatu not dalam
keterampilan musik pada anak perlu diperluas skala musik yang setiap not nya memiliki bunyi
pada kelompok usia 4 sampai dengan 6 tahun, yang berbeda. Sistem solmisasi yang digunakan
dimana anak-anak diberikan dasar-dasar di seluruh dunia yaitu sistem yang solmisasi dari
pengetahuan tentang musik. guido. Menurut, (Rahayu, Julia & Isrok’atun,
Anak usia dini sangat sangat menggemari 2017) solmisasi dari guido yaitu Do, Re, Mi, Fa,
sesuatu hal yang baru di antaranya anak akan Sol, La, Si, Do.
cenderung suka dalam memainkan suatu alat Pembelajaran angklung pada penelitian ini
musik. Menurut, Adinigsih (Marlina, Ali & yaitu menggunakan simbol tangan/hand sign dari
Halida, 2013) mengungkapkan bahwa karakter Kodaly. Menurut (Sunartin & Setiaji, 2020)
yang dimiliki anak usia dini salah satunya yaitu menggungkapkan hand sign yaitu pendekatan
tertarik untuk mempelajari alat musik tertentu. pembelajaran yang digunakan untuk
Anak-anak pada umumnya sangat menyukai mengilustrasikan nada dengan simbol atau posisi
memainkan alat musik yang memiliki irama dan bentuk tangan berbeda-beda untuk setiap not
sehingga anak akan menikmati ketika ia nya. Kemudina, menurut Piaget pembelajaran
memainkannya. angklung dengan menggunakan simbol
Bermain musik selain menyenangkan bagi tangan/hand sign dirasa sangat tepat dalam
anak juga bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran solmisasi pada angklung,
kecerdasan musikal seorang anak. Menurut, sebab pada anak usia 1,5 tahun – 6 tahun
Amstrong (Setyawati, Permanasari & Yuniarti, memasuki tahap perkembangan pra-operasional
2017) kecerdasan musikal adalah kemampuan yaitu menyukai pembelajaran yang berbentuk
mengenali bentuk-bentuk musikal, diantaranya tanda-tanda dan simbol (Ibda, 2015).
kemampuan mempersepsi bentuk musikal seperti Penelitian ini berangkat dari sebuah
menangkap atau menikmati dan bunyi-bunyi penelitian sebelumnya yaitu sebuah penelitian
berpola nada. Hal ini berarti kecerdesan musikal tentang angklung yang dilakukan oleh (Putri,
bagi anak usia dini yaitu anak dapat mempersepsi 2012) yang menunjukkan bahwa penerapan
dan memahami, berbagai bentuk bunyi suatu pembelajaran angklung dengan metode belajar
nada baik itu nyanyian ataupun suara dari alat sambil bermain adalah strategi yang efektif untuk
musik. menarik minat belajar anak usia dini. Kemudian,
Seiring dengan terdapat manfaat dalam (Marlina, Ali & Halida, 2013; Sunartin & Setiaji,
pembelajaran musik bagi anak usia dini. Namun, 2020) dalam penelitian tersebut dibahas tentang
pada saat ini berdasarkan hasil observasi peneliti pembelajaran angklung untuk anak usia dini
secara tidak langsung, masih terdapat beberapa dengan menggunakan media simbol warna,
sekolah TK khususnya di daerah Purwakarta bermain angklung untuk menstimulus
yang tidak memberikan pembelajaran musik perkembangan motorik dan sosial, dan juga
khususnya dalam memainkan alat musik dan menggunakan metode kodaly dalam membantu
tidak sedikit juga sekolah TK yang tidak pengenalan nada.
mempunyai alat musik untuk dimainkan oleh Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
anak atau sebagai pembelajaran musik bagi anak. maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Akan tetapi, pembelajaran musik hanya sebatas seberapa besar efektivitas penggunaan simbol
bernyanyi tanpa memainkan suatu alat musik. tangan/hand sign dalam mengenalkan solmisasi
Terdapat banyak alat musik yang dapat pada angklung pada Anak Usia 5-6 Tahun.
digunakan untuk pembelajaran musik bagi anak,
METODE
diantaranya yaitu angklung. Menurut (Setyawati,
Permanasari & Yuniarti, 2017) angklung Penelitian ini menggunakan metode
merupakan alat musik tradisional Indonesia khas kuantitatif dengan meggunakan desain penelitian
Sunda yang terbuat dari bambu dan dibunyikan pra-eksperimen dengan desain One Group
dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh Pretest-Postest Design-Experiment. Penelitian
benturan badan pipa bambu) sehingga ini dilakukan di salah satu TK yang berada di
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam Purwakarta dengan jumlah sampel penelitian
susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap sebanyak 12 orang anak dengan durasi waktu
ukuran, baik besar maupun kecil. selama 15 hari dari mulai tanggal 10 Mei 2021 –
24 Mei 2021. Adapun instrumen yang digunakan
61
Jurnal Smart Paud, Vol. 5, No. 1, Januari 2022
Cepi Ramdani, Idat Muqodas

yaitu pedoman wawancara, lembar observasi dan Aspek yang Kriteria Jumlah (%)
dokumentasi kegiatan yang nantinya akan diamati Anak
dilakukan analisis data menggunakan statistika Anak dapat BB 12 100%
deskriptif dan statistika inferensial. Untuk mengetahui MB 0 0%
statistika deskripsi dicari rerata dan presentase dan BSH 0 0%
keberhasilhan sedangkan intuk statiktika membunyikan BSB 0 0%
inferensial akan diolah dengan menggunakan angklung yang
IBM SPSS 23 yang bertujuan untuk mengetahui dia pegang
perbedaan rata-rata antara hasil pretest dan sesuai dengan
posttest. simbol
HASIL DAN PEMBAHASAN tangan/hand
sign yang
Hasil penelitian ini meliputi, kemampuan ditunjukan
pengenalan solmisasi pada angklung sebelum guru
penerapan metode hand sign, kemampuan (solmisasi).
pengenalan solmisasi pada angklung sesudah Anak dapat BB 12 100%
penerapan metode hand sign, dan seberapa besar memainkan MB 0 0%
efektivitas pembelajaran solmisasi angklung sebuah lagu BSH 0 0%
dengan simbol tangan. dengan BSB 0 0%
Pada saat dilakukan pretes anak nampak memperhatikan
tidak dapat ataupun tidak mengetahui bagaimana intruksi dari
cara memainkan angklung dan juga apa saja simbol tangan /
tangga nada (solmisasi) yang ada pada angklung Hand sign.
tersebut. Hasil analisis pretest seluruh partisipan
masih masuk kedalam kategori Belum Hasil analisis posttest menunjukkan bahwa
Berkembang (BB) dengan persentase sebesar anak mengalami peningkatan hasil belajar ketika
100%. Hal ini didasari karena kurang sudah diterapkannya metode hand sign dalam
pemahaman anak dalam mempersepsi/mengenali mengenalkan solmisasi angklung. Hal tersebut
bentuk musik atau bisa dikatakan kecerdasan terbukti dimana hasil yang diperoleh menunjukan
musikal anak belum berkembang. Menurut 2 anak (16,67%) masuk kedalam kategori BSH
Amstrong (Setyawati, Permanasari & Yuniarti, dan sebanyak 10 anak (83,33%) masuk kedalam
2017) kecerdasan musikal adalah kemampuan kategori BSB. Hal tersebut terjadi sebab dengan
mengenali bentuk-bentuk musikal, diantaranya metode hand sign sangat efektif dalam
kemampuan mempersepsi bentuk musikal seperti pengenalan nada dari suatu alat musik. Selain itu
menangkap atau menikmati dan bunyi-bunyi melalui yang menjadi kunci keberhasilan
berpola nada. Selain itu anak kurang pmebalajaran angklung pada anak usia dini yaitu
mendapatkan pengalaman musik terutama dalam metode hand sign sama halnya memberikan
aspek memainkan alat music. Menurut, (Putri & belajar sambil bermain sehingga menuntut anak
Yanuartuti, 2020) adapun aspek yang belum untuk selalu fokus (Putri, 2012). Selain itu kunci
dipahami seperti memegang angklung dengan keberhasilan lainnya menurut Piaget yaitu pada
benar, membunyikan angklung dengan benar dan anak usia 5-6 Tahun masuk kedalam tahap pra
mengenal solmisasi dari setiap angklung. Data operasional dimana anak sudah dapat memahami
hasil analisis pretest dapat dilihat pada tabel 1. realitas dilingkungan dengan menggunakan
tanda-tanda dan simbol (Ibda, 2015). Adapun
Tabel 1. Hasil Pretest Pembelajaran Angklung aspek yang sudah dipahami oleh anak setelah
Aspek yang Kriteria Jumlah (%) dilakukan treatment dimana anak sudah paham
diamati Anak bagaimana cara memegang angklung dengan
Anak dapat BB 12 100% benar, membunyikan angklung dengan benar dan
memegang MB 0 0% mengenal solmisasi dari setiap angklung.
angklung BSH 0 0% Pada saat posttest dilakukan dengan
dengan benar BSB 0 0% menggunakan metode hand sign dalam
Anak dapat BB 12 100% mengenalkan solmisasi angklung pada anak,
membunyikan MB 0 0% terlihat bahwa anak mulai menunjukan
angklung BSH 0 0% peningkatan hasil yang cukup signifika. Adapun
dengan benar BSB 0 0%
62
Jurnal Smart Paud, Vol. 5, No. 1, Januari 2022
Cepi Ramdani, Idat Muqodas

data hasil analisis posttest dapat dilihat pada tabel memahami tanda-tanda dan simbol yang ada
2. (Ibda, 2015; Setyawati, Permanasari & Yuniarti,
2017).
Tabel 2. Hasil Postest Pembelajaran Angklung
Tabel 3. Hasil Uji Mann-whitney
Aspek yang Kriteri Jumla (%)
Asym.sig. (2- Keterangan
diamati a h anak
Anak dapat BB 0 0% Tailed)
memegang MB 0 0%
0,000 H0 diterima/terdapat
angklung BSH 0 0%
dengan benar BSB 12 100% perbedaan rata-rata
Anak dapat BB 0 0%
membunyikan MB 0 0% Setelah mengetahui terdapat perbedaan
angklung BSH 0 0% rata-rata hasil pembelajaran solmisasi angklung
dengan benar BSB 12 100% antara pretest dan postest langkah selanjutnya
Anak dapat BB 0 0% melakukan uji N-Gain untuk mengetahui
mengetahui MB 0 0% seberapa efektivitas pembelajaran solmisasi pada
dan BSH 0 0% angklung dengan menggunakan simbol
membunyikan BSB 12 100% tangan/hand sign.
angklung yang
Tabel 4. Perolehan N-Gain score
dia pegang
N-
sesuai dengan Anak Pretest Postest Tafsiran
Gain
simbol
PAP 6 16 1,00 Tinggi
tangan/Hand
MZ 6 16 1,00 Tinggi
sign yang
RPB 6 16 1,00 Tinggi
ditunjukan
MRA 6 16 1,00 Tinggi
guru
RA 6 16 1,00 Tinggi
(solmisasi).
M 6 16 1,00 Tinggi
Anak dapat BB 0 0%
NP 6 16 1,00 Tinggi
memainkan MB 0 0%
SPR 6 16 1,00 Tinggi
sebuah lagu BSH 2 16,67
ADP 6 16 1,00 Tinggi
dengan %
AR 6 16 1,00 Tinggi
memperhatika BSB 10 83,33
DT 6 15 0,90 Tinggi
n intruksi dari %
AS 6 15 0,90 Tinggi
simbol tangan /
Hand sign. Hasil rata-rata N-gain maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa Pembelajaran solmisasi
Setelah dilakukan pretest dan postest,
dengan menggunakan simbol tangan berdasarkan
langkah selanjutnya peneliti akan membadingkan
hasil peroleh N-Gain score 0,9833 > 0,7 masuk
hasil skor pretest dan postest. Hal tersebut
dalam kategori tafsiran tinggi atau bisa dikatakan
dilakukan bertujuan agar peneliti mengetahui
terbukti sangat efektif. Perkembangan anak
seberapa besar efektifitas penggunakan simbol
tersebut terlihat selama dilakukan pretest,
tangan untuk mengenalkan solmisasi angklung
treatment, sampai dengan postest menunjukan
pada anak.
sebuah perkembangan yang sangat signifikan,
Hasil uji Mann-whitney diketahui bahwa
sebab pada usia 5-6 tahun masuk dalam tahap
nilai Asym.sig 0,000. Karena nilai Asym.sig lebih
perkembangan pra-operasional sehingga anak
kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
sangat menyukai aktifitas pembelajaran musik
terdapat perbedaan rata-rata hasil pembelajaran
dengan menggunakan simbol tangan. Hal ini
angklung antara pretest dan postest atau dengan
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Piaget
kata lain H0 di terima dan H1 ditolak. Perbedaan
(Ibda, 2015: 33) bahwa pada tahap pra-
rata-rata tersebut terjadi karena selama proses
operasional anak sudah dapat memahami realitas
penggunaan hand sign dalam pengenalan
dilingkungan dengan menggunakan tanda-tanda
solmisasi angklung sangat efektif diterapkan
dan simbol.
untuk anak usia dini. Selain itu kecerdasan
musikal dan anak usia 5-6 tahun masuk kedalam
tahap pra operasional dimana anak sangat

63
Jurnal Smart Paud, Vol. 5, No. 1, Januari 2022
Cepi Ramdani, Idat Muqodas

Tabel 5. Hasil rata-rata N-Gain oprasional yaitu anak belajar mengenal berbagai
Ukuran Nilai bentuk dan symbol.
Mean 0,9833 Saran
Maximum 1,00
Dalam mengenalan solmisasi angklung
Minimum 0,90
dengan menggunakan mtode hand sign guru
Selain itu berdsarkan hasil Tabel 5 rata- harus mampu menguasai simbol hand sign
rata N-gain skor yang membuat pengenalan terlebih dahulu, sebab kendala dari setiap guru
solmisasi angklung menjadi efektif/masuk dalam mengenalkan solmisasi pada angklung
kategori tinggi yaitu minat anak dalam mengikuti yaitu sulitnya guru untuk menghafal berbagai
pembelajaran musik sangat tinggi atau sangat simbol tangan yang ada pada setiap not dalam
antusias. Sebab anak-anak sangat menggemari angklung/Solmisasi angklung. Selain itu bagi
memainkan suatu alat musik khususnya peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan
memainkan alat musik angklung. Hal ini sesuai mtode lain yang mudah digunakan oleh guru.
dengan pernyataan (Mulyani, 2017; Priyanto, Misalnya seperti menggunakan media gambar
2013) bermain musik dengan menggunakan kendaraan, hewan kedalam solmisasi yang ada
beberapa alat musik, memberikan pengalaman pada angklung.
yang berkesan pada anak yang di satu sisi dapat
DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan minat anak-anak dengan
mengikuti pelajaran musik. Kemudian, (Meilani, Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif : Teori
2019) juga mengungkapkan bahwa minat anak Jean Piaget. Jurnal Intelektualita, 3(1),
usia dini untuk bermain music meningkat dengan 27-37.
menggunakan alat music. Selain itu pemberian
reward menjadi salah satu hal yang dapat memicu Marlina., Ali, M. & Halida. (2013). Peningkatan
motivasi anak dalam mengikuti kegiatan bermain Kemampuan Motorik Kasar Anak
angklung, dimana anak sangat antusias sekali Melalui Permainan Alat Musik
ketika peneliti datang ke sekolah dan bermaksud Angklung pada Anak Usia 5-6 Tahun.
akan melakukan pembelajaran angklung. Hal ini Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan
sesuai dengan yang dikemukankan oleh Hamalik Pembelajaran, 2(5), 1-15.
(Wulandari, 2014) yaitu reward yang diberikan http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v2i5.205
pada anak berupa pujian secara verbal atau kata 7
motivasi seperti bagus, betul, dan lain-lain. Meilani, S. N. (2019). Minat Bermain Musik
Maupun secara nonverbal seperti anggukan Anak Usia Dini antara Bermain Perkusi
kepala, senyuman, bertepuk bahu, hadiah dan dan Bermain Angklung. JAPRA: Jurnal
pemberian nilai tambahan kepada siswa yang Pendidikan Raudhatul Athfal, 2(2), 14-
dapat menuntaskan tugas belajar. 23.
KESIMPULAN DAN SARAN https://doi.org/10.15575/japra.v2i2.9725
Kesimpulan Mulyani, N. (2017). Pengembangan Seni Anak
Usia Dini. Bandung: PT Remaja
Berdasarkan hasil analisis data temuan dan Rosdakarya.
pembahasan yang telah diuraikan pada
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Priyanto, S. U. (2013). Pendidikan Musik Untuk
efektivitas pembelajaran angklung dengan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan
menggunakan simbol tangan/hand sign berdasar Sendratasik, 2(1), 42-52.
peroleh nilai N-Gain score masuk dalam tafsiran
tinggi yaitu dengan nilai N-Gain score sebesar Putri, D. R. K. (2012). Pembelajaran Angklung
0,9833 > 0,7, dengan kata lain pembelajaran Menggunakan Metode Balajar Sambil
solmisasi dengan menggunakan simbol tangan Bermain. Harmonia: Journal of Arts
terbukti sangat efektif diterapkan pada anak usia Research and Education, 12(2), 116-124.
dini. Hal ini terjadi karena anak sangat menyukai https://doi.org/10.15294/harmonia.v12i2
pembelajaran dengan menggunakan simbol .2519
tangan/hand sign dan lebih cepat menghafal Putri, G. Y. & Yanuartuti, Setyo. (2020).
berbagai simbol pada simbol tangan/hand sign Revitalisasi Budaya Melalui Permainan
dan pada usia 5-6 tahun masuk pada tahap pra- Musik Angklung untuk Menunjang

64
Jurnal Smart Paud, Vol. 5, No. 1, Januari 2022
Cepi Ramdani, Idat Muqodas

Pendidikan Katakter Anak Usia Dini.


Jurnal Pelita PAUD, 5(1), 82-92.
https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v5i1
.1145
Rahayu, A. S., Julia. & Isrok’atun. (2017).
Penerapan Metode Kodaly untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca
Notasi Solmisasi Siswa pada Materi
Simbol Nada. Jurnal Pena Ilmiah, 2(1),
501-510.
https://doi.org/10.17509/jpi.v2i1.10020
Setyawati, T., Permanasari, A. T. & Yuniarti, T.
C. E. (2017). Meningkatkan Kecerdasan
Musikal Melalui Bermain Alat Musik
Angklung (Penelitian Tindakan pada
Anak Kelompok B Usia 5-6 Tahun di TK
Negeri Pembina Kota Serang-Banten).
JPKS: Jurnal Pendidikan dan Kajian
Seni, 2(1), 63-77.
http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v2i1.250
3
Sunartin, A. A. & Setiaji, D. (2020).
Pembelajaran Musik Angklung Melalui
Metode Hand Sign Kodaly Pada Siswa
Tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri
Ciamis. NATURALISTIC: Jurnal Kajian
Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, 4(2a), 569-574.
https://doi.org/10.35568/naturalistic.v4i
2a.813
Wulandari, R. (2021). Profil Lagu untuk Anak
Usia Dini. PAUD Lectura: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 70-81.
https://doi.org/10.31849/paud-
lectura.v4i02.5952
Wulandari, I. S. (2014). Pengaruh Pemberian
Reward And Pusnishment Terhadap
Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli.
Jurnal Pendidikan Olah raga dan
Jasmani, 2(3), 599-604.

65

Anda mungkin juga menyukai