Abstrak – Rancang bangun spektrometer menggunakan sumber cahaya dari cahaya tampak telah dibuat. Pada
penelitian ini diukur nilai absorbansi, transmitansi, dan konsentrasi larutan glukosa. Spektrometer menggunakan satu
sensor fotodioda, dua LED RGB sebagai sumber cahayanya dan dua sampel holder. Pergerakan sensor dikontrol
menggunakan motor stepper. Keluaran sensor diolah di mikrokontroller ATMega 8 dan dikirim ke PC. Interface
tampilan PC menggunakan GUI Visual Basic. Otomatisasi gerak sensor oleh motor stepper membuat pengukuran lebih
efisien, dimana pada satu kali pengukuran dapat langsung dibandingkan larutan standar dan larutan yang diukur.
Secara keseluruhan sistem menggunakan komponen dengan harga yang murah. Berdasarkan data hasil pengukuran,
absortivitas tertinggi diperoleh jika sumber yang digunakan adalah LED hijau yaitu dengan kisaran 0,47-0,9. Kesalahan
pengukuran konsentrasi menggunakan LED hijau berkisar antara 1,94% sampai 4,76% sedangkan secara keseluruhan
kesalahan pengukuran konsentrasi berkisar antara 0,12% sampai 5,43%.
Kata kunci: spektrometer, absorpsi, konsentrasi glukosa, cahaya tampak, mikrokontroler
Abstract – A spectrometer prototype using light source from visible light have been made. This research aims to detect
the absorbance, transmittance, and concentration of glucose solution. The spectrometer uses one photodiode sensor, two
RGB LED as light source and two sample holders. The sensor movement is controlled by stepper motor automatically.
Sensor output is processed by ATMega 8 microcontroller and sent to a PC. Data display is based on Visual Basic GUI
Interface. The automatic sensor motion by stepper motor results an efficient measurement, where the standard solution
and measured solution can be compared directly at one measurement. Overall the system uses low cost components.
Based on measurement data, the highest absortivity obtained from green LED was about 0.47-0.9. The error of
concentration measurement using green LED is about 1.94% to 4.76%, and overall the error of concentration
measurement is about 0.12% to 5.43%.
Key words: spectrometer, absorption, glucose concentration, visible light, microcontrollers
lilitan. Pelat inti dari motor stepper ini biasanya menyatu terjadi. Tegangan keluaran sensor akan berubah
dengan casing. Motor stepper yang digunakan adalah bergantung pada intensitas cahaya yang mengenainya.
motor stepper unipolar dengan resolusi 1,8 derajat per Tegangan keluaran sensor diperkuat melalui rangkaian
step. Motor stepper bergerak setiap satu langkah dengan amplifier. Rangkaian amplifier ini menggunakan IC
besar sudut 1,8 derajat, jadi untuk satu putaran penuh LM358 sebagai IC penguat yang bertugas untuk
membutuhkan 200 step. Pada umumnya penggunaan menguatkan sinyal keluaran sensor photodiode untuk
motor stepper digandeng dengan IC ULN2003A. selanjutnya diolah di mikrokontroler. Exit slit diletakkan
Secara teoritis, sebuah motor stepper dapat digerakkan pada bagian depan sensor photodiode, berfungsi untuk
langsung oleh mikrokontroller. Namun pada kenyataan- memfokuskan cahaya yang telah melalui sampel agar
nya, arus dan tegangan yang dikeluarkan oleh cahaya yang jatuh tepat pada sensor photodiode fokus
mikrokontroller tidak cukup untuk menggerakkan motor pada satu titik. Sistem kontrol digunakan untuk
stepper. Gerbang-gerbang TTL mikrokontroller hanya menggerakkan sensor photodiode. Fungsi ini dijalankan
mampu mengeluarkan arus dalam orde miliampere dan oleh motor stepper.
tegangan antara 2 sampai 2,5 volt. Sementara untuk Data hasil pengukuran dikirim ke PC melalui
menggerakkan motor stepper dibutuhkan arus yang lebih komunikasi serial untuk selanjutnya ditampilkan di PC
besar (dalam orde ampere) dan tegangan berkisar antara 5 menggunakan GUI Visual Basic. Pada sistem ini
sampai 24 volt. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan mikrokontroler ATMEGA8 yang bertugas
diperlukan piranti tambahan yang dapat memenuhi mengendalikan transmisi data dan juga mengontrol kerja
kebutuhan arus dan tegangan untuk menggerakkan motor setiap blok yang digunakan. Mikrokontroller ATMEGA8
stepper. memiliki memory internal sebesar 8 kb sehingga dengan
Rangkaian driver motor stepper merupakan rangkaian terhubungnya sistem ini ke PC memory penyimpanan data
open collector, di mana output pada rangkaian ini dapat ditingkatkan dengan signifikan. Gambar 4
terhubung dengan ground untuk mencatu lilitan-lilitan menunjukkan desain susunan perangkat keras sistem yang
motor stepper. Digunakan IC ULN2003A sebagai driver dibuat.
motor stepper. IC ULN2003A adalah IC yang tersusun
atas 7 buah Darlington array. IC ULN2003A mempunyai
arus keluaran sampai 500 mA. Pada saat ketujuh driver
tersebut ON, IC ini dapat mencatu daya sampai 230 W.
ULN2003A mempunyai input serial yang dapat dipilih
untuk operasi TTL atau CMOS 5V.
yang digunakan untuk mengaktifkan sistem. Sistem pada LED yang digunakan dikontrol melalui PWM
minimum ATMega 8 dapat dilihat pada Gambar 5c. Pada mikrokontroller. Catu daya yang digunakan adalah catu
Gambar 5c juga dapat dilihat IC ULN2003A yang daya teregulasi dengan keluaran 5V. Tegangan 5V ini
digunakan untuk menggerakkan motor stepper pada diperoleh melalui IC7805 dengan pull-up kapasitor
Gambar 5d. Sensor dan rangkaian penguat sinyal sehingga dihasilkan tegangan DC teregulasi sebesar 5V
keluarannya dapat dilihat pada Gambar 5e. Sketsa yang stabil. Catu daya ini digunakan sebagai sumber daya
rangkaian elektronik sistem spektrometer secara lengkap bagi sistem. Rangkaian catu daya dapat dilihat pada
dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 5b. Penggunaan motor stepper pada Gambar 5d
digandeng dengan IC ULN2003A. Selanjutnya, tegangan
keluaran sensor photodiode diperkuat melalui rangkaian
op-amp amplifier. Rangkaian penguat op-amp mengguna-
kan IC LM358 yang merupakan IC penguat operasional
ganda (dual operational amplifiers).
I = 9,9168V – 0,1192 (sumber LED merah), Dari hasil plot grafik yang dilakukan diperoleh
I = 66,543V + 0,2434 (sumber LED hijau), hubungan intensitas cahaya dan konsentrasi larutan (ppm)
I = 3,569V – 0,0095 (sumber LED biru). sensor yang dinyatakan dalam persamaan
4.4.2 Data
Dari hasil pengukuran diperoleh nilai absorbansi,
transmitansi dan konsentrasi larutan yang ditampilkan
pada tampilan PC. Pada Tabel 1, 2, dan 3 disajikan data
hasil pengukuran yang telah dilakukan.
Keterangan:
CH : konsentrasi yang dihitung (ppm)
T : transmitansi
A : absorbansi
CU : konsentrasi yang diukur (ppm)
Gambar 11. Preparasi sampel (a) pemanasan sampel (b) sampel
hasil pemanasan.
Berdasarkan data hasil pengukuran, CH merupakan
Dari hasil pengenceran yang dilakukan dihasilkan konsentrasi yang diperoleh melalui metode perhitungan
larutan glukosa yang konsentrasinya berbeda-beda untuk menggunakan rumus pengenceran, sedangkan
dijadikan sampel pada pengukuran yaitu larutan glukosa transmitansi, absorbansi, dan CU diperoleh dari sistem
dengan konsentrasi 1000 ppm; 950 ppm; 902,5 ppm; spektrometer yang dibuat menggunakan persamaan yang
857,375 ppm; 814,5063 ppm; 773,78 ppm; 735,092 ppm; telah diproses di mikrokontroler. Selanjutnya kesalahan
dan 698,34 ppm. Ke dalam larutan ini masing-masing relatif pengukuran diperoleh dengan membandingkan
ditambahkan 10 tetes benedict kemudian dipanaskan pada konsentrasi yang diukur dengan konsentrasi yang
suhu 100°C. Selanjutnya sampel yang telah dipanaskan dihitung.
diukur pada alat yang dibuat untuk dibaca nilai Pada proses pengukuran dapat dilihat absortivitas
absorbansinya. Hasil pemanasan larutan glukosa yang tertinggi diperoleh jika sumber yang digunakan adalah
LED merah yaitu dengan kisaran 0,47-0,9. Persentasi antara 1,94% sampai 4,76% sedangkan secara keseluruhan
kesalahan pengukuran konsentrasi menggunakan LED persentasi kesalahan relatif pengukuran konsentrasi
hijau berkisar antara 1,94% sampai 4,76% sedangkan berkisar antara 0,12% sampai 5,43%. Keunggulan sistem
secara keseluruhan persentasi kesalahan relatif terletak pada sistem kontrol dan otomatisasi gerak sensor
pengukuran berkisar antara 0,12% sampai 5,43%. Plot yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses
persentasi kesalahan relatif pengukuran pada setiap pengukuran. Keunggulan sistem juga dapat ditinjau dari
konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 12. segi nilai ekonomis dimana sistem menggunakan
komponen-komponen yang murah.
PUSTAKA
[1] R. Djarot Sugiarso, Perbandingan Pereduksi Natrium
Tiosulfat (Na2S2O3) dan Kalium Oksalat (K2C2O4) pada
Analisa Kadar Besi dalam Multivitamin secara Spektometer
UV-VIS, Journal of Mathematics and Sciences Universitas
Airlangga, Vol. 1, No. 2, 2011, hal. 1-11.
[2] Lailatin Nuiyah dan Gancang Saroja, Studi Pembuatan
Spektrometer DVD untuk Menentukan Relasi Konsentrasi
Larutan Gula dengan Intensitas Spektrum, Physics Student
Journal Universitas Brawijaya, Vol. 2, No. 1, 2014, hal.
635-638.
[3] R.S. Khandpur, Handbook Analytical Instruments second
edition, Tata Mc-Graw-Hill, New Delhi, 1989.
[4] Muhammad Arshad Khosa, S. Sakhawat Shah, dan
Gambar 12. Persentase kesalahan relatif pengukuran Muhammad Faizan Nazar, UV-Visible Spectrometric Study
pada setiap konsentrasi. and Micellar Enhanced Ultrafiltration of Alizarin Red S
Dye, Journal of Dispersion Science and Technology, Vol.
Penelitian ini dapat dijadikan alternatif dalam 32, No. 11, 2011, pp. 1634-1640.
pengukuran yang membutuhkan spektrometer, yang dapat [5] Laras Andria Wardani, Validasi Metode Analisis dan
digunakan untuk pengukuran menggunakan larutan Penentuan Kadar Vitamin C pada Minuman Buah Kemasan
lainnya yang peka terhadap cahaya RGB, dan dapat dengan Spektrofotometri UV-Visible, Skripsi, FMIPA UI,
Depok, 2012.
dikembangkan untuk mengetahui kadar glukosa dalam
[6] Wenny Wahyuni, Nanda Novita, Fajriani, et al., Rancang
darah. Bangun Alat Ukur Transmisi dan Absorpsi Cahaya
Berbasis Arduino dan LabVIEW, Prosiding SNIPS ITB, 8-9
V. KESIMPULAN Juni 2015, hal. 105-108.
[7] Supliyadi, Khumaedi, dan Sutikno, Percobaan Kisi Difraksi
Telah dikembangkan spektrometer sederhana mengguna- dengan menggunakan Keping DVD dan VCD, Jurnal
kan sumber cahaya tampak untuk mengukur kadar Pendidikan Fisika Indonesia ISSN 1693-1246, Vol. 6, No.
glukosa suatu larutan. Alat ini terdiri dari sumber cahaya, 1, 2010, hal. 26-29.
sampel, slit, sensor, dan tampilan data. Sistem terdiri dari [8] S. Firdous, M. Nawaz, M. Ahmed, et al., Measurement of
sistem sensor menggunakan penguat amplifier berbasis IC Diabetic Sugar Concentration in Human Blood using
LM358, motor stepper menggunakan ULN2003A, dan Raman, Laser Physics, Vol. 22, No. 6, 2012, pp. 1090-
mikrokontroler ATMega 8. Tampilan data digunakan 1094.
Visual Basic. Dari data hasil pengukuran diperoleh [9] A. Gobrecht, R. Bendoula, J.M. Roger, et al., Combining
absorbansi larutan glukosa menggunakan sumber LED linear polarization spectroscopy and the Representative
Layer Theory to measure the Beer–Lambert law absorbance
merah berkisar antara adalah 0,34 sampai 0,88, of highly scattering materials, Journal of Analytica Chimica
menggunakan sumber LED hijau 0,47 sampai 0.9, dan Acta 853, 2015, pp. 486–494.
dengan menggunakan sumber LED biru berkisar antara [10] C.M. Gilmore, Microprocessors: Principles and
0,23 sampai 0,57, dengan kesalahan relatif rata-rata di Applications, Mc Graw-Hill, Singapore 1995.
bawah 5,43%. Absortivitas tertinggi diperoleh jika sumber [11] R. Zamora, et al., Sistem Pengendalian Motor Stepper
yang digunakan adalah LED hijau. Persentasi kesalahan Tanpa Kabel Berbasis Mikrokontroller AT89C51. Jurnal
pengukuran konsentrasi menggunakan LED hijau berkisar Rekayasa Elektrik, Vol.4, No.2, 2005, hal. 29-33.