BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN Fix
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN Fix
Perusahaan ini berlokasi di Kawasan Industri Mandala Pratama Permai Pintu Tol
Adiyawinsa Stamping Industri (ASI), PT. Indonesia Thai Summit Auto (ITSA)
sehingga memerlukan sistem yang lebih baik dalam melakukan pengolahan data
Industri Komponen (TIK), sebagai salah satu anak perusahaan yang tergabung
dalam TIMOR grup yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1996. Kemudian pada
tanggal 1 April 1998 PT. TIK bersama dengan anak perusahaan lainnya kecuali
PT. Kia Timor Motor (KTM), PT. Timor Rekayasa Rancang/Bangun (TRR), dan
PT. Timori Putra Bangsa (TPB) pada tahun yang sama digabung (merge)
pengaturan operasionalnya diatur oleh PT. TPN Pada tanggal 29 Desember 2003
28
29
PT. TIK diambil alih oleh AMAZONAS FINANCE LTD dari Singapura.
Selanjutnya tanggal 27 Juli 2004 PT. TIK diganti nama dengan PT. Autocar
Industri Komponen (AIK) yang sampai saat ini masih dengan nama yang sama.
Saat ini PT. AIK telah menjadi sebuah perusahaan industri manufacture yang
dapat bertahan dan selalu melakukan produksi dan akan selalu mengevaluasi dari
waktu ke waktu untuk menjadi sebuah perusahaan yang berkembang dan bonafit
dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk
menjalankan fungsinya.
kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan
dan peranan dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki
Kep. Divisi
Komersial
Andi Hamdani
Kadept. PPIC
Ass Mgr
Oky Arsandi
Kasie. Inventory
Kasie. PPIC
Control
Dedi Kusnadi
Iman Santoso
Rasim Arman S
Dede Irawan
Ahmas Safe’i Dadang H Riky Permana
Nursigit
Hadi Rohadi Ono Jamaludin
Gambar III.1
Stuktur Organisasi
perusahaan.
kebijakan perusahaan
e. Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah
mesin produksi yang overload atau malah jarang digunakan oleh perusahaan
produksi.
karyawan perusahaan.
32
keseluruhan.
a. Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah
produksi sehari-hari
kebutuhan
proses
rencana produksi
(Raw Material) sampai bahan jadi (Finish Part) dan pengiriman barang
PPIC.
Departemen PPIC.
5. Forman
kerjanya)
6. Leader
kebutuhan.
prosees.
rencana produksi
(Raw Material) sampai bahan jadi (Finish Part) dan pengiriman barang
7. Staff PPIC
Departemen PPIC.
Industri Komponen dan diterima oleh bagian PPIC admin. Jika memenuhi
PPIC untuk dibuat Schedule dan Planning produksi. Jika PO (Purchase order)
Bagian PPIC membuat data Schedule dan Planning, setelah itu data akan
masuk ke bagian Produksi untuk dibuat part sesuai data yang dibuat oleh
bagian PPIC.
3. Proses Produksi
Setelah data Schedule dibuat, bagian produksi akan membuat Part sesuai
dengan data schedule (Purchase Order) yang telah di buat oleh bagian PPIC.
Setelah Proses produksi selesai , data Produksi diserahkan kepada bagian PPIC
surat jalan untuk warna putih diserahkan kepada customer, dan yang lain nya
Order (PO) dari Customer untuk diserahkan kepada General Manager (GM).
37
Diagram Alir Data (DAD) pada sistem produksi dan pengiriman barang
PO 0 Manifest Order
PO Ditolak Sistem
Customer Data Produksi Produksi
SJ Putih Penerimaan PO
dari Customer
Laporan Pengiriman
General Manajer
Gambar III.2.
Diagram Konteks Sistem Berjalan
Keterangan :
PO : Purchase order
SJ : Surat Jalan
38
PO
Customer
1.0
PO Ditolak PO
Penerimaan PO D1 Arsip Po
PO Di acc
2.0
Manifest Order
Proses Schedule
Planning Produksi
Data Produksi
3.0
Proses Produksi
D2 Data Produksi
Data Produksi
Finish Good
4.0
SJ Putih SJ Merah
Pengiriman Barang D3 Arsip SJ
Data Produksi
Pembuatan Laporan
Laporan Pengiriman
General Manajer
Gambar III.3.
Diagram Nol Sistem Berjalan
39
Keterangan :
PO : Purchase order
SJ : Surat Jalan
(Input) dan dokumen keluaran (Output) yang semuanya teratur dan dipakai pada
sistem berjalan.
barang pada PT. Autocar Industri Komponen. Adapun bentuk dokumen masukan
1. Purchase Order
Sumber : Customer
Media : Kertas
1. Surat Jalan
Media : Kertas
2. Laporan
Media : Kertas
Adapun kelemahannya :
1. Untuk penomoran Surat Jalan terkadang karyawan tidak ingat dengan nomer
urut Surat Jalan sebelumnya, sehingga karyawan harus menuliskan nomer urut
Surat Jalan dibuku agar tidak lupa. Namun hal itu tidak efektif karena
memakan waktu yang lama pada saat penulisan nomer Surat Jalan.
2. Penyimpanan dokumen tidak tertata dengan rapih, sehingga pada saat dokumen
dibutuhkan hilang.
3. Sulit mencari dokumen dan membuat laporan, sehingga pada saat General
Manajer meminta laporan akan membutuhkan waktu yang lama karena sistem
yang manual.
1. Dibuatkan Program, sehingga pada saat penomeran Surat Jalan akan otomatis
terlihat dalam program tersebut. Maka program ini bisa digunakan untuk
file dokumen tersebut. Agar pada saat dokumen dibutuhkan tidak hilang dan
User dalam membuat laporan kerja pada saat General Manajer meminta
laporan.