47.2. Arum Indah Sari. Finish-BEDES Minggu-1. Klp-33 KKN BTV-3 UNEJ. DPL-Agus Supriono

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

KKN BTV-3 UNEJ KLP-33: POTENSI DESA, PERMASALAHAN & PROKER KKN

DI TEGAL WARU - JEMBER

 Gambaran Singkat Potensi Desa


Desa Tegal Waru merupakan salah satu desa di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa
Timur. Dalam lingkup administratif, Desa Tegal Waru tepatnya berada di Kecamatan
Mayang yang memiliki luas wilayah 4,90 km2, dengan jumlah penduduk sekitar 5.809
jiwa, serta jumlah rumah tangga sekitar 1.688 rumah tangga. Jarak desa ini dari pusat
kota terbilang cukup jauh, yakni sekitar 16 km. Desa Tegal Waru ini terbagi atas 3 (tiga)
wilayah dusun, yaitu dusun (1) Klayu, (2) Sumber Pinang, dan (3) Plalangan. Terbagi
dalam 10 RW (rukun warga) dan 34 RT (rukun tetangga).
Mata pencaharian masyarakat di Desa Tegal Waru sebagian besar adalah sebagai
petani, yakni mencapai sekitar 56,5%. Beberapa masyarakat disini bekerja sebagai
karyawan bank dan buruh pabrik. Tidak sedikit pula masyarakat yang menekuni
pekerjaan di bidang perdagangan maupun mengembangkan usaha di bidang produksi
barang dan jasa sebagai mata pencahariannya sehari-hari. Usaha yang ditekuni
masyarakat guna sebagai sumber penghidupan keluarganya diantaranya ialah usaha: (a)
Produksi kue kacang, (b) Ojek bentor (becak motor), (c) Tukang cukur, (d) Penjahit, (e)
Produksi tahu dan susu kedelai, dan (f) Laundry.
Khusus untuk usaha laundry, kini dikembangkan oleh salah satu warga di Desa Tegal
Waru yang tepatnya di Dusun Klayu. Usaha yang dijalankan secara perseorangan
tersebut, selama ini jasanya telah merambah sampai ke beberapa desa di sekitarnya.
Adapun sistem pemasaran usaha laundry di Desa Tegal Waru masih bersifat
konvensional, artinya pelaku usaha belum mengenal dan menerapkan sistem pemasaran
secara daring (online) atau dalam dunia bisnis sering disebut juga dengan digital
marketing.

Gambar 2.
Gambar 1.
Salah Satu Usaha Laundry
Salah Satu Potensi Pertanian
di Desa Tegal Waru
Desa Tegal Waru

1
 Identifikasi Permasalahan
Sistem pemasaran usaha yang masih bersifat konvensional mengakibatkan usaha
laundry tersebut kurang begitu dikenal banyak orang. Peminat jasa usaha laundry ini
juga tidak terlalu banyak karena monotonnya perkembangan yang dilakukan oleh pelaku
usaha. Permasalahan tersebut semakin diperparah dengan adanya Pandemi Covid-19
yang menjadikan usaha laundry milik pelaku semakin sulit untuk mendapatkan
pelanggan sehingga omset yang didapat juga menurun drastis. Mencermati permasalahan
serius ini, maka saya, Arum Indah Sari, Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini
sedang melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa
Tegal Waru ini tertarik untuk membantu pelaku usaha laundry di desa ini untuk keluar
dari masalah sulitnya mendapat pelanggan dan turunnya omset yang drastis. Oleh karena
itu, dalam rangka kegiatan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru ini ditetapkan
program mengisiasi (mengajak) pelaku usaha laundry untuk memanfaatkan teknologi
dan inovasi kreatif berbasiskan digital marketing. Hal tersebut dimulai dengan
mengembangkan dan melakukan pemasaran melalui media sosial atau marketplace.

 Program Kerja (Proker) KKN Back to Village 3


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Back to Village 3 di Desa Tegal Waru, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember
ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. Metode
pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan
melakukan pembimbingan dan pelatihan optimalisasi bisnis menggunakan inovasi kreatif
yang direalisasikan pada usaha laundry dan teknologi secara online melalui media sosial
atau marketplace WhatsApp Business kepada pelaku usaha laundry di Desa Tegal Waru,
Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember.
Adapun pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan terdapat beberapa metode,
diantaranya memberi materi tentang cara berinovasi dari usaha laundry secara kratif
dengan tujuan menambah wawasan pelaku usaha laundry untuk menarik perhatian
pelanggan dengan inovasi kreatif yang dimiliki pelaku usaha. Selain itu, memberikan
materi tentang tata cara berbisnis online secara kreatif di masa Pandemi Covid-19 kepada
pelaku usaha laundry dengan tujuan agar pelaku usaha laundry tersebut mendapat
gambaran tentang pentingnya pengembangan dan pemasaran bisnis di dunia online.
Pelatihan dan pendampingan juga dilakukan kepada sasaran dalam membuat usaha lebih

2
kreatif dan inovatif, serta dibutuhkan pelanggan. Hal ini dilakukan agar sasaran mengerti
akan pentingnya sebuah kualitas pelayanan yang unik dan dibutuhkan oleh pelanggan
(market needs).
Dilaksanakan pembimbingan dan pelatihan dalam optimalisasi pelayanan dan fasilitas
yang diberikan kepada pelanggan agar perkembangan pemasaran usaha laundry tersebut
tidak monoton. Optimalisasi pelayanan dan pengenalan usaha dilakukan secara online
dengan teknik visual identity branding agar usaha laundry dapat dikenal oleh lebih
banyak orang lagi, selain itu dapat selalu diingat dan dipercaya karena memiliki merk
(brand) unik dan menarik agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Melakukan
pelatihan dan pendampingan promosi atau iklan di media sosial atau marketplace secara
kreatif dengan biaya minimum agar produk sasaran dapat dilihat calon konsumen lebih
banyak tanpa membuat sasaran mengeluarkan banyak pengeluaran biaya untuk iklan.
Diharap dengan adanya inovasi kreatif yang diberikan ini dapat membantu usaha laundry
tersebut mengembangkan dan mengoptimalisasi bisnisnya secara offline maupun online
seperti di media sosial atau marketplace WhatsApp Business yang dapat diteruskan ke
Instagram atau media sosial lainnya.

 Pembuatan Program Kerja


Adapun awal perencanaan kegiatan ini dilakukan komunikasi dengan Penanggung
Jawab Kepala Desa Tegal Waru dalam meminta izin dan dukungan dalam
berlangsungnya Program KKN Back to Village 3. Wawancara dan diskusi yang
dilaksanakan dengan Penanggung Jawab Kepala Desa Tegal Waru diantaranya, yaitu
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta konsep pelaksanaan kegiatan. Pada tahap
perencanaan ini diidentifikasikan permasalahan usaha laundry di Desa Tegal Waru
terkait dengan sulitnya mendapat pelanggan dan penurunan omset yang drastis, serta
mengkomunikasikan segala hal mengenai pelaksanaan pengabdian baik konsep
pelaksanaan kegiatan maupun solusi yang akan dilakukan untuk pengoptimalan bisnis
usaha laundry yang ditekuni sasaran. Demikian juga didiskusikan langsung dengan
sasaran mengenai perencanaan program yang akan di realisasikan kepada usaha laundry.

3
Gambar 3.
Identifikasi Masalah di Lingkup Usaha Laundry pada Masa Pandemi Covid-19

Terkait dengan program kerja (Proker) pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Tegal Waru, Kecamatan Mayang,
Kabupaten Jember ini dapat dicermati pada: (1) Model Canvas Pelaksanaan KKN Back
to Village 3 di Desa Tegal Waru, dan juga (2) Model Dampak (Impact) Pelaksanaan
KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru. (Arum Indah Sari/KKN BTV-3/Kelompok-
33/Tegal Waru/Mayang/Jember/Agus Supriono)

Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru

4
Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru

Anda mungkin juga menyukai