Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Febrianti

NIM : 180910201100

UAS MANAJEMEN PERKANTORAN

1. Manajemen administrasi perkantoran adalah salah satu kegiatan pengolahan data yang disertai
dengan informasi yang dikerjakan secara teratur, sistematis dan kontinyu dengan mengikuti
berbagai kegiatan organisasi agar tujuan organisasi yang bersangkutan bisa tercapai dengan
baik. Manajemen perkantoran adalah upaya pengarahan pada aktivitas atau kegiatan
ketatausahaan dari suatu kantor secara menyeluruh agar bisa mencapai tujuan seefisien
mungkin dan harus diadakan penataan agar pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik. Upaya
penataan ataupun pengelolaan ata suatu pekerjaan di kantor ini disebut dengan manajemen
perkantoran.
Unsur manajemen perkantoran
 Sekelompok manusia
 Adanya kerjasama
 Punya tujuan tertentu
 Ruangan/ gedung
Nah, jika salah satu dari tiga unsur mutlak tersebut tidak ada, maka suatu kegiatan tidak
termasuk dalam kegiatan manajemen perkantoran
2. Mengoptimalkan waktu produktif, atau membuat to-do-list , membuat prioritas mana yang
harus segera diselesaikan dan mana yang dapat diselesaikan nanti
3. Dampak negatif penggunaan teknologi kantor, yakni :
 Mengurangi penggunaan tenaga kerja, yang berarti akan mempersempit lowongan
pekerjaan di setiap kantor
 Kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang tertentu,
sesuai dengan penggunaan teknologi kantor
 Menimbulkan rasa ketergantungan terhadap mesin, yang akhirnya bisa menimbulkan
pemborosan
 Berpotensi mengeluarkan suara keras pada saat dioperasikan, yang akhirnya
mengganggu konsentrasi pegawai lain yang sedang bekerja
 Penggunaan mesin tertentu dapat memerlukan sarana penunjang lainnya yang juga
memerlukan biaya.

Dampak positif :

Teknologi diciptakan sebagai pelengkap. Dalam hal ini, dampak apabila kita menggunakan
teknologi perkantoran di era globalisasi tentu sangat menguntungkan. Mesin – mesin kerja akan
membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan efektif. Pengelolaan
manajemen perkantoran memiliki peranan penting untuk ini. Contoh paling sederhana yang bisa kita
temukan adalah penggandaan dokumen. Dulunya masih menggunakan mesin stensil untuk
menggandakan dokumen, namun sekarang sudah bisa menggunakan mesin fotocopy.
Agar dapat berjalan efektif , manusia harus menggunakann tekhnologi secukupnya agar tidak
perjadi pemborosan serta jang terlalu ketergantungan terhadap tekhnologi.

4. Pemerintah memberikan sanksi sebagai jaminan atas ditaatinya ketentuan tentang asas-asas
umum penyelenggaraan negara, hak dan kewajiban penyelenggara negara dan ketentuan
lainnya. Sehingga dapat diharapkan memperkuat norma kelembagaan, moralitas individu dan
sosial. UU No. 28 Tahun 1999 mengatur sanksi bagi penyelenggara negara yang melanggar
ketentuan. Jenis sanksi yang berlaku ada tiga jenis yaitu:
a. Sanksi administrative
b. Sanksi pidana
c. Sanksi perdana
Berikut ini sanksi dan denda yang akan dikenakan pada pelaku KKN, yaitu:
a. Sanksi pelaku korupsi
 Pembahasan mengenai pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 yang disahkan dan diundangkan pada 16
Agustus 1999 di Jakarta oleh Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie.
 Dalam Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 disebutkan setiap orang yang secara
hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain yang
suatu korporasi dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
akan mendapatkan sanksi berupa:
 Pidana penjara seumur hidup atau minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun
 Denda minimal RP 200 juta dan maksimal Rp 1 miliar
b. Sanksi pelaku kolusi
Menurut Pasal 21 UU No. 28 Tahun 1999, setiap penyelenggara yang melakukan kolusi
akan dikenai sanksi berupa:
 Pidana penjara minimal 2 tahun dan maksimal 12 tahun
 Denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 1 miliar

c. Sanksi pelaku nepotisme


Menurut Pasal 22 UU No. 28 Tahun 1999, setiap penyelenggara negara yang melakukan
nepotisme akan mendapatkan sanksi berupa:
 Pidana penjara minimal 2 tahun dan maksimal 2 tahun.
 Denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 1 miliar
d. Peran serta masyarakat cegah KKN
Menurut pasal 8 UU No. 28 Tahun 1999, peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan negara adalah menggunakan hak dan tanggung jawab untuk
ikut mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih. Berikut ini peran serta
masyarakat untuk mencegah KKN sesuai Pasal 9 UU No. 28 Tahun 1999
tersebut:
 Hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi tentang
penyelenggaraan negara.
 Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari
penyelenggara negara.
 Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
terhadap kebijakan penyelenggara negara.
 Hak memperoleh perlindungan hukum.

Hukuman yang diberikan kepada koruptor diatas , menurut saya belum berhasil terbukti masih
banyak sekali oknum-oknum koruptor yang ditangkap oleh KPK. Apabila kita ikut menerapkan hukuman
mati seperti China , Jepang dll angka KKN dapat berkurang.

5. Pendekatan sistem pada manajemen :


 Identifikasi dan solusi dalam control sistem pengelolaan perkantoran
 Menetapkan standard kualitas mutu dalam sistem
 Membangun interaksi dan komunikasi dalam rangkaian manajemen
 Menilai efektifitas dan efisiensi dalam manajemen.

Anda mungkin juga menyukai