Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ariya Mega Aradhea

NPM : 1910631010191
Penulisan Artikel Ini Merujuk Pada Template Jurnal :
Jurnal Pro Hukum: Jurnal Penelitian Bidang Hukum Universitas Gresik

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PEMBUKTIAN UNSUR


TINDAK OBSTRUCTION OF JUSTICE ADVOKAT PADA KASUS
TINDAK PIDANA KORUPSI
Ariya Mega Aradhea1
1
Universitas Singaperbangsa Karawang
E-mail: Ariyamegaaradhea33@gmal.com

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pengaturan tindakan obstruction of justice menurut Undang-
Undang No. 31 tahun 1999 tentang PemberantasannTindak Pidana KorupsiNdan bagaimana
pertimbangan hakim dalam pembuktiannunsur-unsur obstruction of justice yanggdilakukan oleh advokat
dalam kasus tindak pidana korupsi apabila dihubungkan dengan hak imunitas advokat. dengan metode
penelitian pendekatan yuridisnnormatif dan pendekatan peraturannperundang-undangan atau statue
approach dengan spesifikasi penelitian preskriptif menggunakan sumber data sekunder dengan metode
pengumpulan data studi kepustakaan. Obstrucion of justice merupakan sebuah perbuatan yang
dikelompokkan kedalam tindak pidana karena menghalangi proses hukum suatu perkara. Menghalangi
proses hukum sudah jelas merupakan perbuatan melawan hukum karena tindakan menghalangi proses
hukum tentu menghambat proses penegakan hukum dalam tindak pidana korupsi. Sehingga dalam hal
ini advokat tidak dapat mempergunakan hak imunitasnya dalam tindakan obstruction of justice.
Kata Kunci: Advokat, Hakim, Obstruction of Justice

ABSTRACT

This study examines how the regulation of obstruction of justice acts according to Law No. 31 of 1999
concerning the eradication of criminal acts of corruption and how the judge's considerations in proving
the elements of obstruction of justice carried out by advocates in cases of criminal acts of corruption are
related to the immunity rights of advocates. Corruption itself when interpreted in general means the
abuse of authority or power that exists in officials or employees for the benefit of oneself, family,
colleagues, or for groups. Obstruction of justice is an act that is classified as a criminal act because it
hinders the legal process of a case. Obstructing the legal process is clearly an act against the law
because the act of obstructing the legal process certainly hinders the law enforcement process. So that in
this case the advocate cannot use its right of immunity in obstruction of justice.
Keywords: Advocate, Judges, Obstruction of Justice
Namun ada beberapa pembangunan yang
PENDAHULUAN ternyata tidak mulus dan memiliki banyak
Indonesia masuk kedalam salah satu daftar rintangan. Beberapa pembangunan di
panjang negara berkembang di dunia1. indonesia banyak yang tidak selesai karena
Sebagai negara berkembang indonesia adanya permainan para oknum yang
memiliki banyak potensi dan kesempatan mencoba mengambil kepentingan untuk
untuk menjadi negara maju. Potensi dalam dirinya sendiri dalam bentuk keuntungan
sumber kekayaan dari alam maupun sumber dengan cara tindak pidana.
kuantitas manusia dapat menjadi salah satu
modal serta bekal indonesia untuk menjadi Tindak pidana atau dalam bahasa belanda
negara maju. Dalam perkembangannya disebut sebagai straafbare feitenn
indonesia membangun banyak hal dalam merupakan tindakan seseorang person
kurun waktu 5 (lima) tahun kebelakang. (menselijke gedragging) yang dirumuskan

1
Revita Yuni, Pasca Dwi Putra, Deni Lanova Hutabarat. Sinergi-Indonesia0Menuju Negara Maju. Prosiding WEBINARFakultas
EkonomiUniversitas NegeriMedan.
kedalam wet yang bersifat bertentangan kolega, maupun untuk kelompok6. Dalam
dengan law dan pantas untuk dijatuhi pasal 21 Undang-Undang No. 31 Tahun
dengan hukuman pidana atau 1999 yang mengatur Tentang
straafwaarding yang dilakukan dengan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
adanya kesalahan.2 tertulis :

Tindak pidana yakni ialah suatu bentuk “Setiap orang yang secara melawan hukum
perbuatan yang-diaturndalam peraturan melakukan perbuatan memperkaya diri
perundang-undangan yang pelanggarannya sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
diancam dengan sanksi pidana.3 ada tiga yang dapat merugikan keuangan negara
unsur yang menjadikan perumusan suatu atau perekonomian negara, dipidana dengan
perbuatan untuk menjadi tindak pidana penjara seumur hidup ataupidana penjara
yaitu yang pertama, adanya perbuatan, paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
kedua perbuatanitu dirumuskan di dalam lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
undang-undang dan terakhir terdapat sanksi sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
penaal. rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”
Salah satu tindak pidana yang menjadi salah
satu alasan kemandekan pembangunan dan Secara garis besar, unsur perbuatan-yang
sering menjadi sorotan adalah tindak pidana ada di-dalam kasus tindak pidana korupsi
korupsi atau biasa disingkat dengan tipikor. mencakup pada Perbuatan yang melawan
Tidak mungkin dapat untuk dipungkiri hukum, adanya Penyalahgunaan wewenang,
bahwa kasus korupsi di negara republik yang mengakibatkan Meruginya keuangan
indonesia tercinta ini terusmmenjadi salah atau perekonomian negara 7.
satu topik kejahatan yang menarik untuk
menjadi perbincangan. Hal ini didasarkan Dilihat dari perspektif hukum, korupsi telah
pada pelaku yang datang silih0berganti. didefinisikan secara jelas pada 13 buah
Belum selesai sebuah kasus diputuskan di pasal didalam Undang-Undang No. 31
pengadilan, sering kali muncul lagi kasus Tahun 1999 yang kemudian diubah menjadi
kasus baru tentang korupsi dan pelakunya Undang-Undang No. 20 Tahun 2001
biasanya adalah mereka yang tidak pernah tentang Pemberantasan Tindak Pidana
disangka akan melakukan perbuatan Korupsi. Macam-macam Korupsi
korupsi, tak jarang juga tokoh yang dikelompokkan menjadi beberapa0jenis
tersandung kasus korupsi adalah orang yang tindakan yakni :
diberikan amanah oleh rakyat indonesia. 4
1) Kerugian keuangan negara
Tindak pidana korupsi ini masuk kedalam Adalah kerugian karena
kategori tindak pidana khusus dengan keuangan negara dipakai atau
julukan white colar criime atau kejahatan digunakan atau digelapkan oleh
kerah putih yaitu kejahatan yang dilakukan orang yang melakukan tindak
oleh orang-orang yang memiliki kedudukan pidana korupsi.
dan jabatan yang cukup berpengaruh pada 2) Suap menyuap
masyarakat5. Korupsi tersendiri apabila Suap menyuap merupakan
diartikan secara general dapat berarti salah satu modus yang kerap
penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan kali dipergunakan dalam tindak
yang ada pada pejabat atau pada pegawai pidana korupsi8.
demi keuntungan baik diri sendiri, keluarga, 3) Penggelapan dalam jabatan
2
Ida Gede Bagus Arimbawa Putra, “ANALISISYURIDIS TERHADAPTINDAK PIDANAPENGGELAPAN DALAM
JABATANYANG DILAKUKANSECARA BERLANJUT
(STUDI PUTUSAN 58/Pid.B/2021/PN Gin)”. Jurnal Konstruksi Hukum Vol. 3, No. 3, 2022. Hal. 2.
3
Difia Setyo Mayrachelia dan IrmapCahyaningtyas. “KarakteristikPerbuatan Advokatyang termasukTindak PidanaObstruction of
justice berdasarkanketentuan pidana”. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Vol 4 No 1 Tahun 2022. Hal. 121
4
Oksildeva Yanto, “MENGOPTIMALKANPERAN PERGURUAN TINGGIDALAM MENGURANGIPERILAKU KORUPSI”. Jurnal
LEGISLASIiINDONESIA Vol. 17 No. 1 Maret 2020. Hal 2.
5
Supriardoyo simanjuntak. “ relevansi nilaiketuhanan dan nilaikemanusiaan dalam pemberantasann tinda pidana korupsi”.
Diversi Jurnal Hukum Vol 6 No 1 April 2020 Hal. 3.
6
Ali Imron, “Peran dan Kedudukan Empat Pilar dalam Penegakan Hukum Hakim Jaksa Polisi serta Advocat dalam penegakan
hukum Pada Kasus Korupsi”. Jurnal Surya Kencana Dasar : Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol 6 No 1 Tahun 2016. Hal. 2.
7
Ibid.
8
Muhammad Mustofa, “Suap Menyuap dan Maifa Peradilan Indonesia” MMH. Jilid 42 No. 1 Januari 1013.
Merupakan sebuah proses atau terbukanya peluang untuk
cara atau perilaku untuk melakukan0tindak pidana0korupsi
mempergunakan barang dengan c. Corruption0by need0motive
jabatannya namun dengan cara motif melakukan tindakan korupsi
bertentangan dengan aturan9. yang berdasarkan perasaan tidak
4) Pemerasan pernah merasa cukup dan selalu
Merupakan usaha merampas merasa ada kebutuhan yang tidak
uang atau barang milik orang pernah habis. Orang yang memiliki
lain secara memaksa untuk sikap mental tidak pernah merasa
dimiliki dan kepentingan diri cukup akan menghalalkan segala
sendiri maupun orang lain. cara untuk pemenuhan perasaan
5) Perbuatan curang dan hasratnya tersebut. Karenanya
Merupakan usaha untuk terjadilah korupsi.
mendapatkan suatu hal yang d. Corruption0by exposes0motive
diinginkan dengan cara apapun motif melakukan tindakan korupsi
meskipun itu hal yang salah. yang terjadi karena hukuman bagi
6) Benturannkepentingan dalam pelaku tindak pidana korupsi
pengadaann dipandang rendah sehingga orang
7) Gratifikasi yang tadinya tidak korupsipun
Merupakan pemberian kepada menjadi berpotensi untuk
pejabat baik hadiah maupun melakukan0tindak pidana korupsi
janji untuk kemudian atau terlibat tindak pidana korupsi.
mendapatkan hal yang
diinginkan. Dalam proses penegakannya pasti selalu
ada beberapa masalah yang pasti akan
Klasifikasi motif terjadinya tindak pidana muncul dalam upaya untuk0memberantas
korupsi menurt jack bologne, terdapat tindak pidana korupsi. Tindakan yang
empat faktor penyebab terjadinya tindak dilakukan pastinya bertujuan untuk
pidana korupsi yaitu10: melakukan usaha agar pelaku0dapat lolos
dari jerat hukum maupun tidak dikenakan
a. corruption0by greed proses hukum atau peradilan11. Salah
motive motif melakukan tindakan satunya adalah tindakan untuk merintangi
korupsi yang berdasarkan dan/atau menghalangi proses penyidikan
kerakusan dan keserakahan, pelaku pada perkara tindak pidana korupsi12.
tidak pernah merasa puas dengan Tindakan untuk merintangi dan/atau
apa yang telah diraihnya. Unsur menghalangi proses penyidikan menjadikan
yang menjadikan dia melakukan kita dapat melihat tingkah pelaku perkara
tindak pidana korupsi adalah karena tindak pidana korupsi yang berusaha
unsur yang ada pada dirinya sendiri dengan keras dalam upaya penggagalan
yaitu sifat rakus dan serakah yang pengungkapan tindak pidana korupsi.
ada pada diri manusia tersebut. Karena alasan tersebut, peranan hakim pada
b. Corruption0by opportunity0motive pemeriksaan, pengadilan maupun
motif melakukan tindakan korupsi pemutusan suatu tindaknpidana korupsi
yang berdasarkan adanya peluang sangat dibutuhkan untuk pemberantasan
untuk0melakukan tindakan korupsi. tindak pidana korupsi dalam upaya unruk
Karena adanya celah mewujudkan penegakanhhukum yang
untuk0melakukan tindakan korupsi tegas13.
misal dengan manipulasi angka
karena tidak adanya pengawasan Tindakan merintangi atau menghalang-
yang ketat dan berakhir dengan halangi proces peradilan disebut dengan

9
Ida Gede Bagus Arimbawa Putra, Op, Cit. Hal. 3
10
Dimas, Asrullah. PERLINDUNGANoHUKUM TERHADAP ADVOKAT ATAS INTERPRETASIoOBSTRUCTIONoOF JUSTICE DALAM
PERKARAoTINDAK PIDANA KORUPSI. Jurnal Hukum dan Kenotariatan Vol 5 No 2 Mei 2020. Hal. 2

11
Johan Dwi Junianto, “Obstruction of Justice dalam Pasal 21 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi” Media Juris Vol. 2 No 2. Oktober 2019. Hal. 1.
12
Reza Khairu Umammi, Sanyoto, dan rani Hendirana. “PENERAPANPEMBUKTIAN OBSTRUCTIONOF JUSTICEOLEH ADVOKAT
LUCASDALAM TINDAK PIDANAKORUPSIKASUS LIPPO GROUP (Tinjauan Yuridis Putusan Nomor 90/Pid.Sus/TPK/2018/PN. Jkt.Pst
dan Putusan Nomor 13/Pid.Sus/TPK/2019/PT.DKI)” Sudirman Law Review Vol 2 No 2 Tahun 2020. Hal 3
tindakan obstruction of justice. Istilah melakukan tindak pidana. Dalam
obstruksi keadilan juga disebut dalam Kitab menjalankan tugas nya, advokat
Undang-Undang Hukum Pidana Khusus memberikan petunjuk yang berisikan
Indonesia. Secara umum, Hukum Pidana langkah langkah maupun upaya-upaya
Khusus adalah seperangkat ketentuan atau hukum yang dapat diupayakan untuk
peraturan yang berada di luar KUHP dan ditempuh oleh klien dalam upayanya untuk
memiliki sanksi pidana. Masalah mengenai menghindarkan sang klien dari sanksi
tindakan obsctuction of justice ternyata hukum yang menjerat atau paling minimal
bukanlah sebuah masalahobaru pada mengupayakan keringanan sanksi hukum
persoalan hukum apalahi dalam perkara yang harus diterimakan oleh klien dalam
tindak pidana korupsi, banyak orang orang menjalani proses hukumnya. Karena
yang melakukan tindakan obstruction of kondisi terikat dengan kewajibannya untuk
justice, namun yang sering kita dengar membela klien yang didugakan melakukan
adalah tindakan obstruction of justice yang tindak pidana advokat kerap kali
dilakukan oleh advokat. Advokat dalam hal dihadapkan pada dilema, karena dalam
ini sering terjerumus kedalam masalah pandangan lain yang dilihat adalah seolah
tindak pidana karena membantu kliennya olah advokat yang sedang melakukan
untuk mendapatkan keadilan. Tindakan kewajibannya ini seperti bertindak untuk
menghalangi proses hukum merupakan mencari celah hukum yang dapat
tindak pidana karena dengan jelas dimanfaatkan agar klien yang didampingi
menghambatopenegakan dan kepasian oleh advokat tersebut dapat terhindar dari
hukum serta dapat merusak citra lembaga tuntutan maupun jeratan sanksi hukum yang
penegakan hukum14. Belakangan ini publik akan bahkan sedang dijalankan oleh klien16.
dihebohkan dengan pemberitaan tindakan
obstruction of justice pada masalah kasus Namun disamping itu, terkadang advokat
ferdi sambo, namun apabila ditilik lagi berupaya dengan sangat untuk
kebelakang ternyata kasus obstuction of menghindarkan klien yang didampinginya
justice in sering kali terjadi apalagi dalam di proses persidangan dari jeratan sanksi
tindak pidana korupsi. Salah satu yang pasti hukum dengan upaya memperlambat proses
melekat dalam ingatan masyarakat adalah hukum yang sedang dijalankan sehingga
kasus advokat dari setya novanto yaitu proses peradilan menjadi berjalan lambat
frederich yunandi yang sengaja untuk dan bisa berakibat pada terjadinya tindakan
menghalangi proses peradilan dengan obstruction of justice yang dilakukan oleh
berbagai cara. Beberapa perbuatan yang advokat dalam upaya penegakan hukum
diketahui dilakukan oleh mantan pengacara saat mendampingi kliennya.
dari setya novanto untuk menunda proses
hukum yang dilakukan KPK salah satunya Adapun yang menjadi rumusan masalah
adalah pengajuan surat kepada direktur dalam penelitian ini meliputi :
penyidikan KPK yang isinya menerangkan
bahwa jika dia sebagai advokat setya 1. Bagaimana pengaturan tindakan
novanto sedang melakukan uji materi yang obstruction of justice dalam
dimana tentu hal ini menghambat jalannya undang-undang No. 31 tahun 1999
proses hukum. 15 tentangopemberantasan tindak
pidana korupsi?
Advokat atau advocat bertindak sebagai 2. Bagaimana pertimbangan hakim
penasehat hukum dan juga sebagai pembela dalam pembuktianNunsur tindakan
bagi klien yang diduga atau diberi tuduhan obstruction of justice yang

13
Yonanthan Karunia Waluyo, Hibnu Nugroho, Rani Hendirana. “Disenting Opinion Pada Perkara Merintangi PenyidikanKorupsi
dalamPutusan banding (TinjauannYuridis Putusan Nomor 23/PID.SUS-TPK/2018/PT.DKI). Soedirman Law Review Vol 2 No 1. 2020.
Hal 173.
14
Dhiantika AmaliaAzi z, HAKIMUNITAS ADVOKATDALAM MEMBELA KLIENBERKAITAN DENGAN TINDA PIDANA OBSTRUCTION OF
JUSTIVE DI INDONESIA PERSPEKTIF HUKUMPIDANA ISLAM (Studi Analisa Putusan Mahkamah Agung Nomor 3328
K/Pid.Sus/2019)”. Skripsi. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO. 2021. Hal. 5

15
Deni Setya Bagus Yuherawan, “OBSTRUCTION OF JUSTICE IN CORRUPTION CASES: HOW DOES THE INDONESIAN
ANTICORRUPTION COMMISSION INVESTIGATE THE CASE?”. JILS (JOURNAL OF INDONESIAN LEGAL STUDIES) Vol. 5 No. 1. 2020.
Volume 2 Issue 2, July - December 2021. Hal. 2
16
Taufik Nugraha Saputra, “Anaisis Yuridis TerhadapUpaya Hukum Pembelaa Advokat Terhadap Tersangka Korupsi Yag
Menghalang-Halangi Penyidikan KPK (Studi Putusan No. 09/Pidsus-TPK/2018)”. Jurnal Ilmiah Penegakkan hukum. Vol 8 No. 1 Juni
2021. Hal 2.
dilakukan oleh dalam kasus tindak Tindakan Obstrucion of justice merupakan
pidana korupsi? sebuah perbuatan yang dikelompokkan
kedalam tindak pidana karena menghalangi
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian proses hukum suatu perkara. Menghalangi
ini adalah untuk mencari tahu bagaimana proses hukum sudah jelas merupakan
pengaturan tindakan obstruction of justice perbuatan melawan hukum karena tindakan
dalam undang-undang pemberantasan menghalangi proses hukum tentu
tindak pidana korupsi dan mengetahui menghambat proses penegakan hukum
bagaimana pertimbangan hakim dalam dalam suatu perkara yang seharusnya
pembuktian unsur-unsur tindakan semua pihak berkontribusi untuk membantu
obstruction of justice kasus tindak pidana pada proses penegakan hukum itu sendiri 18.
korupsi Diaturnya tindakan obstruction of justice
didasarkan kepada karena pada pokok
tindakannya tersebut memiliki potensi
METODE
untuk merintangi serta menghambat pada
Metode penelitian yang penulis gunakan
proses hukum dalam tindak pemberantasan
pada penelitian ini adalah dengan korupsi19. Tindakan Obstructionoof justice
mengunakan metode pendekatan yuridis atau tindak pidananmenghalangi proces
normatif dan pendekatan peraturan hukum diatur dalam ketentuan hukum
perundang-undangan atau statue approach pidana umum dalamobuku kedua, BAB 8
dengan spesifikasi penelitian preskriptif tentang kejahatanoterhadap kekuasaan
menggunakan sumber data sekunder dengan umum20. Perbuatannmerintangi proses
metode pengumpulan data studi penyidikanntindak pidana korupsi berada
kepustakaan. Metode penyajian hasil dari dalam dalam pasal 21 undang-undang no 31
analisis dengan disajikan dalam bentuk tahun 1999, dijelaskan bahwasanya :
narasi dan kemudian pengambilan “setiap orang yang dengan sengaja
kesimpulan. mencegah, merintangi, atau menggagalkan
HASIL DAN PEMBAHASAN baik secara langsung dan maupun secara
Pengaturan tindakan obstruction of tidak langsung proses penyidikan,
justice (penghalangan proses hukum) penuntutan dan pemeriksaan pada sidang
dalamoundang-undang no 31 tahun 1999 pengadilan terhadap tersangka dan
tentangopemberantasan tindak pidana terdakwa ataupun para saksi dalam
korupsi? perkara tindak pidana korupsi, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 3
Raison d’etre law dapat dipahami dengan
(tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
cara menganalisis pertimbangan dan
tahun atau denda paling sedikit Rp.
penjelasan umum dari Undang-Undang
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta
yang berkaitan.Undang-undang yang
rupiah) dan paling banyak Rp.
mengenai keadilan adalah
600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).”
ketentuan/peraturan perundang-undangan
yang memuat kewenangan negara untuk Pasal ini mengatur0mengenai perbuatan
melarang dan mengancam dengan sanksi atau tindakan yang dapat diklasifikasikan
pidana menurut ketentuan khusus hukum sebagai penghalangan proses hukum
Kriminal. Inti daripada undang-undang (obstruction of justice), pertama perbuatan
tindak pidana korupsi adalah17 bahwa tindak secara0formil, tindakan tersebut merupakan
pidana korupsi merupakan tindak pidana perbuatan yang tidak diperkenankan dan
yang sangat merugikan kepada negara baik didalamnya ada sanksi pidananya.
dari keuangan maupun perekonomian Berdasarkan kepada sifat perbuatannya,
negara dan dapat berakibat penghambatan tindakan obstruction of justice memiliki
pembangunan nasional sehingga harus tujuan agar terhambatnya proses peradilan
diberantas tindak pidananya agar tercipta hukum terhadap pelaku tindak pidana baik
masyarakat yang berkeadilan dan makmur dalam proses penyelidikan, penyidikan,
sejahtera berdasarkan pada Pancasila dan penuntutan dan atau pemeriksaan pada
Undang-Undang Dasar 1945.

17
Ibid.
18
Difia Setyo Mayrachelia, Op Cit. Hal 125.
19
Kadek Indah Bijayanti, “PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ADVOKAT PADA OBSTRUCTIONOFJUSTICE DALAM PERKARATINDAK
PIDANa KORUPSI”. JKW Vol. 9 No. 4 Maret 2020. Hal. 5
20
Muh Sutri Mansyah dan La Ode Bunga Ali. “menghilangkn alat buktioleh penyidik tindak pidana korupsisebagai
upayaobstruction of justice” Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan Vol 18 No 2 desember 2019. Hal 880
persidangan yang dilakukan oleh pejabat dengan perbuatan merintangi proses
yang memiliki wewenang21. peradilan oleh pelaku tindak
pidana tersebut yakni pada saat
Pasal lain yang mengatur tentang tindakan penegak hukum hendak
obstruction of justice ada pada pasal 22, melaksanakan proses peradilan
pasal 23 undang-undang no 31 Tahun 1999 perkara tindak pidana korupsi,
tentang tindakkpidana korupsi pelaku tindak pidana ini telah
Pasal 22 melakukan suatu perbuatan tertentu
yang dimaksudkan agar proses
“setiap orang ini sebagaimana dimaksud peradilan menjadi terhalang untuk
pada pasal 28, pasal 29, pasal 25 atau dilakukan.
pasal 36 yang dengan sengaja tidak c. mengagalkan proses peradilan
memberi keterangan atau memberi tindak pidana korupsi
keterangan yang tidak benar, dipidana yang dimaksudkan dengan
dengan pidana penjara paling singkat 3 menggagalkan proses peradilan
(tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) yakni pada saat penegak hukum
tahun dan atau denda paling sedikit Rp. hendak melaksanakan proses
150.000.000 (seratus lima puluh juta peradilan perkara tindak pidana
rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000 korupsi, pelaku tindak pidana ini
(enam ratus juta rupiah)”. telah melakukan suatu perbuatan
tertentu yang dimaksudkan agar
Pasal 23
proses peradilan menjadi tidak
“dalam perkara korupsi, pelanggaran berhasil atau gagal dan usaha yang
terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pelaku tindak
dalam pasal 220, pasal 231, padal 421, pidana tersebutlah yang berhasil.
pasal 429, atau pasal 430 Kitab Undang-
Apabila didasarkan pada sifat
Undang Hukum Pidana, dipidana penjara
perbuatannya, tindakan obstruction of
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
justice atau penghalangan proses hukum
lama 6 (enam) tahun atau pidana denda
ditujukan supaya suatu proses hukum
paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima
terhadap seseorang pelaku tindak pidana
puluh juta rupiah) dan paling banyak
menjadi terhenti, atau delay maka dari itu
Rp.150.000.000 (seratus lima puluh juta
sudah tentu jelas bahwa tindakan yang
rupiah)
dilakukan adalah tindakan pada saat
Dilihat dari bentuk tindakan yang ada pada digalakannya proses peradilan yang
rumusan pasal tersebut dapat terlihat didalamnya meliputi proses penyelidikan,
kriteria perbuatan penghalangan proses proses penyidikan, proses penuntutan
hukum tindak pidanankorupsi yakni22 : maupun proses pemeriksaan persidangan
yang pelaksanaanya dilakukan oleh pejabat
a. mencegah adanya proses peradilan peradilan yang memiliki wewenang.23
tindak pidana korupsi
tindakan mencegah disini dilakukan Apabila perumusan tindakan obstruction of
pada saat penegak hukum hendak justice dilihat berdasarkan unsurnya, diatur
melaksanakan proses peradilan dalam ketentuan undang-undang no 31
perkara tindak pidana korupsi, tahun 1999 tentang pemberantasan tindak
pelaku tindak pidana ini telah pidana korupsi, muatan unsur unsurnya
melakukan suatu perbuatan tertentu adalah sebagai unsur secara subjektif dan
yang dimaksudkan agar proses unsur secara objektif. Unsur secara subjekif
peradilan tidak dapat dilaksanakan meliputi setiap orang dan dengan sengaja.
oleh penegak hukum. Sedangkan unsur secara objektif meliputi
b. merintangi proses peradilan tindak mencegah, merintangi atau menggagalkan
pidana korupsi baik secara langsung maupun secara tidak
diksi merintangi disini dapat langsung, penyidikan, penuntutan dan
didefinisikan sebagai memperulit pemeriksaan pada proses sidang di
sesuatu tindakan yang hendak pengadilan terhadap tersangka maupun
dilakukan. Yang dimaksudkan
21
Johan D Junianto, “Obstruction-of-Justice dalam Pasal 21 Undang-undang No31 Tahun 1999 tentangpemberantasan tindak
pidanakorupsi”. Media Iuris Vol. 2 No 3. Oktober 2019. Hal. 6
22
Marky S. Gareda. “Perbuatan Menghalangi Proses Peradilan Tindak PidanaKorpsi BerdasarkanPasal 21 UU No. 31Tahun 1999
Juncto UU No. 20 Tahun 2001”. Lex Crimen Vol. IV No. 1 Jan-Mar 2015. Hal 138
23
Johan Dwi, Op. Cit, Hal. 6.
terdakwa atau bahkan para saksi dalam dilakukan tersebut hanya akan dianggap
perkara tindak pidana korupsi24. sebagai tindakan tidak bekerja sama.26
Didasarkan kepada pendapat satochid Bagaimana pertimbangan hakim dalam
kertanegara, yang dimaksudkan dengan pembuktian unsur-unnsur tindakan
unsur subjektif dalam hal ini merupakan obstruction of justice yang dilakukan
unsur yang ada pada diri si pelaku sendiri advokat dalam kasus tindak pidana
yaitu berupa pertanggungjawaban pidana korupsi?
dari si pelaku tindak pidana
“Toerekeningsvatbaarhet” atau kesalahan Pertimbangan hakim bersifat sangat penting
yang ada pada diri si pelaku tindak pidana dalam penentuan bersalah atau tidaknya
“schuld”25. terdakwa serta untuk mengetahui beratkah
atau ringankan hukuman yang akan
Berdasarkan kepada ketentuan Undang- diterima yang bersadarkan kepada fakta dan
Undang No. 31 Tahun 1999 tentang keyakinan dari hati hakim selama dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi, persidangan dengan mempertimbangkan
tindakan obstruction of justice yang faktor-faktor yang dapat menjadi
berisikan perbuatan mencegah, merintangi pertimbangan berat atau ringannya
dan atau menggagalkan baik secara hukuman.
langsung maupun secara tidak langsung
merupakan sebuah delik formil, delik Hakim memiliki kuasa untuk menentukan
tersebut telah selesai dilakukan tanpa bersalah atau tidak bersalahnya seseorang
disyaratkan adanya satu akibat yang dalam proses pengadilan. Kekuasaan
ditimbulkan dari tindakan tersebut yakni Hakim diatur dalam Undang-Undang
menjadi tercegahnya, terintangiya atau tentang Kekuasaan Kehakiman yaitu pada
tergagalkannya suatu proses penyidikan, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009.
proses penuntutan dan proses pemeriksaan Adanya undang-undang ini sebagai upaya
pada sidang yang sedang dilaksanakan, mewujudkan sistem peradilan terpadu,
namun cukup dengan adanya tindakan mandiri, juga bebas dari ikut campur dari
mencegah, merintangi dan atau pihak lain maupun dalam bentuk apapun.27
menggagalkan yang bersumber pada Menurut kepada pasal 1 ayat (5) Undang-
pengetahuannya, tindakan tersebut dapat Undang Komisi Yudisial No. 22 Tahun
berakibat terhalangnya atau gagalnya suatu 2004, yang dimaksud dengan hakim ialah
proses penyidikan, proses penuntutan dan hakim agung dan hakim pada badan
proses pemeriksaan pada persidangan maka peradilan di semua lingkungan peradilan
tindakan tersebut sudah dianggap selesai yang berada di bawah mahkamah aguang
dan delik selesai. serta hakim mahkamah konstitusi28
Bagi beberapa penegak hukum, perbuatan Pertimbangan hakim atau disebut juga
orang yang dapat dikategorikan sebagai dengan ratio decidendi atau kata lainnya
tindakan obstruction of justice atau legal reasoning merupakan argumen atau
penghalangan tindak pidana apabila maksud alasan-alasan yang dipergunakan oleh
dari si pelaku untuk menghalangi benar hakim dalam persidangan sebagai
benara terjadi. Dalam artian perlu satu pertimbangan hukum yang menjadi dasar
tindakan yang nyata yang dapat dalam memutus perkara29.
mengakibatkan tidak dapat berjalannya Namun tak dapat dipungkiri dalam rangka
proses penegakkan hukum. Atas dasar menjalankan fungsi utamanya, proses
tersebut itulah maka penegak hukum penegakan hukum acap kali mengalami
memiliki anggapan bahwa tindakan berbagai macam masalah. Sebagai
penghalangan tersebut sepanjang tidak penyelenggara dalam kekuasaan
mengakibatkan kepada berhentinya kehakiman, badan peradilan0memiliki
penegakkan hukum maka perbuatan yang peranan yang sangat penting sebagai
24
Ibid.
25
Satochid Kartanegara, Hukum Pidana (Kumpulan Kuliah). Balai Lektur Mahasiswa 1998. Hal. 91.
26
Vicky Yohanes rakinaung. KAJIAN HUKUM TERHADAP PENGACARA YANG DENGAN SENGAJA MENGHALANGI, MEMPERSULIT
JALANNYA PENYIDIKAN, PENUNTUTAN SERTA PROSES PERADILAN TERHADAP TERDAKWA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI1. Lex
Crimen Vol. VIII/No. 4/Apr/2019
27
Muhammad Fauzul Kabir. “TinjauanpHukum PIDANA lSLAM TERHADAP TlNDAK PlDANA OBSTRUCTlON OF JUSTlCE (Studi Pasal
21 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. 2019. Hal. 12.
28
Ali Imron, Op. cit hal. 93.
29
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Yuridika Vol.16, No.1, Maret-April 2001, h.103
benteng kokoh terakhir bagi mereka yang atau siapa saja yang diajukan
mencari sebuah keadilan dan berharap sebagai terdakwa dalam
mendapatkan suatu perlakuan yang adil di persidangan karena didakwakan
setiap penyelesaian permasalahan yang melakukan sebuah tindak pidana.
memiliki hubungan dengan penegakkan Unsur tersebut terpenuhi apabila
hukum. Seperti banyaknya tindakan ada terdakwanya.
maupun adanya upaya untuk mengahangi 2. dengan sengaja;
dan mengambat jalannya proses peradilan Diksi “dengan sengaja” pada pasal
untuk menegakan hukum.30 tersebut merupakan satu unsur yang
memiliki kaitan dengan sikap dari
Sebagai penyelenggara dalam kekuasaan dalam batin atau dengan unsur
kehakiman, badan peradilan0memiliki suatu kesalahan. 32 unsur tersebut
peranan yang sangat penting sebagai jelas sekali mengarah pada delik
benteng kokoh terakhir bagi mereka yang kesengajaan yang di dalam doktrin
mencari sebuah keadilan dan berharap yurisprudensi dikelompokkan
mendapatkan suatu perlakuan yang adil di menjadi :
setiap penyelesaian permasalahan yang a. dengan sebagai purpose atau
memiliki hubungan dengan penegakkan maksud
hukum. b. sengaja dengan kesadaran
Ditekankan lagi penjelasan pada pasal 21 mengenai sebuah keharusan
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 yang c. sengaja dengan kesadaran
mengatur Tentang Pemberantasan Tindak mengenai adanya kemungkinan
Pidana Korupsi tertulis : atau yang disebut juga dengan
delus eventulis33
“ Setiap orang yang secara
melawan hukum melakukan meliputi kegiatan yang dilakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri dengan sengaja untuk menghindari
atau orang lain atau suatu peradilan. Unsur ini terpenuhi bila
korporasi yang dapat merugikan terbukti terdakwa melakukan hal
keuangan negara atau dengan sengaja.
perekonomian negara, dipidana 3. mencegah, merintangi, atau
dengan penjara seumur hidup menggagalkan;
ataupidana penjara paling singkat diksi “mencegah, merintangi atau
4 (empat) tahun dan paling lama menggagalkan” merupakan
20 (dua puluh) tahun dan denda tindakan mencegah adalah
paling sedikit Rp. 200.000.000,00 perbuatan yang dengan cara
(dua ratus juta rupiah) dan paling bagaimanapun memiliki tujuan agar
banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu gagal atau tidak terjadinya sesuatu
milyar rupiah).” hal dalam proses penyidikan,
Adapun unsur-unsur perbuatan yang harus penuntutan maupun pemeriksaan
dipenuhi dalam perkara tindakan pada sidang di pengadilan. kegiatan
pengahalangan proses hukum (obstruction yang dilakukan ditujukan untuk
of justice) tindak pidana korupsi yaitu : mencegah, merintangi maupun
mengagalkan upaya peradilan.
1. Setiap orang; Upaya untuk menghalangi proses
Diksi “setiap orang” dalam pasal hukum tersebut terdiri atas 3
tersebut mengandung pengertian kriteria, yakni34
berkenaan dengan subjek pelaku 1. pending judicial prceedings,
tindak pidana dimana pelaku yang such actions “may” cause
melakukan tindak pidana tersebut delays in legal proceedings.
bisa siapa saja.31 Didasarkan pada yakni bahwa suatu tindakan
majelis hakim pengadilan yang yang dapat menjadi penyebab
dimaksudkan dengan setiap orang

30
Muhammad Fauzul Kabir, Op Cit. Hal. 13
31
Arman Tjoneng, “MENGUJI KEWENANGAN DEWAN PENGAWASKOMISIPEMBERANTASAN KORUPSI
DALAMPEMBERIANIZINPENGGELEDAHAN SEBAGAI TINDAKANMERINTANGIPROSES PENYIDIKAN (OBSTRUCTIONOFJUSTICE)”.
Jurnal Esensi Hukum Vol. 2 No 2 Bulan Desember 2020. Hal 55.
32
Ibid.
33
Lumintang, P.A.F. dan Samosir, C.D. (1983) Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Sinar Baru, hlm. 98
34
Arman Tjoneng. Op. Cit. Hal 56.
menjadi tertundanya proses (mempengaruhi hakim/juri dengan tulisan
hukum atau komentar) sampai yang paling berat
2. knowledge of pending (menggunakan kekerasan yang bahkan
proceedings, the perpetrator is mengakibatkan kematian saksi).
aware of his or her actions.
yakni bahwa pelakunya secara Advokat adalah orang yang berprofesi
sadar dan mengetahui akibat memberi jasa hukum, baik di dalam
dari tindakannya dapat maupun di luar pengadilan yang memenuhi
berakibat tertundanya proses persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-
hukum Undang ini.
3. acting corruprly with intent, the Advokat atau advocate adalah orang
perpetrator commits or profesional yang berprofesi dengan
attempts deviant acts with the memberi jasa hukum, baik ddi dalam
intention to disrupt or interfere pengadilan maupun diluar pengadilan yang
with the process or telah memenuhi syarat yang beradarkan
administration of the law. yakni ketenatuan peraturan perundang-undangan.
bahwa pelaku mengupayakan Dalam pertimbangan hakim, masuk pula
maupun melakukan suatu pertimbangan mengenai hak imunitas bagi
perbuatan yang tidak sesuai advokat. Pengaturan mengenai hak imunitas
dengan proses hukum dengan kuasa hukum dapat dijumpai secara implisit
tujuan untuk melakukan dalam pasal 16 undang-undang No. 18
intervensi maupun tahun 2003 tentang profesi advokat yang
mengganggu proses maupun berisikan bahwa dalam pelaksanaan
administrasi proses hukum. tugasnya, advokat wajib mendasarkan pada
Unsur ini terpenuhi apabila itikad baik bagi kepentingan pembelaan
kegiatan yang dilakukan terdakwa untuk kliennya pada saat proses sidang
dapat dibuktikan bertujuan untuk pengadilan, seorang advokat tidak dapat
mencegah, merintangi maupun dituntut balik secara perdata maupun secara
mengagalkan proses peradilan. pidana. Advokat dalam menjalankan
profesinya bebas, mandiri, dan
4. secara langsung ataupun tidak bertanggungjawab dalam menegakkan
langsung; hukum dan dilindungi oleh undang-undang
diksi “secara langsung ataupun demi terselenggaranya penegakkan
tidak langsung” baik kegiatan supremasi hukum.
penggagalan itu dilakukan secara
langsung (oleh pelaku tindak Pasal 16 undang-Undang No 18 Tahun
pidananya maupun dalam bentuk 2003 tentang profesi advokat menjelaskan :
penyertaan) maupun tidak langsung “advokat tidak dapat dituntut baik secara
(melalui perantara). Biasanya hal perdata maupun pidana dalam
ini akan dipakai sebagai celah oleh menjalankan tugas proefsinya dengan
pelaku tindak pidana untuk berkelit itikad baik untuk kepentingan pembelaan
atau membebaskan dirinya untuk klien dalam sidang pengadilan.”
menghindari hukum
5. penyidikan, penuntutan dan Pengaturan mengenai hak imunitas atau
pemeriksaan di sidang pengadilan; kekebalan hukum yang dipegang oleh
merupakan tempat ataupun proses advokat tidak hanya diatur dalam undang-
yang dihalangi untuk dihadiri oleh undang diatas, ada juga pengaturan dalam
terdakwa, tersangka maupun oleh Pasal 50 Wetboek Van Straafrecht atau
para saksi. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
6. tersangka atau terdakwa maupun (KUHP) yang di dalam pasal 50 tersebut
para saksi dalam perkara korupsi dijelaskan mengenai adanya pengecualian
yang merupakan seseorang yang hukum. Prinsipnya seseorang yang
berperan sebagai penggagal proses melakukan sesuatu tindakan dan tindakan
peradilan. tersebut merupakan tindak pidana tetapi
tindakan tersebut dilakukan atas dasar
Istilah obstruksi keadilan memiliki batasan undang-undang dan tidak diperuntukkan
dan kriteria yang luas. Dengan kata lain, bagi kepentingan pribadi, namun
perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam diperuntukkan bagi kepentingan umum,
halangan keadilan dapat berupa tindakan
apa saja, dari yang paling ringan
maka orang tersebut tidak dapat dihukum mengakibatkan hak imunitas tidak dapat
(kebal hukum)35. berlaku untuk kasus obstruction of justice
yang dilakukan advokat.
Implementasi dari hak imunitas yang
dimiliki advokat lebih menekankan pada SIMPULAN
asas kemanfaatan untuk penegakkan Korupsi tersendiri apabila diartikan secara
hukum, ditekankan kepada hasil akhir general dapat berarti penyalahgunaan
hukumnya dalam artian bagaimana wewenang atau kekuasaan yang ada pada
seutuhnya yang menjadi tujuan daripada pejabat atau pada pegawai demi keuntungan
penerapan hak imunitas pada advokat, baik diri sendiri, keluarga, kolega, maupun
yakni bahwasanya advokat dapat untuk
untuk kelompok. Unsur yang ada dalam
bekerja sesuai dan serasi dengan profesi
tindakan obstruction of justice atau
hukumnya dalam hal untuk penegakkan
kebenaran dengan menjunjung tinggi penghalangan upaya hukum ada setiap
hukum dan tidak adanya rasa takut orang dan dengan sengaja, mencegah,
akandiskriminasi dengan batasannya yaitu merintangi atau menggagalkan baik secara
asas itikad baik.36 langsung maupun secara tidak langsung,
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan
Dari beberapa hal yang disampaikan diatas pada proses sidang di pengadilan terhadap
dapat ditarik kesimpulan bahwa hak
tersangka maupun terdakwa atau bahkan
imunitas advokat memang sangat
para saksi dalam perkara tindak pidana
dibutuhkan oleh advokat dalam rangka
menjalankan profesinya sebagai penegak korupsi. Advokat atau advocate adalah
hukum, namun penggunaan dari hak orang profesional yang berprofesi dengan
imunitas advokat tersebut tidak bisa untuk memberi jasa hukum, baik ddi dalam
dilakukan sesuka hati. Memang dalam pengadilan maupun diluar pengadilan yang
kenyataannya, hak imunitas advokat telah memenuhi syarat yang beradarkan
tersebut sering sekali dimanfaatkan sebagai ketenatuan peraturan perundang-undangan.
benteng bagi advokat yang dalam tugasnya Hak imunitas advokat memang sangat
untuk membela klien namun akhirnya dibutuhkan oleh advokat dalam rangka
malah tersangkut dalam masalah hukum. menjalankan profesinya sebagai penegak
Mengenai sudah sesuai atau tidak sesuainya hukum, namun penggunaan dari hak
penggunaan hak imunitas advokat tersebut imunitas advokat tersebut tidak bisa untuk
dapat diujikan dengan merujuk kepada
dilakukan sesuka hati. bila ditarik kaitannya
norma norma hukum nasional yang berlaku
di Indonesia. Tindakan atau perilaku dengan proses penegakkan hukum terhadap
advokat yang dalam hal membantu kliennya advokat yang melakukan perintangan pada
untuk mencapai kemenangan dalam perkara proses penyidikan tindak pidana korupsi
namun tidak dengan cara yang dibenarkan akan sangat bertentangan dengan itikad
dalam undang-undang atau melanggar baik sebagai landasan dari hak imunitas
hukum tentu tidak dapat untuk berlindung dalam menjalankan tugas dari profesinya
maupun bersembunyi dalam benteng hak dan akhirnya menjadi itikad tidak baik atau
imunitas advokat. menjadi pelanggaran hukum, pembelaan
Apabila ditarik kaitannya dengannproses yang dilakukan oleh advokat yang
penegakkan hukum terhadappadvokat yang melakukan tindakan obstruction of justice
melakukan perintangan pada proses tersebut akan menghalangi dan merintangi
penyidikan tindak pidana korupsi akan proses penyidikan dan penegakan hukum.
sangatvbertentangan dengan itikad Penegakan hukum bagi pelaku tindak
baikvdalam menjalankanntugas dari pidana korupsi haruslah sesuai dengan apa
profesinya dan akhirnya menjadi itikad yang telah dilakukan oleh pelaku dan pihak
tidak baik atau menjadi pelanggaran yang telibat. Termasuk kedalamnya advokat
hukum, pembelaan yang dilakukan oleh yang melakukan tindakan obstruction of
advokat yang melakukan tindakan justice atau penghalangan upaya hukum
obstruction of justice tersebut akan karena hak imunitas yang diberikan
menghalangi dan merintangi proses
kepadanya telah dipergunakan dengan cara
penyidikan dan penegakan hukum, yang
yang salah dengan melanggar itikad baik.
35
Suwandi, Veronica Rahma. Hak Imunitas Advokat Pada Obstruction of Justice Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi. Diss. UPN"
VETERAN" JAWA TIMUR,Tesis. Pascasarjana UPN Veteran Jawa Timur. 2022. Hal 17.
36
Fenny Cahyani, Muhammad Junaidi, Zaenal Arifin, Kadi Sukarna. “KEDUDUKAN HAK IMUNITAS ADVOKAT DI INDONESIA”. Jurnal
USM Law Review Vol 4 No 1 Tahun 2021. Hal. 11
Seharusnya advokat dapat lebih memahami diindikasikan sebagai perbuatan yang
lagi batasan mengenai sampai mana hak menghalangi proses peradilan tindak pidana
imunitas berlaku sehingga tidak terjadi korupsi. Hampir setiap orang dapat
tindakan obstruction of justice atau menghalangi keadilan. Segala tindakan
penghalangan upaya hukum apalagi dalam yang dapat menghambat atau menghambat
kasus tindak pidana korupsi yang notabene proses penegakan hukum dapat
korbannya adalah banyak orang. Aparat dikategorikan sebagai obstruksi keadilan.
penegakan hukum mestilah cernat unruk Untuk mencegah hal ini sering terjadi harus
menentukan apakah suatu perbuatan untuk ada peningkatan kesadaran masyarakat
menghalangi proses peradilan atau juga terhadap proses hukum. Ini penting untuk
disebut tindakan obstruction of justice Perlu diketahui bahwa tindakan
dalam koridor tindak pidana korupsi yang menghalangi keadilan yang dilakukan oleh
berupa perbuatan melawan hukum yang komunitas tertentu di Indonesia terkadang
sudah sangat jelas menentang dari tidak semata-mata dimotivasi oleh niat
penegakkan hukum. Sebaiknya aprat untuk menghalangi keadilan. Masyarakat
penegakan hukum dapat untuk Indonesia dibangun di atas prinsip
memperhatikan dengan lebih hal-hal yang kekeluargaan dan kebersamaan dan bukan
memiliki keterikatan dengan unsur indiviual.
melawan0hukum0dalam perbuatan yang

REFERENSI
UNDANG-UNDANG
Indonesia, Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
________, Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Profesi Advokat

BUKU
Kartanegara, Satochid. Hukum Pidana (Kumpulan Kuliah). Balai Lektur Mahasiswa 1998.
Lumintang, P.A.F. dan Samosir, C.D. Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Sinar Baru. 1983
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum, Yuridika Vol.16. No.1. 2001.

JURNAL
Aziz, Dhiantika Amalia. “HAK..IMUNITAS ADVOKAT DALAM MEMBELA KLIEN BERKAITAN
DENGANTINDAK PIDANA..OBSTRUCTIONOF JUSTICE DI INDONESIAPERSPEKTIF
HUKUM PIDANAISLAM (Studi Analisa..Putusan..MahkamahAgungNomor:3328
K/Pid.Sus/2019)”. Skripsi. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO. 2021.
Bijayanti, Kadek Indah. “PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ADVOKAT PADA OBSTRUCTION OF
JUSTICE DALAM..PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI”. Jurnal Kertha Wicara Vol. 9 No. 4.
2020.
Cahyani, Fenny. Muhammad Junaidi, Zaenal Arifin, Kadi Sukarna. “KEDUDUKAN HAK IMUNITAS
ADVOKAT DI INDONESIA”. Jurnal USM Law Review Vol 4 No 1. 2021.
Dimas, Asrullah. “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ADVOKAT ATAS INTERPRETASI
OBSTRUCTION OF JUSTICE DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI”. Jurnal Hukum
dan Kenotariatan Vol 5 No 2. 2020.
Gareda, Markhy S. “Perbuatan Menghalangi Proses Peradilan Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan
Pasal 21 UU No. 31 Tahun 1999 Juncto UU No. 20 Tahun 2001”. Lex Crimen Vol. IV No. 1.
2015.
Imron, Ali. “Peran dan Kedudukan Empat Pilar dalam Penegakan Hukum Hakim Jaksa Polisi serta
Advocat dalam penegakan hukum Pada Kasus Korupsi”. Jurnal Surya Kencana Dasar : Dinamika
Masalah Hukum dan Keadilan Vol 6 No 1. 2016.
Junianto, Johan Dwi. “Obstruction0of0Justice dalam Pasal 210Undang-undang No 31 Tahun 1999
tentang pemberantasan_tindak_pidana_korupsi”. Media_Iuris Vol. 2 No 3. 2019.
Kabir,_Muhammad Fauzul. “Tinjauan-Hukum-PIDANA-ISLAM-TERHADAP-TINDAK-PIDANA
OBSTRUCTION OF JUSTICE (Studi Pasal 21 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-
Undang No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. 2019.
Mansyah, Muh Sutri. dan La Ode Bunga Ali. “menghilangkan alat bukti oleh penyidik tindak pidana
korupsi sebagai upaya obstruction of justice”. Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan Vol 18
No 2. 2019.
Mayrachelia, Difia Setyo. dan Irma Cahyaningtyas. “Karakteristik Perbuatan Advokat yang termasuk
Tindak Pidana Obstruction of justice berdasarkan ketentuan pidana”. Jurnal Pembangunan
Hukum Indonesia Vol 4 No 1. 2022.
Saputra, Taufik Nugraha. “Analisis Yuridis Terhadap Upaya Hukum Pembelaan Advokat Terhadap
Tersangka Korupsi Yang Menghalang-Halangi Penyidikan KPK (Studi Putusan No. 09/Pidsus-
TPK/2018)”. Jurnal Ilmiah Penegakkan hukum. Vol 8 No. 1. 2021.
Simanjuntak, Supriardoyo. “relevansi nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan dalam pemberantasan
tindak pidana korupsi”. Diversi Jurnal Hukum Vol 6 No 1. 2020
Suwandi, Veronica Rahma. “Hak Imunitas Advokat Pada Obstruction of Justice Dalam Perkara Tindak
Pidana Korupsi.” Diss. UPN" VETERAN" JAWA TIMUR,Tesis. Pascasarjana UPN Veteran
Jawa Timur. 2022.
Tjoneng, Arman. “MENGUJI KEWENANGAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN
KORUPSI DALAM PEMBERIAN IZIN PENGGELEDAHAN SEBAGAI TINDAKAN
MERINTANGI PROSES PENYIDIKAN (OBSTRUCTION OF JUSTICE)”. Jurnal Esensi Hukum
Vol. 2 No 2. 2020.
Umammi, Reza Khairu, Sanyoto, dan rani Hendirana. “PENERAPAN PEMBUKTIAN OBSTRUCTION
OF JUSTICE OLEH ADVOKAT LUCAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI KASUS LIPPO
GROUP (Tinjauan Yuridis Putusan Nomor 90/Pid.Sus/TPK/2018/PN. Jkt.Pst dan Putusan Nomor
13/Pid.Sus/TPK/2019/PT.DKI)” Sudirman Law Review Vol 2 No 2. 2020.
Waluyo, Yonanthan Karunia Waluyo, Hibnu Nugroho, Rani Hendirana. “Disenting Opinion Pada
Perkara Merintangi Penyidikan Korupsi dalam Putusan banding (Tinjauan Yuridis Putusan
Nomor 23/PID.SUS-TPK/2018/PT.DKI)”. Soedirman Law Review Vol 2 No 1. 2020.
Yanto, Oksildeva. “MENGOPTIMALKAN PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGURANGI
PERILAKU KORUPSI”. Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol. 17 No. 1. 2020.
Yuherawan, Deni Setya Bagus. “OBSTRUCTION OF JUSTICE IN CORRUPTION CASES: HOW DOES
THE INDONESIAN ANTI CORRUPTION COMMISSION INVESTIGATE THE CASE?”. JILS
(JOURNAL OF INDONESIAN LEGAL STUDIES)” Vol. 5 No. 1. 2020. 2021
Ida Gede Bagus Arimbawa Putra, “ANALISIS YURIDIS TERHADAPiTINDAK
PIDANApPENGGELAPAN DALAMJABATAN YANGdDILAKUKAN SECARAbBERLANJUT
(STUDI PUTUSAN 58/Pid.B/2021/PN Gin)”. Jurnal Konstruksi Hukum Vol. 3, No. 3, 2022.

INTERNET
Yuni, Revita, Pasca Dwi Putra, Deni Lanova Hutabarat. SinergiiIndonesialMenuju NegaraaMaju.
Prosiding WEBINAR FakultassEkonomi Universitas NegeriiMedan. 2020.

Anda mungkin juga menyukai