Anda di halaman 1dari 2

Analisis isu komtenporer

Korupsi
1. Pengertian korupsi
Dalam makna yang paling sederhana, korupsi diartikan sebagai tindakan menyelewengkan uang atau
benda orang lain yang bukan menjadi haknya. Dalam arti luas, korupsi diartikan sebagai tindakan
menyalahgunakan jabatan untuk keuntungan pribadi dan digunakan sebagai upaya untuk
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi. Tindakan korupsi pada tingkatan pemerintahan
suatu negara sangat merugikan karena berpotensi meningkatnya kemiskinan di suatu negara.

2. Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi


a. Faktor internal
- sifat rakus atau tamak yang dimiliki manusia
- gaya hidup yang konsumtif
- moral yang kurang kuat
b. Faktor eksternal
- Politik
- Hukum
- Ekonomi
c. Organisasi
- Kultur budaya
- Pimpinan
- Akuntabilitas
- Menejemen atau sistem
3. Hukuman yang pantas untuk para koruptor
Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan agar dapat menekan korupsi
di Indonesia. Namun tak jarang dalam beberapa kasus, terjadi kriminalisasi dan rekayasa
kasus terhadap pemimpin dan pagawai KPK, hinggga pelemahan KPK.
Undang-undang tentang korupsi dan hukumannya yang masih berlaku di Indonesia adalah
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

 Pasal 2 Undang-Undang No 31 Tahun 1999

Pada pasal ini diatur jenis kejahatan melawan hukum berupa perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau juga korporasi. Tindakan memperkaya diri ini dilakukan dengan
cara merugikan negara atau perekonomian negara. Bagi siapapun yang melakukan tindakan
ini, maka akan dipenjara dengan tiga pilihan, yaitu:

1. Penjara seumur hidup,


2. Pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun,
3. Pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun.

Selain itu, pilihan hukumannya adalah denda. Jumlah denda yang akan diajukan paling
sedikit dua ratus juta rupiah (Rp 200,000,000) atau paling banyak denda sebesar satu milyar
rupiah (1,000,000,000).
 Pasal 3 Undang-Undang No 3 Tahun 1999

Pasal ini mengatur tentang kejahatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperkaya diri
sendiri, orang lain, atau korporasi serta menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau
sarana yang dimilikinya. Hal ini dilakukan karena orang tersebut memiliki jabatan atau
kedudukan yang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Dan atas tindakannya ini, ia
telah merugikan keuangan atau perekonomian negara.

Jika korupsi jenis ini terjadi, maka seseorang bisa mendapatkan pidana penjara seumur hidup.
Pilihan yang lebih ringan, ia akan dipenjara minimal satu tahun atau paling lama 20 tahun.
Jika mendapatkan hukuman pembayaran denda, maka seseorang akan didenda minimal lima
puluh juta rupiah (Rp 50.000.000) atau denda paling banyak satu milyar rupiah (Rp
1.000.000.000).

 Pasal 5 Undang-Undang No 3 Tahun 2001

Pasal ini mengatur tentang hukuman yang akan diberikan kepada seseorang yang
memberikan janji kepada PNS atau penyelenggara negara lainnya. Janji ini dimaksudkan
sebagai suap agar PNS atau penyelenggara negara melaksanakan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pemberi suap. Sesuatu yang diminta ini tentu
yang bertentangan dengan kewajiban PNS atau penyelenggara negara tersebut.

Contoh kasus yang sedang hangat diindonesia :

https://www.youtube.com/watch?v=NRD4R_ywdHM

Anda mungkin juga menyukai