Anda di halaman 1dari 116

LAMPIRAN …

PERATURAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR … TAHUN 20…
TENTANG
PERUBAHAN SKEMA PENILAIAN KESESUAIAN
TERHADAP STANDAR NASIONAL INDONESIA
SEKTOR PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN
DAN PERIKANAN

Skema Sertifikasi Indonesian Good Agriculture Practices (IndoGAP) –


Tanaman Pangan

A. Ruang Lingkup

1. Dokumen ini berlaku untuk acuan pelaksanaan Sertifikasi IndoGAP


Tanaman Pangan yang sesuai dengan SNI 8969:2021 Indonesian Good
Agricultural Practices (IndoGAP) – Cara budidaya tanaman pangan yang
baik dan untuk spesifikasi per masing-masing komoditas mengacu pada
huruf R.

2. Dokumen ini berlaku untuk Sertifikasi IndoGAP Tanaman Pangan bagi


lingkup kegiatan produksi benih, produksi tanaman, pemanenan, dan
pascapanen untuk semua jenis komoditas tanaman pangan yang tidak
dilarang dibudidayakan di Indonesia, baik sebagai pangan maupun
sebagai pakan.

3. Dokumen ini berlaku untuk Sertifikasi IndoGAP Tanaman Pangan bagi


tipe pelaku usaha berikut:
3.1. Tipe pelaku usaha:
a. pelaku usaha besar;
b. pelaku usaha menengah;
c. pelaku usaha kecil; dan
d. pelaku usaha mikro.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Kriteria pelaku usaha mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 5
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko.
3.2. Skema ini berlaku bagi jenis pelaku usaha sesuai dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 15 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Standar Produk pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pertanian.
3.3. Pelaku usaha mikro dan usaha kecil yang menjadi bagian dari
lingkup pemasok dari pelaku usaha menengah atau usaha besar
wajib dilakukan sertifikasi sebagai bagian dari Sertifikasi IndoGAP
Tanaman Pangan dari pelaku usaha menengah atau usaha besar
tersebut.
3.4. Pelaku usaha mikro dan usaha kecil perorangan yang menerapkan
IndoGAP Tanaman Pangan dapat memperoleh Surat Keterangan
Penerapan IndoGAP Tanaman Pangan dari instansi yang berwenang
di bidang pertanian tingkat provinsi. Bagi pelaku usaha mikro dan
usaha kecil yang berkelompok dapat dilakukan Sertifikasi IndoGAP
Tanaman Pangan.

4. Dokumen ini dapat diterapkan untuk kegiatan sertifikasi pertanaman dan


paskapanen tanaman pangan.

4.1. Sertifikasi pertanaman dapat diajukan secara perorangan dan


berkelompok.
a. Sertifikasi secara perorangan berlaku untuk pelaku usaha
menengah dan usaha besar seperti badan usaha.
i. Badan usaha dapat memperoleh pasokan dari lahan
miliknya sendiri atau pelaku usaha menengah dan besar
atau pelaku usaha mikro dan usaha kecil.
ii. Bila memperoleh pasokan dari lahan pelaku usaha mikro
dan usaha kecil maka berlaku ketentuan yang diatur
pada huruf A angka 4.1.b.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
b. Sertifikasi secara berkelompok berlaku untuk pelaku usaha
mikro dan usaha kecil yang berkelompok dan mengajukan
sertifikasi secara berkelompok.

Kriteria pemohon sertifikasi secara berkelompok:


i. memiliki legalitas kelompok tani dari instansi pemerintah
atau notaris;
ii. memiliki manajemen pengelolaan pertanaman dan/atau
pascapanen secara bersama;
iii. memiliki tata cara pertanaman dan/atau pascapanen dan
sarana yang sama;
iv. melakukan pertanaman dan/atau pascapanen untuk
tanaman yang sejenis;
v. Untuk lahan pertanaman kelompok berada pada satu
kawasan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan;
4.2. Sertifikasi pascapanen IndoGAP Tanaman Pangan berlaku untuk
pelaku usaha dengan kriteria sebagai berikut:
i. memiliki legalitas usaha sesuai peraturan perundang-
undangan;
ii. memiliki manajemen pengelolaan atau pascapanen;
iii. memiliki tata cara dan sarana pascapanen;
iv. melakukan pascapanen untuk komoditas sejenis;
v. bahan baku berasal dari pelaku usaha yang sudah memiliki
sertifikat atau Surat Keterangan IndoGAP Tanaman Pangan.

B. Persyaratan acuan
Persyaratan acuan Sertifikasi IndoGAP Tanaman Pangan mencakup:
1. SNI 8969:2021 Indonesian Good Agricultural Practices (IndoGAP) – Cara
budidaya tanaman pangan yang baik;
2. SNI sebagaimana dimaksud pada huruf R sesuai lingkup produk yang
akan disertifikasi;

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
3. Persyaratan acuan lainnya yang terkait (apabila relevan), yaitu:
• SNI 7313:2008, Batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian;
• SNI 7387:2009, Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan;
• SNI 7388:2009, Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan;
• SNI 8027.1-2014, Agens pengendali hayati (APH) – Bagian 1: Beauveria
bassiana;
• SNI 8027.2-2014, Agens pengendali hayati (APH) – Bagian 2:
Metarhizium anisopliae;
• SNI 8027.3-2014, Agens pengendali hayati (APH) – Bagian 3:
Trichoderma spp; dan/atau
• SNI 7331:2021, Ketentuan gudang komoditas pertanian.
Catatan: apabila terdapat SNI terbaru, maka acuan mengikuti SNI yang
terbaru.
4. Peraturan perundang-undangan terkait Sertifikasi IndoGAP Tanaman
Pangan.

C. Jenis Kegiatan Penilaian Kesesuaian

1. Penilaian kesesuaian IndoGAP Tanaman Pangan dilakukan dengan


kegiatan Sertifikasi oleh LSPro yang telah diakreditasi KAN berdasarkan
SNI ISO/IEC 17065, Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk LSPro
Produk, Proses dan Jasa, untuk lingkup IndoGAP Tanaman Pangan.
Dalam hal LSPro belum ada yang diakreditasi KAN untuk melakukan
kegiatan Sertifikasi dengan ruang lingkup IndoGAP Tanaman Pangan,
BSN dapat menunjuk LSPro dengan ruang lingkup yang sejenis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. LSPro harus memiliki personel yang memiliki fungsi dan kompetensi


sebagaimana diatur pada huruf P.

D. Prosedur Administratif

1. Pengajuan permohonan sertifikasi

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
1.1. LSPro harus menyusun format permohonan Sertifikasi bagi pelaku
usaha untuk mendapatkan seluruh informasi yang tercantum pada
huruf D angka 1.3.
1.2. Pengajuan permohonan sertifikasi IndoGAP Tanaman Pangan
dilakukan oleh pelaku usaha yang melakukan usaha pertanaman
dan/atau pascapanen di Indonesia, serta telah menerapkan prinsip-
prinsip IndoGAP Tanaman Pangan paling sedikit:
a. untuk pertanaman 1 (satu) kali panen, dan/atau
b. untuk pascapanen 1 (satu) kali proses.
1.3. Permohonan sertifikasi harus dilengkapi dengan:

1.3.1 Informasi pemohon:


a. nama dan alamat pemohon, serta nama dan kedudukan
atau jabatan personel yang bertanggung jawab atas
pengajuan permohonan sertifikasi;
b. struktur organisasi dan fungsi masing-masing jabatan (bila
relevan);
c. jenis usaha pertanaman dan/atau pascapanen;
d. komoditas/jenis tanaman pangan;
e. untuk sertifikasi kelompok tani, melampirkan legalitas
kelompok tani;
f. salinan legalitas izin usaha (NIB) sesuai KBLI atau bukti
surat permohonan NIB jika masih dalam proses perizinan;
g. surat pernyataan bahwa pemohon sertifikasi telah
menerapkan prinsip-prinsip IndoGAP Tanaman Pangan
paling sedikit 1 (satu) kali panen dan/atau telah melakukan
proses pascapanen paling sedikit 1 (satu) kali proses, dengan
bersedia memenuhi kebutuhan administrasi dan proses
yang diperlukan dalam pelaksanaan sertifikasi;
h. bagi pemohon sertifikasi pascapanen harus memberikan
informasi sumber bahan baku dengan melampirkan bukti

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
sertifikat/surat keterangan IndoGAP Tanaman Pangan dari
pemasok.

1.3.2. Informasi proses pertanaman;


1) Informasi terdokumentasi sesuai lingkup sertifikasi yang
diajukan mengenai pengelolaan dan pengendalian IndoGAP
Tanaman Pangan,
2) Data pertanaman dan produksi:
a) lokasi pertanaman;
b) jenis komoditas/tanaman yang diusahakan (termasuk
informasi jenis tanaman yang ditanam pada musim
tertentu);
c) asal benih dan/atau bibit;
d) asal pupuk;
e) asal pestisida;
f) hasil produksi, mencakup volume dan frekuensi;
g) penjualan dan distribusi hasil produksi.
3) Gambar tata letak lahan/kebun. Untuk sertifikasi
kelompok tani melampirkan peta kawasan yang
menunjukan lokasi lahan yang disertifikasi dengan batasan
lahan yang jelas antar anggota kelompok,
4) Data fasilitas pertanaman yang dikelola pelaku usaha,
rincian jumlah dan luas lahan.

1.3.3. Informasi proses pascapanen;


1) Informasi terdokumentasi sesuai lingkup sertifikasi yang
diajukan mengenai pengelolaan dan pengendalian IndoGAP
Tanaman Pangan.
2) Data penanganan pascapanen:
a) Nama, alamat, dan legalitas hukum unit penanganan
pascapanen/pabrik (apabila berbeda dengan legalitas
pemohon);

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
b) jenis komoditas/tanaman yang ditangani penanganan
pascapanen dan jenis proses pascapanen yang
dilakukan;
c) informasi tentang pemasok bahan baku produk,
prosedur evaluasi pemasok, serta prosedur inspeksi
bahan baku produk;
d) sertifikat atau surat keterangan IndoGAP pertanaman
dari instansi terkait bagi pemasok bahan baku;
e) struktur organisasi, nama, dan jabatan personil
penanggung jawab proses produksi;
f) hasil produksi, mencakup volume dan frekuensi;
g) penjualan dan distribusi hasil produksi.
3) Gambar tata letak area produksi penanganan pascapanen
untuk lingkup tanaman pangan.
4) Data fasilitas alat dan mesin pertanian pascapanen yang
dikelola pelaku usaha, rincian jumlah dan kapasitas
produksi alat dan mesin pertanian.
5) Informasi tentang proses pembuatan produk yang diajukan
untuk disertifikasi, termasuk proses yang dialihdayakan ke
pihak lain.
6) Informasi tentang prosedur dan rekaman pengujian rutin,
penanganan produk yang tidak sesuai, serta sertifikat
kalibrasi atau bukti verifikasi peralatan yang berpengaruh
terhadap mutu produksi yang disertifikasi;
7) Informasi tentang pengemasan produk dan pengelolaan
produk di gudang sebelum dikirim.
8) Lokasi gudang penyimpanan produk.

1.3.4. Informasi proses pertanaman sampai dengan penanganan


pascapanen harus memenuhi huruf D butir 1.3.2 dan 1.3.3.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
2. Seleksi
2.1. Tinjauan permohonan sertifikasi
2.1.1 LSPro harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari
permohonan Sertifikasi yang diajukan oleh pemohon telah lengkap dan
memenuhi persyaratan, serta dapat memastikan kemampuan LSPro
untuk menindaklanjuti permohonan Sertifikasi.

2.1.2 Tinjauan permohonan sertifikasi harus dilakukan oleh personel yang


memiliki kompetensi sesuai dengan lingkup permohonan sertifikasi.

2.2. Penandatanganan perjanjian sertifikasi

Setelah permohonan Sertifikasi dinyatakan lengkap dan memenuhi


persyaratan serta pemohon menyetujui persyaratan dan prosedur
Sertifikasi yang ditetapkan oleh LSPro, dilakukan penandatanganan
perjanjian Sertifikasi oleh pemohon dan LSPro.

2.3. Penyusunan rencana evaluasi


2.3.1. Rencana evaluasi harus mempertimbangkan kesesuaian proses yang
dilakukan oleh pemohon sesuai lingkup proses yang diajukan untuk
disertifikasi.
2.3.2. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari persyaratan permohonan
sertifikasi yang disampaikan oleh pemohon, LSPro menetapkan rencana
evaluasi yang mencakup:
a. Tujuan audit;
b. Lingkup sertifikasi yang diproses mencakup jenis usaha pertanaman
dan/atau pascapanen komoditas tanaman pangan;
c. Kriteria audit yang digunakan;
d. Tim audit;
e. Metode audit;

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
f. Lokasi audit;
g. Waktu pelaksanaan dan agenda audit;
h. Penentuan durasi audit memperhitungkan antara lain: luas lahan dan
jumlah lokasi, fasilitas produksi, kapasitas produksi dan komoditas
yang dibudidayakan.
Durasi audit:
Evaluasi tahap 1: 1-2 hari kerja
Evaluasi tahap 2:
• audit pertanaman: 0,5-1 hari kerja per sampel
• audit pascapanen: 0,5-1 hari kerja per unit
pengering/penggiling
Penambahan hari kerja mempertimbangkan jumlah lokasi
i. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian berdasarkan
standar acuan metode uji yang dipersyaratkan;
j. Penilaian risiko untuk audit;
k. Penentuan jumlah contoh [sampling] lahan untuk audit:
1. Untuk sertifikasi secara perorangan,
• Pemilihan lokasi lahan contoh untuk diaudit ditetapkan oleh
LSPro.
Tabel 1. Penentuan jumlah contoh (sampel) untuk
pertanaman
Kategori Penentuan jumlah contoh (sampel) menurut skala
Usaha Lokasi Lahan Luas Lahan
Perorangan
Pertanaman Akar pangkat dua (√) Apabila ditemukan
jumlah lokasi (apabila perbedaan perlakuan
diperoleh hasil pecahan maka dilakukan
≤ 0,5 maka, hasil pengambilan sampel
dibulatkan kebawah) sesuai perlakuan
Keterangan:
Lokasi Lahan: Lokasi lahan tidak dalam desa yang sama

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Tabel 2. Penentuan jumlah contoh (sampel) untuk pasca
panen
Kategori Penentuan jumlah contoh (sampel)
Usaha menurut Kapasitas
Perorangan Pengeringan Penggilingan

Pascapanen Jumlah sumber bahan Jumlah sumber bahan


baku baku

• Penentuan jumlah contoh (sampel) untuk pelaku usaha yang


mempunyai usaha pertanamanan dan pasca panen berlaku
persyaratan yang sama dengan Tabel 1 dan Tabel 2

2. Sertifikasi secara berkelompok,


• Pemilihan lokasi lahan contoh untuk diaudit ditetapkan oleh
LSPro;
• Pemilihan lahan contoh untuk diaudit dari kepemilikan
anggota kelompok tani ditetapkan oleh LSPro;
• LSPro harus mempertimbangkan bahwa dalam satu siklus,
lahan dari semua kepemilikan anggota kelompok tani telah
diaudit;
Tabel 3 Penentuan jumlah contoh (sampel) untuk Kategori
Usaha Kelompok pertanaman
Kategori Usaha Persyaratan Sampel Menurut Tipe Kelompok (Orang)
Kelompok Kelompok Tani Gabungan Kelompok Tani

≤ 10 11-30 >30 ≤ 5 Poktan >5 poktan


orang orang orang
Pertanaman Min. 3 Min. 5 Min. 8 - Seluruh - Minimal 6
orang orang orang poktan poktan
- Perwakilan - Perwakilan
min. 1 orang min. 2 orang
per poktan per poktan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Tabel 4. Penentuan jumlah contoh (sampel) untuk kategori
usaha kelompok pasca panen
Kategori Persyaratan Sampel Menurut Kapasitas (Unit)
Usaha Pengeringan Penggilingan
Kelompok

Pascapanen Jumlah sumber bahan baku Jumlah sumber bahan baku

Keterangan:
Jumlah sumber bahan baku harus ada penjelasan dokumen

• Penentuan jumlah contoh (sampel) untuk pelaku usaha


kategori usaha kelompo yang mempunyai usaha
pertanamanan dan pasca panen berlaku persyaratan yang
sama dengan Tabel 3 dan Tabel 4

l. Pelaku usaha yang memiliki fasilitas penanganan pascapanen di


rantai pasoknya dilakukan audit di semua fasilitas tersebut;
m. Rencana pengambilan contoh produk untuk pengujian mengacu
kepada persyaratan SNI yang berlaku.

E. Determinasi
1. Pelaksanaan evaluasi tahap 1
1.1. Pelaksanaan evaluasi tahap 1 dilakukan untuk memastikan kesesuaian
informasi terdokumentasi yang disampaikan oleh pemohon dalam huruf D
angka1.3 terhadap persyaratan SNI dan peraturan terkait.
1.2. Evaluasi tahap 1 mencakup:
i. mengevaluasi kondisi spesifik pemohon dalam melakukan pertanaman
atau penanganan pascapanen tanaman pangan untuk menentukan
tingkat risiko sebagaimana diacu pada huruf Q (Daftar Periksa Audit
IndoGAP Tanaman Pangan).
ii. mengevaluasi proses dan peralatan yang digunakan,
iii. mengidentifikasi tingkatan pengendalian,

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
iv. mengidentifikasi regulasi tentang pertanaman dan/atau penanganan
pascapanen tanaman pangan,
v. melaksanakan diskusi dengan pemohon untuk kesiapan pelaksanaan
audit tahap 2 (dua),
vi. melakukan tinjauan alokasi sumber daya untuk pelaksanaan audit
tahap 2 (dua),

1.3. Apabila hasil evaluasi tahap 1 (satu) menunjukkan ketidaksesuaian


terhadap persyaratan, pemohon harus diberi kesempatan untuk
melakukan tindakan perbaikan dalam waktu paling lama 30 hari kerja.

1.4. Hasil evaluasi tahap 1 (satu) menjadi dasar penyusunan daftar periksa
audit untuk lingkup sertifikasi yang diproses berdasarkan daftar periksa
audit IndoGAP Tanaman Pangan sebagaimana diacu pada huruf Q.

1.5. Dalam hal pemohon tidak dapat menyelesaikan tindakan perbaikan


terhadap ketidaksesuaian evaluasi tahap 1 (satu) sesuai jangka waktu yang
ditetapkan, LSPro dapat menghentikan proses sertifikasi dan tidak
melanjutkan proses sertifikasi ke tahap berikutnya.

2. Pelaksanaan evaluasi tahap 2 (dua)


2.1 Evaluasi tahap 2 (dua) dilaksanakan pada saat pelaku usaha melakukan
kegiatan pertanaman atau penanganan pascapanen. Pelaksanaan evaluasi
tahap 2 (dua) dilakukan paling lambat 120 hari sejak evaluasi tahap 1
(satu) terpenuhi.

2.2 Evaluasi tahap 2 (dua) dilakukan terhadap:

a. Tanggung jawab dan komitmen personel penanggungjawab pelaku usaha


terhadap konsistensi pemenuhan proses pertanaman yang baik terhadap
persyaratan;
b. Tahapan proses pertanaman mulai dari tahap praproduksi, proses
produksi sampai pasca produksi mencakup pengelolaan air, pengelolaan
benih/bibit, pengelolaan input, pengolahan tanah, pengendalian hama

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
dan penyakit, pengendalian sanitasi dan kesehatan, pengendalian panen
dan distribusi, pengolahan limbah, penerapan biosekuriti, dan penerapan
ketertelusuran, serta penanganan produk yang tidak sesuai. Informasi
terdokumentasi mengenai proses pertanaman;
c. Kelengkapan dan fungsi prasarana dan sarana produksi; dan
d. Kesesuaian lokasi pertanaman, fasilitas, desain dan tata letak, sumber
dan saluran air, serta persyaratan biosekuriti.

2.3 Dalam melakukan audit, LSPro harus mengacu kepada daftar periksa audit
sebagaimana tercantum dalam huruf Q.

2.4 Apabila pemohon memiliki laporan hasil pengujian, LSPro melakukan


evaluasi hasil pengujian yang diajukan pemohon dengan melihat kesesuaian
terhadap persyaratan mutu SNI, metode uji, dan metode sampling, serta
menggunakan laboratorium yang sesuai sebagaimana dimaksud pada huruf
E angka 2.5 butir b.
2.5 Apabila hasil pengujian tidak sesuai sebagaimana dimaksud pada huruf E
angka 2.4, LSPro melakukan pengambilan contoh untuk dilakukan
pengujian pada audit tahap 2 (dua).
a. Pengambilan contoh dilakukan oleh personel kompeten yang ditugaskan
LSPro. Jumlah contoh diambil sesuai persyaratan SNI dan/atau sesuai
kebutuhan pengujian.
b. Pengujian dilakukan di laboratorium yang telah menerapkan ISO/IEC
17025 yang dapat dibuktikan melalui:
i. akreditasi oleh KAN,
ii. akreditasi oleh badan akreditasi penandatangan saling pengakuan
dalam forum APAC dan International Laboratory Accreditation
Cooperation (ILAC), atau
iii. apabila belum tersedia laboratorium yang terakreditasi
sebagaimana dimaksud huruf a dan b, maka pengujian dapat
dilakukan di laboratorium pemohon atau laboratorium yang dipilih
oleh LSPro dengan memastikan kesesuaian kompetensi dan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
imparsialitas proses pengujian, misalnya melalui penyaksian
proses pengujian.
2.6 Apabila hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada huruf E angka 2.5
menunjukkan ketidaksesuaian terhadap persyaratan, LSPro harus
mengidentifikasi penyebab ketidaksesuaian tersebut dan LSPro dapat
melakukan pengujian ulang paling banyak 1 (satu) kali dengan mengambil
contoh ulang dari unit pertanaman atau penanganan pascapanen tanaman
pangan.

2.7 Apabila berdasarkan hasil audit tahap 2 dan hasil pengujian tidak diperoleh
bukti yang menjamin konsistensi proses pertanaman atau penanganan
pascapanen sesuai persyaratan SNI, maka pemohon harus diberi
kesempatan untuk melakukan tindakan perbaikan seperti diatur dalam
huruf E angka 2.8.

2.8. Kategori ketidaksesuaian dibedakan menjadi:

a. Risiko tinggi, yaitu ketidaksesuaian yang timbul akibat pelaksanaan


kegiatan pertanaman atau pascapanen tanaman pangan yang tidak
sesuai dengan persyaratan yang berakibat terhadap kegagalan jaminan
proses pertanaman atau penanganan pascapanen tanaman pangan yang
baik, berisiko terhadap kesehatan konsumen dan keselamatan pelaku
usaha.
Setiap pelaku usaha harus memenuhi kategori kesesuaian risiko tinggi.
Ketidaksesuaian risiko tinggi harus dipenuhi paling lama 120 hari
kalender sejak hari terakhir audit. Pelaku usaha dapat disertifikasi bila
perbaikan ketidaksesuaian risiko tinggi telah dipenuhi.
b. Risiko Medium, yaitu ketidaksesuaian yang timbul akibat pelaksanaan
kegiatan pertanaman atau pascapanen tanaman pangan yang tidak
sesuai dengan persyaratan serta berisiko terhadap kesehatan konsumen
dan keselamatan pelaku usaha.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Pelaku usaha harus membuat rencana tindakan perbaikan dan
pencegahan untuk ketidaksesuaian risiko medium. Ketidaksesuaian
risiko medium harus dipenuhi paling lama 12 bulan sejak hari terakhir
audit dan akan diverifikasi saat surveilans. Bila saat surveilans
perbaikan belum dipenuhi akan meningkat risikonya menjadi risiko
tinggi.
c. Risiko Rendah, yaitu ketidaksesuaian yang timbul akibat pelaksanaan
kegiatan pertanaman atau pascapanen tanaman pangan yang tidak
sesuai dengan persyaratan namun tidak berakibat terhadap kegagalan
jaminan proses pertanaman atau penanganan pascapanen tanaman
pangan yang baik, tidak berisiko terhadap kesehatan konsumen dan
keselamatan pelaku usaha.
Pelaku usaha harus membuat rencana tindakan perbaikan dan
pencegahan untuk ketidaksesuaian risiko rendah. Ketidaksesuaian
risiko rendah harus dipenuhi dalam waktu 24 bulan sejak hari terakhir
audit yang mengidentifikasi temuan ketidaksesuaian tersebut dan akan
diverifikasi saat audit tahunan. Bila saat audit tahunan pertama
perbaikan belum dipenuhi akan meningkat risikonya menjadi risiko
menengah. Bila saat audit tahunan kedua perbaikan belum dipenuhi
akan meningkat risikonya menjadi risiko tinggi.

F. Tinjauan dan Keputusan

1. Tinjauan sertifikasi

1.1 Tinjauan hasil evaluasi dilakukan terhadap pemenuhan seluruh


persyaratan dan kesesuaian proses Sertifikasi, mulai dari pengajuan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
permohonan Sertifikasi sampai dengan pelaksanaan evaluasi tahap 1
(satu) dan evaluasi tahap 2 (dua).
1.2 Tinjauan hasil evaluasi dinyatakan dalam bentuk rekomendasi tertulis
tentang pemenuhan SNI yang diajukan oleh pemohon untuk prose
pertanaman dan/atau pascapanen yang diajukan untuk disertifikasi.
1.3 Tinjauan hasil evaluasi harus dilakukan oleh orang atau sekelompok
orang yang tidak terlibat dalam proses evaluasi.

2. Penetapan keputusan sertifikasi

2.1 Penetapan keputusan Sertifikasi dilakukan berdasarkan rekomendasi


yang dihasilkan dari proses tinjauan.

2.2 Penetapan keputusan Sertifikasi harus dilakukan oleh orang atau


sekelompok orang yang tidak terlibat dalam proses evaluasi.

2.3 Penetapan keputusan Sertifikasi dapat dilakukan oleh orang atau


sekelompok orang yang sama dengan yang melakukan tinjauan.

2.4 Rekomendasi untuk keputusan Sertifikasi berdasarkan hasil tinjauan


harus didokumentasikan, kecuali tinjauan dan keputusan Sertifikasi
diselesaikan secara bersamaan oleh orang atau sekelompok orang yang
sama.

2.5 LSPro harus memberitahu secara tertulis kepada pemohon terkait


alasan menunda atau tidak memberikan keputusan Sertifikasi, dan
harus mengidentifikasi alasan keputusan tersebut.

2.6 Apabila pemohon menunjukkan keinginan untuk melanjutkan proses


Sertifikasi setelah LSPro memutuskan tidak memberikan Sertifikasi,

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
pemohon dapat menyampaikan permohonan untuk melanjutkan
proses Sertifikasi.

2.7 Permohonan melanjutkan proses Sertifikasi harus disampaikan oleh


pemohon kepada LSPro secara tertulis paling lambat 1 (satu) bulan
setelah pemberitahuan keputusan tidak memberikan Sertifikasi
diterbitkan oleh LSPro. Proses Sertifikasi dapat dimulai kembali dari
evaluasi tahap 2 (dua).

3. Penerbitan Sertifikat Kesesuaian.

3.1 Bukti kesesuaian berupa sertifikat kesesuaian IndoGAP Tanaman


Pangan pertanaman dan/atau pascapanen yang diterbitkan oleh
LSPro kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan Sertifikasi
dan berlaku selama 4 (empat) tahun sejak diterbitkan.

3.2 Sertifikat kesesuaian terhadap persyaratan SNI diterbitkan sesuai


ketentuan sebagai berikut:

a. Sertifikat diterbitkan oleh LSPro setelah penetapan keputusan


sertifikasi;
b. Sertifikat kesesuaian IndoGAP Tanaman Pangan diterbitkan dalam
2 (dua) bahasa yaitu Indonesia dan Inggris;
c. Sertifikat kesesuaian IndoGAP Tanaman Pangan paling sedikit
memuat:
1) nomor sertifikat atau identifikasi unik lainnya;
2) nomor atau identifikasi lain dari skema sertifikasi;
3) nama dan alamat LSPro;
4) nama dan alamat pelaku usaha;
5) nama dan alamat pemohon (pemegang sertifikat);
6) nomor atau identifikasi lain yang mengacu ke perjanjian
Sertifikasi;

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
7) pernyataan kesesuaian yang mencakup,

a. jenis kegiatan indoGAP Tanaman Pagan:


b. komoditas beserta nama latinnya sesuai SNI IndoGAP
Tanaman Pangan;
a. SNI yang menjadi dasar Sertifikasi, dan
b. nama dan alamat lokasi kegiatan IndoGAp Tanaman
Pangan;
2) logo IndoGAP Tanaman Pangan sesuai ruang lingkup;
3) tanggal penerbitan sertifikat dan masa berlakunya, serta
riwayat sertifikat; dan
4) tanda tangan yang mengikat secara hukum dari personel
yang bertindak atas nama LSPro sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

G. Pemeliharaan sertifikasi
Pelaku usaha wajib untuk memelihara validitas sertifikat dengan memastikan
operasinya sesuai standar, bersedia melakukan audit surveilan dan
memperpanjang masa berlaku sertifikat dengan melakukan sertifikasi ulang.

1. Surveilans

LSPro harus melaksanakan surveilans paling sedikit 1 (satu) kali setiap


tahunnya.

2. Sertifikasi ulang

2.1 LSPro harus mensyaratkan pelaku usaha untuk mengajukan


permohonan sertifikasi ulang paling lambat pada bulan ke-42 setelah
penetapan sertifikasi.

2.2 Apabila tidak terdapat perubahan dari data yang disampaikan oleh
pelaku usaha pada sertifikasi awal, LSPro dapat langsung melaksanakan
audit tahap 2.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
H. Audit Khusus

LSPro dapat melaksanakan audit khusus dalam rangka audit perubahan


lingkup maupun tindak lanjut (investigasi) atas informasi yang ada. LSPro dapat
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian dalam audit khusus ini. Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara
audit khusus diatur oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian.

I. Ketentuan Perluasan, Pengurangan, Pembekuan, dan Pencabutan Sertifikasi

1. Perluasan dan pengurangan lingkup sertifikasi.

1.1 Selama periode sertifikasi pelaku usaha dapat mengajukan perubahan


lingkup sertifikasi.

1.2 Audit terhadap perubahan ruang lingkup sertifikasi dapat dilakukan


terpisah maupun bersamaan dengan surveilans.

2. Pembekuan sertifikasi.

2.1 LSPro dapat membekukan sertifikasi jika:

a. pelaku usaha gagal memperbaiki ketidaksesuaian yang diterbitkan


oleh LSPro pada saat surveilans atau audit khusus; atau
b. atas permintaan pelaku usaha.

2.2 LSPro harus membatasi periode pembekuan paling lama 6 bulan.

2.3 Selama masa pembekuan sertifikat, pelaku usaha dilarang


menggunakan tanda SNI dan logo IndoGAP Tanaman Pangan.

3 Pencabutan sertifikasi dapat dilakukan oleh LSPro apabila:

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
a. Pelaku usaha gagal memperbaiki ketidaksesuaian yang mengakibatkan
pembekuan sertifikasi melebihi batas waktu yang ditentukan; atau
b. Atas permintaan pelaku usaha.

J. Transfer LSPro

1. Transfer sertifikasi merupakan bentuk pengalihan sertifikat IndoGAP


Tanaman Pangan yang masih berlaku dari suatu LSPro penerbit kepada
LSPro lain (LSPro penerima).
2. Transfer sertifikasi dapat dilakukan apabila:
a) LSPro penerbit tidak memperpanjang atau dicabut status
akreditasinya, atau
b) pemohon berkeinginan untuk menggunakan LSPro yang lain.
3. Transfer sertifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a, maka
LSPro penerbit harus melaksanakan koordinasi dengan LSPro penerima.
4. Transfer sertifikasi yang diinisiasi oleh pemohon sebagaimana dimaksud
pada angka 2 huruf b, maka pemohon harus mengajukan permohonan
transfer Sertifikasi kepada LSPro penerima yang terakreditasi dengan
ruang lingkup yang sama dengan LSPro penerbit.
5. Permohonan transfer sertifikasi harus dilengkapi dengan sertifikat
IndoGAP Tanaman Pangan yang masih berlaku (atau salinannya), hasil
audit dari LSPro penerbit (laporan audit dan laporan ketidaksesuaian) dari
siklus sertifikasi (sertifikasi awal, sertifikasi ulang dan /atau surveilans)
yang sedang berjalan.
6. LSPro penerima harus melakukan kajian terhadap permohonan transfer
Sertifikasi dan menetapkan keputusan apakah proses transfer sertifikasi
dapat dilakukan.
7. Apabila hasil tinjauan terhadap permohonan transfer sertifikasi terdapat
hal yang perlu dikonfirmasi oleh LSPro penerima, maka LSPro penerima
dapat melakukan evaluasi khusus terhadap pemohon dan/atau
melakukan koordinasi dengan LSPro penerbit. Berdasarkan hasil evaluasi

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
khusus tersebut, LSPro penerima menetapkan keputusan apakah transfer
sertifikasi dapat dilakukan.
8. Apabila berdasarkan hasil tinjauan dan/atau evaluasi khusus diputuskan
bahwa transfer sertifikasi dapat dilakukan, LSPro penerima menerbitkan
sertifikat dengan masa berlaku sesuai dengan sertifikat yang diterbitkan
oleh LSPro penerbit.
9. Untuk transfer sertifikasi yang diinisiasi oleh pemohon, apabila
berdasarkan hasil tinjauan dan/atau evaluasi khusus diputuskan bahwa
transfer sertifikasi tidak dapat dilakukan, LSPro penerima
memberitahukan keputusan tidak dapat melakukan transfer sertifikasi
beserta alasannya kepada pemohon dan pemohon dapat mengajukan
sertifikasi sebagai pemohon baru.
10. Untuk transfer Sertifikasi dari LSPro penerbit, apabila berdasarkan hasil
tinjauan dan/atau evaluasi khusus diputuskan bahwa transfer sertifikasi
tidak dapat dilakukan, LSPro penerima memberitahukan keputusan
tersebut kepada LSPro penerbit.

K. Keluhan Dan Banding

LSPro harus mengembangkan aturan penanganan keluhan dan banding dengan


mempertimbangkan kompetensi dan imparsialitas pelaksanaan penanganan
keluhan dan banding.

L. Informasi Publik

LSPro harus memublikasikan informasi kepada publik sesuai persyaratan SNI


ISO/IEC 17065 termasuk informasi pelanggan yang disertifikasi, dibekukan
dan dicabut. Informasi publik terkait informasi pelanggan yang disertifikasi,
dibekukan dan dicabut tersebut juga harus disampaikan melalui Sistem
Informasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
M. Pelaporan Sertifikasi

LSPro harus menyampaikan perkembangan sertifikasi yang dilakukan secara


berkala kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
dan KAN. Pengaturan lebih lanjut mengenai periode dan tata cara penyampaian
informasi diatur oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian.

N. Kondisi Khusus

Dalam hal ditemukan situasi yang tidak memungkinkan penerapan persyaratan


tertentu dalam sertifikasi IndoGAP Tanaman Pangan ini, maka akan ditetapkan
kebijakan teknis oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian
Pertanian dengan mempertimbangkan masukan dari KAN, dan para pemangku
kepentingan lainnya.

O. Penggunaan Tanda SNI dan logo IndoGAP Tanaman Pangan

1. Penggunaan logo IndoGAP Tanaman Pangan dilakukan setelah pemohon


mendapatkan sertifikat kesesuaian yang dikeluarkan oleh LSPro dan
penggunaan tanda SNI dilakukan setelah mendapatkan Surat Persetujuan
Penggunaan Tanda (SPPT) SNI dari BSN.
2. LSPro harus memiliki aturan penggunaan logo IndoGAP Tanaman Pangan
yang mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.
3. Penggunaan logo IndoGAP Tanaman Pangan sesuai ruang lingkup yang
disertifikasi.
4. LSPro harus memiliki perjanjian penggunaan logo IndoGAP Tanaman
Pangan dengan pelaku usaha yang disertifikasi. Perjanjian penggunaan logo
IndoGAP Tanaman Pangan berlaku sampai dengan masa berakhir sertifikat
kesesuaian.
5. LSPro harus mengendalikan penggunaan logo IndoGAP Tanaman Pangan
oleh pelaku usaha yang disertifikasi, dan melakukan pengecekan
kesesuaian penggunaan logo pada setiap audit yang dilakukan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
6. Perjanjian persetujuan penggunaan tanda IndoGAP Tanaman Pangan
dicabut apabila sertifikat kesesuaian yang dimiliki pelaku usaha sudah tidak
berlaku dan/atau dicabut oleh LSPro karena pelaku usaha tidak memenuhi
persyaratan IndoGAP Tanaman Pangan dan/atau persyaratan di dalam
skema ini.
7. Logo IndoGAP Tanaman Pangan yang digunakan mengacu pada peraturan
terkait logo IndoGAP Tanaman Pangan yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.
8. Logo IndoGAP Tanaman Pangan dapat digunakan oleh pelaku usaha pada
produk hasil produksi atau kemasannya, dokumen, surat dan publikasi
lainnya.

Dengan ukuran:

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Keterangan:
y = 11x
r = 0,5x

9. Logo IndoGAP Tanaman Pangan disertai dengan identitas nomor sertifikat di


bagian bawah logo IndoGAP Tanaman Pangan dengan ketentuan sebagai
berikut:

INDOGAP-TP.A.B.PROV-KOTA/KAB.XXX.YYYY

A : Jenis ruang lingkup IndoGAP Tanaman Pangan, yang terdiri dari:


• F untuk Good Farming Practices/GFP (cara pemanfaatan
lahan yang baik) .
• H untuk Good Handling Practices/GHP (cara penanganan
pascapanen yang baik).
Catatan: apabila terdapat Pelaku Usaha yang memiliki
lingkup lebih dari 1, maka penulisannya digabungkan untuk
lingkup yang disertifikasi.

B : Jenis komoditas yang disertifikasi


(sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor
591.1/KPTS/HK.140/M/9/2020 tentang Komoditas Binaan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Kementerian Pertanian): Penulisan merupakan penggabungan
antara Huruf romawi dan Nomor urut (misalnya komoditas Jagung,
maka penulisan II-3)

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PROV-KOTA/KAB : Kode Provinsi-Kota/Kabupaten
(sesuai SNI 7657:2010 beserta revisinya)
XXX : 3 digit nomor urut Akreditasi LSPro
(misalnya Nomor LSPr-001-IDN, maka ditulis 001)
YYYY : nomor urut klien tersertifikasi (dari LSPro)

Contoh pencantuman penomoran (sebagai satu kesatuan):

Pelaku Usaha mendapatkan Sertifikasi 1 lingkup

LSPr-001-IDN INDOGAP-TP.F.II-3.ID-SU-SBG.001.0001
Misalnya:
Pelaku usaha telah mendapatkan sertifikasi untuk IndoGAP Tanaman Pangan
lingkup pertanaman dengan komoditas Jagung di Kabupaten Tapanuli Tengah,

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Sumatera Utara dari LSPro dengan nomor urut 001 dan merupakan klien
pertama dari LSPro tersebut.

Pelaku Usaha mendapatkan sertifikat untuk 2 lingkup sertifikasi:

LSPr-002-IDN INDOGAP-TP.FH.I.ID-BA-NGA.002.0011
Misalnya:
Pelaku usaha telah mendapatkan sertifikasi untuk IndoGAP Tanaman Pangan
lingkup pertanaman/lahan dan pascapanen dengan komoditas padi di
Kabupaten Jembrana, Bali dari LSPro dengan nomor urut 002 dan merupakan
klien kesebelas dari LSPro tersebut.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
P. Persyaratan Kompetensi Personel LPK

No. Nama Jabatan Kompetensi


1 Pengkaji • Pendidikan paling sedikit SMA atau sederajat
permohonan dengan ruang lingkup yang relevan.
• Memiliki pengalaman kerja dengan ruang lingkup
yang relevan paling sedikit 2 tahun.
• Memiliki pengalaman pelatihan SNI, prosedur
sertifikasi/skema IndoGAP.

2 Auditor • Pendidikan paling sedikit D3 dengan ruang


lingkup yang relevan.
• Memiliki pengalaman kerja dengan ruang lingkup
yang relevan paling sedikit 2 tahun.
• Telah mengikuti pelatihan SNI, prosedur
sertifikasi/skema IndoGAP, audit dan sertifikasi
IndoGAP Komoditas Tanaman Pangan.
• Lulus pelatihan Sistem Manajemen atau auditor
kepala SNI ISO 9001:2015.
• Telah mengikuti pelatihan SNI ISO 19011:2018
atau Inspektor Sistem Pertanian Organik.
• Telah mengikuti pelatihan SNI ISO/IEC
17065:2012.
• Memiliki pengalaman sebagai auditor/inspektor
di Sistem Pertanian Organik atau pertanian
berkelanjutan (Rainforest Alliance, Global GAP)
paling sedikit selama 8 kali audit atau berstatus
sebagai Lead Auditor.

3 Peninjau dan • Pendidikan paling sedikit D3 dengan ruang


Pengambil lingkup yang relevan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No. Nama Jabatan Kompetensi
Keputusan • Memiliki pengalaman kerja dengan ruang lingkup
Sertifikasi yang relevan paling sedikit 2 tahun.
• Telah mengikuti pelatihan SNI, prosedur
sertifikasi/skema IndoGAP, audit dan sertifikasi
IndoGAP Komoditas Tanaman Pangan.
• Lulus pelatihan Sistem Manajemen atau auditor
kepala SNI ISO 9001:2015.
• Telah mengikuti pelatihan SNI ISO 19011:2018
atau Inspektor Sistem Pertanian Organik.
• Telah mengikuti pelatihan SNI ISO/IEC
17065:2012.
• Memiliki pengalaman sebagai auditor/inspektor
di Sistem Pertanian Organik atau pertanian
berkelanjutan (Rainforest Alliance, Global GAP)
paling sedikit selama 8 kali audit atau berstatus
sebagai Lead Auditor.
• Telah mengikuti pelatihan terkait dengan Standar
Keamanan Pangan.

Catatan: Pemenuhan kompetensi untuk Auditor dapat dipenuhi secara


kolektif dalam sebuah tim.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Q. Daftar Periksa Audit IndoGAP Tanaman Pangan

Rekapitulasi Daftar Periksa Lingkup Pertanaman (Good Farming Practices/GFP)

No. Bagian Jumlah Nomor Urut


Indikator
A Sistem manajemen IndoGAP Tanaman Pangan 11 A.1 – A.11
B Pendokumentasian dan pengawasan (ketertelusuran) 5 B.12 – B.16
C Lahan 18 C.17 – C.34
D Pengairan 12 D.35 – D.46
E Pembenihan dan Persemaian 10 E.47 – E.56
F Penanaman 6 F.57 – F.62
G Pemupukan 20 G.63 – G.82
H Perlindungan dan Pemeliharaan 9 H.83 – H.91
I Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) 10 I.92 – I.101
J Panen 6 J.102 – J.107
TOTAL 107

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Rekapitulasi Daftar Periksa Lingkup Pascapanen (Good Handling Practices/GHP)

No. Bagian Jumlah Nomor Urut


Indikator
A Sistem manajemen IndoGAP Tanaman Pangan 11 A.1 – A.11
B Pendokumentasian dan pengawasan (ketertelusuran) 12 B.12 – B.23
C Lahan 8 C.24 – C.31
D Air 5 D.32 – D.36
E Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) 11 E.37 – E.47
F Bangunan untuk Penanganan Pascapanen 13 F.48 – F.60
G Penanganan Pascapanen 43 G.61 – G.103
H Penerapan Sanitasi di Lingkungan Kerja 13 H.104 – H.116
TOTAL 116

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Daftar Periksa Lingkup Pertanaman

No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
A Sistem Manajemen IndoGAP Tanaman Pangan
1 SPK B.3 Pelaku usaha Pelaku usaha memiliki Pelaku usaha memiliki Tinggi
memiliki seperangkat Rencana Sistem Manajemen
Rencana Sistem kebijakan, proses, dan terkait IndoGAP Tanaman
Manajemen prosedur yang Pangan yang terdokumentasi.
yang digunakan oleh Sistem manajemen tersebut
menunjukkan organisasi pelaku mencakup sedikitnya
komitmen dan usaha untuk mengenai hal berikut:
tata cara untuk memastikan - Komitmen Pelaku usaha
mematuhi pemenuhan untuk menerapkan IndoGAP
persyaratan persyaratan IndoGAP Tanaman Pangan yang
IndoGAP Tanaman Pangan. dibuktikan dengan surat
Tanaman Rencana Sistem pernyataan.
Pangan manajemen yang - Tata cara terkait penerapan
lengkap mencakup IndoGAP Tanaman Pangan.
setiap aspek - Memiliki struktur organisasi
manajemen dan yang secara dijelas
berfokus untuk disebutkan nama, peran dan
mendukung kinerja tanggung jawab
manajemen untuk - Perwakilan manajemen
mencapai persyaratan yang ditunjuk secara resmi
IndoGAP Tanaman oleh pelaku usaha untuk
Pangan. bertanggung jawab dan
memiliki kewenangan dalam
memastikan Rencana Sistem
Manajemen telah
diimplementasikan, dimonitor
dan dievaluasi.
- Alur proses usaha.
- Analisa risiko penerapan
IndoGAP.
- Audit internal

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
Untuk Pelaku Usaha Kecil:
Pelaku usaha kecil
menjalankan Sistem
Pengawasan Internal
IndoGAP Tanaman Pangan
termasuk namun tidak
terbatas mengenai:
- Komitmen Pelaku usaha
untuk menerapkan IndoGAP
Tanaman Pangan yang
dibuktikan dengan surat
pernyataan.
- Tata cara terkait penerapan
IndoGAP Tanaman Pangan
- Memiliki struktur organisasi
Pelaku Usaha secara dijelas
disebutkan nama, peran dan
tanggung jawab
- Perwakilan manajemen
yang ditunjuk secara resmi
oleh pelaku usaha untuk
bertanggung jawab dan
memiliki kewenangan dalam
memastikan Rencana Sistem
Manajemen telah
diimplementasikan, dimonitor
dan dievaluasi
- Alur proses usaha.
- Analisa risiko penerapan
IndoGAP.
- Tata cara keanggotaan
petani [pendaftaran anggota
baru dan pengeluaran
anggota], inspeksi internal,
pelatihan, prosedur sanksi
dan banding, prosedur
pembelian.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
2 Pelaku usaha harus memiliki Tinggi
Nomor Induk Berusaha [NIB]
sesuai KLBI.
3 Pelaku usaha besar dan Tinggi
menengah yang memiliki
pasokan dari luar unit
usahanya harus memiliki
Daftar Pemasok yang mutahir
dan diisi dengan lengkap dan
benar. Daftar Pemasok
sedikitnya berisi: nama
pemasok, NIB, jumlah
lahan/petani, luas lahan,
perkiraan jumlah yang
dipasok.

Setiap pemasok memiliki


Daftar Lahan Terdaftar yang
mutahir dan diisi dengan
lengkap dan benar. Daftar
Lahan Terdaftar sedikitnya
berisi: nama pelaku usaha,
NIB, lokasi lahan terdaftar,
luas lahan, perkiraan hasil
panen dan koordinat GPS
lahan.

Untuk pelaku usaha kecil


[organisasi petani] diwajibkan
memiliki Daftar Lahan
Terdaftar.
4 Pelatihan bagi pekerja Tinggi
mencakup keterampilan dan
kompetensi yang diperlukan
dan didukung oleh catatan.
Rekaman semua kegiatan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
pelatihan disimpan dan
terdokumentasi.

4.1.8.1 Tenaga kerja


untuk proses
pertanaman
5 a. Tenaga kerja Pekerja atau petani - Pekerja atau petani telah Tinggi
harus memiliki memiliki pengetahuan mengikuti magang, pelatihan,
kompetensi dan keterampilan berkonsultasi teknik budi
cara menanam untuk melakukan daya dari komoditas tanaman
yang baik. penanaman, pangan yang diusahakan.
pemanenan Terdapat bukti telah
penanganan dan mengikuti
penggunaan pestisida, pelatihan/magang/konsultasi
penggunaan peralatan budi daya/Sekolah Lapang;
tanam dan panen, dan
serta K3. - Pekerja atau petani dapat
menjelaskan dan
Bukti telah mengikuti menunjukan cara menanam
pelatihan/magang/ko yang baik.
6 b. Tenaga kerja nsultasi budi - Pekerja atau petani telah Tinggi
harus memiliki daya/Sekolah Lapang mengikuti magang, pelatihan,
pengetahuan dapat berupa sertifikat atau berkonsultasi mengenai
dan kegiatan tersebut, penanganan dan penggunaan
keterampilan buku catatan pekerja pestisida yang benar.
menangani dan atau petani mengenai Terdapat bukti telah
menggunakan kegiatan tersebut. mengikuti magang, pelatihan,
pestisida yang konsultasi penanganan dan
benar. penggunaan pestisida; dan
- Pekerja atau petani mampu
menunjukan cara
mengaplikasikan bahan
kimia sesuai prinsip 5 tepat
(jenis, dosis, waktu aplikasi,
OPT sasaran, alat aplikasi).

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
7 c. Tenaga kerja - Pekerja atau petani telah Tinggi
harus memiliki mengikuti magang atau
pengetahuan pelatihan pengoperasian
dan peralatan. Terdapat bukti
keterampilan telah mengikuti magang atau
dalam pelatihan pengoperasian
mengoperasika peralatan; dan
n alat dan - Pekerja atau petani terampil
mesin tanam. mengoperasionalkan
peralatan sesuai tata cara
operasional peralatan.
8 d. Tenaga kerja - Pelaku usaha menengah Tinggi
memiliki dan besar memiliki tim K3
pengetahuan dan telah memperoleh
dan pelatihan P3K dari pihak
keterampilan yang kompeten [Dinas
dalam Kesehatan, Pemadam
menerapkan Kebakaran, Konsultan K3].
Kesehatan dan Terdapat bukti telah
Keselamatan mengikuti magang/pelatihan
Kerja (K3). K3.
- Untuk pelaku usaha kecil, Medium
pekerja atau petani telah
memperoleh sosialisasi
penanganan P3K dari
Puskesmas atau dinas
Kesehatan terdekat, atau
memiliki akses maksimal 30
menit ke layanan kesehatan
terdekat atau memiliki
sarana P3K..
4.1.8.2 Tenaga kerja
untuk proses
panen

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
9 a. Tenaga kerja - Pekerja atau petani telah Tinggi
harus memiliki mengikuti magang, pelatihan,
kompetensi berkonsultasi mengenai cara
cara memanen memanen yang baik.
yang baik. Terdapat bukti telah
mengikuti kegiatan tersebut,
dan
- Pekerja atau petani mampu
menunjukan cara memanen
yang baik.
10 b. Tenaga kerja - Pekerja atau petani telah Tinggi
harus memiliki mengikuti magang atau
pengetahuan pelatihan pengoperasian
dan peralatan, dan terdapat bukti
keterampilan telah mengikuti magang atau
mengoperasika pelatihan pengoperasian
n alat dan peralatan; dan
mesin panen. - Pekerja atau petan terampil
mengoperasionalkan
peralatan.
11 c Tenaga kerja - Pelaku usaha menengah Tinggi
memiliki dan besar memiliki tim K3
pengetahuan dan telah memperoleh
dan pelatihan P3K dari pihak
keterampilan yang kompeten [Dinas
menerapkan Kesehatan, Pemadam
Kesehatan dan Kebakaran, Konsultan K3].
Keselamatan Terdapat bukti telah
Kerja (K3). mengikuti magang/pelatihan
K3.
- Untuk pelaku usaha kecil, Medium
pekerja atau petani telah
memperoleh sosialisasi
penanganan P3K dari
Puskesmas atau dinas
Kesehatan terdekat, atau
memiliki akses maksimal 30

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
menit ke layanan kesehatan
terdekat atau memiliki
sarana P3K..

B SPK B.4 Pendokumentasian dan Pengawasan [Ketelusuran].


12 a Pelaku usaha Audit internal Pelaku usaha melakukan Tinggi
melaksanakan merupakan proses audit internal sedikitnya
audit secara pengecekan internal setahun sekali untuk semua
internal yang dilakukan oleh lahan dan fasilitas panen.
terhadap Tim atau Koordinator Pelaku usaha menyimpan Tinggi
proses produksi Audit Internal yang dokumentasi audit internal.
dan mengerti mengenai Tersedia rencana tindakan Tinggi
penanganan audit internal IndoGAP pencegahan dan perbaikan
pascapanen Tanaman Pangan. berdasarkan hasil inspeksi
hasil tanaman Audit interal internal.
pangan untuk bertujuan untuk Tindakan pencegahan dan Tinggi
mencegah dan mengetahui perbaikan diterapkan dan
mengendalikan kesesuaian antara didokumentasikan.
kemungkinan kriteria dan penerapan
terjadinya di lapangan,
penyimpangan mengetahui potensi
dalam perbaikan
penerapan cara berkelanjutan dari
yang sistem manajemen
direkomendasik IndoGAP tanaman
an sehingga pangan yang
mempengaruhi dibangun, dan untuk
mutu hasil memenuhi
produk. persyaratan IndoGAP
tanaman pangan.

13 b Pelaku usaha Ketelusuran Pelaku usaha mencatat Tinggi


mendokumenta merupakan cara yang kegiatan produksi [penyiapan
sikan kegiatan digunakan untuk lahan, pembibitan,
produksi, melakukan penanaman, pemupukan,
panen, penelusuran balik, pengendalian hama penyakit],
pascapanen mengikuti, hasil panen dan penjualan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
dan penjualan mengetahui dan Catatan tersebut tersedia dan
guna melakukan pelacakan disimpan selama 4 tahun.
ketertelusuran dari produk jadi yang
dihasilkan sehingga
14 c Produk yang dapat diketahui asal Sistem identifikasi dan Tinggi
dihasilkan dari usul bahan baku yang keterlacakan yang
penanganan diolah [lahan]. terdokumentasi
pascapanen . Dokumentasi dan memungkinkan produk
hasil tanaman identifikasi produk tersertifikasi IndoGAP
pangan, harus diperlukan untuk Tanaman Pangan untuk
dapat ditelusuri ketelusuran. ditelusuri kembali ke lahan
asal-usulnya. atau pemasok terdaftar.
Informasi panen harus Tinggi
menghubungkan batch atau
lot ke catatan produksi atau
lahan pelaku usaha tertentu.
Informasi penanganan
produk juga harus tercakup,
jika berlaku.
15 SPK B.5.a Memiliki sistem Pelaku usaha mendata Tinggi
yang efektif semua lahan yang dikelola
untuk dan hasil produksinya. Hasil
mengidentifikas produksi dari lahan yang
i dan terdaftar dan tidak terdaftar
memisahkan untuk IndoGAP komoditas
produk yang tanaman pangan harus
berasal dari diidentifikasi, dipisahkan dan
lahan yang dicatat selama panen dan
terdaftar dan penanganan pascapanen.
tidak terdaftar
dalam IndoGAP
komoditas
tanaman
pangan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
16 SPK B.5.b Melakukan Semua produk bersertifikat Tinggi
verifikasi yang dikemas dalam
produk akhir kemasan konsumen akhir
yang berasal (baik dari tingkat lahan atau
dari proses setelah penanganan produk)
produksi harus diidentifikasi dengan
bersertifikat jelas dengan nomor lot/kode
untuk produksi dan label IndoGAP
memastikan Tanaman Pangan. Label
pengiriman IndoGAP Tanaman Pangan
produk tidak boleh digunakan untuk
bersertifikat memberi label pada produk
dan non- yang tidak bersertifikat.
sertifikasi yang
benar. Produk
yang dibeli dari
sumber yang
berbeda
diidentifikasi.

C 4.1.1 Lahan
Lahan untuk
4.1.1.1 proses
pertanaman

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
17 a. Lokasi lahan Lahan merupakan - Lokasi lahan produksi Rendah
pertanaman bagian daratan baik berada di area yang
harus sesuai yang terbentuk secara diperuntukan bagi pertanian
dengan alami maupun akibat seperti diatur dalam RTRW,
Rencana Tata pengaruh manusia atau
Ruang Wilayah yang meliputi tanah - Tanaman dan rencana
(RTRW). beserta segenap faktor penanaman di lahan kering
yang mempengaruhi tidak bertentangan dengan
penggunaannya Rencana Umum Tata Ruang
seperti iklim, relief, (RUTR) dan Rencana Detail
aspek geologi, dan Tata Ruang Daerah (RDTRD),
hidrologi. Lahan atau
untuk proses - Lokasi sesuai dengan peta
pertanaman tanaman pewilayahan komoditas yang
pangan meliputi lahan akan diusahakan. Apabila
kering (ladang, kebun, peta pewilayahan komoditas
tegalan, dan belum tersedia, lokasi harus
pekarangan maupun sesuai dengan Agro Ecology
lahan basah (sawah Zone (ARZ).
dan rawa).
Untuk pelaku usaha kecil
terdapat peta area produksi
yang menunjukan lokasi
lahan produksi sesuai RTRW
atau RUTR dan RDTRD, atau
peta perwilayahan komoditas
atau ARZ.
Apabila lokasi budi daya Rendah
tanaman pangan tidak
memenuhi ketentuan di atas
saat proses sertifikasi, maka
pelaku usaha diberikan
waktu selama 2 tahun sejak
aplikasi sertifikasi diterima
untuk memenuhi ketentuan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
18 b. Lahan memiliki Cukup jelas Legalitas lahan dapat berupa Tinggi
kejelasan Sertifikat Hak Milik, Akta
status Jual Beli, Akta Hak Girik.
kepemilikannya Bila menyewa lahan, juga
dan hak dilampirkan perjanjian sewa
penggunaannya lahan, atau
untuk Bila lahan hak ulayat, Pelaku
menghindari Usaha wajib melakukan
konflik musyawarah dengan
kepemilikan. masyarakat hukum adat
pemegang hak ulayat untuk
memperoleh persetujuan.
19 Lahan tidak berada di Tinggi
kawasan taman nasional
atau daerah resapan air. Bila
lahan berada di kawasan
lindung, hak legal
pengelolaan lahan yang
diterbitkan oleh Kementerian
Kehutanan & Lingkungan
Hidup harus tersedia.
20 c. Lahan bebas Limbah B3 adalah Tidak terdapat bukti fisik Tinggi
dari cemaran sisa suatu usaha ataupun tercium aroma
limbah bahan dan/atau kegiatan karakteristik limbah/residu
berbahaya dan yang mengandung B3 disekitar lokasi tanam;
21 beracun (B3). bahan berbahaya Tidak terdapat lokasi Tinggi
dan/atau beracun pembuangan limbah B3
yang karena sifat (termasuk TPA) dan industri
dan/atau yang menghasilkan limbah
konsentrasinya B3 didekat lokasi atau berada
dan/atau jumlahnya, dalam jarak min. 300 meter
baik secara langsung dari lokasi pembuangan
maupun tidak limbah terdekat dan aman
langsung, dapat berdasarkan informasi
mencemarkan masyarakat; atau
dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, Memiliki bukti hasil analisa

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
dan/atau dapat laboratorium (sesuai potensi
membahayakan cemaran) terhadap tanah, air
lingkungan hidup, atau jaringan tanaman yang
kesehatan, menunjukan aman dari
kelangsungan hidup cemaran logam berat/residu
manusia serta mahluk limbah B3.
hidup lain.

22 d. Riwayat Kontaminasi lahan Pelaku usaha Tinggi


penggunaan dapat disebabkan mengidentifikasi risiko
lahan karena riwayat kontaminasi limbah B3
sebelumnya penggunaan lahan termasuk bahaya kimia dan
harus jelas. sebelumnya. Pelaku biologi dari penggunaan
usaha perlu lahan sebelumnya dan
mengidentifikasi lahan membuat rencana untuk
yang terkontaminasi mengelola risiko kontaminasi
dan melakukan upaya lahan.
untuk mengurangi
risiko kontaminasi di Untuk pelaku usaha kecil,
lahan. tersedianya catatan
penggunaan lahan sedikitnya
1 tahun terakhir. Dicatat
lokasi lahan yang
terkontaminasi di area
produksi dan yang tidak
cocok untuk produksi.

Di tingkat petani, petani


dapat menjelaskan risiko
kontaminasi bahan kimia
atau biologis yang terdapat di
kebun dan menjelaskan
rencana perbaikan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
23 Ketika risiko signifikan Tinggi
kontaminasi bahan kimia
atau biologis telah
diidentifikasi, lokasi tersebut
tidak digunakan untuk area
produksi atau tindakan
pemulihan lahan diambil
untuk mengelola risiko
tersebut.
24 Bila pelaku usaha melakukan Tinggi
kegiatan pelaksanaan
pemulihan lahan
terkontaminasi melalui
tahapan berikut:
1. Pemetaan Lahan
Terkontaminasi.
2. Isolasi Area
Terkontaminasi
3. Pemberian Papan
Pengumuman
4. Pengambilan contoh uji
5. Pengangkatan dan
pengangkutan tanah
terkontaminasi atau alternatif
lain
6. Tahap Pemulihan Lahan
Terkontaminasi
7. Pemantauan Lahan
Terkontaminasi
8. Pengurugan
25 Pelaku usaha melakukan Tinggi
evaluasi tingkat keberhasilan
pemulihan lahan
terkontaminasi limbah B3
kepada Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
dengan tembusan gubernur
dan bupati/walikota..

26 Pelaku usaha dapat Tinggi


menggunakan lahan
terkontaminasi yang telah
dipulihkan setelah
memperoleh SSPLT [Surat
Status Penyelesaian Lahan
Terkontaminasi] yang berisi
pernyataan telah selesai
penanganan pemulihan lahan
terkontaminasi limbah B3
yang diterbitkan oleh Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
27 e. Lahan yang Budi daya tanaman Untuk kemiringan lahan ≤ Medium
digunakan pangan tidak boleh 30% memiliki rencana
untuk menyebabkan erosi tindakan konservasi tanah
pertanaman tanah. Pelaku usaha diantaranya : guludan bisa,
disesuaikan harus melakukan teras gulud, tanaman
dengan upaya untuk penutup tanah, rorak,
peraturan yang mencegah erosi tanah parit/selokan sebagai
mengatur batas dari budi daya dreinase.
28 ketinggian tanaman pangan yang Untuk lahan dengan Tinggi
tertentu dilakukan. kemiringan >30% memiliki
dan/atau rencana tindakan konservasi
tingkat tanah dan membangun
kemiringan terasering, sengkedan,
tertentu. guludan [contour bund],
saluran pembuang air
[waterways], sumur resapan,
Tahun 1: memiliki rencana
tindakan konservasi.
Tahun 2: menerapkan 50%
dari rencana tindakan
konservasi.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
Tahun 3: menerapkan 75%
dari rencana tindakan
konservasi.
Tahun 4: menerapkan 100%
dari rencana tindakan
konservasi.

29 f Lahan yang Lahan yang digunakan untuk Medium


digunakan pertanaman perlu dilakukan
untuk penilaian risiko terhadap
pertanaman kerusakan lingkungan antara
perlu dilakukan lain risiko banjir, erosi,
penilaian risiko kontaminasi lingkungan dan
kerusakan kerusakan lahan di
lingkungan sekitarnya.
antara lain Untuk pelaku usaha kecil,
risiko banjir penilaian risiko kerusakan
erosi dan lingkungan dilakukan oleh
kerusakan manajemen pelaku usaha
lahan kecil.
disekitarnya
30 g Lahan yang Pelaku usaha perlu Terdapat peta areal produksi Medium
digunakan mengidentifikasi yang menunjukan batas-
dilengkapi kondisi dan sumber batas areal produksi dan
dengan data daya lahan dalam fasilitas yang terdapat di
tabular dan peta. dalamnya (misalnya: sumber
spasial. air, arah mata angin, tanggal
pembuatan, infrastruktur).
Untuk pelaku usaha kecil
memiliki sedikitnya sketsa
area produksi yang
mengidentifikasi lokasi tiap
kebun terdaftar.
31 h Untuk Cukup jelas Lokasi usaha perbenihan Tinggi
pemilihan endemis OPT dapat
lokasi usaha digunakan sebagai lokasi
perbenihan, usaha perbenihan bila

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
lokasi lahan terdapat surat keterangan
tidak berada di lahan bebas endemis OPT
lokasi endemis yang dapat terikut dalam
OPT. benih yang dihasilkan dari
BPTPH.
Penyiapan
4.2.1
lahan
32 a. Penyiapan Cukup jelas Lahan datar sampai dengan Medium
lahan lahan berkemiringan (<30%)
dilakukan diikuti dengan upaya
dengan cara tindakan konservasi tanah:
yang dapat pertanaman berganda
memperbaiki [multiple cropping],
atau pertanaman strip [strip
memelihara cropping], tanaman penutup
struktur tanah tanah, penggunaan mulsa
menjadi alami, tanaman pagar,
gembur, pembuatan rorak, rotasi
menghindari tanaman, dll;
erosi Untuk lahan dengan Tinggi
permukaan kemiringan >30% wajib
tanah, dilakukan tindakan
kelongsoran konservasi tanah dan
tanah, membangun terasering,
dan/atau sengkedan, guludan [contour
kerusakan bund], saluran pembuang air
sumber daya [waterways], sumur resapan,
lahan.
33 b. Penyiapan Cukup jelas Pelaku usaha tidak Tinggi
lahan dengan melakukan pembakaran
tidak untuk pembukaan lahan.
melakukan Bahan organik di lahan tidak
pembakaran. dibakar.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
34 c. Penyiapan Bila penyiapan lahan - Bila penyiapan lahan Tinggi
lahan menggunakan menggunakan herbisida,
menggunakan herbisida harus pelaku usaha harus memiliki
herbisida yang memperhatikan catatan penggunaan
diperbolehkan keselamataan pekerja herbisida dalam pembukaan
dilakukan yang mengaplikasikan lahan dan sedikitnya memuat
sesuai dengan herbisida dan informasi waktu, lokasi,
dosis yang masyarakat serta dosis, jenis herbisida
direkomendasik tidak digunakan, pekerja penyiap.
an. mengkontaminasi - Saat pengaplikasian tidak
lingkungan. boleh mencemari sumber air
dan jauh dari aktifitas
manusia dan
memberlakukan 5T.

D Pengairan
4.1.2.1 Air untuk
proses
pertanaman
35 a. Air yang Pelaku usaha perlu -Terlihat bukti fisik/tercium Tinggi
digunakan memastikan bau sumber tercemar, tidak
untuk proses ketersediaan dan menggunakan air limbah
pertanaman kualitas air yang industri, tidak berasal dari

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
harus air dipergunakan untuk septic tank.
bersih. pertanaman. - Terdapat pengecekan
Penggunaan air harus kualitas air setahun sekali.
dilakukan secara
36 b. Air yang efisien. Memastikan ketersediaan Medium
dibutuhkan sumber air bisa dari air
disesuaikan hujan, air gunung, air tanah,
dengan sumber tandon, bendungan, irigasi
ketersediaan
air.
37 c. Air yang Air yang digunakan dari Tinggi
digunakan dari sumber irigasi memenuhi
sumber irigasi baku mutu air kelas 4 seperti
memenuhi diatur dalam Peratura
baku mutu air Pemerintah No.82 tahun
(tidak 2001 tentang Pengelolaan
berbahaya/tida Kualitas Air Dan
k Pengendalian Pencemaran
menggunakan Air.
air limbah
berbahaya/terc
emar dengan
limbah
berbahaya).
4.2.2 Penyediaan air
38 a. Sumber air cukup jelas Medium
yang dapat
digunakan
antara lain air
tanah, air
hujan, air
sungai dan air
danau.
39 b. Pemberian air Terdapat ketersediaan air Medium
untuk tanaman selama pertumbuhan
pangan tanaman. Terdapat bukti
dilakukan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
secara efektif, visual bahwa tanah
efisien, dan kecukupan air
bermanfaat
bagi
pertumbuhan
tanaman.
40 c. Penggunaan air Tidak ada keluhan dari Medium
tidak masyarakat tentang
bertentangan penggunaan air untuk
dengan pengairan tanaman yang
kepentingan berasal dari sumber air
masyarakat di minum atau kebutuhan
sekitarnya dan rumah tangga masyarakat
mengacu pada sekitar
peraturan yang
ada.
41 d. Penggunaan air Manajemen pelaku usaha Rendah
tidak memiliki prosedur untuk
mengakibatkan pengairan atau penyiraman.
42 terjadinya erosi Tidak teramati terjadinya Medium
tanah maupun erosi tanah atau tercucinya
tercucinya unsur hara akibat
unsur hara. penggunaan air.
43 e. Air dari septic Pelaku usaha tidak Tinggi
tank dan/atau menggunakan air dari septic
air tank atau mandi, cuci, kakus
pembuangan [MCK] untuk pengairan.
rumah tangga
(Mandi Cuci
Kakus/MCK)
tidak
digunakan
sebagai sumber
air
pertanaman.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
44 f. Penyediaan dan Manajemen pelaku usaha Rendah
penggunaan air memiliki penjadwalan dan
perlu dicatat. pencatatan pemberian air
[catatan monitoring
pengairan].. Catatan
sedikitnya berisi informasi
mengenai tanaman, tanggal,
lokasi, volume air yang
diterapkan atau durasi
irigasi, dan nama orang yang
mengelola kegiatan irigasi.
45 g. Air limbah dari Manajemen pelaku usaha Medium
pertanian (air memiliki pedoman/prosedur
limbah dari pengelolaan air limbah dari
proses kegiatan pertanian:
pertanaman, identifikasi kegiatan produksi
panen, dan yang menghasilkan air
penanganan limbah dan tipe air limbah
pascapanen), yang dihasilkan,
46 dikelola atau Pelaku usaha memahami dan Tinggi
diolah sesuai melaksanakan pedoman
standar yang pengelolaan air limbah.
berlaku dan
mepaling
sedikitkan
risiko
kerusakan
lingkungan.
E Pembenihan
dan Persemaian
4.1.3 Benih

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
47 a. Benih harus Benih tanaman adalah -Pelaku usaha menggunakan Tinggi
sehat dan tanaman atau benih unggul yang dilepas
varietas yang bagiannya yang oleh Menteri Pertanian
tepat. digunakan untuk bersertifikat dan berlabel
memperbanyak dalam peredarannya.
dan/atau - Bila benih berasal dari
mengembangbiakkan pemuliaan dari petani kecil,
tanaman. disebutkan nama dan alamat
petani pemulia, dan
peredaran benihnya, nama
benih atau jenis varietas,
tanggal dan jumlah diperoleh.
- Untuk benih impor harus
ada Surat Ijin Pemasukan
dari Kementerian Pertanian
dan varietas telah dilepas
oleh Kementerian Pertanian.
48 b. Dilakukan Manajemen pelaku usaha Medium
pencatatan memiliki catatan sumber
data sumber benih yang digunakan: nama
dan/atau kelas benih/varietas, nama
benih yang supplier, tanggal pembelian,
digunakan. tempat pembelian.
49 c. Varietas yang Manajemen pelaku usaha Tinggi
memiliki risiko harus mencantumkan
beracun jika varietas yang beracun yang
dikonsumsi digunakan dan batasan
oleh manusia, beracun dalam dokumen
harus manajemen budi daya
diinformasikan. tanaman pangan.
Penggunaan varietas beracun
harus tercatat dengan
informasi berikut: nama
varietas, jumlah, lokasi
penanaman dan penanganan
pascapanennya.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
4.2.3 Penyiapan
benih dan
persemaian
50 a. Benih sebelum Manajemen pelaku usaha Tinggi
ditanam memiliki prosedur/pedoman
mendapat perlakuan benih dengan
perlakuan bahan kimia.
51 benih (seed Petani atau pekerja dapat Medium
treatment). menjelaskan perlakuan benih
Perlakuan yang digunakan.
benih antara
lain perlakuan
terhadap
organisme
pengganggu
tanaman dan
pemecahan
dormansi
benih.
52 b. Perlakuan Manajemen pelaku usaha Medium
terhadap memiliki prosedur/pedoman
organisme perlakuan terhadap
pengganggu organisme pengganggu
tanaman tanaman secara
dilakukan fisik/mekanis, biologi dan
dengan cara kimia pada saat pembenihan
fisik/mekanis dan persemaian.
53 (misalnya Untuk perlakuan benih Tinggi
dengan menggunakan cara kimia,
memisahkan pestisida kimia yang
organisme digunakan harus
pengganggu terdaftar/mendapatkan izin
tanaman dari resmi dari pemerintah.
benih), cara
biologi
(misalnya
dengan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
imunisasi
mikroba
endofitik) dan
cara kimia
(misalnya
dengan
perendaman
benih
menggunakan
pestisida).
54 c. Perlakuan Manajemen pelaku usaha Tinggi
pemecahan memiliki prosedur/pedoman
dormansi benih perlakuan pemecahan
dilakukan dormansi dengan air dan
melalui bahan kimia.
55 perendaman Untuk benih yang mendapat Tinggi
dengan air dan perlakuan di lakukan
bahan kimia. pencatatan tentang jenis
perlakuan dan tujuan
perlakuan terhadap benih.
56 d. Persemaian Terdapat lokasi untuk Medium
dilakukan di persemaian benih. Lokasi
lahan/areal persemaian benih
yang mudah diidentifikasi pada peta area
diawasi dan produksi.
sudah
dilakukan
perlakuan
lahan/areal
yang baik.
Perlakuan
lahan/areal
yang baik
seperti
memberikan
komposisi
pupuk yang

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
sesuai dan
penyiapan
sarana
perlindungan
persemaian.

F 4.2.4 Penanaman
57 a. Penanaman Manajemen pelaku usaha Medium
dilakukan dari memiliki prosedur
benih yang penanaman secara tabela.
telah disemai Petani atau pekerja dapat
atau tanam menjelaskan prosedur atau
benih langsung menunjukan penanaman
(tabela). secara tabela.
58 b. Penanaman Penanaman dilakukan sesuai Medium
dapat dengan teknik budi daya
dilakukan anjuran.
59 secara manual Penanaman dilakukan secara Medium
atau dengan monokultur atau
menggunakan tumpangsari
60 mesin tanam. Mesin tanam dalam kondisi Medium
bersih dan berfungsi dengan
baik
61 c. Penanaman Manajemen pelaku usaha Medium
dapat memiliki panduan budi daya
dilakukan secara monokultur atau
secara sistem tumpang sari atau
monokultur tumpang gilir.
atau sistem
tumpang sari
atau tumpang
gilir.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
62 d. Penanaman Manajemen pelaku usaha Medium
dapat memiliki rencana tanam
dilakukan memperhatikan musim, jarak
dengan tanam, dan kondisi
memperhatikan kesuburan lahan.
musim, jarak Untuk petani dapat
tanam, dan menjelaskan mengenai
kesehatan rencana tanam yang
lahan. memperhatikan musim, jarak
tanam, dan kondisi
kesuburan lahan.

G 4.2.5 Pemupukan
63 a. Pemupukan Terdapat parit, lubang pupuk Medium
dilakukan atau bekas parit/lubang
untuk pupuk bekas pupuk di
menyediakan sekitar lokasi tanaman,
kebutuhan penggunaan serasah
hara tanaman tanaman/sekam sebagai
dan pupuk.
64 mempertahank Menanam beberapa jenis Medium
an kesuburan tanaman yang dapat
tanah. meningkatkan derajat
kesuburan lahan seperti
tanaman leguminosa dll.
65 b. Pemupukan Manajemen pelaku usaha Medium
dilakukan memiliki tata cara
dengan dosis Pemupukan.
berimbang atau

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
66 sesuai Bila menggunakan Tinggi
kebutuhan pemupukan berimbang (Urea,
tanaman, TSP/SP-36, KCl)
dengan memperhatikan kebutuhan
mengutamakan unsur hara mikro dan harus
pengembalian mempertimbangkan waktu,
sisa-sisa jenis, dosis, cara dan
tanaman yang lokasinya sesuai dengan tata
terdekomposisi cara pemupukan dengan
dengan baik, didukung bukti visual
kompos dari pertanaman.
kotoran ternak
atau bahan Pelaku usaha atau petani
yang termasuk harus tahu kapan saatnya
dalam kategori melakukan pemupukan, jenis
bahan organik. pupuk yang dibutuhkan
tanaman, dosis pemupukan,
cara pemberian dan lokasi
pemberiannya sehingga
pupuk yang diberikan benar-
benar bermanfaat bagi
tanaman.
67 Bila melakukan pemupukan Medium
menggunakan pupuk organik
yang memenuhi kriteria tepat
jenis, waktu, dosis dan cara
aplikasi dengan mengacu
pada tata cara pemupukan
dengan didukung bukti visual
pertanaman.
68 c. Penyimpanan Pupuk disimpan pada tempat Tinggi
pupuk yang aman, terpisah, kering,
dilakukan terlindung, bersih dan
untuk terawat
69 mengurangi Terdapat ruang penyimpanan Tinggi
risiko yang terpisah untuk pupuk
pencemaran air dan pestisida. Apabila

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
dan lingkungan disimpan di satu ruangan,
serta tidak maka terdapat sekat untuk
mengkontamin pupuk dan pestisida dan
asi produk atau dilabel pembeda.
70 yang Tidak terdapat tanda-tanda Tinggi
dihasilkan. bahwa pupuk mencemari
sumber air dan lingkungan
[saat penyimpanan pupuk].
Penyimpanan pupuk berjarak
> 10 meter dari badan air.
71 d. Penggunaan Pupuk yang digunakan Tinggi
pupuk harus harus dilakukan pencatatan
dicatat. dan sedikitnya memuat
informasi waktu, dosis, jenis
pupuk, lokasi, alasan
penggunaan, pekerja.
4.1.4 Pupuk
72 a. Pupuk meliputi Pupuk adalah bahan Manajemen pelaku usaha Tinggi
pupuk organik, kimia anorganik memiliki daftar pupuk yang
anorganik dan/atau organik, digunakan dan memastikan
dan/atau bahan alami dan/atau pupuk yang digunakan telah
pupuk hayati sintetis, organisme memiliki ijin edar.
yang terdaftar, danlatau yang telah
kecuali pupuk melalui proses
yang dihasilkan rekayasa, untuk
sendiri untuk menyediakan unsur
kepentingan hara bagi tanaman,
sendiri. baik secara langsung
73 b. Pupuk yang maupun tidak Manajemen pelaku usaha Tinggi
diproduksi dan langsung. memiliki prosedur
digunakan pembuatan pupuk, daftar
sendiri bahan baku yang digunakan,
dilakukan dan catatan produksi pupuk
pencatatan yang dihasilkan.
bahan baku
yang
digunakan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
74 c. Kotoran Cukup jelas Tinggi
manusia,
kotoran babi
dan kotoran
hewan
peliharaan
antara lain
anjing dan
kucing tidak
digunakan
sebagai bahan
baku pupuk.
4.1.5 Pembenah
tanah
75 a. Pembenah Pembenah tanah yaitu Manajemen pelaku usaha Tinggi
tanah yang bahan-bahan sintetis memiliki daftar pembenah
digunakan atau alami, organik tanah yang digunakan dan
telah terdaftar, atau mineral memastikan pembenah tanah
kecuali berbentuk padat atau yang digunakan telah
pembenah cair yang mampu memiliki ijin edar.
tanah yang memperbaiki sifat
dihasilkan fisik, kimia dan biologi
sendiri untuk tanah
kepentingan
sendiri.
76 b. Pembenah Manajemen pelaku usaha Tinggi
tanah yang memiliki daftar bahan baku
diproduksi dan dan tata cara proses
digunakan pembuatan pembenah tanah
sendiri yang dibuat sendiri
dilakukan
pencatatan
bahan baku
yang
digunakan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
77 c. Perlu dilakukan Ada rekomendasi dari Medium
pemilihan pemerintah mengenai
bahan pembenah tanah yang
pembenah digunakan atau hasil analisis
tanah yang tanah.
tepat dan
sesuai
kebutuhan.
78 d. Bahan Cukup jelas Cukup jelas Tinggi
pembenah
tanah yang
dapat
digunakan
antara lain
pembenah
tanah
anorganik
/mineral,
organik, hayati,
dan senyawa
humat/fulvat.
Jenis
pembenah
tanah
sebagaimana
tercantum
dalam
lampiran.
4.1.7 Zat pengatur
tumbuh
79 a. Zat pengatur Manajemen pelaku usaha Tinggi
tumbuh yang memiliki daftar zat pengatur
digunakan tumbuh yang digunakan dan
terdaftar, memastikan zat pengatur
kecuali zat tumbuh yang digunakan
pengatur telah memiliki ijin edar.
tumbuh alami

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
yang dihasilkan
sendiri untuk
kepentingan
sendiri.

80 b. Zat pengatur Manajemen pelaku usaha Tinggi


tumbuh yang memiliki daftar bahan baku
diproduksi dan dan tata cara pembuatan zat
digunakan pengatur tumbuh yang
sendiri dibuat sendiri
dilakukan
pencatatan
bahan baku
yang
digunakan.
81 c. Penggunaan zat Ada rekomendasi dari Medium
pengatur pemerintah mengenai zat
tumbuh pengatur tumbuh yang
disesuaikan digunakan atau hasil analisis
dengan tanah/tanaman.
kebutuhan.
82 d. Jenis zat Cukup jelas Tinggi
pengatur
tumbuh
sebagaimana
tercantum pada
lampiran.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
H 4.2.6 Pelindungan
dan
Pemeliharaan
83 a. Pelindungan - Manajemen pelaku usaha Tinggi
dan memiliki kebijakan dan
pemeliharaan prosedur Pengendalian Hama
tanaman Terpadu.
dilaksanakan - Manajemen pelaku usaha
mengacu pada atau petani dapat
pengendalian menunjukan bukti tindakan
organisme pemantauan hama dan
pengganggu penyakit: a) kegiatan
tanaman secara pengamatan dan pemantauan
pre emtif, yang menjelaskan kapan dan
responsif dan sejauh mana hama dan
eradikasi. musuh alami ada, dan b)
menggunakan informasi ini
untuk merencanakan teknik
pengelolaan hama apa yang
diperlukan.
- Manajemen pelaku usaha
atau petani dapat
menunjukan bukti tindakan
pencegahan dalam praktik
pertanian yang baik sehingga
dapat mengurangi insiden
dan intensitas serangan
hama.
84 b. Upaya pre emtif - Manajemen pelaku usaha Tinggi
mencakup memiliki dan menunjukan
penentuan pola penerapan rencana tanam
tanam, yang memperhatikan pola
penentuan tanam, penentuan varietas,
varietas, penentuan waktu tanam,
penentuan keserempakan tanam,
waktu tanam, pemupukan, pengairan, jarak
keserempakan tanam, penggunaan agen

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
tanam, hayati dan budi daya lainnya.
pemupukan, - Pekerja atau petani dapat
pengairan, menjelaskan dan
jarak tanam, menunjukan rencana tanam.
penggunaan
agen hayati dan
budi daya
lainnya.
85 c. Upaya responsif - Manajemen pelaku usaha Tinggi
meliputi memiliki rencana responsif
penggunaan untuk pengendalian hama
musuh alami, dan penyakit:
pestisida mengidentifikasi musuh
biologi, alami di lahan, SOP
pestisida penggunaan pestisida biologi,
nabati, SOP penggunaanpestisida
pengendalian nabati, SOP pengendalian
mekanis, mekanis, SOP penggunaan
atraktan, atraktan dan repellent dan
repellent dan SOP penggunaan pestisida
pestisida sintetis sebagai pilihan
sintetis sebagai terakhir.
pilihan - Pekerja atau petani dapat
terakhir. menjelaskan dan
menunjukan upaya responsif
pengendalian hama dan
penyakit.
86 d. Upaya - Manajemen pelaku usaha Tinggi
eradikasi memiliki rencana eradikasi. -
meliputi Pekerja atau petani mampu
tindakan menjelaskan upaya eradikasi.
pemusnahan
tanaman dan
tumbuhan
lainnya untuk
memutus
penyebaran

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
organisme
pengganggu
tanaman.

87 e. Tindakan - Manajemen pelaku usaha Tinggi


pengendalian dapat menunjukan
organisme rekomendasi bila penggunaan
pengganggu pestisida digunakan sebagai
tanaman alternatif terakhir
dengan pengendalian hama dan
menggunakan penyakit.
pestisida - Pekerja atau petani mampu
dilakukan menjelaskan dan
sesuai menunjukan penggunaan
rekomendasi. pestisida sesuai SOP
Penggunaan penggunaan pestisida yang
pestisida memperhatikan anjuran 5T.
sintetis
merupakan
alternatif
terakhir apabila
cara-cara yang
lain dinilai
tidak memadai.
Penggunaan
pestisida sesuai
dengan anjuran
5 tepat, yaitu
tepat sasaran,
tepat jenis
pestisida, tepat
waktu, tepat
dosis/konsentr
asi, dan tepat
cara
penggunaan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
88 f. Pemeliaraan cukup jelas Tinggi
dilakukan
sesuai
karakteristik
dan kebutuhan
spesifik
tanaman
antara lain
dengan
penyulaman,
penyiangan
gulma, dan
pemangkasan.
89 g. Penggunaan Penggunaan pestisida dicatat Tinggi
pestisida harus dan sedikitny memuat
dicatat. informasi: jenis, waktu, dosis,
cara penggunaan dan
sasaran, pekerja.
4.1.6 Pestisida
90 a. Pestisida Manajemen pelaku usaha Tinggi
sintetis memiliki daftar pestisida
dan/atau alami yang digunakan dan
yang digunakan memastikan pestisida yang
telah terdaftar digunakan telah memiliki ijin
kecuali edar sesuai peruntukannya.
pestisida alami Pekerja atau petani dapat
yang dihasilkan menjelaskan pestisida yang
sendiri untuk digunakan dan
kepentingan peruntukannya.
sendiri.
91 b. Pestisida alami - Manajemen pelaku usaha Medium
yang memiliki daftar bahan baku
diproduksi dan dan SOP pestisida alami yang
digunakan dibuat sendiri.
sendiri - Petani atau pekerja dapat
dilakukan menjelaskan bahan baku dan
pencatatan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
bahan baku proses pembuatan pestisida
yang alami yang digunakan.
digunakan.

I 4.1.9 Alat dan mesin


pertanian
(alsintan)
92 a. Alsintan Alsintan dalam hal ini Manajemen pelaku usaha Medium
pertanaman adalah peralatan dan memiliki daftar alsintan yang
memenuhi mesin yang digunakan sesuai dengan
standar. dipergunaan saat awal tujuan penggunaan;
93 budi daya, panen dan Alsintan yang digunakan Rendah
pascapanen. sesuai dengan standar
alsintan yang diperundangan
atau sudah bertanda SNI.
94 b. Alsintan yang Alsintan tidak mencemari Tinggi
menggunakan lahan dan proses pertanaman
bahan bakar seperti unsur atau fragmen
dan pelumas logam yang lepas, minyak
tidak pelumas, bahan bakar, tidak
mencemari bereaksi dengan produk,
lahan dan jasad renik, dan lain-lain;
proses
pertanaman.
95 c. Alsintan yang Dilakukan pengecekan rutin Medium
digunakan kondisi peralatan dan mesin
dalam kondisi pertanamaan, panen.
terawat. Tersedianya catatan
pengecekan dan perawatan
alsintan pertanaman dan
panen,.
96 Kondisi peralatan Tinggi
pertanaman dan panen

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
terlihat bersih dan dapat
dioperasikan.
97 d. Peralatan dan Peralatan dibersihkan Medium
wadah yang sebelum digunakan.
98 kontak dengan Wadah harus dibersihkan Tinggi
produk harus sebelum digunakan atau
terbuat dari wadah baru dan dilakukan
bahan yang tindakan sanitasi.
99 tidak Wadah yang digunakan Tinggi
mencemari untuk penyimpanan limbah,
produk. bahan kimia, dan zat
berbahaya lainnya
diidentifikasi dengan jelas
dan tidak digunakan untuk
menyimpan produk.
100 e. Alsintan yang Kalibrasi merupakan Manajemen pelaku usaha Medium
terkait dengan proses verifikasi memiliki
pengukuran bahwa suatu akurasi data/informasi/catatan
dikalibrasi alat ukur sesuai mengenai kondisi dan
secara berkala. dengan rancangannya akurasi peralatan dan mesin
dengan cara yang digunakan untuk
membandingkan pengukuran.
terhadap standar ukur
yang mampu telusur Terdapat bukti adanya alat
ke standar nasional ukur yang digunakan telah
maupun internasional dikalibrasi oleh pihak yang
untuk satuan ukuran. kompeten. Kalibrasi paling
Tujuan kalibrasi sedikit dilakukan 2 tahun
untuk menjaga sekali.
kondisi alat ukur agar
tetap sesuai dengan
spesifikasinya. Alat
ukur termasuk untuk
massa/timbangan,
suhu, tekanan, alat
gelas volumetri.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
101 Kalibrasi alat semprot Tersedia bukti adanya Tinggi
adalah cara mengukur kalibrasi alat semprot oleh
banyaknya larutan personil yang kompeten.
semprot yang Kalibrasi paling sedikit
dikeluarkan oleh alat dilakukan setahun sekali.
semprot (sprayer),
sehingga dapat
diketahui seberapa
banyak larutan
semprot yang
disemprotkan pada
setiap satuan lahan.

4.3 Panen
102 a. Panen - Manajemen pelaku usaha Tinggi
dilakukan pada memiliki SOP pemanenan.
umur/waktu, - Panen dilakukan sesuai
cara dan/atau umur panen masing-masing
sarana yang komoditas yang dibudi
tepat. dayakan.
- Waktu aplikasi agrokimia
terakhir pada tanaman
sebelum panen sedikitnya 7 x
24 jam.
103 b. Penentuan Cukup jelas. Tinggi
umur/waktu
panen
dilakukan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No POIN PENILAIAN
KRITERIA PENGERTIAN INDIKATOR KESESUAIAN RISIKO PENJELASAN
Urut KONTROL KESESUAIAN
dengan
mengacu pada
deskripsi
varietas yang
ditanam.
104 c. Panen -Cukup jelas. Tinggi
dilakukan -Hasil panen
antara lain didokumentasikan,
dengan cara sedikitnya memuat informasi:
memungut, tanggal, bobot [kg], jenis
memetik, produk, lokasi lahan dan
mencabut, dan nama petani.
memotong.
105 d. Sarana panen Alat dan wadah yang akan Tinggi
meliputi alat digunakan untuk hasil panen
dan/atau dalam keadaan baik, bersih
mesin. dan tidak terkontaminasi.
Penggunaan
sarana panen
memperhatikan
sifat dan
karakteristik
tanaman serta
kondisi lokasi.
106 e. Penanganan Lokasi untuk pengomposan Tinggi
sisa tanaman sisa tanaman jauh dari
setelah panen pemukiman dan dekat
dikelola dengan lahan
107 menjadi Tidak membakar sisa Tinggi
kompos dan tanaman di lahan.
menghindari
pembakaran di
lahan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
Daftar Periksa Lingkup Pascapanen

PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
A Sistem Manajemen IndoGAP Tanaman Pangan
1 SPK B.3 Pelaku usaha memiliki Rencana Pelaku usaha Pelaku usaha Tinggi
PSAT14a Sistem Manajemen yang memiliki memiliki Rencana
menunjukkan komitmen dan tata seperangkat Sistem Manajemen
cara untuk mematuhi kebijakan, proses, terkait IndoGAP
persyaratan IndoGAP Tanaman dan prosedur yang Tanaman Pangan
Pangan digunakan oleh yang terdokumentasi.
organisasi pelaku Sistem manajemen
usaha untuk tersebut mencakup
memastikan sedikitnya mengenai
pemenuhan hal berikut:
persyaratan - Komitmen Pelaku
IndoGAP Tanaman usaha untuk
Pangan. Rencana menerapkan IndoGAP
Sistem Tanaman Pangan
manajemen yang yang dibuktikan
lengkap mencakup dengan surat
setiap aspek pernyataan.
manajemen dan - Memiliki struktur
berfokus untuk organisasi Pelaku
mendukung Usaha secara dijelas
kinerja disebutkan nama,
manajemen untuk peran dan tanggung
mencapai jawab
persyaratan - Perwakilan
IndoGAP Tanaman manajemen yang
Pangan. ditunjuk secara resmi
oleh pelaku usaha
untuk bertanggung
jawab dan memiliki
kewenangan dalam
memastikan Rencana
Sistem Manajemen

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
telah
diimplementasikan,
dimonitor dan
dievaluasi.
- Alur proses usaha
- memiliki tata cara
sesuai dengan alur
proses, sanitasi
higiene dan
penanganan produk
yang sesuai.
- Analisa risiko
penerapan IndoGAP
Pascapanen.
- Audit internal
- Daftar Pemasok .

2 SPK B.4 Pelaku usaha harus Tinggi


memiliki Nomor
Induk Berusaha [NIB]
sesuai KLBI.
3 SPK B.3 Persyaratan bahan Tinggi
PSAT5.1 baku:
- Bahan baku yang
digunakan memenuhi
standar mutu
dan/atau keamanan
pangan yang
ditetapkan.
- Pelaku usaha
memiliki dokumen
persyaratan
keamanan dan mutu
bahan baku yang
akan digunakan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
- Pelaku usaha
memiliki salinan
sertifikat IndoGAP
yang masih berlaku
dari pemasok bahan
baku.
- Penggunaan bahan
penolong memenuhi
persyaratan atau
standar keamanan
dan mutu yang
ditetapkan.
4 SPK B.3 Persyaratan produk Tinggi
PSAT 7.1 akhir:
- Pelaku usaha
menetapkan
persyaratan
keamanan dan/atau
mutu
produk akhir, dan
apabila sudah diatur
pemerintah maka
persyaratan tersebut
mengacu pada
peraturan yang telah
ditetapkan tersebut.
- Melakukan
pemeriksaan mutu
produk akhir secara
periodik atau
pada saat produk
akhir akan
didistribusikan.
- Tidak ada
pencemaran produk

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
pada saat
pengemasan ulang
dan belum dilakukan
uji laboratorium
terhadap produk.
5 SPK A.3.3 - Pelaku usaha besar Tinggi
dan menengah yang
memiliki pasokan dari
pelaku usaha kecil
harus memiliki Daftar
Pemasok yang
mutahir dan diisi
dengan lengkap dan
benar. Daftar
Pemasok sedikitnya
berisi: nama
pemasok, NIB, jumlah
lahan/petani, luas
lahan, perkiraan
jumlah yang dipasok.
- Setiap pemasok
memiliki Daftar
Lahan Terdaftar yang
mutahir dan diisi
dengan lengkap dan
benar. Daftar Lahan
Terdaftar sedikitnya
berisi: nama pelaku
usaha, NIB, lokasi
lahan terdaftar, luas
lahan, perkiraan hasil
panen dan koordinat
GPS lahan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
6 SPK B.3 Pelatihan pekerja Tinggi
PSAT 15 mencakup
keterampilan dan
kompetensi yang
diperlukan dan
didukung oleh
catatan. Rekaman
semua kegiatan
pelatihan disimpan.
Pekerja yang
menangani
pascapanen produk
memperoleh
pendidikan/
pelatihan terkait
prinsip-prinsip
sanitasi higienis dan
keamanan pangan.
4.1.8.3 Tenaga kerja untuk proses penanganan pascapanen
7 4.1.8.3.a Tenaga kerja harus memiliki Pekerja memiliki - Pekerja telah Medium
PSAT 8 kompetensi cara menangani pengetahuan dan mengikuti magang,
pascapanen yang baik. keterampilan cara pelatihan,
menangani berkonsultasi
pascapanen yang penanganan
baik, pascapanen dari
mengoperasikan komoditas tanaman
alat dan mesin pangan dan terdapat
pascapanen, bukti telah mengikuti
sanitasi dan magang atau
higienitas, dan K3. pelatihan
penanganan
Tersedia bukti pascapanen; dan
telah mengikuti - pekerja terampil
pelatihan/magang menangani
/konsultasi budi pascapanen yang baik

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
daya/Sekolah sesuai tata cara
Lapang dapat penanganan
berupa sertifikat pascapanen yang
kegiatan tersebut, baik.
buku catatan
pekerja atau
petani mengenai
8 Pelaku usaha Tinggi
kegiatan tersebut.
menunjuk dan
menetapkan personil
yang terlatih dan
kompeten sebagai
penanggungjawab
pengawasan
keamanan produk
(Quality Control)
9 4.1.8.3.b Tenaga kerja harus memiliki Pekerja telah Medium
PSAT 8 pengetahuan dan keterampilan mengikuti magang
mengoperasikan alat dan mesin atau pelatihan
pascapanen. pengoperasian
peralatan dan
terdapat bukti telah
mengikuti magang
atau pelatihan
pengoperasian
peralatan; dan
terdapat bukti telah
mengikuti magang
atau pelatihan
pengoperasian
peralatan; dan
Pekerja terampil
mengoperasionalkan
peralatan.sesuai tata
cara operasional
peralatan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
10 4.1.8.3.c Tenaga kerja harus memiliki - Pekerja telah Medium
PSAT 8 pengetahuan dan keterampilan mengikuti magang
menjaga kebersihan personal dan atau pelatihan terkait
lingkungan kerja. sanitasi dan
higienitas, dan
terdapat bukti telah
mengikuti magang
atau pelatihan terkait
sanitasi dan
higienitas, dan
- Pekerja mampu
menerapkan praktek
terkait sanitasi dan
higienitas sebagai
berikut:
(1) Pekerja
menggunakan
perlengkapan kerja
yang ditetapkan.
(2) Pekerja mencuci
tangan sebelum
melakukan
pekerjaan, makan,
minum, merokok,
meludah atau
melakukan tindakan
lain di tempat
penanganan yang
dapat mengakibatkan
kontaminasi terhadap
produk.
(3) Pekerja dalam
unit produksi tidak
memakai perhiasan,
jam tangan atau

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
benda lain yang
membahayakan
keamanan produk.

Pekerja yang bekerja Tinggi


dalam keadaan sehat.
11 4.1.8.3.d Tenaga kerja memiliki Tim K3 telah Medium
pengetahuan dan keterampilan memperoleh pelatihan
menerapkan Kesehatan dan P3K dari pihak yang
Keselamatan Kerja (K3). kompeten [Dinas
Kesehatan, Pemadam
Kebakaran,
Konsultan K3].
Terdapat bukti telah
mengikuti
magang/pelatihan
K3.

Pendokumentasian dan
B SPK B.5
Pengawasan [Ketelusuran].
12 SPK B.5.a Pelaku usaha melaksanakan Audit internal Pelaku usaha Tinggi
PSAT 6 audit secara internal terhadap merupakan proses menetapkan tahapan
penanganan pascapanen hasil pengecekan proses dan mengatur

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
tanaman pangan untuk internal yang alur
mencegah dan mengendalikan dilakukan oleh proses yang
kemungkinan terjadinya Tim atau berpeluang
penyimpangan dalam penerapan Koordinator Audit menyebabkan
cara yang direkomendasikan Internal yang kontaminasi.
sehingga mempengaruhi mutu mengerti
13 hasil produk. mengenai audit Pelaku usaha Tinggi
internal IndoGAP melakukan
Tanaman Pangan. pengawasan
Audit interal parameter proses
bertujuan untuk yang telah
mengetahui ditetapkan pada
kesesuaian antara setiap tahapan.
kriteria dan Dokumentasi
penerapan di pengawasan tersebut
lapangan, disimpan.
mengetahui Pelaku usaha Tinggi
potensi perbaikan melakukan audit
berkelanjutan dari internal sedikitnya
sistem manajemen setahun sekali untuk
IndoGAP tanaman semua proses
pangan yang penanganan
dibangun, dan pascapanen dan
untuk memenuhi fasilitas penanganan
persyaratan pascapanen.
14 IndoGAP tanaman Rencana tindakan Tinggi
pangan. pencegahan dan
perbaikan berdasarka
hasil pengawasan
tersedia.
15 Tindakan pencegahan Tinggi
dan perbaikan
diterapkan dan
didokumentasikan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
16 SPK B.5.b Pelaku usaha Cukup jelas Dokumentasi Tinggi
PSAT 14.c & d mendokumentasikan kegiatan kegiatan pembelian,
pembelilan, penyimpanan, penyimpanan,
produksi dan penjualan guna produksi dan
ketertelusuran penjualan tersedia.
17 SPK B.5.c Catatan tersebut disimpan Cukup jelas Catatan pembelian, Tinggi
PSAT 14.c & d dengan baik paling sedikit produksi,
selama 4 (empat) tahun. penyimpanan bahan
baku dan produk
akhir, dan penjualan
tersedia untuk
verifikasi tahunan
sistem
ketertelusuran.
Catatan disimpan
selama 4 tahun.
18 SPK B.5.d Produk yang dihasilkan dari Ketelusuran Sistem identifikasi Tinggi
penanganan pascapanen hasil merupakan cara dan keterlacakan
tanaman pangan, harus dapat yang digunakan yang terdokumentasi
ditelusuri asal-usulnya. untuk melakukan memungkinkan
penelusuran balik, produk tersertifikasi
mengikuti, IndoGAP Tanaman
mengetahui dan Pangan untuk
melakukan ditelusuri kembali ke
pelacakan dari lahan atau pemasok
produk jadi yang terdaftar. Untuk
dihasilkan pemasok dapat
sehingga dapat dilacak satu langkah
diketahui asal maju dan satu
usul bahan baku langkah mundur.
19 yang diolah Informasi Tinggi
[lahan]. penanganan produk
Dokumentasi dan harus
identifikasi produk menghubungkan
batch atau lot ke

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
diperlukan untuk catatan produksi dan
ketelusuran. sumber bahan baku
tertentu.
20 SPK B.5.e Memiliki sistem yang efektif Selama pembelian, Tinggi
untuk mengidentifikasi dan penanganan,
memisahkan produk yang pengolahan
berasal dari lahan yang terdaftar komoditas tanaman
dan tidak terdaftar dalam pangan yang berasal
IndoGAP komoditas tanaman dari pemasok yang
pangan. tersertifikasi IndoGAP
dan non IndoGAP
harus diidentifikasi,
dipisahkan dan
dicatat selama panen
dan penanganan
pascapanen.
21 SPK B.5.b Melakukan verifikasi produk Semua produk Tinggi
akhir yang berasal dari proses bersertifikat yang
produksi bersertifikat untuk dikemas dalam
memastikan pengiriman produk kemasan konsumen
bersertifikat dan non-sertifikasi akhir (baik dari
yang benar. Produk yang dibeli tingkat petani atau
dari sumber yang berbeda setelah penanganan
diidentifikasi. produk) harus
diidentifikasi dengan
jelas dengan nomor
lot/kode produksi.
22 Label IndoGAP Tinggi
Tanaman Pangan
tidak boleh
digunakan untuk
memberi label pada
produk yang tidak
bersertifikat.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
23 SPK B.5.b Penggunaan label: Tinggi
PSAT10 - Label terletak pada
bagian kemasan
yang mudah dilihat
dan dibaca.
- Label tidak mudah
lepas, luntur atau
rusak.
- Pada bagian utama
label memuat
keterangan lengkap
berupa :
1) nomor izin edar
(apabila
dipersyaratkan),
2) nama produk,
3) berat bersih atau
isi bersih
4) nama dan alamat
pihak yang
memproduksi,
memasukkan atau
mengedarkan produk
di dalam wilayah
Indonesia .
5) tanggal produksi
dan/atau tanggal
kadaluwarsa
dan/atau tanggal
pengemasan (khusus
untuk beras, wajib
mencantumkan
tanggal pengemasan)
6) kelas mutu
(apabila

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
dipersyaratkan)
- mencantumkan
bahasa Indonesia
pada produk yang
ditulis dalam bahasa
asing atau bahasa
daerah untuk
keterangan di atas
dan informasi lain
yang dibutuhkan
konsumen apabila
ada (seperti: cara
penyajian, komposisi
produk, dan lain-
lain).

C 4.1.1 Lahan
4.1.1.2 Lahan untuk penanganan
pascapanen
24 4.1.1.2.a Lokasi lahan pascapanen harus Lahan untuk Lokasi lahan produksi Rendah
sesuai dengan Rencana Tata penanganan berada di area yang
Ruang Wilayah (RTRW). pascapanen diperuntukan bagi
merupakan lahan pertanian seperti
kering yang bebas diatur dalam RTRW,
dari banjir atau
Tanaman dan
rencana penanaman
di lahan kering tidak
bertentangan dengan
Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR) dan
Rencana Detail Tata
Ruang Daerah
(RDTRD); atau
Lokasi sesuai dengan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
peta pewilayahan
komoditas yang akan
diusahakan. Apabila
peta pewilayahan
komoditas belum
tersedia, lokasi harus
sesuai dengan Agro
Ecology Zone (ARZ).
25 Apabila lokasi Rendah
pascapanen tanaman
pangan tidak
memenuhi ketentuan
di atas saat proses
sertifikasi, maka
pelaku usaha
diberikan waktu
selama 2 tahun sejak
aplikasi sertifikasi
diterima untuk
memenuhi ketentuan.
26 4.1.1.2.bPSAT1.a Penanganan pascapanen dapat - Lokasi penanganan Tinggi
dilakukan di lokasi panen pascapanen terletak
dan/atau di luar lokasi panen, di lingkungan yang
dengan persyaratan bebas tidak tercemaratau
cemaran dan tidak dekat bukan di daerah
pemukiman. tempat yang
berpotensi sebagai
sumber cemaran
antara laini: kegiatan
industri bahan
berbahaya, tempat
pembuangan sampah
umum, pembuangan
sampah/kotoran cair
maupun padat,

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
pemukimam kumuh,
tempat rongsokan.-
Lokasi jauh dari
peternakan, industri
yang mengeluarkan
polusi yang tidak
dikelola secara baik
dan tempat lain yang
sudah tercemar.
27 4.1.1.2.b Jalan yang terhubung Rendah
PSAT1.b langsung ke lokasi
unit paling sedikit 5
m, mudah
diakses: tidak
berdebu/ tidak ada
genangan air/
disemen/ dipasang
batu atau paving
block.
28 4.1.1.2.b Lokasi dan Medium
PSAT1.c lingkungan sekitar
yang berhubungan
langsung
dengan unit
penanganan
pascapanen terawat,
bersih (sampah tidak
berserakan atau
menumpuk, tidak ada
semak-semak, tidak
ada sarang hama)
29 4.1.1.2.b Lokasi proses Medium
PSAT1.e penanganan
pascapanen
dilaksanakan di

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
dalam bangunan dan
sesuai dengan
persyaratan
30 4.1.1.2.c Lahan yang digunakan untuk Lokasi bebas banjir, Tinggi
PSAT1.d pascapanen disesuaikan dengan stabil, tidak mudah
peraturan yang mengatur batas longsor
ketinggian tertentu dan/atau
tingkat kemiringan tertentu.
31 4.1.1.2.c Lahan yang digunakan untuk Lahan yang Tinggi
lokasi penanganan pascapanen digunakan untuk
harus memperhatikan pascapanen tidak
lingkungan dan kesehatan. mencemari
lingkungan, air
tanah, dan kesehatan
masyarakat
D 4.1.2 Air
4.1.2.2 Air untuk proses penanganan
pascapanen
32 4.1.2.2.a Sumber air untuk proses Pelaku usaha Rendah
PSAT 3.1.a, b penanganan pascapanen tersedia mengidentifikasi
cukup dan memenuhi sumber dan
persyaratan mutu air bersih ketersediaan air
dan/atau air minum. untuk penanganan
pascapanen. Sarana
penyediaan air (air
sumur atau PAM)
dilengkapi dengan
tempat
penampungan air
atau pipa-pipa
untuk mengalirkan
air.
33 4.1.2.2.a Air dari septic tank Tinggi
tidak dapat
digunakan untuk

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
proses penanganan
pascapanen.
34 4.1.2.2.a - Air yang Tinggi
PSAT 3.1.c digunakan untuk
proses penanganan
pascapanen,
termasuk
membersihkan
produk dan
mengalami kontak
langsung dengan
produk memenuhi
syarat kualitas air
bersih;
- Air yang digunakan
untuk membersihkan
peralatan
penanganan
pascapanen harus
memenuhi kwalitas
air bersih.

Dibuktikan dengan
hasil pengujian atau
bukti pembayaran
berlangganan PDAM
bagi produk yang
kontak langsung
dengan air, sesuai
karakteristik produk
35 4.1.2.2.a Air yang digunakan Tinggi
PSAT 3.1.d untuk proses
pengolahan paling
sedikit produk yang
diedarkan untuk

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
konsumsi langsung
memenuhi syarat
kualitas air minum.
36 4.1.2.2.b Ketersediaan air untuk proses Tersedia kecukupan Tinggi
penanganan pascapanen air bersih untuk
termasuk kegiatan sanitasi. pembersihan
peralatan, areal
penanganan
pascapanen dan
MCK.
Alat dan mesin pertanian
E 4.1.9
(alsintan)
37 4.1.9.a Alsintan panen dan pascapanen Terdapat daftar Rendah
memenuhi standar. Alsintan yang
digunakan sesuai
dengan tujuan
penggunaan;
38 Alsintan yang Medium
digunakan sesuai
dengan standar
alsintan yang
diperundangan;
39 4.1.9.c Alsintan yang digunakan dalam Dilakukan Tinggi
PSAT 12.2a; 12.1 kondisi terawat. pengecekan rutin
kondisi peralatan dan
mesin pascapanen.
Tersedianya catatan
pengecekan dan
perawatan alsintan
panen, dan
pascapanen.
40 Kondisi peralatan dan Tinggi
mesin pascapanen
terlihat bersih dan
dapat dioperasikan.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
41 Permukaan peralatan Tinggi
yang berhubungan
dengan bahan yang
diproses harus tidak
berkarat dan tidak
mudah mengelupas;
42 4.1.9.c Mesin/peralatan dan Medium
PSAT 12.2b sarana pendukung
penanganan produk
yang tidak kontak
langsung dengan
produk dalam
keadaan bersih
43 4.1.9.d Peralatan dan wadah yang Peralatan dibersihkan Tinggi
PSAT 12.2a; 13d kontak dengan produk harus sebelum digunakan.
44 terbuat dari bahan yang tidak Wadah harus Tinggi
mencemari produk. dibersihkan sebelum
digunakan atau
wadah baru dan
dilakukan tindakan
sanitasi.
45 Wadah yang Tinggi
digunakan untuk
penyimpanan limbah,
bahan kimia, dan zat
berbahaya lainnya
diidentifikasi dengan
jelas dan tidak
digunakan untuk
menyimpan produk.
46 4.1.9.e Alsintan yang terkait dengan Tersedia Medium
PSAT 4.4 pengukuran dikalibrasi secara data/informasi/catat
berkala. an mengenai kondisi
dan akurasi peralatan
dan mesin yang

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
digunakan untuk
pengukuran.
47 Alat ukur yang terkait Medium
proses (seperti:
timbangan, pengukur
kadar
air, thermometer)
yang digunakan
ditera paling sedikit
dilakukan 2 tahun
sekali. Tersedia bukti
adanya kegiatan tera
dari peralatan
pengukuran oleh
personil atau lembaga
yang kompeten.
Bangunan untuk penanganan
F 4.1.10
pascapanen
48 4.1.10.a Bangunan yang digunakan • Bangunan berlokasi Medium
untuk penanganan pascapanen jauh dari tempat
memenuhi persyaratan teknis pembuangan limbah
dan sanitasi lingkungan. [>300 m], tidak di
Persyaratan teknis antara lain lokasi banjir.
tata letak (layout), ukuran ruang • bangunan kuat,
dan ventilasi. Persyaratan aman serta mudah
sanitasi lingkungan antara lain dibersihkan;
sarana kebersihan, pembuangan • luas bangunan
air dan pengolahan limbah. sesuai dengan
kapasitas
produksi/skala
usaha;
• kondisi sekeliling
bangunan bersih,
tertata rapi, bebas
hama dan hewan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
berbahaya;
• bangunan
dirancang agar
mencegah masuknya
binatang pengerat,
hama dan serangga.
• kebersihan toilet
dan lokasi septic tank
tidak mencemari
(jarak aman dari areal
produksi) dan jauh
dari kandang ternak
49 4.1.10.a b. Tata Ruang Medium
PSAT 2.1 • bangunan unit
penanganan
dianjurkan terdiri
atas ruangan
penanganan dan
ruangan pelengkap
yang letaknya
terpisah;
• susunan bagian
ruangan penanganan
diatur sesuai dengan
urutan proses
penanganan,
sehingga tidak
menimbulkan
kontaminasi silang.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
50 4.1.10.aPSAT c. Lantai• lantai Medium
2.2.1. a,b,c ruang penanganan
dianjurkan agar
padat, keras dan
kedap air sehingga
mudah dibersihkan;•
lantai sangat
dianjurkan kering
dan bersih tidak
berdebu;• ruangan
penanganan yang
menggunakan air,
permukaan lantainya
dianjurkan memiliki
kemiringan yang
cukup ke arah
pembuangan air
sehingga mudah
dibersihkan.• Lantai
ruangan kamar
mandi, tempat cuci
tangan dan sarana
toilet mempunyai
kemiringan yang
cukup ke arah
saluran pembuangan
sehingga tidak
menimbulkan
genangan air dan
berbau.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
51 4.1.10.a d. Dinding, langit- Medium
PSAT 2.2.1. d; langit dan atap
PSAT 2.2.2.a, b; • permukaan dinding
PSAT 2.2.3 dan langit-langit
ruang penanganan
dianjurkan agar rata,
kedap air, tidak
berwarna gelap, tidak
mudah mengelupas
dan mudah
dibersihkan;
• atap dianjurkan
agar terbuat dari
bahan yang tidak
mudah bocor.
• Jarak langit-langit
dari lantai memiliki
tinggi paling sedikit
2,5m untuk
memudahkan aliran
udara.
• Langit-langit tidak
berlubang atau tidak
retak sehingga dapat
menghindari
kebocoran dan keluar
masuknya binatang
antara lain: tikus dan
serangga.
• Permukaan langit-
langit di ruang
produksi yang
menggunakan
atau menimbulkan
uap air tidak terbuat

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
dari bahan yang
mudah menyerap air
dan dilapisi cat tahan
panas.
• Permukaan dinding
kamar mandi,
tempat cuci tangan
dan toilet yang
digunakan
karyawan yang
menangani
pascapanen tidak
menyerap air dan
mudah dibersihkan.

52 4.1.10.a e. Pintu Medium


PSAT 2.2.1. e. • pintu di ruang
PSAT 2.2.5; penanganan
2.2.6 dianjurkan agar
mudah dibersihkan
dan mudah ditutup;
•Pintu di ruang
penanganan
pascapanen terbuat
dari bahan yang
kuat dan tidak
pecah/rusak.
•Permukaan pintu di
ruang penanganan
(pengemasan,
grading,
pemotongan, dll) rata,

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
halus, berwarna
terang dan mudah
dibersihkan.

53 4.1.10.a f. Jendela Medium


PSAT 2.2.6 • Jendela terbuat
dari bahan yang kuat
dan tidak mudah
pecah atau
rusak.
• Jendela di ruang
penanganan
dianjurkan agar
mudah dibersihkan
dan mudah ditutup;
• Permukaan jendela
rata, halus untuk
mencegah terjadinya
penumpukan debu
sehingga mudah
dibersihkan.
• Desain jendela
dibuat untuk
menghindari
masuknya hewan
pengganggu
(serangga, burung,
tikus, dll)
• jendela pada ruang
penanganan
dianjurkan agar
cukup untuk
menjamin pertukaran
udara sehingga
peningkatan suhu

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
akibat respirasi hasil
panen dapat
dinetralisir dan aman
untuk kesehatan
pekerja;
• jendela dianjurkan
agar ditutup dengan
kawat serangga
untuk mencegah
masuknya serangga.
kebersihan terjaga.

54 4.1.10.aPSAT g. Ventilasi• Ventilasi Medium


2.2.7 pada ruang
penanganan
dianjurkan agar
cukup untuk
menjamin pertukaran
udara sehingga dapat
menghilangkan uap,
gas, asap, bau, debu
dan panas yang
timbul selama
penyimpanan yang
dapat membahayakan
kesehatan karyawan.•
Ventilasi dianjurkan
agar ditutup dengan
kawat serangga
untuk mencegah
masuknya serangga.
kebersihan terjaga.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
55 4.1.10.a h. Penerangan. Medium
PSAT 2.2.4 • Ruangan
penanganan dan
ruangan pelengkap
cukup terang.
• Menggunakan
lampu di atas area
tempat penanganan
hasil panen dan
pengemasan. Lampu
digunakan dilindungi
dengan penutup anti
pecah/menggunakan
lampu anti pecah.
Jika terjadi
kerusakan lampu,
produk yang terbuka
ditolak; peralatan,
wadah dan bahan
pengepakan
dibersihkan.
56 4.1.10.b Ruang penyimpanan memenuhi Terdapat alat Tinggi
PSAT 2.3. standar atas risiko kerusakan pengukur suhu dan
dan kontaminasi. alat pengukur
kelembaban di ruang
penyimpanan yang
berfungsi dengan baik
sesuai karakteristik
produk tanaman
pangan yang
ditangani.
57 Oli, minyak, bahan Tinggi
bakar, dan mesin
pertanian dipisahkan
dari area

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
penanganan,
pengemasan dan
penyimpanan untuk
mencegah
kontaminasi produk.
58 Jika peralatan yang Tinggi
mungkin menjadi
sumber bahaya fisik
berada di gedung
yang sama dengan
area penanganan,
pengemasan dan
penyimpanan,
peralatan tersebut
dilindungi dengan
penghalang fisik atau
tidak dioperasikan
selama pengemasan,
penanganan, dan
penyimpanan produk.
59 Penggunaan bahan Tinggi
sanitasi/fumigasi
sesuai aturan
60 4.1.10.c Ketentuan bangunan untuk SOP sesuai dengan Tinggi
PSAT 2.3. gudang komoditas pertanian terbitan terakhir SNI
mengacu pada standar yang 7331 tentang
telah ditetapkan. ketentuan gudang
komoditas pertanian

G 4.4 Penanganan pascapanen


4.4.1 Pengumpulan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
61 4.4.1.a Pengumpulan hasil panen untuk Produk yang dipanen Tinggi
menekan susut dengan tidak ditempatkan
menggunakan wadah. Wadah dalam wadah yang
berupa keranjang, peti dan kontak langsung
karung goni/plastik atau dengan tanah atau
dihamparkan di atas alas terpal lantai area
plastik, tikar, dan/atau anyaman penanganan,
bambu. pengemasan atau
penyimpanan.
62 4.4.1.b Wadah harus bersih dan bebas Wadah dibersihkan Tinggi
cemaran. setelah digunakan.
Disimpan dalam
kondisi kering di
ruangan yang kering
dan ventilasi yang
cukup dan dicek
kebersihan dan
infestasi jasad
pengganggu sebelum
digunakan.
63 Peralatan dan wadah Tinggi
disimpan di area yang
terpisah dari
pestisida, pupuk dan
pembenah tanah dan
dilakukan tindakan
untuk mepaling
sedikitkan
kontaminasi dari
hama.
64 Peralatan dan wadah Tinggi
diperiksa sebelum
digunakan dan
dibersihkan,
diperbaiki atau

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
dibuang sesuai
kebutuhan.

4.4.2 Pengeringan
65 4.4.2.a Pengeringan merupakan upaya Pelaku usaha Medium NA
menurunkan kadar air sesuai melakukan
standar untuk diproses tahap pengukuran dan
selanjutnya atau untuk pencatatan kadar air.
disimpan.
66 4.4.2.b Pengeringan dilakukan mengikuti tersedia prosedur Medium
cara dan prosedur yang sesuai pengeringan
karakteristik tanaman untuk berdasarkan
mempertahankan mutu. karakteristik
komoditas tanaman
67 4.4.2.c Pengeringan dengan sinar tersedia lokasi Medium
matahari dilakukan di atas terpal khusus untuk proses
plastik, tikar, anyaman bambu pengeringan (tidak
dan/atau lantai dari mengganggu aktivitas
semen/ubin. umum)
68 4.4.2.d Alas pengeringan harus bersih Pelaku usaha Medium
dan bebas cemaran. melakukan
pembersihan alas
pengering secara
rutin
69 4.4.2.e Pengeringan dengan mesin Mesin dalam kondisi Medium
memperhatikan karakteristik berfungsi dengan baik
hasil panen. dan dalam keadaan
bersih
70 Jenis alat pengering Medium
disesuaikan dengan
komoditas
4.4.3 Pembersihan
71 4.4.3.a Pembersihan dilakukan untuk Dilakukan pemisahan Tinggi
mengurangi dan/atau hasil panen dari
kotoran fisik, produk

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
menghilangkan kotoran fisik, berjamur, perubahan
kimiawi dan biologis. warna baik secara
manual atau
mekanisasi
72 4.4.3.b Pembersihan hasil panen dapat Tersedia catatan Medium
dilakukan dengan cara manual pembersihan dan
atau mekanisasi dengan fasilitasi penanganan
memperhatikan sifat, pascapanen yang
karakteristik hasil panen, tidak dalam kondisi bersih
mengkontaminasi dan merusak dan memadai sesuai
hasil panen. sifat, karakteristik
hasil panen
73 Terdapat produk hasil Tinggi
panen yang baik
(tidak busuk, cacat,
dalam kondisi jelek)
74 4.4.3.c Pembersihan yang dilakukan Kualitas air yang Medium
dengan menggunakan air harus digunakan baik (tidak
sesuai baku mutu air bersih. Hal berbau dan
ini ditujukan untuk menghindari berwarna), sesuai
kontaminasi dari organisme dan dengan TDS Air
bahan pencemar lainnya. bersih (<500 ntu)
75 Penggunaan sarana pembersihan Dilakukan Medium
seperti sikat dan kain lap harus pembersihan dan
sesuai karakteristik komoditas penggantian secara
dan bebas cemaran. rutin sikat dan kain
lap yang
dipergunakan.
4.4.4 Sortasi
76 4.4.4.a Sortasi dilakukan dengan cara Pelaku usaha Medium
pemilihan/pemilahan/pemisahan memiliki standar
hasil panen yang baik dari yang kualitas komoditas
rusak dan benda asing lainnya. yang ditetapkan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
77 4.4.4.b Sortasi harus dilakukan dengan Sortasi dilakukan Medium
memperhatikan mutu hasil sesuai standar
panen (tidak rusak). kualitas komoditas.
Pelaku usaha
memiliki pencatatan
hasil sortasi
78 4.4.4.c Sortasi dilakukan dengan Mesin dalam kondisi Medium
menggunakan alat dan/atau berfungsi dengan baik
mesin sesuai sifat dan dan dalam keadaan
karakteristik hasil panen. bersih
4.4.5 Penggilingan
79 4.4.5.a Penggilingan hasil panen Mesin dalam kondisi Medium
dilakukan menggunakan alat berfungsi dengan baik
dan/atau mesin sesuai sifat dan dan dalam keadaan
karakteristik hasil panen. bersih
80 4.4.5.b Khusus untuk padi, penggilingan Pelaku usaha Medium
dilakukan melalui dua tahap, memiliki alur proses
yaitu: (1) pengupasan kulit gabah produksi dan alat
menjadi beras pecah kulit, dan produksi yang
(2) penyosohan beras pecah kulit digunakan. Khusus
menjadi beras sosoh. untuk beras pecah
kulit, penggilingan
melakukan hanya 1
tahapan untuk
pengupasan kulit
gabah menjadi beras
pecah kulit.
81 Pelaku usaha
memperhatikan
persyaratan kualitas
beras sesuai terbitan
terkini dari SNI
Beras.
82 Pelaku usaha
melakukan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
pencatatan limbah
(sekam) dan beras
sosoh
4.4.6 Pengkelasan
81 4.4.6.a. Pengkelasan dilakukan Pengkelasan Medium
menggunakan alat dan/atau dilakukan
mesin sesuai karakteristik fisik mengunakan mesin
antara lain bentuk, ukuran, dan alat agar
warna, tekstur, kematangan menghasilkan produk
dan/atau berat. sesuai SNI Produk
atau bila tidak
tersedia berdasarkan
Persyaratan Teknis
Minimum produk
yang telah ditetapkan
82 4.4.6.b. Pengkelasan komoditas hasil - Pengkelasan Tinggi
panen mengacu pada kelas dilakukan sesuai SNI
standar mutu dan/atau sesuai komoditas yang
permintaan pasar. sesuai atau bila tidak
tersedia berdasarkan
persyaratan teknis
minimum yang
ditetapkan.
- Pelaku usaha
memiliki informasi
standar yang
digunakan sesuai
permintaan pasar
4.4.7 Pengemasan
83 4.4.7.a Pengemasan dilakukan untuk Tempat/areal Tinggi
PSAT 9 melindungi produk dari pengemasan terpisah
gangguan faktor luar yang dapat dari tempat
mempengaruhi daya simpan, penyimpanan pupuk
dan pestisida.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
84 kontaminasi cemaran dan nilai Bahan pengemas Tinggi
tambah produk. disimpan pada
ruangan yang kering
dan ventilasi yang
cukup dan dicek
kebersihan dan
infestasi jasad
pengganggu sebelum
digunakan.
85 Sebelum digunakan, Tinggi
pengemas
dibersihkan dan
dikenakan tindakan
sanitasi.
86 4.4.7.a Kemasan dapat Tinggi
PSAT 9 menjaga keamanan
dan mutu produk
sesuai dengan
karakteristik produk
yang dikemas.
87 tersedia label pada Medium
kemasan
88 4.4.7.b Pengemasan menggunakan • Pembungkus dapat Tinggi
media/bahan sesuai standar. melindungi dan
mempertahankan
mutu isinya terhadap
pengaruh dari luar:
kuat, dapat menahan
beban tumpukan dan
melindungi fisik,
tahan terhadap
goncangan dan dapat
mempertahankan
keseragaman.
• Pembungkus dibuat

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
dari bahan yang tidak
melepascan bagian
atau unsur yang
dapat mengganggu
kesehatan atau
mempengaruhi mutu
makanan.
• Pembungkus
tahan/tidak berubah
selama pengangkutan
dan peredaran.
89 4.4.7.c Pengemasan menggunakan alat • sesuai dengan Tinggi
dan/atau mesin sesuai sifat dan tujuan penggunaan;
karakteristik produk. • permukaan
peralatan yang
berhubungan dengan
bahan yang diproses
harus tidak berkarat
dan tidak mudah
mengelupas;
• mudah dibersihkan
dan dikontrol;
Tidak mencemari
hasil seperti unsur
atau fragmen logam
yang lepas, minyak
pelumas, bahan
bakar, tidak bereaksi
dengan produk, jasad
renik, dan lain-lain;
• mudah dikenakan
tindakan sanitasi.
4.4.8 Penyimpanan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
90 4.4.8.a Penyimpanan dilakukan untuk Tersedia ruang Medium
PSAT11.1; 11.2; mengamankan dan khusus untuk
11.3; 11.4 memperpanjang masa penyimpanan produk.
penggunaan produk. Pelaku usaha
memperhatikan
sistem FIFO dalam
penyimpanan bahan
baku.
91 Hasil panen disimpan Tinggi
terpisah dari barang-
barang yang
berpotensi menjadi
sumber kontaminasi
kimia, biologi dan
fisik. Bahan kimia
tidak disimpan di
tempat khusus dan
tidak diberi label
92 Penyimpanan produk Medium
akhir ditempatkan
terpisah dengan
bahan baku dan
melebihi kapasitas
93 Memiliki informasi Medium
penyimpanan bahan
baku/produk
akhir paling sedikit:
tanggal
penyimpanan/produk
si
94 Wadah dan pengemas Medium
disimpan rapi di
tempat bersih dan
terlindung.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
95 Penyimpanan Medium
mesin/peralatan
produksi dan sarana
pendukung yang
belum digunakan
dalam kondisi bersih,
teratur dan rapi
96 4.4.8.b Penyimpanan produk dilakukan Penyimpanan bahan Medium
PSAT11.1 di atas palet kayu/plastik di baku dan produk
dalam ruang dengan suhu dan akhir tidak
kelembaban udara sesuai sifat menyentuh lantai,
dan karakteristik produk dan menempel dinding
bebas dari gangguan hama dan dekat dengan
gudang. langit-langit
97 Palet diperiksa Tinggi
kebersihannya dari
tumpahan bahan
kimia, benda asing
dan serangan hama
sebelum digunakan,
ditutupi dengan
bahan pelindung atau
palet tidak digunakan
jika ada risiko
signifikan
mengkontaminasi
produk.
98 4.4.8.c Suhu dan kelembaban dalam Suhu, tekanan dan Medium
proses penyimpanan harus kelembahaan udara
dicatat. ruang penyimpanan
sesuai dengan
karakteristik produk.
4.4.9 Pengangkutan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
99 4.4.9a Pengangkutan dilakukan untuk Hasil panen diangkut Tinggi
PSAT13b memindahkan produk dari suatu terpisah dari barang-
tempat ke tampat lain dengan barang yang
tetap mempertahankan mutu berpotensi menjadi
dan keamanan produk. sumber kontaminasi
kimia, biologi dan
fisik.
100 4.4.9b Pengangkutan menggunakan alat Alat dan mesin Medium
PSAT13a dan mesin sesuai sifat dan pascapanen yang
karakteristik produk. digunakan sesuai
dengan standar alat
dan atau mesin
seperti diatur dalam
peraturan perundang-
undangan yang
berlaku di bidang
standardisasi
nasional.
101 4.4.9c Alat dan/atau mesin pengangkut Kendaraan Tinggi
PSAT13d, e produk yang digunakan tidak pengangkut diperiksa
mengkontaminasi produk yang dan dibersihkan dari
diangkut. bahan kontaminasi
sebelum digunakan.
102 Terdapat daftar alat Medium
dan mesin
pascapanen yang
digunakan sesuai
kebutuhan.
103 Tersedia dokumentasi Medium
penggunaan alat atau
mesin pengangkut
dan kebersihan alat
angkut

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
Penerapan sanitasi di
H 5
lingkungan kerja
104 5a Penerapan sanitasi di tempat - Toilet tersedia Tinggi
PSAT 3.3; 3.4 kerja antara lain dengan dalam jumlah cukup
menyediakan air bersih, tempat bagi para pekerja dan
sampah, kamar mandi dan toilet dirawat dalam kondisi
di lingkungan kerja. bersih dengan
penerangan yang
cukup.
- Toilet terpisah
untuk pekerja pria
dan wanita.
- Pintu toilet tidak
menghadap langsung
ke ruang proses
penanganan
dan tertutup.
- Tersedia peringatan
bahwa setiap
karyawan harus
mencuci tangan
dengan sabun
sesudah
menggunakan toilet.
105 5a - Fasilitas mencuci Medium
PSAT 3.5 tangan tersedia dalam
jumlah cukup bagi
para pekerja dan
dirawat dalam kondisi
bersih dengan
penerangan yang
cukup.
- Fasilitas untuk
cuci tangan
dilengkap dengan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
kran air mengalir dan
sabun, alat pengering
tangan (handuk,
kertas serap atau
pengering aliran
udara panas) dan
tempat sampah yang
tertutup.
- Fasilitas cuci
tangan terletak di
depan ruang
penanganan produk.
106 Fasilitas ganti Medium
pakaian (jika
diperlukan)
dilengkapi dengan
tempat penyimpanan
barang, pakaian dan
lain-lain
107 Menggunakan alas Medium
kaki khusus untuk
di ruang pengolahan
dan pengemasan
ulang produk.
108 5a Limbah padat, cair, Tinggi
PSAT 12.5 semi padat/padat
segera ditangani/
dibuang ke tempat
khusus untuk
menghindari
berkumpulnya hama
binatang pengerat,
serangga atau
binatang lainnya dan
berpotensi mencemari

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
produk.
Limbah mandi, cuci &
kakus [MCK] dibuang
dengan cara yang
mepaling sedikitkan
risiko kontaminasi
langsung atau tidak
langsung ke produk.
109 5a memiliki Medium
PSAT 8.g ketentuan/tata cara
sanitasi bagi
pengunjung yang
akan memasuki area
penanganan produk.
110 5b Cara menerapkan sanitasi antara Terdapat prosedur Medium
PSAT 12.3; 12.4 lain pembersihan rutin di area pembersihan dan
penanganan pascapanen. sanitasi peralatan,
perlengkapan dan
ruangan di area
pengepakan,
penanganan,
penyimpanan produk;
atau peralatan,
wadah dan bahan
untuk pascapanen
dan berjalan efektif;
dan
Tersedia
upaya/sarana
pencegahan
hewan pengerat /
serangga / burung.
Upaya / sarana
pencegahan hewan
pengerat /

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
serangga/burung
efektif.

111 5c Secara berkala dilakukan Terdapat identifikasi Medium


identifikasi sumber kontaminan sumber kontaminasi
di area maupun fasilitas untuk area
penanganan pascapanen serta pengepakan,
alat dan mesin yang digunakan. penanganan,
penyimpanan produk;
atau dari peralatan,
wadah dan bahan.
112 Terdapat rencana Medium
pengendalian sumber
kontaminasi yang
teridentifikasi di area
pengepakan,
penanganan,
penyimpanan produk;
atau dari peralatan,
wadah dan bahan.
113 5d Penggunaan bahan kimia untuk Terdapat daftar Medium
proses sanitasi di fasilitas bahan kimia
produksi diperbolehkan, pembersih dan
namun tidak boleh menimbulkan sanitasi untuk
risiko kontaminasi. pembersihan area
pengepakan,
penanganan,
penyimpanan produk;
atau peralatan,
wadah dan bahan
untuk pascapanen.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
PENILAI
No INDIKATOR AN PENJEL
POIN KONTROL KRITERIA PENGERTIAN RISIKO
Urut KESESUAIAN KESESU ASAN
AIAN
114 Bahan kimia Tinggi
pembersih dan
sanitasi tidak
mengkontaminasi
produk pada saat
penyimpanan,
penggunaan dan
pembilasan.
115 5d Bahan kimia yang Tinggi
PSAT 12.2c digunakan sebagai
pencuci digunakan
sesuai prosedur.
116 5e terdapat bukti Medium
Pemilihan dan penggunaan pencatatan bahan
bahan sanitasi harus dicatat. sanitasi yang
digunakan

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
R. Daftar Produk, Acuan SNI dan Uraian Penilaian Kesesuaian

No Lingkup SNI Judul SNI Seleksi Determinasi Surveilans Titik Kritis

1. Cara SNI Benih jagung Informasi produk - Dalam 1 siklus - Benih sumber
pemanfaatan 6232:2015 bersari bebas terkait kelas benih: sertifikasi seluruh - Tingkat kemurnian
lahan yang 1) BS (benih kelas produk harus genetik
baik penjenis), dilakukan pengujian. dipertanaman
(Good 2) BD (benih dasar), Penentuan kelompok - Pengolahan benih
Farming 3) BP (benih pokok), produk yang diuji - Pelabelan
Practices/ 4) BR (benih sebar) sesuai dengan - Pengemasan
GFP) informasi produk - Penyimpanan
yang disertifikasi
SNI Benih Jagung - - - - Benih sumber
6944:2015 Hibrida - Tingkat kemurnian
genetik
dipertanaman
- Pengolahan benih
- Pelabelan
- Pengemasan
- Penyimpanan
SNI Benih Padi - - - - Benih sumber
8172:2015 Hibrida - Tingkat kemurnian
genetik
dipertanaman
- Pengolahan benih
- Pelabelan
- Pengemasan
- Penyimpanan
SNI Benih Padi Informasi produk - Dalam 1 siklus - Benih sumber
6233:2015 Inbrida terkait kelas benih: sertifikasi seluruh - Tingkat kemurnian
1) BS (benih kelas produk harus genetik
penjenis), dilakukan pengujian. dipertanaman
2) BD (benih dasar), Penentuan kelompok - Pengolahan benih
3) BP (benih pokok), produk yang diuji - Pelabelan
4) BR (benih sebar) sesuai dengan - Pengemasan
informasi produk - Penyimpanan
yang disertifikasi
SNI Benih Kedelai Informasi produk - Dalam 1 siklus - Benih sumber
6234:2015 terkait kelas benih: sertifikasi seluruh - Tingkat kemurnian
1) BS (benih kelas produk harus genetik
penjenis), dilakukan pengujian. dipertanaman
2) BD (benih dasar), Penentuan kelompok - Pengolahan benih

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No Lingkup SNI Judul SNI Seleksi Determinasi Surveilans Titik Kritis

3) BP (benih pokok)/ produk yang diuji - Pelabelan


BP (Benih Pokok 1), sesuai dengan - Pengemasan
4) BR (benih sebar)/ informasi produk - Penyimpanan
Benih Sebar 1 (BS1)/ yang disertifikasi
Benih Sebar 2(BS2)
2. Cara SNI Beras Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
penanganan 6128:2020 terkait kualitas sertifikasi seluruh baku
pascapanen produk: kelas produk harus - Produksi beras
yang baik 1) premium, dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
(Good 2) medium 1, Penentuan kelompok - Pengemasan,
Handling 3) medium 2 produk yang diuji penandaan dan
Practices/ sesuai dengan penyimpanan
GHP) informasi produk
yang disertifikasi
SNI Jagung Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
8926:2020 terkait kualitas sertifikasi seluruh baku
produk: kelas produk harus - Produksi jagung
1) premium, dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
2) medium 1, Penentuan kelompok - Pengemasan,
3) medium 2 produk yang diuji penandaan dan
sesuai dengan penyimpanan
informasi produk
yang disertifikasi
SNI Umbi porang Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
7938:2020 (Amorphophallus terkait kualitas sertifikasi seluruh baku
muelleri Blume) produk: kelas produk harus - Produksi umbi
sebagai bahan 1) Kelas mutu I, dilakukan pengujian. porang
baku 2) Kelas mutu II, Penentuan kelompok - Sortasi mutu
3) Kelas mutu III produk yang diuji - Pengemasan,
sesuai dengan penandaan dan
informasi produk penyimpanan
yang disertifikasi
SNI 01- Gabah Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
0224:1987 terkait kualitas sertifikasi seluruh baku
produk: kelas produk harus - Produksi gabah
1) Kualitas I, dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
2) Kualitas II, Penentuan kelompok - Pengemasan,
3) Kualitas III produk yang diuji penandaan dan
sesuai dengan penyimpanan
informasi produk
yang disertifikasi

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No Lingkup SNI Judul SNI Seleksi Determinasi Surveilans Titik Kritis

SNI 01- Iles-iles Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan


1680:1989 terkait mutu produk: sertifikasi seluruh baku
1) mutu I, kelas produk harus - Produksi Iles-iles
2) mutu II dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
Penentuan kelompok - Pengemasan,
produk yang diuji penandaan dan
sesuai dengan penyimpanan
informasi produk
yang disertifikasi
SNI 01- Sorgum Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
3157:1992 terkait informasi sertifikasi seluruh baku
produk: kelas produk harus - Produksi sorgum
1) mutu I, dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
2) mutu II Penentuan kelompok - Pengemasan,
produk yang diuji penandaan dan
sesuai dengan penyimpanan
informasi produk
yang disertifikasi
SNI 01- Kacang Tanah Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
3921:1995 terkait mutu produk: sertifikasi seluruh baku
1) mutu I, kelas produk harus - Produksi kacang
2) mutu II, dilakukan pengujian. tanah
3) mutu III Penentuan kelompok - Sortasi mutu
produk yang diuji - Pengemasan,
sesuai dengan penandaan dan
informasi produk penyimpanan
yang disertifikasi
SNI 01- Kedelai Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
3922:1995 terkait mutu produk: sertifikasi seluruh baku
1) mutu I, kelas produk harus - Produksi kedelai
2) mutu II, dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
3) mutu III, Penentuan kelompok - Pengemasan,
4) mutu IV produk yang diuji penandaan dan
sesuai dengan penyimpanan
informasi produk
yang disertifikasi
SNI 01- Kacang Hijau Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
3923:1995 terkait mutu produk: sertifikasi seluruh baku
1) mutu I, kelas produk harus - Produksi kacang
2) mutu II, dilakukan pengujian. hijau
3) mutu III Penentuan kelompok - Sortasi mutu
produk yang diuji

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id
No Lingkup SNI Judul SNI Seleksi Determinasi Surveilans Titik Kritis

sesuai dengan - Pengemasan,


informasi produk penandaan dan
yang disertifikasi penyimpanan
SNI 01- Ubi Jalar Informasi produk - Dalam 1 siklus - Pemilihan bahan
4493:1998 terkait mutu produk: sertifikasi seluruh baku
1) mutu I, kelas produk harus - Produksi ubi jalar
2) mutu II, dilakukan pengujian. - Sortasi mutu
3) mutu III Penentuan kelompok - Pengemasan,
produk yang diuji penandaan dan
sesuai dengan penyimpanan
informasi produk
yang disertifikasi
Catatan:
Apabila terdapat SNI terbaru, maka acuan sertifikasi mengikuti SNI yang terbaru dan apabila relevan dapat
menggunakan skema ini.

Draft Skema Sertifikasi indoGAP Tanaman Pangan_Okt 2022


Masukan dapat disampaikan melalui email ke: skema@bsn.go.id

Anda mungkin juga menyukai