Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ida Bagus Komang Supriyatna

No : 19
Kelas : XI MM 3

KD. 3.24 Menganalisis struktur teks ceramah


I. Bacalah dengan seksama teks ceramah di bawah ini!

Penggunaan Tata Bahasa yang Baik


dalam Pergaulan Sehari-hari

Bahasa adalah media utama yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan ilmu kebahasaan, terdapat ilmu tata bahasa yang digunakan untuk menyusun
kalimat sesuai dengan kaidah kebahasaan. Biasanya tata bahasa yang baik dan benar
diwajibkan dalam pertemuan formal atau karya tulis ilmiah.
Namun dalam pergaulan sehari-hari kita sama sekali tidak benar-benar
menggunakannya. Bahkan untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan besar pun dalam
rapat kalimat dengan bahasa baku tidak benar-benar diimplementasikan. Mengapa? Karena
terkadang menggunakan bahasa yang terlalu baku akan membuat suasana jauh lebih kaku.
Sebetulnya hal tersebut bukanlah alasan untuk menanggalkan tata bahasa. Karena tata
bahasa yang baik digunakan agar proses komunikasi berjalan lancar. Tanpa tata Bahasa yang
baik risiko terjadinya miskomunikasi sangatlah besar.
Bayangkan skenario dialog pekerjaan sehari-hari ini. “Din, tolong prinin laporan
penjualan kemaren yang di meeting itu”. “Ok, ini pak”. “Lho bukan laporan penjualan hari
kemaren, yang kemaren di meetingin din”.
Keduanya jadi merasa tidak enak karena kesalahan tata bahasa yang digunakan.
Atasannya merasa staff-nya kurang fokus atau cekatan dalam bekerja. Sementara staff nya
dibuat merasa tidak enak karenanya. Keduanya tidak akan sadar bahwa ada kesalahan tata
bahasa yang terjadi.
Karena tata bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari memang
berbeda. Keduanya memiliki standar kebenaran yang berbeda. Wajar saja jika keduanya tidak
sadar akan kesalahpahaman yang terjadi akibat dari kesalahan tata bahasa yang terjadi.
Seandainya tata bahasa yang digunakan tetap seimbang dan setidaknya tidak
menghasilkan ambiguitas maka proses komunikasi tersebut akan berjalan lebih lancar. “Din,
tolong prinin laporan penjualan yang dipresentasiin di meeting kemaren”.
Intinya, bahasa yang digunakan tidaklah harus sangat baku sehingga membuat
komunikasi baku. Menggunakan bahasa baku sepenuhnya itu ada waktu dan tempatnya.
Setidaknya perhatikanlah tata bahasa yang baik agar tidak terjadi ambiguitas makna yang
berpotensi menyebabkan miskomunikasi. Perihal penggunaan kata tidak baku sendiri tidak
masalah selama digunakan dengan teman sejawat dan tidak berpotensi menimbulkan
kekaburan tersendiri.

II. Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar sesuai teks ceramah di atas!
1. Tuilslah bagian tesis/pembuka pada teks ceramah yang berjudul “Penggunaan Tata
Bahasa yang Baik dalam Pergaulan Sehari-hari”!
2. Tulislah bagian isi/rangkaian argumen darti teks ceramah yang berjudul “Penggunaan
Tata Bahasa yang Baik dalam Pergaulan Sehari-hari”!
3. Tulislah bagian penutup/penegasan ulang dari teks ceramah yang berjudul
“Penggunaan Tata Bahasa yang Baik dalam Pergaulan Sehari-hari”!
Jawaban :
1. Pembuka (Tesis)
Bahasa adalah media utama yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan ilmu kebahasaan, terdapat ilmu tata bahasa yang digunakan untuk
menyusun kalimat sesuai dengan kaidah kebahasaan. Biasanya tata bahasa yang baik
dan benar diwajibkan dalam pertemuan formal atau karya tulis ilmiah.
Namun dalam pergaulan sehari-hari kita sama sekali tidak benar-benar
menggunakannya. Bahkan untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan besar pun
dalam rapat kalimat dengan bahasa baku tidak benar-benar diimplementasikan.
Mengapa? Karena terkadang menggunakan bahasa yang terlalu baku akan membuat
suasana jauh lebih kaku.
2. Isi (Rangkaian Argumen)
Sebetulnya hal tersebut bukanlah alasan untuk menanggalkan tata bahasa.
Karena tata bahasa yang baik digunakan agar proses komunikasi berjalan lancar.
Tanpa tata Bahasa yang baik risiko terjadinya miskomunikasi sangatlah besar.
Bayangkan skenario dialog pekerjaan sehari-hari ini. “Din, tolong prinin laporan
penjualan kemaren yang di meeting itu”. “Ok, ini pak”. “Lho bukan laporan penjualan
hari kemaren, yang kemaren di meetingin din”.
Keduanya jadi merasa tidak enak karena kesalahan tata bahasa yang
digunakan. Atasannya merasa staff-nya kurang fokus atau cekatan dalam bekerja.
Sementara staff nya dibuat merasa tidak enak karenanya. Keduanya tidak akan sadar
bahwa ada kesalahan tata bahasa yang terjadi.
Karena tata bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari
memang berbeda. Keduanya memiliki standar kebenaran yang berbeda. Wajar saja
jika keduanya tidak sadar akan kesalahpahaman yang terjadi akibat dari kesalahan tata
bahasa yang terjadi.
Seandainya tata bahasa yang digunakan tetap seimbang dan setidaknya tidak
menghasilkan ambiguitas maka proses komunikasi tersebut akan berjalan lebih lancar.
“Din, tolong prinin laporan penjualan yang dipresentasiin di meeting kemaren”.
3. Penutup (Penegasan Ulang)
Intinya, bahasa yang digunakan tidaklah harus sangat baku sehingga membuat
komunikasi baku. Menggunakan bahasa baku sepenuhnya itu ada waktu dan
tempatnya. Setidaknya perhatikanlah tata bahasa yang baik agar tidak terjadi
ambiguitas makna yang berpotensi menyebabkan miskomunikasi. Perihal penggunaan
kata tidak baku sendiri tidak masalah selama digunakan dengan teman sejawat dan
tidak berpotensi menimbulkan kekaburan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai