Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN PRODUKSI DALAM

EKONOMI ISLAM KONTEMPORER


Apa yang dimaksud dengan produksi dalam sistem ekonomi Islam? Menurut sistem
ekonomi syariah, Produksi adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
manfaat atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber daya ekonomi yang
disediakan Allah, sehingga menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia. Oeh
karenanya, kegiatan produksi dalam islam hendaknya berorientasi pada kebutuhan
masyarakat luas
Kata produksi sendiri merupakan serapan dari bahasa inggris, yang sudah memiliki
pengertian baku dalam bahasa Indonesia, sama dengan kata konsumsi dan distribusi. Dalam
kamus bahasa inggris, production secara bahasa artinya adalah penghasilan.

Dalam ekonomi konvensional, produksi memiliki tujuan sesuai dengan konsep bisnis yang
telah dibuat oleh perusahaan. Hal ini merupakan aktifitas yang menghasilkan barang dan jasa
dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.Teori ekonomi konvensional
mengatakan bahwa produksi memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai
perilaku perusahaan, dalam membeli dan menggunakan setiap input yang ada dan menjual
keluaran atau produk kepada konsumen. 
A. Konsep Produksi Menurut Ekonomi Islam
Dalam sumber hukum islam sendiri, yaitu Al-quran dan Hadist, ditemukan mengenai
pentingnya aktifitas produksi untuk kesejahteraan manusia, baik secara individual
maupun secara masyarakat. Ada banyak sumber yang tercantum di quran, seperti QS.
HUD ayat 37, yang menjelaskan suruhan terhadap nabi Nuh untuk melakukan produksi,
mengerjakan perahu memangfaatan sumberdaya alam seperti kayu

Ketika Nabi Muhammad hidup, dengan contoh yang cukup sederhana dan klasik,
menurut Zaky Al Kaaf, nabi dapat menegaskan mengenai ekonomi produksi seperti :

 Mencari kayu bakar, yang mengisyaratkan rasullullah melakukan produksi


 Berusaha menjualnya, yang berarti mengerjakan distribusi, karena dengan
menjual berarti produsen berusaha mendistribusikan barang miliknya kepada
konsumen
 Memenuhi kebutuhan, berarti telah melakukan aktifitas konsumsi atau
pemakaian barang.
“Tidak ada makanan yang dimakan oleh seseorang, yang lebih baik dari makanan
yang merupakan usaha tangannya sendiri, karena Nabi Allah, Daud, makan dari hasil
usaha tangannya sendiri” (HR. Bukhari)

Dari hadist diatas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa makanan terbaik adalah
makanan yang berasal dari hasil keringat atau usaha sendiri, serta tidak tergantung dari
orang lain atau meminta-minta.

B. Prinsip produksi dalam ekonomi Islam


1. Prinsip Tauhid
Produksi dalam ekonomi islam haruslah berlandaskan ketuhanan. Tujuan ekonomi
dan produksi ini adalah membantu manusia mendekatkan diri dengan tuhannya. Prinsip
tauhid adalah landasan fundamental dalam ajaran agama islam.

Dan berdasarkan prinsip inilah, bahwa produsen tidak boleh melanggar batas,
aturan, hukum dan aktifitas produksi yang melampaui batas. Prinsip ini mengajarkan
bahwa manusia dibebaskan dari belenggu materialistik namun secara mutlak tidak
ditolak.
Apa yang dihasilkan dari produksi ini, adalah memberikan barang dan jasa yang
baik dan halal. Sumber modal pun berasal dari dana yang halal, terbebas dari proses
ribawi, gharar, maisir dan riswah. Selain itu sebagai pemilik perusahan, harus juga
memperhatikan hak hak karyawannya

2. Prinsip kemanusiaan
Prinsip kemanusiaan pertama adalah kewajiban manusia dalam menyembah Allah
dan memakmurkan bumi. Kemudian adanya perbedaan kapasitas diantara manusia,
yang menjadi ujian untuk meningkatkan kemampuan masyarakat.

Akibatnya, kegiatan produksi tidak hanya berorientasi terhadap profit, akan tetapi
juga memperhatikan kualitas masyarakat, mengabdi kepada Allah, memberikan
manfaat sebesar-besarnya kepada manusia dan alam.  Kemudian produksi bisa saling
membantu atau bekerja sama berlandaskan kepentingan masing-masing yang tidak
melanggar aturan

Sehingga, kegiatan produksi diarahkan untuk kesejahteraan bersama, mengelola


sumber daya menjadi hak setiap manusia, produksi sebagai manifestasi ketundukan
kepada Pencipta, dan meningkatkan kesejahteraan bersama yang berbasis kemanusiaan

3. Prinsip Keadilan
Al-‘Adl merupakan sikap tidak berat sebelah, berlaku sama dengan siapa pun.
Prinsip ini akan meningkatkan kapasitas produksi, dengan tujuan mempebesar volume
kesejahteraan manusia secara umum. Konsep keadilan dalam islam bersifat distributif,
yaitu pihak yang terlibat mendapatkan porsi kesejahteraan sesuai input yang diberikan
dan juga hak masyarakat atau konsumen sebagai stakeholder juga harus dipenuhi
produsen

4. Prinsip Kebaikan
Prinsip al-maslahah merupakan prinsip yang mengajarkan bahwa manusia harus
melakukan sebanyak mungkin kebaikan dalam hidupnya. Dalam dimensi vertikal,
berarti berupa perintah langsung dari pencipta, dan dalam dimensi horizontal yaitu
bagaimana melakukan hal baik terhadap sesama mahluk hidup
Dalam menerapkan prinsip ini, produsen tidak bisa sesuka hati mengekploitasi dan
mengekplorasi sumber daya alam, terutama yang berkaitan langsung dengan hajat
hidup orang banyak. Produksi yang dilakukan haruslah berkesinambungan dan
memberikan kebaikan bagi sekitar

5. Tujuan Produksi Ekonomi Islam


Produksi dalam ekonomi islam sangat dianjurkan pengemabangannya, karena dalam
islam sendiri adanya larangan terhadap tenaga manusia dan komoditas yang terlantar
begitu saja, tanpa dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama. Meningkatkan
produktifitas melalui iqtan (ketekunan).

Marthon (2001 : 52) berpendapat bahwa tujuan produksi antara lain adalah
materialisme yang mengandung makna utility dan spiritualisme dengan makna ibadah.
Tujuan utama produksi bukan hanya mendapatkan profit dan omset yang besar, tetapi
juga ada tujuan jangka panjang yaitu ukhrawi, mengingat kembali tujuan utama
penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah.

Tujuan produksi dalam perspektif fikih menurut Ibnu Ahmad (2010:62) antara lain :

 Mewujudkan keuntungan seoptimal mungkin


 Mewujudkan kecukupan individu dalam keluarga
 Tidak mengandalkan orang lain
 Melindungi harta dan mengembangkannya
 Mengekplorasi sumber ekonomi dan menggunakannya untuk dimanfaatkan
 Pembebasan dari belenggu taqlid ekonomi
 

C. Implementasi Produksi Ekonomi Islam


Dalam pencapaian produksi yang diinginkan, maka perlu adanya target hasil yang tidak
hanya berorientasi terhadap profit, tapi juga benefit.
Langkah implementasi produksi dengan mengaitkannya bersama ekonomi syariah
adalah dengan memasukkan prinsip prinsip moral yang ada dalam ajaran islam. Seperti
dibawah ini :

1. Implementasi prinsip tauhid


Bagaimana bentuk penerapan produksi dalam prinsip tauhid? Produsen
menghindari diri dari bisnis dan produksi yang bertentangan dengan syariat, sehingga
upah ketika berproduksi juga untuk memperoleh ridha Allah.

Akibatnya, produsen akan mendapatkan modal dan keuntungan yang halal,


terbebas dari riba, gharar atau maisir. Adanya motivasi ibadah, sehingga produsen
akan memberikan manfaat sebanyak mungkin terhadap produknya kepada konsumen.

2. Implementasi prinsip kemanusiaan


Bagaimana meberlakukan prinsip kemanusian dalam produksi? Hal ini akan
memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengaktualisasikan kemampuan
ekonominya. Produsen akan menghasilkan barang dan jasa berdasarkan apa yang
dibutuhkan untuk memudahkan kehidupan dunia.

Selain itu, produsen akan fokus memperoleh keuntungan lain yaitu social return,
terutama bagi kelompok yang membutuhkan. Produsen tidak akan memproduksi
barang  atau jasa yang menimbulkan mudharat atau menghancurkan martabat manusia.
Tentunya juga hasil akhirnya akan menjaga persaudaraan sesama manusia.

3. Implementasi  prinsip keadilan


Bagaimana penerapan keadilan dalam produksi? Artinya menegakkan hak,
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sesuai kapasitasnya.

Produsen harus memenuhi hak pekerja, membayar zakat, dan mengadakan program
CSR. Kemudian menerapkan mekanisme bagi hasil atau mudharabah dan musyarakah
dalam transaksi permodalan. Selain itu bentuk keadilan juga dapat berupa usaha untuk
melestarikan sumber daya alam, merekayasa sektor produksi yang padat karya supaya
memberikan kesempatan kerja bagi mereka yang masih menganggur.

4. Implementasi  prinsip kebaikan


Terakhir, penerapan prinsip kebaikan dalam produksi berarti kebiakan menyeluruh
terhadap semua elemen dan lapisan masyarakat. Kebaikan yang diberikan memberikan
manfaat dalam pengelolaan modal, proses, dan hasil produksi.

Adanya penghargaan terhadap kinerja, karyawan, manajemen, perhitungan transaksi


yang transparan dan akuntabel, pengambilan keputusan yang baik, cara menyikapi
kompetitor, dan memperhatikan bagaimana cara dan hasil produksi supaya tetap halal
dan baik bagi konsumen.

 
Penutup
Islam tidak hanya mengajarkan tentang akidah, syariah dan beribadah, tetapi juga
mengajarkan muamalah, atau hubungan transaksi ekonomi antar manusia. Prinsip ekonomi
islam yang sering disebut ekonomi syariah, saat ini sedang trend dan kamu bisa mencari
sumber referensi yang lebih lengkap di internet atau buku buku lainnya.

Demikian pembahasan ukmsumut mengenai Konsep Produksi, Prinsip, Tujuan dan


Implementasi Produksi dalam Islam kali ini, apakah kamu sudah mengerti mengenai konsep
ekonomi syariah? Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi kami di halaman kontak untuk
bertanya seputar materi diatas. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai