Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dian Nurshanti Senin, 3 April 2023

Nim : 21201015 Pertemuan 5


Prodi : Manajemen A1
Mata Kuliah Ekonomi Islam
Dosen Pengampu : Hanan Wihasto, SE., MM.

EKONOMI ISLAM

A. Produksi Menurut Islam


Produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal dan merupakan
akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan
jenis produk yang dihasilkan baik barang maupun jasa.
Nilai-nilai tahwid pada produksi dalam Islam:
1. Melakukan kegiatan produksi adalah perintah Allah
2. Berproduksi bagi seorang muslim merupakan aktualisasi keberadaan dirinya
sebagai khalifah Allah di muka bumi
3. Bekerja untuk menghasilkan suatu barang/jasa dalam rangka menafkahi keluarga
adalah jihad fi sabilillah
4. Kemampuan manusia berproduksi sehingga mampu menikmati hasil produksi dan
mendapatkan harta karena produksi, merupakan nikmat Allah yang harus
disyukuri
5. Pentingnya peranan produksi dalam mewujudkan kemakmuran, maka Al-quran
dan sunnah memerintahkan manusia untuk bekerja dalam mencari
penghidupannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya
6. Kegiatan produksi tidak boleh menghasilkan barang-barang haram

B. Teori Produksi Islami


Produksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Faktor-faktor
dalam memproduksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi.
Kegiatan dalam produksi menghasilkan barang/jasa.
1. Produksi yang Diharamkan dalam Islam
Produksi yang diharamkan dalam Islam apabila tidak memenuhi prinsip-
prinsip yang ada dalam ekonomi Islam, antaa lain:
- Keadilan dan kesamaan dalam produksi Islami
- Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran
- Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam
2. Produktivitas dalam Islam
Produktivitas adalah kegiatan produksi sebagai perbandingan antara output
dan input. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
industri dalam menghasilkan barang/jasa. Dalam islam bekerja dinilai sebagai
kebaikan dan dianggap sebagai ibadah. Sabda Nabi SAW,
“Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah
mujahid fi sabillah” (Ahmad)
3. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan
dalam satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam
memproduksi barang atau jasa.
a. Produk Total. Produk total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh
sejumlah tenaga pada waktu tertentu.
b. Produk Marginal. Produk marginal adalah tambahan produksi yang
diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan
c. Produk Rata-rata. Produk rata-rata adalah produksi secara rata-rata dihasilkan
oleh setiap pekerja.

C. Urgensi Produksi dalam Islam


Seorang muslim harus menyadari bahwa manusia diciptakan sebagai kholifah
fil ardhi (Pemimpin di bumi) yang harus mampu mengarahkan amal perbuatan
manusia yang dapat menciptakan kebaikan dan kemaslahatan di muka bumi ini.
Seorang muslim meyakini apaun yang diciptakan oleh Allah SWT di bumi ini untuk
kebaikan, dan apapun yang Allah berikan kepada manusia sebagai sarana untuk
menyadarkan fungsinya sebagai pengelola bumi (khalifah).
Dalam rangka fungsi sebagai kholifah fi ardhi (Pemimpin di bumi) dan
membawa rahmat untuk seluruh alam, salah satu usahanya adalah mengelola bumi ini
untuk memenuhi keperluan hidupnya. Demikian pula seorang muslim menyadari
bahwa sumber daya merupakan pemberian Allah SWT. Pemberian tersebut
merupakan kepercayaan Allah terhadap umatnya, agar mereka dapat memanfaatkan
secara efisien untuk memenuhi kesejahteraannya.
D. Perilaku Produsen dalam Islam
Perilaku produsen dalam perspektif Islam merupakan ilmu yg mempelajari
perilaku ekonomi manusia di mana perilakunya diatur berdasarkan agama Islam.
Produsen sendiri merupakan orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam
menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan
manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia,
bukan untuk memproduksi barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan manusia.
Norma dan Etika
Norma Produsen Muslim Etika Produsen Muslim
Menghindari sifat tamak dan rakus Memperhatikan halal dan haram
Tidak melampaui batas serta tidak Tidak mementingkan keuntungan
berbuat zhalim semata.
Harus memperhatikan apakah produk itu Diharamkan memproduksi segala
memberikan manfaat atau tidak, baik sesuatu yang merusak akidah dan akhlak
ataukah buruk, sesuai dengan nilai dan serta segala sesuatu yang menghilangkan
akhlak ataukah tidak, sesuai dengan identitas umat, merusak nilai-nilai
norma dan etika ataukah tidak agama, menyibukkan pada hal-hal yang
Seorang muslim harus memproduksi sia-sia dan menjauhkan kebenaran,
yang halal dan tidak merugikan diri mendekatkan kepada kebatilan,
sendiri maupun masyarakat banyak mendekatkan dunia dan menjauhkan
akhirat, merusak kesejahteraan individu
dan kesejahteraan umum

1. Tujuan Produksi menurut Islam


Tujuan produsen dalam mengonsumsi barang dan jasa dalam perspektif Islam
adalah mencari maslahah maksimum. Maka dari itu untuk meningkatkan
kemaslahatan bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk di antaranya :
- Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat
- Menentukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya
- Menyiapkan persediaan barang/jasa di masa depan
- Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah
2. Nilai-nilai Islam dalam Produksi
Nilai-nilai islam yang relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga nilai
utama dalam ekonomi islam, yaitu:
- Khilafah
- Adil
- Takaful

E. Prinsip Dasar Perilaku Produsen dalam Islam


Produsen harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap keadilan dan
kebajikan, sehingga nilai-nilai ini harus menjadi pedoman bagi kegiatan ekonomi dan
bisnisnya. Jika perusahaan mengutamakan keadilan dan kebajikan dalam menciptakan
kesejahteraan masyarakat, maka dengan sendirinya eksistensi perusahaan dalam
jangka panjang akan lebih terjamin. Jadi tujuan keadilan dan kebajikan dalam poduksi
akan berkorelasi positif dengan keuntungan yang dicapai perusahaan.
1. Prinsip pokok produsen yang Islami menurut Shiddiqi (1992)
- Memiliki komitmen yang penuh terhadap keadilan.
- Memiliki dorongan untuk melayani masyarakat (untuk mencapai
kesejahterahan) sehingga segala keputusan perusahaan harus
mempertimbangkan hal ini
- Optimalisasi keuntungan diperkenankan dengan batasan kedua prinsip di atas
2. Kaidah-kaidah Produksi
- Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
- Mencegah kerusakan di muka bumi.
- Memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran.
- Tujuan kemandirian umat.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual maupun
mental dan fisik

Anda mungkin juga menyukai