Prodi : Manajemen A1 Mata Kuliah Ekonomi Islam Dosen Pengampu : Hanan Wihasto, SE., MM.
EKONOMI ISLAM
A. Produksi Menurut Islam
Produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal dan merupakan akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan jenis produk yang dihasilkan baik barang maupun jasa. Nilai-nilai tahwid pada produksi dalam Islam: 1. Melakukan kegiatan produksi adalah perintah Allah 2. Berproduksi bagi seorang muslim merupakan aktualisasi keberadaan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi 3. Bekerja untuk menghasilkan suatu barang/jasa dalam rangka menafkahi keluarga adalah jihad fi sabilillah 4. Kemampuan manusia berproduksi sehingga mampu menikmati hasil produksi dan mendapatkan harta karena produksi, merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri 5. Pentingnya peranan produksi dalam mewujudkan kemakmuran, maka Al-quran dan sunnah memerintahkan manusia untuk bekerja dalam mencari penghidupannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya 6. Kegiatan produksi tidak boleh menghasilkan barang-barang haram
B. Teori Produksi Islami
Produksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Faktor-faktor dalam memproduksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi. Kegiatan dalam produksi menghasilkan barang/jasa. 1. Produksi yang Diharamkan dalam Islam Produksi yang diharamkan dalam Islam apabila tidak memenuhi prinsip- prinsip yang ada dalam ekonomi Islam, antaa lain: - Keadilan dan kesamaan dalam produksi Islami - Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran - Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam 2. Produktivitas dalam Islam Produktivitas adalah kegiatan produksi sebagai perbandingan antara output dan input. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri dalam menghasilkan barang/jasa. Dalam islam bekerja dinilai sebagai kebaikan dan dianggap sebagai ibadah. Sabda Nabi SAW, “Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi sabillah” (Ahmad) 3. Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi barang atau jasa. a. Produk Total. Produk total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga pada waktu tertentu. b. Produk Marginal. Produk marginal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan c. Produk Rata-rata. Produk rata-rata adalah produksi secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
C. Urgensi Produksi dalam Islam
Seorang muslim harus menyadari bahwa manusia diciptakan sebagai kholifah fil ardhi (Pemimpin di bumi) yang harus mampu mengarahkan amal perbuatan manusia yang dapat menciptakan kebaikan dan kemaslahatan di muka bumi ini. Seorang muslim meyakini apaun yang diciptakan oleh Allah SWT di bumi ini untuk kebaikan, dan apapun yang Allah berikan kepada manusia sebagai sarana untuk menyadarkan fungsinya sebagai pengelola bumi (khalifah). Dalam rangka fungsi sebagai kholifah fi ardhi (Pemimpin di bumi) dan membawa rahmat untuk seluruh alam, salah satu usahanya adalah mengelola bumi ini untuk memenuhi keperluan hidupnya. Demikian pula seorang muslim menyadari bahwa sumber daya merupakan pemberian Allah SWT. Pemberian tersebut merupakan kepercayaan Allah terhadap umatnya, agar mereka dapat memanfaatkan secara efisien untuk memenuhi kesejahteraannya. D. Perilaku Produsen dalam Islam Perilaku produsen dalam perspektif Islam merupakan ilmu yg mempelajari perilaku ekonomi manusia di mana perilakunya diatur berdasarkan agama Islam. Produsen sendiri merupakan orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk memproduksi barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia. Norma dan Etika Norma Produsen Muslim Etika Produsen Muslim Menghindari sifat tamak dan rakus Memperhatikan halal dan haram Tidak melampaui batas serta tidak Tidak mementingkan keuntungan berbuat zhalim semata. Harus memperhatikan apakah produk itu Diharamkan memproduksi segala memberikan manfaat atau tidak, baik sesuatu yang merusak akidah dan akhlak ataukah buruk, sesuai dengan nilai dan serta segala sesuatu yang menghilangkan akhlak ataukah tidak, sesuai dengan identitas umat, merusak nilai-nilai norma dan etika ataukah tidak agama, menyibukkan pada hal-hal yang Seorang muslim harus memproduksi sia-sia dan menjauhkan kebenaran, yang halal dan tidak merugikan diri mendekatkan kepada kebatilan, sendiri maupun masyarakat banyak mendekatkan dunia dan menjauhkan akhirat, merusak kesejahteraan individu dan kesejahteraan umum
1. Tujuan Produksi menurut Islam
Tujuan produsen dalam mengonsumsi barang dan jasa dalam perspektif Islam adalah mencari maslahah maksimum. Maka dari itu untuk meningkatkan kemaslahatan bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk di antaranya : - Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat - Menentukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya - Menyiapkan persediaan barang/jasa di masa depan - Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah 2. Nilai-nilai Islam dalam Produksi Nilai-nilai islam yang relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga nilai utama dalam ekonomi islam, yaitu: - Khilafah - Adil - Takaful
E. Prinsip Dasar Perilaku Produsen dalam Islam
Produsen harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap keadilan dan kebajikan, sehingga nilai-nilai ini harus menjadi pedoman bagi kegiatan ekonomi dan bisnisnya. Jika perusahaan mengutamakan keadilan dan kebajikan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, maka dengan sendirinya eksistensi perusahaan dalam jangka panjang akan lebih terjamin. Jadi tujuan keadilan dan kebajikan dalam poduksi akan berkorelasi positif dengan keuntungan yang dicapai perusahaan. 1. Prinsip pokok produsen yang Islami menurut Shiddiqi (1992) - Memiliki komitmen yang penuh terhadap keadilan. - Memiliki dorongan untuk melayani masyarakat (untuk mencapai kesejahterahan) sehingga segala keputusan perusahaan harus mempertimbangkan hal ini - Optimalisasi keuntungan diperkenankan dengan batasan kedua prinsip di atas 2. Kaidah-kaidah Produksi - Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi. - Mencegah kerusakan di muka bumi. - Memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran. - Tujuan kemandirian umat. - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual maupun mental dan fisik