Anda di halaman 1dari 12

TEORI

PRODUKSI
ISLAMI
Kelompok 4
Anggota Kelompok :

Alvin Destian Ronaldi (2051020211)


Dinda Ayu Anggraeni (2051020226)
Lily Mingsi (2051020205)
Yeni Tri Noviyanti (2051020243)

DOSEN PENGAMPU : Aditya Pratama, S.E., M.A.


Ruang Lingkup Produksi Dalam
Islam
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian di manfaatkan
oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana , kegiatan produksi dan
konsumen sering kali dilakukan oleh seseorang sendiri . Secara teknis produksi adalah proses
mentransformasi input menjadi output, tetapi difinisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih
luas.

Definisi Produksi Menurut para ahli :


● Kahf [1992] mendefinisikan kegiatan produksi dalam persefektif islam sebagai usaha manusia
untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materilnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk
mencapai tujuan hidup sebagaimana di gariskan dalamnagama islam, yaitu kebahagiaan dunia dan
akhirat.
● Siddiqi [1992] mendefinisikan kegiatan produksi sebagai penyediaan barang dan jasa dengan
memperhatikan nilai keadilan dan kebajikan atau kemanfaatan [mashlahah] bagi masyarakat.
Dalam pandangannya, sepanjamg produsen telah bertindak adil.

Maka bisa di simpulkan bahwa kepentingan manusia, yang sejalan dengan moral islam, harus menjadi
atau target dari kegiatan produksi adalah proses mencari, mengalokasikan dan mengola sumber daya
menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia.
Tujuan Kegiatan
Produksi
Tujuan kegiatan produksi adalah menyediakan barang dan jasa yang memberikan
mashlahah maksimum bagi konsumen. Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi
adalah meningkatkan kemaslahatan yang bisa diwujudkan dalam bentuk di antaranya :

1. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat


2. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya
3. Menyiapkan persediaan barang atau jasa di masa depan
4. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada allah

Tujuan produksi sendiri tentunya yang utama adalah untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.Selain itu, produksi juga memiliki tujuan untuk memeroleh keuntungan yang sebesar-
besarnya, menghasilkan barang setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya,
hingga memacu tumbuhnya usaha produksi lain untuk mengurangi pengangguran.
Lanjutan...
Untuk negara, produksi bertujuan untuk meningkatkan produksi nasional dalam rangka
meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan
negara, memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa negara. Secara
umum, tujuan dari kegiatan produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa. Kegiatan produksi
membuat para produsen dapat menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.

Kegiatan produksi juga memiliki tujuan untuk memperluas lapangan usaha. Saat jumlah produksi
semakin meningkat dan hasil produksi diminati banyak orang, maka produsen dapat
mengembangkan atau memperluas usahanya.
MOTIVASI PRODUSEN
Motivasi utama bagi produsen adalah mencari keuntungan material (uang) secara maksimal dalam
ekonomi konvesional sangatlah dominan, meskipun kemungkinan juga masih terdapat motivasi lainnya.
Produsen adalah seorang profit seeker sekaligus profit maximizer strategi, konsep, dan teknik
berproduksi semuanya di arahkan untuk mencapai keuntungan maksimum, baik dalam jangka pendek
(short run profit) atau janka panjang (long run profit).

Milton Friedman seorang Nobel laureate di bidang ekonomi menunjuk bahwa satu-satunya fungsi
dunia usaha (business) adalah untuk melakukan aktivitas yang di tunjukan untuk menigkatkan
keuntungan, sepanjang hal ini di dasarkan pada aturan main yang ada. Dengan kata lain, mereka hanya
perlu berpartisipasi dalam persaingan bebas dan terbuka tanpa adanya kecurangan dan
pemalsuan/penipuan. Jadi, produsen hanya di wajibkan patuh pada hukum (rule of the game) saja.
Lanjutan...
Banyak di antara ekonom Barat yang merekomendasikan bahwa tugas-tugas sosial, apapun
bentuknya, merupakan kewajiban pemerintah untuk menanganinya, dunia usa tidak perlu ikut campur
dalam hal ini. Penting yang kemudian berkembang menyertai motivasi produsen ini adalah masalah
etika dan tanggung jawab sosial produsen. Keuntungan maksimal telah menjadi sebuah insentif yang
teramat kuat bagi produsen untuk melaksanakan produksi. Akibatnya, motivasi untuk mencari
keuntungan maksimal sering kali menyebabkan produsen mengabaikan etika dan tanggung jawab
sosialnya, meskipun mungkin tidak melakukan pelanggaran hukum formal.

Jika tujuan produksi adalah menyediakan kebutuhan material dan spiritual untuk menciptakan
mashlahah, maka motivasi produsen tentu saja juga mencari mashlahah, dimana hal ini juga sejalan
dengan tujuan kehidupan seorang Muslim. Dengan demikian, produsen dalam pandangan ekonomi
islam adalah mashlahah maximizer. Mencari keuntungan melalui produksi dan kegiatan bisnis lain
memang tidak di larang, sepanjang berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam.
Lanjutan...
1. Keuntungan, Kerja, dan Tawakal
Ajaran islam bersikap sangat positif dan proaktif terhadap upaya manusia untuk mencari
keuntungan, sepanjang cara yang di lakukan tidak melanggar syariat. Upaya mencari keuntungan merupakan
konsekuensi dari aktivitas kerja produktif yang di lakukan seseorang, sementara keuntungan itu sendiri
merupakan rezeki yang di berikan Allah kepada hamba-Nya. Dalam pandangan islam, kerja bukanlah sekedar
aktivitas yang bersifat duniawi, tetapi memiliki nilai transendensi. Kerja merupakan sarana untuk mencari
penghidupan serta untuk mensyukuri nikmat Allah yang di berikan kepada Makhluk-Nya.
Rasulullah Muhammad Saw., para nabi, dan para sahabat adalah para pekeraj keras dan selalu menganjurkan agar
manusia bekerja keras.
Berikut ini brberapa hadis yang memberikan ajuran untuk bekerja:
“Tidak ada satu makanan pun yang di makan seseorang itu lebih baik daripada makanan hasil usaha sendiri.” (HR
bukhari)
“Barang siapa di malam hari merasa kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya di siang hari maka dia
diampuni dosanay (oleh allah).” (hr thabrani)
“Tidak ada seorang laki-laki yang menanam ranaman(bekerja) kecuali allah nencatat baginya pahala(sebesar) apa
yang keluar dari tanaman tersebut”. (hr abu dawud dan hakim)
Lanjutan...
2. Kegiatan Produksi pada Masa Rasulullah Muhammad SAW.

Menurut Abdul Hasan bin Mas’ud al Khuza’ie Al Andalusiy, seorang penulis muslim dari Tilmizan,
Andalusia pada abad ke-14 M, masyarakat madani adalah masyarakat yang produktif. Dalam bukunya yang
berjudul Takhrijud Dalalah AS Sam’iyyah ‘Ala Ma Kana Fii ‘Ahdi Rasulullah Saw. Minal hirafi Wasshina ‘ati Wal
‘Umalat Is Syar’iyyah (bukti-bukti autentik tentang usaha industri di zaman Rasulullah Saw.), bahwa pada masa
Rasulullah terdaoat kurang lebih 178 buah usaha industri dan bisnis barang dan jasa yang menggerakkan
perekonomian masyarakat pada masa itu.

Kegiatan produktif adalah ekspresi ketaatan pada perintah Allah.Tujuan dari syariat islam
(maqashid al-syariah) adalah mashlahah al ibad, sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan barang dan
jasa bagi kemaslahatan umat. Oleh karena itu, juga tidak mengherankan jika para nabi Allah, sebelum
Muhammad Saw. Pada dasarnya adalah pribadi-pribadi yang produktif dalam bidang ekonomi (di samping
berdakwah)
Nilai-nilai Dalam
Produksi
Upaya produsen untuk memperoleh maslahah yang maksimum dapat terwujud
apabila produsen mengaplikasikan nilai-nilai islam, dengan kata lain, seluruh
kegiatan produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal yang islami,
sebagaimana dalam kegiatan konsumsi sejak dari kegiatan mengorganisasi factor
produksi, proses produksi hingga pemasaran dan pelayanan kepada konsumen
semuanya harus mengikuti moralitas dan aturan teknis yang dibenarkan oleh
islam.

Nilai-nilai Islam yang relavan dengan produksi dikembangkan dari tiga nilai-nilai
utama dalam ekonomi Islam, yaitu khilafah, adil dan takaful.
Lanjutan...
Secara lebih rinci nilai-nilai Islam dalam produksi meliputi :
• Berwawasan jangka panjang, yaitu beroriwentasi kepada tujuan akhirat
• Menepati janji dan kontrak, bai dalam lingkup internal atau eksternal
• Memenuhi takaran, keepatan, kelugasan, dan kebenaran
• Berpegang teguh pada kedisiplinan dan diamis
• Memuliakan prestasi atau produktivitas
• Mendorong ukhuwah antarsesama pelaku ekonomi
• Menghormati hak mili individu
• Mengikuti syarat sah dan rukun akad/ransaksi
• Adil dalam bertransaksi
• Memiliki wawasan social
• Pembayaran upah tepat waktu dan layak
• Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam islam

Ketika seorang produsen menerapkan nilai-nilai diatas maka bukan hanya mendatangkan keuntungan
bagi produsen namun juga dapat memberikan berkah. Apabila keduanya kita dapatkan maka kita akan
mendapat kebahagiaan bukan hanya didunia melaikan di akhirat
KESIMPULAN
Ruang lingkup produksi dalam islam produksi adalah
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan
jasa yang kemudian di manfaatkan oleh konsumen . Tujuan produksi sendiri tentunya yang utama adalah untuk
Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu, produksi juga
memiliki tujuan untuk memeroleh keuntungan yang
sederhana , kegiatan produksi dan konsumen sering
sebesar-besarnya, menghasilkan barang setengah jadi
kali dilakukan oleh seseorang sendiri . secera teknis untuk memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya, hingga
produksi adalah proses mentransformasi input memacu tumbuhnya usaha produksi lain untuk mengurangi
menjadi output, tetapi difinisi produksi dalam pengangguran. Motivasi utama bagi produsen adalah
pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas. mencari keuntungan material (uang) secara maksimal
dalam ekonomi konvesional sangatlah dominan, meskipun
kemungkinan juga masih terdapat motivasi lainnya

Nilai-nilai Islam dalam produksi meliputi :


1. Berwawasan jangka panjang, yaitu beroriwentasi kepada
tujuan akhirat
2. Menepati janji dan kontrak, bai dalam lingkup internal atau
eksternal
3. Memenuhi takaran, keepatan, kelugasan, dan kebenaran
4. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan diamis
5. Memuliakan prestasi atau produktivitas.
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories
TERIMA
KASIH!!
Do you have any questions? Mangga

Anda mungkin juga menyukai