Anda di halaman 1dari 15

Teori

Produksi dan
Konsumsi
Dalam Islam

Kelompok 2 - SI / 3B
Anggota Kelompok

Normaliza Hafidh Amalia


Firdia Azizah Rachma
11220930000027 11220930000033 11220930000144
Pengertian, prinsip dan
faktor produksi

TOPIC Produksi dalam


Perspektif Islam

Konsumsi dalam
Ekonomi Islam

Konsep, Dasar Perilaku,


Prinsip Konsumsi
Pengertian Produksi
Produksi dalam ekonomi Islam
adalah setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan manusia untuk
mewujudkan manfaat atau
menambahkannya dengan cara
mengeksplorasi sumber-sumber
ekonomi yang disediakan Allah
sehingga menjadi maslahat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Tujuan Produksi

Dalam konsep ekonomi konvensional,


produksi dimaksudkan untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya
(profit seeker/profit maximizer)

Sedangkan dalam Islam, tujuan


produksi untuk memberikan maslahah
yang maksimum bagi konsumen.
Berproduksi dalam lingkaran
Prinsip-Prinsip halal

Produksi Keadilan dalam


berproduksi

Seluruh kegiatan produksi


terikat pada tataran nilai
moral dan teknikal yang Islami
Kegiatan produksi harus
memperhatikan aspek sosial-
kemasyarakatan
Faktor Produksi
Faktor produksi terbagi menjadi 3 macam, yaitu :

Tenaga Kerja : adalah segala daya dan upaya yang


di curahkan dalam menghasilkan dan meningkatkan
kegunaan barang dan jasa, baik dalam bentuk
teoritis (pemikiran,ide,konsep) maupun aplikatif
(tenaga)
Faktor Produksi
Bahan baku/SDA : tanah meliputi segala sesuatu
yang ada di dalam dan di luar ataupun disekitar bumi
yang menjadi sumber-sumber ekonomi, misalnya air,
mineral, ikan, pertanian, pertambangan, dan
sebagainya.

Modal : adalah bagian dari harta kekayaan yang


digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa,
seperti mesin, alat produksi, equipment, gedung,
trasnportasi, dan sebagainya.
Fardlu kifayah
Mengedepankan Harus ada yang

Produksi
moral-elic dalam melaksanakan
produksi (quality) kegiatan produksi
(Al-Haq: 1996)

Perspektif Tidak hanya

Ekonomi Islam
Tujuan produksi
menghasilkan adalah memenuhi
barang secara kebutuhan
fisik (quantity) barang dan jasa
Konsumsi
dalam Islam
Konsumsi dalam ekonomi Islam adalah
upaya memenuhi kebutuhan baik jasmani
maupun rohani sehingga mampu
memaksimalkan fungsi kemanusiaannya
sebagai hamba Allah untuk mendapatkan
kesejahteraa atau kebahagaiaan di
dunia dan akhirat.
Konsep Konsumsi Islam

Semakin tinggi pendapatan dan keimanan


seorang muslim maka semakin tinggi
pengeluarannya untuk hal -hal yang
bernilai ibadah, sedangkan pengeluaran
untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak
akan banyak pertambahannya.
Prinsip-Prinsip Prinsip keadilan
Konsumsi dalam
Islam Prinsip kebersihan dan
kesederhanaan

Prinsip kemurahan hati

Prinsip moralitas
Dasar Prilaku Konsumsi
Al-Qur’an sebagai Landasan
Aktifitas Konsumsi

Dalam al-Qur’an ajaran tentang


konsumsi dapat diambil dari kata kulu dan
isyrabu terdapat sebanyak 21 kali.
Sedangkan makan dan minumlah (kulu
wasyrabu) sebanyak enam kali.. Jumlah
ayat mengenai ajaran konsumsi, belum
termasuk derivasi dari akar kak kala dan
syaraba selain fi’il amar di atas sejumlah
27 kali.
Kesimpulan
Dalam presentasi yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat
kita ambil pelajaran bahwa kita sebagai pelaku ekonomi perlu
mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada untuk
kehidupan di dunia, lalu diarahkan untuk melakukan kebaikan-
kebaikan kepada saudara kita, kaum miskin, kaum kerabat
dengan cara yang baik tanpa kikir dan boros.

Anda mungkin juga menyukai