Anda di halaman 1dari 4

MALARIA

No. Dokumen : 440/ /PKM-BBN./ III /2020


Terbit Ke : UKM
SOP
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 2020
Halaman :

Puskesmas YUZIYATIKA,AmdKeb
Brabasan NIP 19730515 199212 2 002
1.Pengertian Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit
Plasmodium falsiparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale , dan
Plasmodium malariae yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
betina.

2.Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan penyakit malaria


3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 800/ /PKM-BBN/III /2020 Tentang
Layanan Klinis

4.Referensi PMK RI NO.41 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Deteksi Dini Dan
Pemberian Obat Anti malaria Oleh Kader Malaria Pada Daerah Dengan
Situasi Khusus.
5.Alat dan
Bahan

6.Prosedur A. Penegakan Diagnosis Malaria.


1. Anamnesis.
- Adanya Riwayat demam intermitten atau terus menerus
- Adanya Riwayat dari atau pergi ke daerah endemik malaria
- Adanya Trias Malaria
a. Periode dingin (15-60 menit) dimulai dari menggigil
kemudian diikuti
b. Periode panas (2-6 jam) ditandai dengan meningkatnya
temperatur tubuh, muka merah, nadi cepat, lalu diikuti
dengan
c. Periode berkeringat (2-4 jam) ditandai penderita berkeringat
dan temperatur turun,psien merasa sehat.
Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada P. falciparum, 36
jam pada P.vivax dan ovale, 60 jam pada P. malariae
- Pada malaria berat
Ditemukannya P. falcifarum dalam stadium aseksual disertai
satu atau lebih gejala berikut:
a. Malaria serebral : gangguan kesadaran
b. Anemia berat
c. Gagal ginjal akut
d. Edema paru
e. Syok
f. Hipoglikemia
g. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran cerna
h. Kejang berulang lebih dari 2 kali dalam 24 jam setelah
i. Asidemia (pH< 7,25 atau asidosis (bikarbonat plasma <15
mEq/l)

2. Pemeriksaan fisik.
Didapatkan konjungtiva pucat, sklera ikterik, splenomegali
3. Pemeriksaan laboratorium
Sediaan darah tebal dan tipis ditemukan plasmodium, serologi
malaria ditemukan hasil positif.

I. Penatalaksaan Malaria
Pengobatan malaria tanpa komplikasi :

a. Malaria Falciparum
Lini I : Artesunate+Amodiaguin dosis tunggal selama 3 hari +
primakuin pada hari I

Artesunate : 4 mg/kgbb/hari

Amodiaquin : 10 mg/kgbb/hari

Primakuin : 0,75 mg/kgbb/hari

* Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan bayi < 1 tahun
dan penderita G6PD.

Lini II : Kina Terasiklin/Doksisiklin selama 7 hari + Primakuin


pada hari I

Kina : 10 mg/kgbb/kali (3 x sehari) selama 7 hari

Doksisiklin dewasa : 4 mg/kgbb/kali (2 x sehari) selama 7 hari

Doksisiklin (8-14 tahun) : 2 mg/kgbb/kali (2 x sehari) selama 7 hari

Tetrasiklin : 4-5 mg/kgbb/kali (4 x sehari) selama 7 hari

Primakuin : 0,75 mg/kgbb/hari

* Doksisiklin/Terasiklin tidak boleh diberikan pada anak dengan umur


dibawah 8 tahun dan ibu hamil.

* Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan bayi < 1 tahun
dan penderita G6PD.

b. Malaria vivax atau ovale


- Untuk daerah yang masih sensitif klorokuin dapat diberikan :
Lini I : Klorokuin dosis tunggal perhari selama 3 hari + primakuin

selama 14 hari

Klorokuin : Hr 1: 10 mg, Hr 2: 10 mg. Hr 3: 5 mg

Primakuin : 0,25-0,5 mg/kgbb/hr selama 14 hari

- Untuk daerah yang resisten klorokuin dapat diberikan:


Artesunate+ Amodiakuin selama 3 hari (dosis sama dengan
falciparum) + Primakuin selama 14 hari dosis 0,25-0,5 mg/kgbb/hr.

Lini II : Kina (3xsehari) selama 7 hari+Primakuin 14 hari

Kina : 10 mg/kgbb/kali (3 x sehari) selama 7 hari

Primakuin : 0,25 mg/kgbb/hr selama 14 hari


c. Malaria mix (malaria facciparum+malaria vivax)
Pengobatan diberikan :

Artesunate + amodiaquin (selama 3 hari) + Primakuin selama 14 hari

Artesunate : 4 mg/kgbb/hari

Amodiaquin : 10 mg/kgbb/hari

Primakuin : 0,25-0,5 mg/kgbb/hari selama 14 hari

B. Pencegahan
1. Pemberian obat kemoprofilaktis perlu diketahui sensitivitas
plasmodium di tempat tujuan:
- Bila daerah sensitif pada klorokuin cukup profilaktis dengan
pemberian 2 tablet klorokuin (250 mg klorokuin diphospat)
diberikan tiap minggu 1 minggu sebelum berangkat sampai 4
minggu setelah kembali.
- Bila daerah resisten terhadap klorokuin dianjurkan diberikan:
Doksisiklin 100 mg/hari atau mefloquin 250 mg/minggu atau
klorokuin 2 tablet/minggu ditambah proguanil 200 mg/hari.
- Obat baru yang dipakai untuk pencegahan yaitu primakuin
dosis 0,5 mg/kgBB/hari
2. Pencegahan malaria pada ibu hamil diberikan klorokuin 250 mg
tiap minggu mulai dari kehamilan trimester III sampai satu bulan
post partum

7.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8.Unit terkait a. Dinas kesehatan.


b. Dinas peternakan.
c. Puskesmas.

9.Dokumen Buku rekam medic pasien


terkait
10.Rekam historis perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Diberlakukan


Sebelum Sesudah tanggal
1 1/2 a. Perubahan a. BLUD UPT a.Puskesmas
Status Puskesmas Brabasan
Puskesmas Brabasan

b. Perubahan b. 440/ /SOP/ b.440/PKM-BBN/


Kode PKM-BBN/ III /2020
penomoran /2019
SOP

c. Perubahan c.SK Kepala


c. SK Kepala Puskesmas
Kolom BLUD UPT
Kebijakan Brabasan No. 800/
Puskesmas /
Brabasan No. PKM-BBN/III/ /
440/ / PKM- 2020
BBN/ /2019

Anda mungkin juga menyukai