Strategi Digital Leadership Menurut Pendekatan Kepemimpinan Situasional
Strategi Digital Leadership Menurut Pendekatan Kepemimpinan Situasional
1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
ABSTRAK
Industri informasi digital mengubah pola bisnis dari pasar konvensional ke pasar
digital. Kewirausahaan digital akan mengarah pada kepemimpinan digital, dengan
bantuan pengetahuan luas untuk berbagai penggunaan teknologi informasi digital.
Tetapi transisi dari paradigma digital semacam ini menyisakan beberapa masalah
besar, ketika pemimpin atau pengikut dalam industri bisnis baru dapat beradaptasi
dengan teknologi semacam ini, namun terus berkembang maju sepanjang waktu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat strategi untuk kepemimpinan
digital berdasarkan pendekatan situasional kepemimpinan. Alasannya adalah
karena pendekatan situasional menawarkan fleksibilitas gaya kepemimpinan
dengan menentukan tingkat kesiapan pengikut.
ABSTRACT
Digital information industries was changes the pattern of bussines from
conventional market to digital market. The digitalized enterprenuership would lead
to a digital leadership, with help of vast knowledge to various of usage of digital
information technologies. But the transition of this kind of digital paradigm left
some big issues, when either the leader or the followers in the new business
industries could adapted with this kind of technologies, yet it continuously
advancing all the time.
The purpose of this reseach is to create a strategies for digital leadership based on
situational approach of leadership. The reason is because the situational approach
offers some flexibility of leadership styles by determining the level of readiness of
followers.
1
AUTHORS / PRIMANOMIS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
2
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
3
AUTHORS / PRIMANOMIS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
4
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
adalah untuk merumuskan strategi yang pemimpin dalam komunikasi satu arah
tepat bagi seorang pemimpin di era dengan menjelaskan apa, kapan,
digital berdasarkan tingkat kesiapan dimana, dan kapan tugas yang harus
anggotanya, yang mana penguasaan dilakukan oleh pengikut dapat dicapai.
digital dalam kepemimpinan sudah Sedangkan, relationship behavior atau
mulai menjadi suatu keharusan di kebiasaan pada hubungan adalah
zaman sekarang ini. pendekatan pemimpin dalam
1. Pendekatan Kepemimpinan komunikasi dua arah dengan
Situasional menyediakan dukungan sosio-
Pendekatan situasional merupakan salah emosional, “dorongan psikologis”, dan
satu pendekatan kepemimpinan yang kebiasaan memfasilitasi. Dua kebiasaan
dikembangkan oleh Paul Hersey dan inilah yang akan digunakan oleh
Kenneth H. Blanchard. Model ini pendekatan situasional sebagai ukuran
berdasarkan pada jumlah penugasan dalam melaksanakan tujuan dari
(task behaviour) dan jumlah dukungan memimpin itu sendiri.
sosio-emosional (relationship behaviour), Kebiasaan dari beberapa pemimpin telah
bahwa seorang pemimpin harus terkarakterisasi utamanya melalui
menyediakan situasi tertentu dan menstruktur aktivitas dari pengikutnya
tingkat kesiapan dari pengikut atau dalam menyelesaikan tugas., sementara
grup. Pemahaman tugas dan relasi pemimpin lain fokus pada penyediaan
sebagai dua dimensi kritis dari dukungan sosio-emosional dalam
kebiasaan manajer telah menjadi bagian hubungan personal antara dirinya dan
penting dari penelitian manajemen pengikutnya. Dari dua macam kebiasaan
selama lebih dari beberapa dekade, tersebut, dapat ditemukan empat
karena kedua dimensi ini telah kemungkinan karakteristik memimpin,
memberikan beragam label mulai dari yaitu penugasan tinggi-hubungan
‘otokratik’ dan ‘demokratik’ kepada rendah, penugasan dan hubungan sama-
‘orientasi pegawai’ dan ‘orientasi sama tinggi, hubungan tinggi dan
produksi’. Task behavior atau kebiasaan penugasan rendah, dan hubungan dan
pada tugas adalah pendekatan penugasan sama-sama rendah. Keempat
5
AUTHORS / PRIMANOMIS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
6
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
7
AUTHORS / PRIMANOMIS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
8
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
9
AUTHORS / PRIMANOMIS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Identifikasi keempatnya, kurang lebih, startup digital dan industri kreatif lain
sesuai dengan penggambaran tingkat yang menggunakan teknologi digital
keahlian dari pengguna smartphone informasi, seperti agensi, financial
atau komputer saat ini. Pemilahan technology, software developers, dan
kemampuan tersebut juga mencakup semacamnya, memiliki jam kerja yang
wawasan dalam berinternet, budaya cukup panjang, namun fleksibel. Oleh
literasi, dan produktivitas dalam karena itu, hingga saat ini di Indonesia,
pemanfaatan konten dalam internet. hanya orang yang punya latar belakang
Contoh utamanya adalah jika seseorang pendidikan atau pengetahuan yang
baru mengenal internet, mereka akan relevan saja yang mampu dan berminat
menyerap semua konten dalam internet memasuki industri tersebut. Hal ini juga
tanpa melakukan riset tentang menyebabkan perubahan paradigma
kebenaran konten tersebut. kerja dengan beban kerja dan jam kerja
Internet adalah ruang subjektif dimana yang tinggi, tetapi dengan etos kerja
opini akan bercampur dengan fakta, yang cenderung informal. Singkat kata,
konten palsu yang direkayasa seperti bekerja di industri digital kreatif atau
fakta atau sungguhan terjadi, anonimitas digital informasi tidak seperti bekerja
data dan identitas, kejahatan ciber pada umumnya.
(spam, scam, malware, virus, hack), atau Beberapa faktor tersebut dapat
fakta yang diberi konteks narasi yang dikatakan sebagai faktor penghalang
berbeda (hoax). Kemampuan memilah yang mempengaruhi tingkat kesiapan
hal semacam ini termasuk kedalam R4, pengikut di dalam industri digital
jadi diasumsikan bahwa R1 hingga R3 kreatif. Indentifikasi tersebut dapat
memiliki pemahaman yang rendah membantu memahami motivasi dari
hingga ke cukup mengenai persoalan pengikut. Terutama bagi yang belum
kebenaran dalam internet. Faktor lain berpengalaman di industri ini, dengan
yang mempengaruhi tingkat kesiapan sebuah pertanyaan: apakah layak
pengikut adalah kesediaan untuk masuk menerima orang yang belum
kedalam lingkungan digital informasi berpengalaman dengan tingkat kesiapan
yang berkembang dengan cepat, intens, rendah di dunia digital untuk bekerja
dan kompetitif. Beberapa perusahaan disana? Apakah memungkinkan seorang
10
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
11
AUTHORS / PRIMANOMIS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
12
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 17. NO. 1 (2019)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |
13