DISTRIBUSI FREKUENSI

Dalam KB 1 sudah dibahas cara mengumpulkan data. Lalu selanjutnya adalah menyusun data dalam
susunan yang teratur dan sistematis. Langkah awal analisis data adalah mengklasifikasikan data yang
berarti memilah milih data dari yang bersifat heterogen ke dalam kelompok-kelompok yang homogen,
sehingga sifat-sifat data yang menonjol mudah dilihat.

Tujuan utama mengklasifikasi data :

1. Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-kelompok atau kelas-kelas tertentu
2. Mempermudah untuk membandingkan
3. Mengelompokkan informasi yang menonjol dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu
4. Menunjukkan sifat yang menonjol sehingga secara sekilas mudah dilihat
5. Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan,
menginterpretasikan data dan penyusunan laporan

A. Dasar-dasar klasifikasi ada 2 yaitu

1. Klasifikasi berdasarkan sifat-sifat (attribute).

Biasanya diterapkan pada data kualitatif. Klasifikasi menjadi dua subkelompok disebut
pembagian dikotomi (dichotomy), klasifikasinya disebut klasifikasi sederhana (simplr
classification). Apabila dirinci lebih lanjut maka disebut manifold classification.
2. Klasifikasi berdasarkan bilangan (variables).
Adalah klasifikasi secara kuantitatif. Misalnya upah karyawan, dll. Klasifikasi ini disebut dengan
klasifikasi berdasarkan ketua interval (class interval)

B. Penyusunan data secara sistematis (seriation)

Seriation adalah penyusunan data dalam urutan yang sistematis. Penyusunan data dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu:

1. Berdasarkan waktu (time series, chronological, historical series)

2. Berdasarkan wilayah/daerah (geographical series, cluster)
3. Berdasarkan keadaan/frekuensi (frequency, conditional series)
Penyusunan data berdasarkan keadaan/frekuensi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
individual dan kelompok.
a. Metode seriation secara individual
Tabel 1.3.
Cara penyusunan seperti itu hanya diterapkan pada data yang jumlahnya terbatas. Data
tersebut disebut data mentah (raw data) untuk memperjelas data disusun menjadi lebih
teratur seperti dibawah ini :
Tabel 1.4.
 Data individual (ungrouped data) tersebut disusun secara teratur, sehingga dapat diketahui
berapa orang mahasiswa yang merupakan anak tunggal, berapa yang dua bersaudara, dan
seterusnya.
b. Metode seriation secara berkelompok
Metode seriation secara berkelompok Dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1) Rangkaian yang diskrit (discrete series/discontinuous series)
Data/variabel diskrit adalah data yang hanya dapat dinyatakan dalam bilangan bulat.
Contoh :
Tabel 1.5.
2) Rangkaian yang kontinu(continuous series)
Data/variabel kontinu adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan.
Contoh :
Tabel 1.6.

C. Pengertian distribusi frekuensi

Hal yang dimaksud distribusi frekuensi adalah suatu daftar yang membagi data yang membagi data yang
ada ke dalam beberapa kelas.

D. Macam-macam distribusi frekuensi

1) Distribusi frekuensi menurut bilangan

Distribusi frekuensi menurut bilangan dan bersifat tunggal
Tabel 1.7.
Distribusi frekuensi menurut bilangan dan bersifat ganda
Tabel 1.8.
2) Distribusi frekuensi menurut kategori
Distribusi frekuensi menurut kategori dan bersifat tunggal
Tabel 1.9.
Distribusi frekuensi menurut kategori dan bersifat tunggal
Tabel 1.10.

E. Penyusunan distribusi frekuensi menurut bilangan

Dilakukan melalui beberapa tahap :

1. Menentukan jumlah kelas

2. Menghitung range (rentang data)
3. Menghitung lebar kelas (interval class)
4. Menentukan kelas
5. Menentukan frekuensi
6. Cara menggambar distribusi frekuensi menurut bilangan
a. Histogram/diagram kolom
Gambar 1.1.
 b. Poligon
Gambar 1.2.

F. Penyusunan distribusi frekuensi menurut kategori

Cara membuat distribusi frekuensi menurut kategori tidak diperlukan prosedur yang berbelit-belit.
Langkah pertama kita menentukan kelas, kelas yang kita tentukan sesuai dengan kategori dari data
tersebut. Selanjutnya kita mengadakan tabulasi data. Adapun langkah terakhir kita mengadakan tabulasi
untuk menentukan frekuensi masing-masing kelas.

Tabel 1.16.