Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH STATISTIKA

PEMYAJIAN DATA DISTRIBUSI FREKUENSI


Dosen Pengajar : Ir. Nofiar M.m

Kelompok 1 :
1. Adam Ramadhan (191010502297)
2. Andriansyah (191010506362)
3. Siti Khodijah(191010502287)
4. Siti Nurhasanah(191010502280)
5. Subagya(191010504546)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2020

Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417 E-
mail : info@unpam.ac.id
Telpon : (021) 741-2566 atau 7470 9855
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat dan rahmat-
NYA, serta-merta atas izin-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Makalah tentang ini dapat diselesaikan karena bantuan pihak-pihak yang berperan dalam
pembuatan makalah ini, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pembimbing dan
tulisan-tulisan makalah lain yang dijadikan sebagai referansinya, serta-merta kepada
pengarangpengarang buku sebagai panduan proses pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan mohon
maaf atas kesalahan dan kekurangan, karena penulis menyadari masih banyak yang harus di
perbaiki dan dibenarkan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………….……………..4
B. Rumusan masalah………………………….……………….4
C. Tujuan Penulisa

BAB II KAJIAN TEORI

A. Teori Pendukung Distribusi Frekuensi……………………..5


B. Statistik Deskriptif………………………………………….6
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Frekuensi……………………………7
B. Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi……………….………7
C. Penyusunan Distribusi Frekuensi..........................................9
D. Histrogram, Poligon Frekuensi, dan Kurva.........................12
E. Jenis-Jenis Distribusi frekuensi…………………….……..13
F. Canto Soal Distribusi Frekuensi ……………………… …17

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan………………………….…………………………19

Saran…..……………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun itu
secara teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan
gambaran yang cepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung didalam data angka
tersebut.

Dengan diketahuinya ciri atau sifat yang terkandung dalam kumpulan data angka
itu berarti kumpulan data angka setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data
statistik, maka pada umumnya kegiatan tersebut akan menghasilkan kumpulan data angka
yang keadaannya tidak teratur, berserak dan masih merupakan bahan keterangan yang
sifatnya kasar dan mentah. Dikatakan kasar dan mentah, sebab kumpulan data dalam
kondisi seperti yang diebutkan diatas belum dapat memberikan informasi secara ringkas
dan jelas mengenai ciri atau sifat yang dimiliki oleh sekumpulan angka tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian frekuensi distribusi?

2. Bagaimana bagian-bagian distribusi frekuensi ?

3. Bagaimana penyusun distribusi frekuensi ?

4. Bagaimana bentuk histrogram, poligon, frekuensi, dan kurva ?

5. Apa jenis-jenis distribusi frekuensi ?


C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas dari
bapak Ir. Arman Reeg, M.Si. selaku dosen mata kuliah statistik ekonomi I, namun tujuan
penulisan makalah ini secara khusus adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian frekuensi distribusi

2. Untuk mengetahui bagiab-bagian distribusi frekuensi.

3. Untuk mengetahui penyusun distribusi frekuensi.

4. Untuk mengetahui bentuk histrogram, poligon, frekuensi, dan kurva


5. Untuk mentahui jenis-jenis distribusi frekuensi.

BAB II
KAJIAN TEORI

Teori Pendukung Distribusi Frekuensi adalah penyusunanan data kedalam kelas-kelas


tertentu dimana setiap individu/item hanya termasuk kedalam salah satu kelas tertentu saja.
Dalam suatu penelitian juga biasanya akan dilakukan pengumpulan data. Salah satu cara untuk
mengatur atau menyusun data adalah dengan mengelompokan data-data Berdasarkan Ciri-ciri
penting dari sejumlah data ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya data yang
masuk ke dalam setiap kelas. Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa
kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas.
Distribusi frekuensi merupakan salah satu bentuk klasifikasi data, yaitu klasifikasi data secara
kuantitatif.
Di dalam statistic deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat disajikan dalam
bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat dimengerti. Jika data yang ada
hanya sedikit, kita tidak mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti angka-angka itu,
tetapi apabila data yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka untuk mengerti data tersebut
kita akan mengalami kesulitan. Untuk memudahkannya data harus disusun secara sistematis atau
teratur kedalam distribusi frekuensi.Berdasarkan jenis data yang digolongkan didalamnya
distribusi frekuensi dibagi menjadi dua :
1. Distribusi Frekuensi Numerikal Distribusi Frekuensi numerikal adalah
pengelompokan data berdasarkan angka-angka dan biasanya disajikan dengan grafik
histogram.
2. Distribusi Frtekuensi Kategorikal / KategorisDistribusi frekuensi kategori adalah
pengelompokan data berdasarkan kategori-kategori tertentu, biasanya distribusi frekuensi
disajikan dengan grafik batang, lingkaran, dan gambar.
Bagian bagian distribusi frekuensi :
1. Class (Kelas) adalah penggolongan data yang dibatasi dengan nilai terendah dan nilai
tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas. Batas kelas (Class Limit) adalah
nilai batas dari pada tiap kelas dalam sebuah distribusi, terbagi menjadi states class limit
dan class boundaries (tepi kelas).
2. Class interval / panjang kelas/lebar kelas merupakan lebar dari sebuah kelas dan
dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya.

3. Mid point / class mark / titik tengah merupakan rata-rata hitung dari kedua batas
kelasnya atau tepi kelasnya.
Jenis jenis distribusi frekuensi
1. Distribusi frekuensi kumulatifDistribusii frekuensi kumulatif adalah suatu daftar yang
memuat frekuensi-frekuensi kumulatif, jika ingin mengetahui banyaknya observasi yang
ada diatas atau dibawah suatu nilai tertentu. Distribusi frekuensi kumulatif terdiri dari :
a. Distribusi kumulatif kurang dari (dari atas)Adalah suatu total frekuensi dari
semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi bawah kelas pada masing-masing
interval kelasnya.
b. Distrisi kumulatif lebih dari (dari bawah)Adalah suatu total frekuensi dari
semua nilai-nilai yang lebihi besar dari tepi bawah kelas pada masing-masing
ionterval kelasnya
.c. Distribusi frekuensi kumulatif relativeAdalah suatu total frekuensi dengan
menggunakan presentasi.
2. Distribusi frekuensi relative Distribusi frekuensi relatif adalah perbandingan daripada
frekuensi masing -masing kelas dan jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan dalam
persen.
Hi

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Distribusi Frekuensi


Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data mentah dapat
dibuat menjadi yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu.
Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. Jadi,
distrubusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut
kategori tertentu dalam sebuah daftra.
Distribusi frekuensi, dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana dan sistematis dari
data yang diperoleh.

B. Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi


Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1. Kelas-kelas (class)
Kelas adalah kelompok nilai data atau interval.
2. Batas kelas (class limits)
Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat
dua batas kelas yaitu:
a. Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di deretan sebelah kiri setiap kelas.
b. Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di deretan sebelah kanan setiap kelas.
Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara kelas yang satu dengan
kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka tertentu.
3. Tepi kelas (class boundery/real limits/true class limits)
Tepi kelas juga disebut batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk
angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua tepi kelas, yaitu : a.
Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah sebenarnya.
b. Tepi atas kelas atau batas kelas atas sebenarnya.
Penentuang tepi kelas bawah dan tepi kelas atas tergantung pada keakuratan pencatatan data.
Misalnya, data dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal, maka rumus tepi bawah kelas dan
tepi atas kelas ialah sebagai berikut.
a. Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
b. Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5.
4. Titik tengah kelas atau tanda kelas (class mid point, class marks)
Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas. Titik
tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya. Titik tengah kelas = (batas atas + batas
bawah) kelas
5. Interval kelas (class interval)
Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain.
6. Panjang interval kelas atau luas kelas (interval size)
Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
7. Frekuensi kelas (class frequency)
Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu

Contoh:

TABEL 1 MODAL PERUSAHAAN “X”


Modal (jutaan Rp) Frekuensi (f )

50 – 59 16

60 – 69 32

70 – 79 20

80 – 89 17

90 – 99 15

Jumlah 100
Dari distribusi frekuensi diatas :

1. Banyaknya kelas adalah 5.

2. Batas kelas-kelas adalah 50, 59, 60, 69, ...


3. Batas bawah kelas-kelas adalah 50, 60, 70, 80, 90.

4. Batas atas kelas-kelas adalah 59, 69, 79, 89, 99.

5. Batas nyata kelas-kelas adalah 49,5; 59,5; 69,5; 79,5 ...

6. Tepi bawah kelas-kelas adalah 49,5; 59,5; 69,5; 79,5; 89,5.

7. Tepi atas kelas-kelas adalah 59,5; 69,5; 79,5; 89,5; 99,5

8. Titik tengah kelas-kelas adalah 54,5; 64,5; 74,5; 84,5 ...

9. Interval kelas-kelas adalah 50 – 59, 60 – 69, ..., 90 – 99.

10. Panjang interval kelas-kelas masing masing 10.

11. Frekuensi kelas-kelas adalah 16, 32, 20, 17, dan 15

Beberapa catatan mengenai distribusi frekuensi

1. Kadang-kadang suatu distribusi memiliki panjang interval kelas yang tidak sama, bergantung
kepada tujuannya.

2. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki batas kelas yang berulang suatu nilai (batas kelas)
dipakai sebagai dua batas kelas.

3. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki kelas terbuka, artinya batas kelas atas pada kelas
terakhir dan batas kelas bawah pada kelas pertama tidak ada.

C. Penyusunan Distribusi Frekuensi


Distrubusi frekuensi dapat dibuat dengan mengikuti pedoman berikut.
1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
2. Menentukan jangkauan (range) dari data Jangkauan = data terbesar – data terkecil
3. Menentukan bnyaknya kelas (K)
Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
Keterangan : K = banyaknya kelas n = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya keatas.

4. Menetukan panjang interval kelas Panjang interval kelas


5. Menetukan batas kelas bawah pertama.
6. Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang berasal
dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data terkecil) dan selisihnya harus
kurang dari panjang interval kelasnya.
7. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai
bnyaknya data.
Beberapa catatan tentang penyusunan distribusi frekuensi

1. Pada pembuatan distribusi frekuensi, perlu dijaga jangan sampai ada data yang tidak
dimasukkan ke dalam kelas atau data yang masuk ke dalam dua kelas yang berbeda.

2. Titik tengah diusahakan bilangan bulan bukan pecahan.

3. Nilai frekuensi di usahakan tidak ada yang nol.

4. Dalam menentukan bnyaknya kelas, (k), diusahakan:

a. Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur.

b. Banyaknya kelas berkisar antara 5 sampai 15 buah,

c. Jika jangkauan terlalu besar maka banyaknya kelas antara 10 sampai 20.

5. Cara lain dalam menetapkan banyaknya kelas ialah:

a. Memilih atau menetapkannya sesuai dengan kebutuhan yang


diinginkan.

b. Menggunakan rumus Keterangan :

R = jangkauan

I = panjang interval kelas

Cara tersebut dipakai dengan mencoba menetapkan terlebih dahulu panjang interval kelasnya (i).

Contoh soal :

1. Dari hasil pengukuran diameter pipa-pipa yang dibuat oleh sebuah mesin (dalam mm terdekat),
diperoleh data sebagai berikut.

78 72 74 79 71 74 75 74 72 68

72 73 72 74 75 74 73 74 65 72
66 75 80 69 82 73 74 72 79 71 70

75 71 70 70 70 75 76 77 67

Buatlah distribusi frekuensi dri data tersebut !

Penyelesaian:

a. Urutan data

65 66 67 68 69 70 70 70 70 71

71 71 72 72 72 72 72 72 73 73

73 74 74 74 74 74 74 74 75 75

75 75 75 76 77 78 79 79 80 82

b. Jangkuan (R) = 82 – 65 = 17

c. Banyaknya kelas (k) adalah

k = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 5,3 = 6,3 = 6

d. Panjang interval kelas (i) adalah

e. Batas kelas pertama adalah 65 (data terkecil)

f. Tabelnya

TABEL 2 PENGUKURAN DIAMETER PIPA-PIPA (satuan mm)

Diameter Turus Frekuensi

65 – 67 III 3

68 – 70 IIII I 6

71 – 73 IIII IIII II 12

74 – 76 IIII IIII III 13

77 – 79 IIII 4

80 - 82 II 2

Jumlah 40

D. Histrogram, Poligon Frekuensi, dan Kurva


1. Histrogram dan poligon frekuensi

Histrigaram dal poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk
menggambarkan distrubusi frekuensi. Histrogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya.

Pada histrogram batang-batangnya saling melekat atau berimpitan, sedang poligon


frekuensi dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histrogram ke titik
tengah batang histrogram yang lain. Agar diperoleh poligon tetutup, harus dibuat dua kelas baru
dengan panjang kelas sama dengan frekuensi nol pada kedua ujungnya. Pembuatan pada
duakelas baru itu diperbolehkan karena luas histrogram dal poligon yang tertutup sama.

Pada pembuatan histrogram digunakan sistem salibsumbu. Sumbu mendatar (sumbu X)


dan sumbuh tegak (sumbuh Y) menyatakan frekuensi.

Contoh:
Titik Tengah
Interval Kelas Frekuensi Tepi Interval

(Tinggi (cm)) (banyak murud) Kelas

140 – 144 2 139,5 – 144,4 142

145 – 149 4 144,5 – 149,5 147

150 – 154 10 149,5 – 154,5 152

155 – 159 14 154,5 – 159,5 157

160 – 164 12 159,5 – 164,5 162

165 – 169 5 164,5 – 169,5 167

170 - 174 3 169,5 – 174,5 172

a. Histrogram

Gambar 1 histrogram tinggi badan 50 mahasiswa

b. Poligon frekuensi

Gambar 2 poligon tinggi badan 50 mahasiswa

2. Kurva frekuensi
Kurva distribusi frekuensi, diseingkt kurva frekuensi yang telah dihaluskan mempunyai
bebagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu. Bentuk-bentuk kurva frekuensi adalah sebagai berikut.

a. Simetris atau bernentuk lonceng. Ciri-cirinya ninali variabel di samping kiri dan kanan yang
berjarak sama terhadap titik tengah(yang frekuensinya terbesar) mempunyai frekuensi yang
sama. Bentuk kurva simetris sering dijumpai dalam distribusi bermacam-macam variabel,
karena itu dinamakan distribusi normal.

b. Tidaksimetris atau condong, ciri-cirinya ialah ekoer kurva yang satu lebih panjang daripada
ekor kurva lainnya. Jika ekor kurva lebih panjang berada di sebelah kanan kurva disebut kurva
condong ke kanan (mempunyai kecondongan posotif), sebaliknya disebut condong ke kiri
(mempunyai kecondongan negatif).

c. Bentuk J atau J terbalik, ciri-cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki frekuensi
maksimum.

d. Bentuk U, dengan ciri kedua ujung kurva memiliki frekuensi maksimum.

e. Bomidal, dengan ciri mempunyai dua maksimal.

f. Multimodal, dengan ciri mumpunyai lebih dari dua maksimal.

g. Unifim , terjadi bila nilai-nilai veriabel suatu interval mempunyai frekuensi sama.

Berukut ini adalah gambar dari bentuk-bentuk kurva frekuensi di atas.

Gambar 3 Macam-macam bentuk kurva frekuensi

E. Jenis-Jenis Distribusi frekuensi


Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat dibedakan atas tiga jenis,
yaitu distribusi frekuensi biasa, distrubusi frekuensi ralatif, distribusi frekuensi kumulatif.

1. Disribusi frekuensi biasa

Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari
setiap kelompok data atau kelas.

Ada dua jenis distribusi frekuensi biasa yaitu :

a. Distrubusi frekuensi numerik

Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan
dalam angka.

Contoh:
TABEL 5 PELAMAR PERUSAHAAN “XYZ”
Umur (tahun) Frekuensi

20 – 24 15

25 – 29 20

30 – 34 9

35 – 39 4

40 – 44 2

Jumlah 50

b. Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori

Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya
dinyatakan berdasrkan data atau golongan data yang ada.

Contoh:

TABEL 6 HASIL PELEMPARAN DADU SEBANYAK 30 KALI


Angka Dadu (x) Banyaknya Peristiwa (f)

1 4

2 6

3 5

4 3

5 8

6 4

Jumlah 30

2. Distribusi frekuensi relatif

Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara
frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang
berdistribusi tertentu. Dengan rumus :
Misalnya distrubusi frekuensi memiliki 4 buah interval kelas dengan frekuensi masingmasing:
maka distrubusi yang terbentuk adalah

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif

.
Interfal kelas ke-1
. .

. .
Interval kelas ke-2
.
.

Interval kelas ke-k

jumlah
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan desimal ataupun persen.

Contoh :

TABEL 7 DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif


Kelas
(banyak Per Desimal Persen
(tinggi (cm)) murid)
140 – 144 2 2/50 0.04 4

145 – 149 4 4/50 0,08 8

150 – 154 10 10/50 0,20 20

155 – 159 14 14/50 0,28 28

160 – 164 12 12/50 0,24 24

165 – 169 5 5/50 0,10 10

170 – 174 3 3/50 0,06 6

Jumlah 50 1 1 100

3. Distribusi frekuensi kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumilatif.
Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.

Distribusi frekuensi kumulatig memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif. Pada ogif
dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas.

Ada dua macam distrubusi frekuensi kumulatif, yaitu diatrubusi frekuensi kumulatif kurang dari
dan lebih dari.

a. Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari

Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah
frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nialai batas kelas suatu interval.

b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari

Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah
frekuensi yang memilii lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu.

Contoh:

TABEL 8 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI


Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang
Distribusi Frekuensi
dari
Biasa
Frekuensi Frekuensi Kumulatif
Tinggi Tinggi
(cm) (cm)
< 140 =0

140 – 144 2 < 145 =2


0+2
145 – 149 4 < 150 =6
0+2+4
150 – 154 10 < 155
0 + 2 + 4 + 10
= 16

155 – 159 14 < 160


0 + 2 + 4 + 10 + 14
= 30

160 – 164 12 < 165


0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12
= 42

165 – 169 5 < 170


0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 +
= 47

170 - 174 3 < 175 5 = 50

0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 +
5+3

Contoh :

grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif kurang dari atau ogif positif.

Gambar 4 kurva distrubusi kumulatif kurang dari

Contoh :

TABEL 9 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari


Biasa
Frekuensi Frekuensi Kumulatif
Tinggi Tinggi
(cm) (cm)
140 – 144 2 > 140 = 50

145 – 149 4 > 145 = 48


50 - 2
150 – 154 10 > 150 = 44
50 - 2 - 4
155 – 159 14 > 155 = 34
50 - 2 - 4 - 10
160 – 164 12 > 160 = 20
50 - 2 - 4 - 10 - 14
165 – 169 5 > 165 =8
50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12
170 - 174 3 > 170 =3
50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 - 5
> 175 =0
50 - 2 - 4 – 10-14- 12 - 5 -
3
Contoh :

grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif lenih dari atau ogif negatif.

Gambar 4 kurva distrubusi kumulatif lebih dari

F. Contoh Soal Distribusi Frekuensi


1. Berikut ini diberikan data nilai hasil ujian akhir mata kuliah Statistik dan Probabilitas dari 50
mahasiswa. (sumber: data rekaan)

62 78 70 58 65 54 69 71 67 74

64 45 59 68 70 66 80 54 62 83

77 51 72 79 66 83 63 67 61 71

64 59 76 67 59 64 70 73 67 56

42 56 91 48 81 92 46 82 52 92

• Buatlah tabel distribusi frekuensi data bergolong dari data tersebut dengan aturan sturges.
Buatlah tabel distribusi relatif dan tabel distribusi kumulatif (kurang dari dan lebih dari).
• Gambarlah histogram, polygon dan ogif dari data tersebut.
• Dengan data pada soal sebelumnya, buatlah tabel distribusi frekuensi data bergolong dengan
kelas-kelas: 41-50, 51-60, dan seterusnya.

Penyelesaian

Langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah :

1. Menentukan Jangkauan (J)

J = Data max – Data min

= 92 - 42

= 50

2. Menentukan banyak kelas interval (K)

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 50

= 1 + 5.6

= 6.6
=7

3. Menentukan panjang/lebar kelas interval (P)

P=J/K

= 50 / 7

= 7.1
=8

4. Buat daftar distribusi yang terdiri dari kolom kelas, interval, tabulasi, dan frekuensi
Histogram
Polygon
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Ketika melakukan suatu pengukuran sering di jumpai besar hasil pengukuran yang di
peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data tersebut, sangatlah sulit bagi kita untuk
menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai data
tersebut, data tersebut perlu di olah terlebih dahulu. Maka dari sinilah perlunya kita mempelajari
namanya frekuensi distribusi.
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke
dalam dua atau lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal
atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.

SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan ke sistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu
cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain
adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan
semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang
di dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Afrinando, R. (2014). Probabilitas dan Statistika. Fakultas Teknik. Universitas Andalas Padang. Padang.

Benua Ilmu. (2013). http://www.benuailmu.com/2013/09/rumus-simpangan-baku.html. Dipetik Maret


03, 2016

Mafia. (2014). http://mafia.mafiaol.com/2014/06/cara-menentukan-jangkauan-


interkuartilsimpangan-kuartil.html. Dipetik Maret 05, 2016

Maria Fauzi. (2013). https://marieffauzi.wordpress.com/2013/10/07/pengukuran-


penyimpanganrange-deviasi-varian/. Dipetik Maret 03, 2016

Matematika Study Center. (2010). http://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/142-


statistikadata-simpangan-rata-rata. Dipetik Maret 02, 2016

Ruslang, T. (2010). Statistik Ekonomi I Frekuensi Distribusi. Parepare: Scribd.

Suprapto. (2009). Kemencengan (Skewness). Program Kuliah Karyawan. Universitas Mercu Buana
Jakarta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai