Kelompok 1 :
1. Adam Ramadhan (191010502297)
2. Andriansyah (191010506362)
3. Siti Khodijah(191010502287)
4. Siti Nurhasanah(191010502280)
5. Subagya(191010504546)
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417 E-
mail : info@unpam.ac.id
Telpon : (021) 741-2566 atau 7470 9855
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat dan rahmat-
NYA, serta-merta atas izin-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah tentang ini dapat diselesaikan karena bantuan pihak-pihak yang berperan dalam
pembuatan makalah ini, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pembimbing dan
tulisan-tulisan makalah lain yang dijadikan sebagai referansinya, serta-merta kepada
pengarangpengarang buku sebagai panduan proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan mohon
maaf atas kesalahan dan kekurangan, karena penulis menyadari masih banyak yang harus di
perbaiki dan dibenarkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………….……………..4
B. Rumusan masalah………………………….……………….4
C. Tujuan Penulisa
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan………………………….…………………………19
Saran…..……………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun itu
secara teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan
gambaran yang cepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung didalam data angka
tersebut.
Dengan diketahuinya ciri atau sifat yang terkandung dalam kumpulan data angka
itu berarti kumpulan data angka setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data
statistik, maka pada umumnya kegiatan tersebut akan menghasilkan kumpulan data angka
yang keadaannya tidak teratur, berserak dan masih merupakan bahan keterangan yang
sifatnya kasar dan mentah. Dikatakan kasar dan mentah, sebab kumpulan data dalam
kondisi seperti yang diebutkan diatas belum dapat memberikan informasi secara ringkas
dan jelas mengenai ciri atau sifat yang dimiliki oleh sekumpulan angka tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian frekuensi distribusi?
BAB II
KAJIAN TEORI
3. Mid point / class mark / titik tengah merupakan rata-rata hitung dari kedua batas
kelasnya atau tepi kelasnya.
Jenis jenis distribusi frekuensi
1. Distribusi frekuensi kumulatifDistribusii frekuensi kumulatif adalah suatu daftar yang
memuat frekuensi-frekuensi kumulatif, jika ingin mengetahui banyaknya observasi yang
ada diatas atau dibawah suatu nilai tertentu. Distribusi frekuensi kumulatif terdiri dari :
a. Distribusi kumulatif kurang dari (dari atas)Adalah suatu total frekuensi dari
semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi bawah kelas pada masing-masing
interval kelasnya.
b. Distrisi kumulatif lebih dari (dari bawah)Adalah suatu total frekuensi dari
semua nilai-nilai yang lebihi besar dari tepi bawah kelas pada masing-masing
ionterval kelasnya
.c. Distribusi frekuensi kumulatif relativeAdalah suatu total frekuensi dengan
menggunakan presentasi.
2. Distribusi frekuensi relative Distribusi frekuensi relatif adalah perbandingan daripada
frekuensi masing -masing kelas dan jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan dalam
persen.
Hi
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh:
50 – 59 16
60 – 69 32
70 – 79 20
80 – 89 17
90 – 99 15
Jumlah 100
Dari distribusi frekuensi diatas :
1. Kadang-kadang suatu distribusi memiliki panjang interval kelas yang tidak sama, bergantung
kepada tujuannya.
2. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki batas kelas yang berulang suatu nilai (batas kelas)
dipakai sebagai dua batas kelas.
3. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki kelas terbuka, artinya batas kelas atas pada kelas
terakhir dan batas kelas bawah pada kelas pertama tidak ada.
1. Pada pembuatan distribusi frekuensi, perlu dijaga jangan sampai ada data yang tidak
dimasukkan ke dalam kelas atau data yang masuk ke dalam dua kelas yang berbeda.
c. Jika jangkauan terlalu besar maka banyaknya kelas antara 10 sampai 20.
R = jangkauan
Cara tersebut dipakai dengan mencoba menetapkan terlebih dahulu panjang interval kelasnya (i).
Contoh soal :
1. Dari hasil pengukuran diameter pipa-pipa yang dibuat oleh sebuah mesin (dalam mm terdekat),
diperoleh data sebagai berikut.
78 72 74 79 71 74 75 74 72 68
72 73 72 74 75 74 73 74 65 72
66 75 80 69 82 73 74 72 79 71 70
75 71 70 70 70 75 76 77 67
Penyelesaian:
a. Urutan data
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
b. Jangkuan (R) = 82 – 65 = 17
f. Tabelnya
65 – 67 III 3
68 – 70 IIII I 6
71 – 73 IIII IIII II 12
77 – 79 IIII 4
80 - 82 II 2
Jumlah 40
Histrigaram dal poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk
menggambarkan distrubusi frekuensi. Histrogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya.
Contoh:
Titik Tengah
Interval Kelas Frekuensi Tepi Interval
a. Histrogram
b. Poligon frekuensi
2. Kurva frekuensi
Kurva distribusi frekuensi, diseingkt kurva frekuensi yang telah dihaluskan mempunyai
bebagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu. Bentuk-bentuk kurva frekuensi adalah sebagai berikut.
a. Simetris atau bernentuk lonceng. Ciri-cirinya ninali variabel di samping kiri dan kanan yang
berjarak sama terhadap titik tengah(yang frekuensinya terbesar) mempunyai frekuensi yang
sama. Bentuk kurva simetris sering dijumpai dalam distribusi bermacam-macam variabel,
karena itu dinamakan distribusi normal.
b. Tidaksimetris atau condong, ciri-cirinya ialah ekoer kurva yang satu lebih panjang daripada
ekor kurva lainnya. Jika ekor kurva lebih panjang berada di sebelah kanan kurva disebut kurva
condong ke kanan (mempunyai kecondongan posotif), sebaliknya disebut condong ke kiri
(mempunyai kecondongan negatif).
c. Bentuk J atau J terbalik, ciri-cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki frekuensi
maksimum.
g. Unifim , terjadi bila nilai-nilai veriabel suatu interval mempunyai frekuensi sama.
Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari
setiap kelompok data atau kelas.
Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan
dalam angka.
Contoh:
TABEL 5 PELAMAR PERUSAHAAN “XYZ”
Umur (tahun) Frekuensi
20 – 24 15
25 – 29 20
30 – 34 9
35 – 39 4
40 – 44 2
Jumlah 50
Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya
dinyatakan berdasrkan data atau golongan data yang ada.
Contoh:
1 4
2 6
3 5
4 3
5 8
6 4
Jumlah 30
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara
frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang
berdistribusi tertentu. Dengan rumus :
Misalnya distrubusi frekuensi memiliki 4 buah interval kelas dengan frekuensi masingmasing:
maka distrubusi yang terbentuk adalah
.
Interfal kelas ke-1
. .
. .
Interval kelas ke-2
.
.
jumlah
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan desimal ataupun persen.
Contoh :
Jumlah 50 1 1 100
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumilatif.
Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.
Distribusi frekuensi kumulatig memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif. Pada ogif
dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas.
Ada dua macam distrubusi frekuensi kumulatif, yaitu diatrubusi frekuensi kumulatif kurang dari
dan lebih dari.
Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah
frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nialai batas kelas suatu interval.
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah
frekuensi yang memilii lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu.
Contoh:
0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 +
5+3
Contoh :
grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif kurang dari atau ogif positif.
Contoh :
grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif lenih dari atau ogif negatif.
62 78 70 58 65 54 69 71 67 74
64 45 59 68 70 66 80 54 62 83
77 51 72 79 66 83 63 67 61 71
64 59 76 67 59 64 70 73 67 56
42 56 91 48 81 92 46 82 52 92
• Buatlah tabel distribusi frekuensi data bergolong dari data tersebut dengan aturan sturges.
Buatlah tabel distribusi relatif dan tabel distribusi kumulatif (kurang dari dan lebih dari).
• Gambarlah histogram, polygon dan ogif dari data tersebut.
• Dengan data pada soal sebelumnya, buatlah tabel distribusi frekuensi data bergolong dengan
kelas-kelas: 41-50, 51-60, dan seterusnya.
Penyelesaian
= 92 - 42
= 50
K = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 50
= 1 + 5.6
= 6.6
=7
P=J/K
= 50 / 7
= 7.1
=8
4. Buat daftar distribusi yang terdiri dari kolom kelas, interval, tabulasi, dan frekuensi
Histogram
Polygon
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Ketika melakukan suatu pengukuran sering di jumpai besar hasil pengukuran yang di
peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data tersebut, sangatlah sulit bagi kita untuk
menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai data
tersebut, data tersebut perlu di olah terlebih dahulu. Maka dari sinilah perlunya kita mempelajari
namanya frekuensi distribusi.
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke
dalam dua atau lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal
atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.
SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan ke sistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu
cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain
adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan
semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang
di dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Afrinando, R. (2014). Probabilitas dan Statistika. Fakultas Teknik. Universitas Andalas Padang. Padang.
Suprapto. (2009). Kemencengan (Skewness). Program Kuliah Karyawan. Universitas Mercu Buana
Jakarta. Jakarta.