DISTRIBUSI FREKUENSI
Dosen Pengampu:
M. BUKHORI DALIMUNTHE S.Pd,M.Si
DISUSUN OLEH
A REGULER
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Frekuensi..................................................................................
B. Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi............................................................................
C. Penyusunan Distribusi Frekuensi.................................................................................
D. Histrogram, Poligon Frekuensi, dan Kurva ................................................................
E. Jenis-Jenis Distribusi frekuensi....................................................................................
BAB II KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam statistik deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat disajikan dalam
bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat dimengerti. Jika data yang ada
hanya sedikit, kita tidak mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti angka-angka itu,
tetapi apabila data yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka untuk mengerti data tersebut
kita akan mengalami kesulitan. Untuk memudahkannya data harus disusun secara sistematis atau
teratur kedalam distribusi frekuensi.
Menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun itu secara
teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan gambaran
yang cepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung didalam data angka tersebut.
Dengan diketahuinya ciri atau sifat yang terkandung dalam kumpulan data angka itu
berarti kumpulan data angka setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik,
maka pada umumnya kegiatan tersebut akan menghasilkan kumpulan data angka yang
keadaannya tidak teratur, berserak dan masih merupakan bahan keterangan yang sifatnya kasar
dan mentah. Dikatakan kasar dan mentah, sebab kumpulan data dalam kondisi seperti yang
diebutkan diatas belum dapat memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri atau
sifat yang dimiliki oleh sekumpulan angka tersebut.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian frekuensi distribusi?
2. Bagaimana bagian-bagian distribusi frekuensi ?
3. Bagaimana penyusun distribusi frekuensi ?
4. Bagaimana bentuk histrogram, poligon, frekuensi, dan kurva ?
5. Apa jenis-jenis distribusi frekuensi ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas dari bapak
Ir. Arman Reeg, M.Si. selaku dosen mata kuliah statistik ekonomi I, namun tujuan penulisan
makalah ini secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian frekuensi distribusi
2. Untuk mengetahui bagiab-bagian distribusi frekuensi.
3. Untuk mengetahui penyusun distribusi frekuensi.
4. Untuk mengetahui bentuk histrogram, poligon, frekuensi, dan kurva
5. Untuk mentahui jenis-jenis distribusi frekuensi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
IDENTITAS BUKU
BUKU I (UTAMA)
BUKU II (PEMBANDING)
Judul : STATISTIKA dan PROBABILITAS
5
A. Pengertian Distribusi Frekuensi
Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data
mentah dapat dibuat menjadi yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam
kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau
tabel frekuensi. Jadi, distrubusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval
tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftra.
Distribusi frekuensi, dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana dan
sistematis dari data yang diperoleh.
4. Titik tengah kelas atau tanda kelas (class mid point, class marks)
Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas. Titik
tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya. Titik tengah kelas = (batas atas +
batas bawah) kelas
6
6. Panjang interval kelas atau luas kelas (interval size)
Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
Contoh:
TABEL 1 MODAL PERUSAHAAN X
Modal (jutaan Rp) Frekuensi (f )
50 59 16
60 69 32
70 79 20
80 89 17
90 99 15
Jumlah 100
Dari distribusi frekuensi diatas :
1. Banyaknya kelas adalah 5.
2. Batas kelas-kelas adalah 50, 59, 60, 69, ...
3. Batas bawah kelas-kelas adalah 50, 60, 70, 80, 90.
4. Batas atas kelas-kelas adalah 59, 69, 79, 89, 99.
5. Batas nyata kelas-kelas adalah 49,5; 59,5; 69,5; 79,5 ...
6. Tepi bawah kelas-kelas adalah 49,5; 59,5; 69,5; 79,5; 89,5.
7. Tepi atas kelas-kelas adalah 59,5; 69,5; 79,5; 89,5; 99,5
8. Titik tengah kelas-kelas adalah 54,5; 64,5; 74,5; 84,5 ...
9. Interval kelas-kelas adalah 50 59, 60 69, ..., 90 99.
10. Panjang interval kelas-kelas masing masing 10.
11. Frekuensi kelas-kelas adalah 16, 32, 20, 17, dan 15
Beberapa catatan mengenai distribusi frekuensi
1. Kadang-kadang suatu distribusi memiliki panjang interval kelas yang tidak sama,
bergantung kepada tujuannya.
2. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki batas kelas yang berulang suatu nilai
(batas kelas) dipakai sebagai dua batas kelas.
3. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki kelas terbuka, artinya batas kelas atas
pada kelas terakhir dan batas kelas bawah pada kelas pertama tidak ada.
7
6. Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil
yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data terkecil)
dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
7. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem
turus) sesuai bnyaknya data.
Beberapa catatan tentang penyusunan distribusi frekuensi
1. Pada pembuatan distribusi frekuensi, perlu dijaga jangan sampai ada data yang tidak
dimasukkan ke dalam kelas atau data yang masuk ke dalam dua kelas yang berbeda.
2. Titik tengah diusahakan bilangan bulan bukan pecahan.
3. Nilai frekuensi di usahakan tidak ada yang nol.
4. Dalam menentukan bnyaknya kelas, (k), diusahakan:
a. Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur.
b. Banyaknya kelas berkisar antara 5 sampai 15 buah,
c. Jika jangkauan terlalu besar maka banyaknya kelas antara 10 sampai 20.
5. Cara lain dalam menetapkan banyaknya kelas ialah:
a. Memilih atau menetapkannya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
b. Menggunakan rumus
Keterangan :
R = jangkauan
I = panjang interval kelas
Cara tersebut dipakai dengan mencoba menetapkan terlebih dahulu panjang interval kelasnya
(i).
Contoh soal :
1. Dari hasil pengukuran diameter pipa-pipa yang dibuat oleh sebuah mesin (dalam mm
terdekat), diperoleh data sebagai berikut.
78 72 74 79 71 74 75 74 72 68
72 73 72 74 75 74 73 74 65 72
66 75 80 69 82 73 74 72 79 71
70 75 71 70 70 70 75 76 77 67
Buatlah distribusi frekuensi dri data tersebut !
Penyelesaian:
a. Urutan data
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
b. Jangkuan (R) = 82 65 = 17
8
68 70 IIII I 6
71 73 IIII IIII II 12
74 76 IIII IIII III 13
77 79 IIII 4
80 - 82 II 2
Jumlah 40
a. Histrogram
Gambar 1 histrogram tinggi badan 50 mahasiswa
b. Poligon frekuensi
Gambar 2 poligon tinggi badan 50 mahasiswa
2. Kurva frekuensi
Kurva distribusi frekuensi, diseingkt kurva frekuensi yang telah dihaluskan
mempunyai bebagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu. Bentuk-bentuk kurva frekuensi
adalah sebagai berikut.
a. Simetris atau bernentuk lonceng. Ciri-cirinya ninali variabel di samping kiri dan
kanan yang berjarak sama terhadap titik tengah(yang frekuensinya terbesar)
mempunyai frekuensi yang sama. Bentuk kurva simetris sering dijumpai dalam
distribusi bermacam-macam variabel, karena itu dinamakan distribusi normal.
b. Tidaksimetris atau condong, ciri-cirinya ialah ekoer kurva yang satu lebih panjang
daripada ekor kurva lainnya. Jika ekor kurva lebih panjang berada di sebelah kanan
9
kurva disebut kurva condong ke kanan (mempunyai kecondongan posotif), sebaliknya
disebut condong ke kiri (mempunyai kecondongan negatif).
c. Bentuk J atau J terbalik, ciri-cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki
frekuensi maksimum.
d. Bentuk U, dengan ciri kedua ujung kurva memiliki frekuensi maksimum.
e. Bomidal, dengan ciri mempunyai dua maksimal.
f. Multimodal, dengan ciri mumpunyai lebih dari dua maksimal.
g. Unifim , terjadi bila nilai-nilai veriabel suatu interval mempunyai frekuensi sama.
Berukut ini adalah gambar dari bentuk-bentuk kurva frekuensi di atas.
Gambar 3 Macam-macam bentuk kurva frekuensi
Contoh:
TABEL 5 PELAMAR PERUSAHAAN XYZ
Umur (tahun) Frekuensi
20 24 15
25 29 20
30 34 9
35 39 4
40 44 2
Jumlah 50
Contoh:
TABEL 6 HASIL PELEMPARAN DADU SEBANYAK 30 KALI
Angka Dadu (x) Banyaknya Peristiwa (f)
1 4
2 6
3 5
4 3
10
5 8
6 4
Jumlah 30
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi
antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang
berdistribusi tertentu. Dengan rumus :
Misalnya distrubusi frekuensi memiliki 4 buah interval kelas dengan frekuensi masing-
masing: maka distrubusi yang terbentuk adalah
Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif
Interfal kelas ke-1 .
.
Interval kelas ke-2 . .
.
. .
.
.
Interval kelas ke-k
jumlah
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan desimal ataupun
persen.
Contoh :
TABEL 7 DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif
(tinggi (cm)) (banyak murid) Per Desimal Persen
140 144 2 2/50 0.04 4
145 149 4 4/50 0,08 8
150 154 10 10/50 0,20 20
155 159 14 14/50 0,28 28
160 164 12 12/50 0,24 24
165 169 5 5/50 0,10 10
170 174 3 3/50 0,06 6
Jumlah 50 1 1 100
11
b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah
frekuensi yang memilii lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu.
Contoh:
TABEL 8 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
< 140 =0
140 144 2 < 145 0+2 =2
145 149 4 < 150 0+2+4 =6
150 154 10 < 155 0 + 2 + 4 + 10 = 16
155 159 14 < 160 0 + 2 + 4 + 10 + 14 = 30
160 164 12 < 165 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 = 42
165 169 5 < 170 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 + 5 = 47
170 - 174 3 < 175 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 + 5 + 3 = 50
Contoh :
grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif kurang dari atau ogif positif.
Gambar 4 kurva distrubusi kumulatif kurang dari
Contoh :
TABEL 9 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
140 144 2 > 140 = 50
145 149 4 > 145 50 - 2 = 48
150 154 10 > 150 50 - 2 - 4 = 44
155 159 14 > 155 50 - 2 - 4 - 10 = 34
160 164 12 > 160 50 - 2 - 4 - 10 - 14 = 20
165 169 5 > 165 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 =8
170 - 174 3 > 170 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 - 5 =3
> 175 50 - 2 - 4 10-14- 12 - 5 - 3 =0
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Mencari Range
4. Menentukan Kelas
3. Distribusi kategorikal
13
2. Distribusi frekuensi satuan
Ketika melakukan suatu pengukuran sering di jumpai besar hasil pengukuran yang di
peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data tersebut, sangatlah sulit bagi kita
untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai
data tersebut, data tersebut perlu di olah terlebih dahulu. Maka dari sinilah perlunya kita
mempelajari namanya frekuensi distribusi.
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan
14