Anda di halaman 1dari 14

Critical Book Review

DISTRIBUSI FREKUENSI
Dosen Pengampu:
M. BUKHORI DALIMUNTHE S.Pd,M.Si

DISUSUN OLEH

Fitri Rachmawati (7161141012)


Rosianna Sidabutar(7161141031)
Sri Wardani (7161141036)
Tamaria br.Napitupulu(7161141037)

A REGULER

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Frekuensi..................................................................................
B. Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi............................................................................
C. Penyusunan Distribusi Frekuensi.................................................................................
D. Histrogram, Poligon Frekuensi, dan Kurva ................................................................
E. Jenis-Jenis Distribusi frekuensi....................................................................................
BAB II KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistik memegang peran penting dalam penelitian,baik dalam penyusunan


model,perumusan hipotesa dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data,dalam
penyusunan desain penelitian ,dalam penentuan sampel dan dalam analisa data.dalam bayak
hal ,pengolahan dan analisa datya tidak luput dari penerapan tehnik dan metode statistik
tertentu ,yang mana kehadiranya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi.statistik dapat digunakan sebagai alat untuk memgetahui
apakah hu bungan kualitas antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam
suatu kualitas empiris atau hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.

Di dalam statistik deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat disajikan dalam
bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat dimengerti. Jika data yang ada
hanya sedikit, kita tidak mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti angka-angka itu,
tetapi apabila data yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka untuk mengerti data tersebut
kita akan mengalami kesulitan. Untuk memudahkannya data harus disusun secara sistematis atau
teratur kedalam distribusi frekuensi.

Menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun itu secara
teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan gambaran
yang cepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung didalam data angka tersebut.
Dengan diketahuinya ciri atau sifat yang terkandung dalam kumpulan data angka itu
berarti kumpulan data angka setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik,
maka pada umumnya kegiatan tersebut akan menghasilkan kumpulan data angka yang
keadaannya tidak teratur, berserak dan masih merupakan bahan keterangan yang sifatnya kasar
dan mentah. Dikatakan kasar dan mentah, sebab kumpulan data dalam kondisi seperti yang
diebutkan diatas belum dapat memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri atau
sifat yang dimiliki oleh sekumpulan angka tersebut.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian frekuensi distribusi?
2. Bagaimana bagian-bagian distribusi frekuensi ?
3. Bagaimana penyusun distribusi frekuensi ?
4. Bagaimana bentuk histrogram, poligon, frekuensi, dan kurva ?
5. Apa jenis-jenis distribusi frekuensi ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas dari bapak
Ir. Arman Reeg, M.Si. selaku dosen mata kuliah statistik ekonomi I, namun tujuan penulisan
makalah ini secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian frekuensi distribusi
2. Untuk mengetahui bagiab-bagian distribusi frekuensi.
3. Untuk mengetahui penyusun distribusi frekuensi.
4. Untuk mengetahui bentuk histrogram, poligon, frekuensi, dan kurva
5. Untuk mentahui jenis-jenis distribusi frekuensi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

IDENTITAS BUKU

BUKU I (UTAMA)

Judul buku : STATISTIK Teori dan Aplikasi


Penulis : J. Supranto M.A
Penerbit : ERLANGGA
Tahun Terbit : 2016
Tebal buku : 388 halaman

BUKU II (PEMBANDING)
Judul : STATISTIKA dan PROBABILITAS

Pengarang : Koster Boediono


Tahun terbit : 2001
Penerbit : Remaja Rosda Karya, Bandung,
Tebal Buku : v+533 hlm.;16x24 cm.;
ISBN : 979-692-125-1

5
A. Pengertian Distribusi Frekuensi
Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data
mentah dapat dibuat menjadi yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam
kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau
tabel frekuensi. Jadi, distrubusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval
tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftra.
Distribusi frekuensi, dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana dan
sistematis dari data yang diperoleh.

B. Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi


Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1. Kelas-kelas (class)
Kelas adalah kelompok nilai data atau interval.

2. Batas kelas (class limits)


Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain.
Terdapat dua batas kelas yaitu:
a. Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di deretan sebelah kiri setiap kelas.
b. Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di deretan sebelah kanan setiap kelas.
Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara kelas yang satu dengan
kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka tertentu.

3. Tepi kelas (class boundery/real limits/true class limits)


Tepi kelas juga disebut batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk
angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua tepi kelas, yaitu :
a. Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah sebenarnya.
b. Tepi atas kelas atau batas kelas atas sebenarnya.
Penentuang tepi kelas bawah dan tepi kelas atas tergantung pada keakuratan pencatatan data.
Misalnya, data dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal, maka rumus tepi bawah kelas
dan tepi atas kelas ialah sebagai berikut.
a. Tepi bawah kelas = batas bawah kelas 0,5
b. Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5.

4. Titik tengah kelas atau tanda kelas (class mid point, class marks)
Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas. Titik
tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya. Titik tengah kelas = (batas atas +
batas bawah) kelas

5. Interval kelas (class interval)


Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain.

6
6. Panjang interval kelas atau luas kelas (interval size)
Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.

7. Frekuensi kelas (class frequency)


Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu

Contoh:
TABEL 1 MODAL PERUSAHAAN X
Modal (jutaan Rp) Frekuensi (f )
50 59 16
60 69 32
70 79 20
80 89 17
90 99 15
Jumlah 100
Dari distribusi frekuensi diatas :
1. Banyaknya kelas adalah 5.
2. Batas kelas-kelas adalah 50, 59, 60, 69, ...
3. Batas bawah kelas-kelas adalah 50, 60, 70, 80, 90.
4. Batas atas kelas-kelas adalah 59, 69, 79, 89, 99.
5. Batas nyata kelas-kelas adalah 49,5; 59,5; 69,5; 79,5 ...
6. Tepi bawah kelas-kelas adalah 49,5; 59,5; 69,5; 79,5; 89,5.
7. Tepi atas kelas-kelas adalah 59,5; 69,5; 79,5; 89,5; 99,5
8. Titik tengah kelas-kelas adalah 54,5; 64,5; 74,5; 84,5 ...
9. Interval kelas-kelas adalah 50 59, 60 69, ..., 90 99.
10. Panjang interval kelas-kelas masing masing 10.
11. Frekuensi kelas-kelas adalah 16, 32, 20, 17, dan 15
Beberapa catatan mengenai distribusi frekuensi
1. Kadang-kadang suatu distribusi memiliki panjang interval kelas yang tidak sama,
bergantung kepada tujuannya.
2. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki batas kelas yang berulang suatu nilai
(batas kelas) dipakai sebagai dua batas kelas.
3. Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki kelas terbuka, artinya batas kelas atas
pada kelas terakhir dan batas kelas bawah pada kelas pertama tidak ada.

C. Penyusunan Distribusi Frekuensi


Distrubusi frekuensi dapat dibuat dengan mengikuti pedoman berikut.
1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
2. Menentukan jangkauan (range) dari data
Jangkauan = data terbesar data terkecil
3. Menentukan bnyaknya kelas (K)
Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
Keterangan :
K = banyaknya kelas
n = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya keatas.
4. Menetukan panjang interval kelas
Panjang interval kelas
5. Menetukan batas kelas bawah pertama.

7
6. Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil
yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data terkecil)
dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
7. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem
turus) sesuai bnyaknya data.
Beberapa catatan tentang penyusunan distribusi frekuensi
1. Pada pembuatan distribusi frekuensi, perlu dijaga jangan sampai ada data yang tidak
dimasukkan ke dalam kelas atau data yang masuk ke dalam dua kelas yang berbeda.
2. Titik tengah diusahakan bilangan bulan bukan pecahan.
3. Nilai frekuensi di usahakan tidak ada yang nol.
4. Dalam menentukan bnyaknya kelas, (k), diusahakan:
a. Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur.
b. Banyaknya kelas berkisar antara 5 sampai 15 buah,
c. Jika jangkauan terlalu besar maka banyaknya kelas antara 10 sampai 20.
5. Cara lain dalam menetapkan banyaknya kelas ialah:
a. Memilih atau menetapkannya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
b. Menggunakan rumus
Keterangan :
R = jangkauan
I = panjang interval kelas
Cara tersebut dipakai dengan mencoba menetapkan terlebih dahulu panjang interval kelasnya
(i).

Contoh soal :
1. Dari hasil pengukuran diameter pipa-pipa yang dibuat oleh sebuah mesin (dalam mm
terdekat), diperoleh data sebagai berikut.
78 72 74 79 71 74 75 74 72 68
72 73 72 74 75 74 73 74 65 72
66 75 80 69 82 73 74 72 79 71
70 75 71 70 70 70 75 76 77 67
Buatlah distribusi frekuensi dri data tersebut !
Penyelesaian:
a. Urutan data
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82

b. Jangkuan (R) = 82 65 = 17

c. Banyaknya kelas (k) adalah


k = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 5,3 = 6,3 = 6
d. Panjang interval kelas (i) adalah
e. Batas kelas pertama adalah 65 (data terkecil)
f. Tabelnya

TABEL 2 PENGUKURAN DIAMETER PIPA-PIPA (satuan mm)


Diameter Turus Frekuensi
65 67 III 3

8
68 70 IIII I 6
71 73 IIII IIII II 12
74 76 IIII IIII III 13
77 79 IIII 4
80 - 82 II 2
Jumlah 40

D. Histrogram, Poligon Frekuensi, dan Kurva


1. Histrogram dan poligon frekuensi
Histrigaram dal poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk
menggambarkan distrubusi frekuensi. Histrogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya.
Pada histrogram batang-batangnya saling melekat atau berimpitan, sedang poligon
frekuensi dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histrogram ke titik
tengah batang histrogram yang lain. Agar diperoleh poligon tetutup, harus dibuat dua kelas
baru dengan panjang kelas sama dengan frekuensi nol pada kedua ujungnya. Pembuatan pada
duakelas baru itu diperbolehkan karena luas histrogram dal poligon yang tertutup sama.
Pada pembuatan histrogram digunakan sistem salibsumbu. Sumbu mendatar (sumbu
X) dan sumbuh tegak (sumbuh Y) menyatakan frekuensi.
Contoh:
Interval Kelas Frekuensi Tepi Interval Titik Tengah
(Tinggi (cm)) (banyak murud) Kelas
140 144 2 139,5 144,4 142
145 149 4 144,5 149,5 147
150 154 10 149,5 154,5 152
155 159 14 154,5 159,5 157
160 164 12 159,5 164,5 162
165 169 5 164,5 169,5 167
170 - 174 3 169,5 174,5 172

a. Histrogram
Gambar 1 histrogram tinggi badan 50 mahasiswa
b. Poligon frekuensi
Gambar 2 poligon tinggi badan 50 mahasiswa
2. Kurva frekuensi
Kurva distribusi frekuensi, diseingkt kurva frekuensi yang telah dihaluskan
mempunyai bebagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu. Bentuk-bentuk kurva frekuensi
adalah sebagai berikut.
a. Simetris atau bernentuk lonceng. Ciri-cirinya ninali variabel di samping kiri dan
kanan yang berjarak sama terhadap titik tengah(yang frekuensinya terbesar)
mempunyai frekuensi yang sama. Bentuk kurva simetris sering dijumpai dalam
distribusi bermacam-macam variabel, karena itu dinamakan distribusi normal.
b. Tidaksimetris atau condong, ciri-cirinya ialah ekoer kurva yang satu lebih panjang
daripada ekor kurva lainnya. Jika ekor kurva lebih panjang berada di sebelah kanan

9
kurva disebut kurva condong ke kanan (mempunyai kecondongan posotif), sebaliknya
disebut condong ke kiri (mempunyai kecondongan negatif).
c. Bentuk J atau J terbalik, ciri-cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki
frekuensi maksimum.
d. Bentuk U, dengan ciri kedua ujung kurva memiliki frekuensi maksimum.
e. Bomidal, dengan ciri mempunyai dua maksimal.
f. Multimodal, dengan ciri mumpunyai lebih dari dua maksimal.
g. Unifim , terjadi bila nilai-nilai veriabel suatu interval mempunyai frekuensi sama.
Berukut ini adalah gambar dari bentuk-bentuk kurva frekuensi di atas.
Gambar 3 Macam-macam bentuk kurva frekuensi

E. Jenis-Jenis Distribusi frekuensi


Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat dibedakan atas tiga
jenis, yaitu distribusi frekuensi biasa, distrubusi frekuensi ralatif, distribusi frekuensi
kumulatif.
1. Disribusi frekuensi biasa
Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah
frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas.
Ada dua jenis distribusi frekuensi biasa yaitu :
a. Distrubusi frekuensi numerik
Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya
dinyatakan dalam angka.

Contoh:
TABEL 5 PELAMAR PERUSAHAAN XYZ
Umur (tahun) Frekuensi
20 24 15
25 29 20
30 34 9
35 39 4
40 44 2
Jumlah 50

b. Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori


Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi yang pembagian
kelasnya dinyatakan berdasrkan data atau golongan data yang ada.

Contoh:
TABEL 6 HASIL PELEMPARAN DADU SEBANYAK 30 KALI
Angka Dadu (x) Banyaknya Peristiwa (f)
1 4
2 6
3 5
4 3

10
5 8
6 4
Jumlah 30

1. Distribusi frekuensi relatif

Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi
antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang
berdistribusi tertentu. Dengan rumus :
Misalnya distrubusi frekuensi memiliki 4 buah interval kelas dengan frekuensi masing-
masing: maka distrubusi yang terbentuk adalah
Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif
Interfal kelas ke-1 .
.
Interval kelas ke-2 . .
.
. .
.
.
Interval kelas ke-k
jumlah
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan desimal ataupun
persen.

Contoh :
TABEL 7 DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif
(tinggi (cm)) (banyak murid) Per Desimal Persen
140 144 2 2/50 0.04 4
145 149 4 4/50 0,08 8
150 154 10 10/50 0,20 20
155 159 14 14/50 0,28 28
160 164 12 12/50 0,24 24
165 169 5 5/50 0,10 10
170 174 3 3/50 0,06 6
Jumlah 50 1 1 100

3. Distribusi frekuensi kumulatif


Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumilatif.
Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.
Distribusi frekuensi kumulatig memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif. Pada ogif
dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas.
Ada dua macam distrubusi frekuensi kumulatif, yaitu diatrubusi frekuensi kumulatif kurang
dari dan lebih dari.
a. Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari
Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang memuat
jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nialai batas kelas suatu interval.

11
b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah
frekuensi yang memilii lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu.

Contoh:
TABEL 8 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
< 140 =0
140 144 2 < 145 0+2 =2
145 149 4 < 150 0+2+4 =6
150 154 10 < 155 0 + 2 + 4 + 10 = 16
155 159 14 < 160 0 + 2 + 4 + 10 + 14 = 30
160 164 12 < 165 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 = 42
165 169 5 < 170 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 + 5 = 47
170 - 174 3 < 175 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 + 5 + 3 = 50

Contoh :
grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif kurang dari atau ogif positif.
Gambar 4 kurva distrubusi kumulatif kurang dari

Contoh :
TABEL 9 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
140 144 2 > 140 = 50
145 149 4 > 145 50 - 2 = 48
150 154 10 > 150 50 - 2 - 4 = 44
155 159 14 > 155 50 - 2 - 4 - 10 = 34
160 164 12 > 160 50 - 2 - 4 - 10 - 14 = 20
165 169 5 > 165 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 =8
170 - 174 3 > 170 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 - 5 =3
> 175 50 - 2 - 4 10-14- 12 - 5 - 3 =0

12
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat kami simpulkan beberapa hal, yaitu:

Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kelompok (kelas)


dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas. Distribusi
frekuensi merupakan salah satu bentuk klasifikasi data, yaitu klasifikasi data secara
kuantitatif.

Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi:

1. Menentukan Jumlah Kelas

2. Mencari Range

3. Menentukan Panjang Kelas

4. Menentukan Kelas

Distribusi frekuensi ada beberapa macam, diantaranya:

1. Ditinjau dari jenisnya

2. Distribusi frekuensi numerik

3. Distribusi kategorikal

1. Ditinjau dari nyata tidaknya frekuensi

2. Distribusi frekuensi absolut

3. Distribusi frekuensi relatif

1. Ditinjau dari kesatuannya

13
2. Distribusi frekuensi satuan

3. Distribusi frekuensi kumulatif

Ketika melakukan suatu pengukuran sering di jumpai besar hasil pengukuran yang di
peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data tersebut, sangatlah sulit bagi kita
untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai
data tersebut, data tersebut perlu di olah terlebih dahulu. Maka dari sinilah perlunya kita
mempelajari namanya frekuensi distribusi.
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan

14

Anda mungkin juga menyukai