Machine Translated by Google

KERTAS ASLI

PENGARUH PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL DAN KUALITAS HIBRIDA

BERAS (ORYZA SATIVA)

INDIRA CHATURVEDI

Di belakang Gedung Mehta, Jarhabhata, Koloni Sindhi, Bilaspur, (Chhattisgarh), 495001, INDIA
Email: Ind_Chaturvedi@yahoo.com

Naskah diterima: 30 Oktober 2004; Diulas: 27 April 2005; Diterima untuk publikasi: 27 Mei 2005

ABSTRAK

Uji coba lapangan untuk mengetahui pengaruh pemupukan nitrogen (N) yang berbeda terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas padi
hibrida varietas 'Proagro 6207', terdiri dari 10 perlakuan berbeda menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan
dilakukan di Balai Penelitian Pertanian, Bilaspur Chhattisgarh, India. Data dua tahun selama 2002 dan 2003 mengungkapkan bahwa
semua karakter pertumbuhan, parameter hasil dan nitrogen butir (N) meningkat secara signifikan dengan aplikasi pupuk nitrogen yang
mengandung sulfur-Super Net. Hasil ini secara statistik setara dengan perlakuan T4, di mana amonium sulfat nitrat diterapkan. Dalam
rangkaian percobaan ini, pupuk nitrogen yang tidak mengandung sulfur, urea memberikan hasil terendah dan kandungan nitrogen (N)
biji-bijian dan pengurangan ini signifikan di semua percobaan.

KATA KUNCI: Manfaat: rasio biaya, pupuk, padi hibrida, nitrogen, Oryza sativa, hasil.

Jilid 6 (2005) No. 4 (611-618)

611
Machine Translated by Google
INDIRA CHATURVEDI
PENGANTAR
Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman sereal
terpenting di dunia, ditanam di berbagai zona iklim, untuk
memberi makan umat manusia. Pengenalan padi hibrida
merupakan langkah penting menuju peningkatan hasil padi.
Padi hibrida menghasilkan sekitar 15-20% lebih banyak
daripada varietas komersial hasil tinggi yang menjanjikan.
Studi sebelumnya mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk
yang bijaksana dan tepat dapat secara nyata meningkatkan
hasil dan meningkatkan kualitas beras [14]. Mengingat
pentingnya pemupukan nitrogen pada hasil biji-bijian dari
tanaman padi, perlu diketahui dosis yang terbaik. adalah
untuk setiap varietas serta pengaruhnya terhadap komponen
hasil dan parameter agronomi lainnya seperti siklus, tinggi
tanaman, rebah dan kadar air biji-bijian, untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih baik tentang respons produktif
tersebut. Tanaka dkk. (1966) menunjukkan bahwa tinggi
tanaman padi berkorelasi positif dengan lamanya siklus
pematangan. Tanaman yang lebih tinggi lebih rentan terhadap
penginapan dan kurang merespons nitrogen dengan baik [25].
Malai dengan persentase bunga steril yang rendah
memungkinkan penerapan dosis nitrogen yang lebih tinggi
dan menghasilkan hasil yang lebih baik [26]. Beberapa faktor, disemai. Plot menerima perlakuan budaya yang identik dalam
seperti penaburan awal, memenuhi tujuan kembar untuk menghasilkan membajak,
Faktor lain, seperti peningkatan kadar pupuk nitrogen, dapat pupuk
meningkatkan hasil tetapi mengurangi kualitas gabah [2].
Pasokan nitrogen yang cukup untuk tanaman selama periode
pertumbuhan awal sangat penting untuk inisiasi primordia
daun dan bunga [23].
Jenis pupuk nitrogen juga dapat mempengaruhi hasil dan
kualitas gabah [4]. Beberapa dari pupuk ini, seperti urea,
secara substansial lebih murah daripada yang lain, dan
penggunaannya dapat dibenarkan atas dasar ekonomi
asalkan tidak mempengaruhi hasil atau kualitas gabah.
Gately dkk. (1988) [5] melaporkan bahwa kalsium amonium nitrat
memberikan hasil yang lebih besar dan merupakan sumber
nitrogen yang lebih efisien daripada urea dan kandungan N butir
lebih tinggi.
Penyelidikan ini dilakukan selama musim hujan tahun 2002
dan 2003 untuk mendapatkan penjelasan rinci tentang
pengaruh lima pupuk nitrogen (N) yang tersedia secara
komersial terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas (butir N)
padi hibrida (Oryza sativa L .).
BAHAN DAN METODE
Percobaan lapangan dilakukan di Agricultural Research
Station, Bilaspur Chhattisgarh, India selama musim hujan
tahun 2002 dan 2003. Sifat fisika-kimia tanah diukur dengan
metode standar analisis kimia tanah [12]. Analisis untuk tahun
percobaan masing-masing mengungkapkan bahwa
612
tanah memiliki 0,52 dan 0,58% karbon organik, 180,50 dan
198,4 kg/ha nitrogen tersedia, 23,4 dan 23,9 kg/ha tersedia
fosfor, 213,4 dan 217,2 kg/ha tersedia kalium dan Zn, B dan
Mo 0,50, 0,31, 0,04 dan 0,52, 0,35, 0,04 mg kg/tanah berturut-
turut, 9,1 dan 9,3 mg kg/
tanah tersedia sulfat-sulfur, dan Cd 0,40 dan 0,42 mg kg/
tanah dengan pH 7,85 dan 7,86. Percobaan disusun dalam
rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga aplikasi lima
pupuk nitrogen [kalsium amonium nitrat (CAN), Urea, Super
Net, amonium sulfat nitrat (ASN) dan senyawa 20.10.12 NPK].
Padi hibrida 'Proagro 6207' ditransplantasikan dengan jarak
tanam 25cm × 10 cm di lima petak acak dan masing-masing
petak diberi pupuk nitrogen yang berbeda tetapi setiap petak
diberi jumlah yang sama (100 kg/ha) pupuk N. Beberapa dari
pupuk ini juga mengandung sejumlah besar belerang (Tabel
1). Pupuk P dan K (0.10.12 NPK senyawa) dibor dengan
benih, pada saat tanam kecuali pada kasus perlakuan nomor
lima yang menerima jumlah pupuk P dan K yang sama dan
semua nitrogennya sebagai senyawa 20.10.12 NPK .
Empat pupuk nitrogen lainnya disiarkan di plot segera setelah
hal
hasil yangbudidaya, tingkat
lebih tinggi benih, metodekualitas
dan meningkatkan menabur,gabah[10, 2].
P dan K, dan pengendalian penyakit. Herbisida kimia
digunakan untuk melawan gulma yang berbeda selama masa
studi.
Lima bukit di setiap plot dipilih secara acak dan ditandai untuk
mencatat tinggi tanaman, anakan/m2 , daun hijau/m2 ,
bobot daun (g/m2 ) dan indeks luas daun saat panen (95 hari
setelah tanam). Pengamatan akumulasi bahan kering dicatat
hingga 95 hari setelah tanam (dengan interval 30 hari).
Sampel kering ditimbang dan hasil bahan kering dalam ton/ha
dihitung.
Area plot bersih dipanen dan dijemur selama 5 hari di
lapangan dan total hasil biomassa dicatat.
Setelah perontokan, pembersihan dan pengeringan gabah
dan jerami, hasil dicatat dan atribut hasil yaitu gabah/
telinga dan berat 1000 butir dicatat dari sampel tanaman.
Hasil jerami diperoleh dengan mengurangkan hasil biji-bijian
dari total hasil biomassa. Manfaat: rasio biaya padi hibrida
dihitung. Butir N dalam tanaman dianalisis sesuai metode
standar, yaitu metode kolorimetri reagen Nesseler [8].
Data dianalisis secara statistik dengan teknik analisis varians
Fisher pada tingkat probabilitas 5%; perawatan dibandingkan
menggunakan uji LSD yang dilindungi [22].
HASIL DAN DISKUSI
Perlakuan pemupukan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan
tanaman pada berbagai tahap pertumbuhan. Tinggi tanaman mengungkapkan
Jurnal Pertanian Eropa Tengah Vol 6 (2005) No 4
Machine Translated by Google
PENGARUH PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL DAN KUALITAS PADI HIBRIDA (ORYZA SATIVA)
Tabel 1 Kandungan nitrogen dan sulfur dari lima perlakuan pupuk nitrogen
pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan sebagai respons
terhadap berbagai praktik pengelolaan. Ditemukan bahwa pemberian
pupuk N meningkatkan tinggi tanaman secara signifikan, tetapi tinggi
tanaman maksimum (128,6 cm) diperoleh di plot yang diberi Super Net
dan tinggi tanaman terendah (110,2 cm) dicatat untuk urea (Tabel 2) .
Peningkatan tinggi tanaman sebagai respons terhadap aplikasi pupuk
N mungkin disebabkan oleh peningkatan ketersediaan nitrogen yang
meningkatkan lebih banyak luas daun sehingga menghasilkan foto
asimilasi yang lebih tinggi dan dengan demikian menghasilkan lebih
banyak akumulasi bahan kering. Hasil ini didukung oleh temuan Mandal
et al. (1992) [9]. Rupp dan Hubner (1995) [17] juga melaporkan
peningkatan kadar N daun dengan pemberian N.
Aplikasi pupuk nitrogen meningkat secara signifikan anakan/m2 pada
padi saat panen (95 hari setelah tanam)
(Meja 2). Penggunaan Super Net dan Amonium Sulfat Nitrat (ASN)
menghasilkan jumlah anakan/m2 yang maksimal
(17,5 dan 17,2, berturut-turut) dibandingkan semua perlakuan lainnya
selama tahun 2003. Jumlah anakan per satuan luas merupakan
komponen hasil yang paling penting. Semakin banyak jumlah anakan,
terutama anakan yang subur, akan semakin banyak pula hasil yang diperoleh.
Jumlah anakan /m2 yang lebih banyak dalam percobaan mungkin
disebabkan oleh ketersediaan nitrogen yang lebih banyak yang
berperan penting dalam pembelahan sel. Hasil ini sesuai dengan
temuan [15]. Menurut Yoshida dkk. (1972) [27], dengan meningkatnya
jumlah nitrogen yang diserap oleh tanaman, ada peningkatan jumlah
anakan per meter persegi.
Data jumlah daun dan berat daun disajikan pada Tabel 2. Jumlah daun
hijau saat panen (95 hari setelah tanam) meningkat secara signifikan
dengan Super Net, menjadi yang tertinggi (1517/m2 ) selama tahun
2002. Hasil ini adalah secara statistik setara dengan pengobatan T4.
Jumlah daun hijau terendah secara signifikan (1138 dan 1147/ m2 )
diperoleh dari perlakuan urea selama tahun 2002 dan 2003. Pola yang
sama juga dicatat sehubungan dengan berat daun tanaman.
Peningkatan jumlah daun juga
J. Sen. eur. pertanian. (2005) 6:4, 611-618
Berat daun karena nutrisi N yang memadai dapat dijelaskan dalam hal
kemungkinan peningkatan kapasitas penambangan nutrisi tanaman
sebagai hasil dari perkembangan akar yang lebih baik dan peningkatan
translokasi karbohidrat dari sumber ke titik tumbuh di plot yang dibuahi
dengan baik [18].
Data indeks luas daun disajikan pada Tabel 2.
Data menunjukkan bahwa Super Net menghasilkan indeks luas daun
maksimum (2,48) dan indeks luas daun minimum (1,78) diproduksi
oleh urea pada 95 hari setelah tanam. Ini mungkin karena ketersediaan
nutrisi yang lebih baik dan peningkatan pertumbuhan tanaman. Hasil
ini sejalan dengan temuan Singh dan Ram (1976) [19]. Di sisi lain
Squire et al., (1987) [21] menetapkan bahwa efek utama pemupukan
N adalah meningkatkan laju pemuaian daun, yang menyebabkan
peningkatan intersepsi radiasi matahari harian oleh tajuk.
Akumulasi bahan kering meningkat secara nyata dengan pemberian
pupuk N pada padi pada semua fase pertumbuhan tanaman (Tabel 3).
Data yang disajikan pada Tabel 3 menunjukkan peningkatan yang
signifikan secara statistik karena pupuk nitrogen, Super Net dan
amonium sulfat nitrat (ASN) selama periode pengukuran. Akumulasi
bahan kering tertinggi secara signifikan (15,51 ton/ha) diperoleh dari
perlakuan Super Net selama tahun 2003 pada 95 hari setelah tanam.
Hasil ini secara statistik setara dengan perlakuan T4, di mana amonium
sulfat nitrat diterapkan. Seperti yang diharapkan karena pertumbuhan
vegetatif yang dihasilkan dari aktivitas fotosintesis yang lebih tinggi
diketahui dipengaruhi oleh nitrogen [16]. Secara umum, akumulasi
bahan kering meningkat secara lambat hingga 30 hari setelah tanam
dan selanjutnya meningkat lebih cepat hingga panen. Massa kering
yang lebih tinggi dari tanaman yang diberi nitrogen dapat dihubungkan
dengan efek positif nitrogen dalam beberapa proses fisiologis penting.
Perbedaan ini signifikan secara statistik. Akumulasi bahan kering
terendah secara signifikan (11,41 ton/ha) diperoleh dari perlakuan urea
selama tahun 2003 pada 95 hari setelah tanam.
613
Machine Translated by Google

INDIRA CHATURVEDI

Tabel 2 Pengaruh pupuk nitrogen yang mengandung dan tidak mengandung sulfur terhadap pertumbuhan padi hibrida (Oryza
sativa).

Berarti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada P > 0,05.
LSD: perbedaan tidak signifikan minimum.

Tabel 3 Pengaruh pupuk nitrogen yang mengandung sulfur dan tidak mengandung nitrogen terhadap akumulasi bahan kering (ton/
ha) padi hibrida.

Berarti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada P > 0,05.
LSD: perbedaan tidak signifikan minimum.

Pemberian pupuk N secara nyata meningkatkan atribut hasil,
yaitu gabah/tongkol, berat gabah/tongkol dan berat 1000 gabah
(Tabel 4). Banyaknya butir/
telinga terhadap berbagai aplikasi pupuk N mengungkapkan
bahwa amonium sulfat nitrat, menghasilkan jumlah butir
maksimum per tongkol (95,2 dan 95,9) masing-masing selama
tahun 2002 dan 2003. Hasil ini secara statistik setara dengan
perlakuan T3 di mana Super Net diterapkan memberikan 94,6
dan 95,7 jumlah butir per tongkol selama tahun percobaan
masing-masing. Jumlah butir/telinga terendah secara signifikan
yaitu 83,1 diperoleh selama keduanya
tahun dari pengobatan urea.
Ditemukan bahwa pemberian pupuk N meningkatkan berat
gabah/buah secara signifikan. Berat gabah/telinga tertinggi
secara signifikan (1,97 dan 1,98g) diperoleh dari perlakuan
amonium sulfat nitrat selama tahun 2002 dan 2003 masing-
masing pada 95 hari setelah tanam dan berat gabah/telinga
terendah secara signifikan (1,24 g) tercatat untuk perlakuan
urea. Kecenderungan ini mungkin karena peran nitrogen dalam
pematangan tanaman, pembungaan dan pembuahan termasuk
pembentukan biji. Hasil ini sesuai dengan hasil [1].

614 Jurnal Pertanian Eropa Tengah Vol 6 (2005) No 4

Machine Translated by Google

PENGARUH PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL DAN KUALITAS PADI HIBRIDA (ORYZA SATIVA)

Tabel 4 Pengaruh pupuk nitrogen yang mengandung dan tidak mengandung sulfur pada atribut hasil padi hibrida.

Berarti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada P > 0,05.
LSD: perbedaan tidak signifikan minimum.

Tabel 5 Pengaruh pemupukan N terhadap hasil gabah dan jerami dan rasio manfaat: biaya padi hibrida.

Berarti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada P > 0,05.
LSD: perbedaan tidak signifikan minimum.

Dari Tabel 4 terlihat bahwa hasil bobot 1000 butir pada semua
perlakuan berbeda nyata satu sama lain dan bobot 1000 butir
tertinggi (18,8 g) diperoleh dari petak yang dipupuk Super Net.
Minimum 1000 – berat butir (14,1) dihasilkan oleh perlakuan urea
selama tahun 2003. Aplikasi urea tidak berpengaruh signifikan pada
1000 – butir berat pada tahun pertama. Tampaknya aplikasi nitrogen
meningkatkan persentase protein, yang pada gilirannya meningkatkan
berat biji-bijian. Kausar dkk. (1993) [6] juga melaporkan hasil yang
serupa. Bobot gabah merupakan sifat yang dikendalikan secara
genetik, yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan selama proses
pengisian gabah, [6].
Data hasil (Tabel 5) menunjukkan respon positif terhadap perlakuan
pemupukan N. Kumpulan data hasil mengungkapkan bahwa
tanaman padi merespon secara signifikan terhadap pupuk nitrogen
yang mengandung sulfur dibandingkan dengan plot pupuk nitrogen
yang tidak mengandung sulfur. Super Net memberikan hasil gabah
maksimum 6,45 t/ha dan hasil gabah terendah secara signifikan
4,49 t/ha diperoleh dari petak-petak di mana urea diterapkan. Urea
memberikan hasil biji-bijian terendah dalam percobaan dan
pengurangan ini signifikan di semua percobaan. Perbedaan yang
sangat signifikan dalam kinerja hasil dimanifestasikan dari tahun ke
tahun tetapi trennya tetap hampir sama. Hal ini menandakan bahwa
varietas padi hibrida 'Proagro 6207' cukup stabil dalam hal potensi
genetiknya untuk hasil padi. Ada hubungan yang sangat erat antara
hasil dan komponennya, terutama dengan jumlah gabah isi per
tongkol, sesuai dengan apa yang dijelaskan De Datta [3] (1986).
Pertumbuhan yang ditingkatkan

J. Sen. eur. pertanian. (2005) 6:4, 611-618 615

Machine Translated by Google
INDIRA CHATURVEDI
Tabel 6 Pengaruh pemupukan N terhadap gabah N (%).
Berarti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada P > 0,05.
LSD: perbedaan tidak signifikan minimum.
atribut, yaitu tinggi tanaman dan produksi bahan kering, mungkin
bertanggung jawab untuk atribut hasil yang lebih baik. Ditemukan
bahwa Aplikasi nitrogen meningkatkan berbagai parameter tanaman
seperti berat 1000-butir [7], anakan lebih produktif [24] dan hasil biji-
bijian [20] sehingga menghasilkan hasil yang lebih tinggi. Dalam
beberapa keadaan penurunan hasil dari aplikasi urea juga dapat
dikaitkan dengan volatilisasi amonia.
Kedua pupuk nitrogen (N) yang mengandung sulfur (super net dan
amonium sulfat nitrat) sama-sama efektif dan meningkatkan hasil
jerami secara signifikan (Tabel 5). Super Net, memberikan hasil jerami
maksimum sebesar 9,17 t/ha dan hasil jerami terendah secara signifikan
(6,11 t/ha) diperoleh dari perlakuan urea. Hasil jerami yang lebih
banyak dapat dijelaskan sebagai kemampuan padi hibrida yang lebih
tinggi untuk memanfaatkan lebih banyak N melalui ekspresi
pertumbuhan yang lebih baik dengan mengumpulkan lebih banyak
bahan kering. Hasil mengkonfirmasi temuan [13].
Peningkatan hasil karena aplikasi pupuk N mungkin dibawa oleh efek
menguntungkan dari ini pada serapan nutrisi, pertumbuhan fisiologis.
Manfaat tertinggi: rasio biaya (2,19 berdasarkan data yang dikumpulkan)
dari tanaman dicatat ketika Super Net diterapkan, namun secara
statistik setara dengan penerapan perlakuan amonium sulfat nitrat
(ASN) (Tabel 5).
Nilai minimum yang signifikan untuk rasio biaya manfaat (1,55
berdasarkan data yang dikumpulkan) diperoleh dari plot di mana urea
ditambahkan.
Terlihat dari tabel 6 bahwa kandungan nitrogen dalam tanaman sangat
dipengaruhi oleh aplikasi pupuk N yang berbeda. Kandungan N yang
lebih tinggi dari tanaman yang diberi nitrogen dapat dihubungkan
dengan efek positif nitrogen dalam beberapa proses fisiologis yang
penting. Ini
616
perbedaan yang signifikan secara statistik. Kandungan N terendah
yang signifikan diperoleh dari plot yang ditambahkan urea. Gately dan
Kelly (1987) [4] juga melaporkan bahwa kedua pupuk memberikan
respon hasil yang berbeda tetapi urea memberikan N butir terendah
terlepas dari tingkat aplikasi.
Perbedaan jenis pupuk N yang mengandung sulfur, berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas (grain Nitrogen) padi hibrida
('Proagro 6207') dibandingkan dengan pupuk nitrogen yang tidak
mengandung sulfur (Urea, calcium ammonium nitrate (CAN)). dan
20.10.12 senyawa NPK).
Mungkin karena peran belerang (S) dalam sintesis protein.
Sulfur adalah komponen penting dari asam amino yang merupakan
bahan penyusun protein. Tanaman yang kekurangan belerang
mengakumulasi nitrogen sebagai senyawa lain, (nitrat, amonium,
amida) sehingga kualitas protein pada tanaman tersebut berkurang.
Diketahui bahwa nutrisi nitrogen mempengaruhi kandungan pigmen
fotosintesis, sintesis enzim yang mengambil bagian dalam pengurangan
karbon, pembentukan sistem membran kloroplas, dll. Jadi peningkatan
pertumbuhan dan hasil karena aplikasi pupuk N dapat dikaitkan dengan
fakta bahwa nutrisi ini menjadi konstituen penting dari nukleotida,
protein, klorofil dan enzim, terlibat dalam berbagai proses metabolisme
yang berdampak langsung pada fase vegetatif dan reproduksi.
tanaman. Temuan ini mengkonfirmasi temuan [11].
KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, perlakuan dua (urea) tampak lebih buruk daripada
perlakuan lainnya. Urea memberikan penurunan yang signifikan dalam
pertumbuhan dan hasil di sebagian besar percobaan. Itu memberi
Jurnal Pertanian Eropa Tengah Vol 6 (2005) No 4
Machine Translated by Google

PENGARUH PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL DAN KUALITAS PADI HIBRIDA (ORYZA SATIVA)

kandungan N butir terendah dalam percobaan. Jadi dalam
rangkaian percobaan ini, urea memiliki pengaruh yang kecil
terhadap kualitas gabah. Dapat disimpulkan bahwa pupuk nitrogen,
Super Net dan amonium sulfat nitrat ditemukan optimal untuk
produksi padi hibrida ( 'Proagro 6207' ).
PENGAKUAN
dan Ilmu Hortikultura 21:1–16.
[11] Mengel, K. dan Kirkby, EA, 1996. Prinsip Nutrisi Tanaman,
edn 4, pp 147-9. Perusahaan Penerbitan Panina New Delhi.
[12] NIAST (Lembaga Nasional Ilmu dan Teknologi Pertanian).
1988. Metode Analisis Kimia Tanah.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Departemen [13] Padmavathi P., 1997. 'Studi tentang kinerja relatif varietas
Pertanian Bilaspur, (CG), Universitas Pertanian Indira Gandhi, padi konvensional dan hibrida di bawah berbagai tingkat nitrogen,
Bilaspur, (CG) dan Prof. Dr. YN Jha, Departemen Zoologi, SBR populasi tanaman dan pola tanam.' Tesis Ph D, Institut Penelitian
Pemerintah. PG College, Bilaspur atas kerjasama yang baik dan Pertanian India, New Delhi.
bimbingan yang berharga.
[14] Tempat, GA, Sims JL dan Hall, UL, 1970.
REFERENSI Pengaruh nitrogen dan fosfor terhadap hasil pertumbuhan dan
pemasakan, karakteristik beras. Agro. J., 62: 239–
[1] Ahmad, I., 1989. Pengaruh aplikasi fosfor dalam proporsi 41
yang berbeda dengan nitrogen pada pertumbuhan dan hasil
[15] Rajput MKK, Ansari, AH, Mahdi, S., dan.
jagung. M.Sc. (Hons.) Agri. Skripsi, Dep. dari Agro. Univ. dari
Hussain, AM, 1988. Pengaruh pupuk N dan P tunggal dan
pertanian. Faisalabad, Pakistan.
kombinasi dengan OM terhadap pertumbuhan dan hasil Toria.
[2] Conry, MJ, 1995. Perbandingan penaburan awal, normal
Sarhad J.Agri. Res., 4: 3–6
dan akhir pada tiga tingkat nitrogen pada hasil, nitrogen biji-bijian
[16] Reddy SR, 2000. Prinsip-Prinsip Tanaman
dan kandungan penyaringan dari Blenheim spring malting barley
Produksi, hal 91-101. Penerbit Kalyani, Ludhiana.
di Irlandia. Jurnal Ilmu Pertanian, Cambridge 125: 183–8.
[17] Rupp D dan Hubner H., 1995. Pengaruh pemupukan
Nitrogen terhadap kandungan mineral daun apel. Erwerbsobstbau
[3] De Datta SK, 1986. Producción de arroz. Ed.
37:29-31.
Mundi-Prensa, 690 hal.
[18] Singh R dan Agarwal S K., 2001. Analisis pertumbuhan
[4] Gately, TF dan Kelly, D., 1987. Sumber nitrogen untuk jelai
dan produktivitas gandum dalam kaitannya dengan tingkat FYM
musim semi. Laporan Penelitian Produksi Tanah dan Padang
dan nitrogen. Jurnal Fisiologi Tumbuhan India 6: 279-83.
Rumput, hlm 27-8. Dublin. Sebuah Foras Taluntai.
[5] Gately, TF, Quirke, L. dan Ormonde, S., 1988.
[19] Singh, S. dan Ram, LC, 1976. Pengaruh pupuk dan pupuk
Sumber nitrogen untuk jelai musim semi. Laporan Penelitian
organik pada KTK akar beberapa varietas padi dan gandum. J.
Produksi Tanah dan Padang Rumput, hlm 14–15. Dublin. Sebuah
Taluntai Foras Persatuan India. Ilmu Tanah, 24: 427–31
[20] Singh, VP dan Uttam, SK, 1992. Respon kultivar gandum
[6] Kausar, K., M. Akbar, E. Rasul dan Ahmad.
untuk tingkat nitrogen yang berbeda di bawah kondisi ditaburkan.
AN, 1993. Respon fisiologis nitrogen, fosfor dan kalium pada
Crop Res., Hisar, 5: 82–6
pertumbuhan dan hasil gandum.
Pakistan J. Agric. Res., 14: 2-3 [21] Squire G R., Ong CK dan Monteith J L. 1987.
Pertumbuhan tanaman di lingkungan semi-kering. (dalam)
[7] Kirrilov, YAI dan VD Pavlov, 1989. Pengaruh pupuk pada
Prosiding lokakarya internasional ketujuh, diadakan pada 7-11
hasil dan kandungan protein dalam biji gandum.
April 1986 di Lembaga Penelitian Tanaman Internasional untuk
Agrochimiya, 1: 49–51.
Daerah Tropis Semi Kering, Patancheru, Hyderabad.
[8] Lindner RC1944. Metode analisis cepat untuk beberapa
[22] Baja, RGD dan Torrie, JH, 1980. Prinsip dan Prosedur
zat organik yang lebih umum dari tanaman dan tanah. Fisiologi
Statistik. McGraw Hill Book Co., Inc., New York. Tanaka A.,
Tumbuhan, 29: 76-84.
Kawano K., Yamaguchi J.
[9] Mandal, NN, Chaudhry, PP dan Sinha, D., 1992.
(1966). Fotosintesis, Respirasi, dan Jenis Tumbuhan Tanaman
Penyerapan nitrogen, fosfor dan kalium dari gandum (var.
Padi Tropis. Int. Beras Res. Inst., Tek. Banteng, 7.
Sonalika). lingkungan dan Eko. 10:297 (Pabrik Lapangan Abst. 46
[23] Tisdale, SL dan Nelson, WL, 1984. Kesuburan dan Pupuk
(1): 30; 1993).
Tanah, 3 rd Ed. Hal: 68–73. McMillan Pub. Co., Inc., New York
[10] Martin, RJ dan Daly, MJ, 1993. Pengelolaan jelai Tri-
umph untuk kualitas tinggi pada tanah ringan di Canterbury,
[24] Wilhelm, WW, 1998. Partisi bahan kering
Selandia Baru. Jurnal Tanaman Selandia Baru

J. Sen. eur. pertanian. (2005) 6:4, 611-618 617

Machine Translated by Google
INDIRA CHATURVEDI
dan luas daun gandum musim dingin yang ditanam dalam perbandingan
persiapan lahan bera jangka panjang di US Central Great Plans. Res. Tanah
dan Pengolahan Tanah, 49: 49–56.
[25] Yoshida S., 1978. Iklim Tropis dan Pengaruhnya
Terhadap Padi. Int. Beras Res. Inst., Res. pap Ser, 20.
618
[26] Yoshida S., 1981. Dasar-dasar Tanaman Padi
Sains. Institut Penelitian Padi Internasional, 269 hal.
[27] Yoshida S., Ayam JH, Parao FT, 1972.
Aspek fisiologis hasil tinggi. Int. Beras Res. Inst.
Pemuliaan padi, hlm. 455-469.
Jurnal Pertanian Eropa Tengah Vol 6 (2005) No 4