1 PB
1 PB
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses terbentuknya bahasa Melayu dan bahasa
Artikel sejarah: Indonesia, jika dirunut dari sejarah perkembangan bahasa Melayu, dan penggunaan fonologi pada
Diterima pola komunikasi mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Penelitian ini termasuk dalam bidang
Desember 2018 Penelitian. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui: beberapa faktor yang memungkinkan diadopsinya
bahasa Melayu menjadi bahasa kesatuan karena bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa
Disetujui linguistik (Lingua Franca) di Nusantara. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena
Juni 2019 dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku Jawa,
Dipublikasikan Sunda, dan suku lainnya secara sukarela menerima bahasa Melayu ke dalam bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Bahasa Melayu memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai bahasa
Juli 2019 budaya dalam arti luas. Sedangkan penggunaan fonologi pada pola komunikasi mahasiswa UIN,
Sultan Syarif Kasim, Riau, ditemukan penggunaan kata-kata, seperti: haghi, layang-layang, belaja,
Kata kunci: kera, ngaja, jenis, biase je, beghape, masok, tidak salah, tinggal, due, tetule, biase dhe, abes, kid,
kemane, no de, ghumah, aje, keje, mintak, and friend, eh, siap, kampon, mbahas, nantik, apakah,
Pola komunikasi,
tanye, die, oh ye, libor, tadi malam, kemane, tegolek-golek, rumah, tidak, timbul, dan tidak. Kata-kata
Melayu di atas cocok dengan bahasa Indonesia dengan: (1) hari, (2) kita, (3) belajar, (4) apa, (5) mengajar, (6)
Bahasa suka, (7) biasa, (8) ) berapa banyak, (9) masuk, (10) tidak salah, (11) hanya / kiri, (12) dua, (13) tertulis,
(14) biasanya, (15) setelah / habis, (16) ingin, (17) ) dimana, (18) tidak ada/ tidak ada, (19) ada, (20)
bekerja, (21) mau/ mau/ mau, (22) didampingi. (23) hei, (24) siapa, (25) mereka/ kelompok/ kelompoknya,
Kata kunci: (26) berdiskusi, (27) nanti, (28) tidak tahu,
(34)(29)
kemarin,
bertanya,
(35)(30)
di mana,
saja, (31)
(36) dia
berbaring
, (32) oh
/ bermalas-malasan,
ya, (33) liburan,
pola komunikasi, (37) pulang, (38) tidak / tidak, (39) muncul / terlihat, (40) juga.
bahasa melayu
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses terbentuknya bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia, bila dirunut dari sejarah perkembangan bahasa Melayu, dan penggunaan fonologi pada
pola komunikasi mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Penelitian ini termasuk jenis bidang
Penelitian. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui: beberapa faktor yang mendukung diangkatnya
bahasa Melayu menjadi bahasa kesatuan karena bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa
pergaulan (Lingua Franca) di Nusantara. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena
bahasa Melayu tidak dikenal tingkat bahasanya (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku Jawa, Suku
Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa budaya dalam arti yang luas. Sedangkan penggunaan fonologi pada pola komunikasi
mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim, Riau pemakaian kata-kata, seperti: haghi, kite, belaja, ape, ngaja,
macam, biase je, beghape, masok, tak salah, tinggal, due, tetules, biase dhe, abes, nak, kemane, tak
de, ghumah, aje, keje, mintak, dan temanke, eh, siape, kampon, mbahas, nantik, entah, tanye, die, oh
ye, libor, semalam, kemane, tegolek-golek , ghumah, ndak, timbul, dan pulak. Kata-kata di atas,
berpadanan dengan bahasa Indonesia dengan: (1) hari, (2) kita, (3) belajar, (4) apa, (5) mengajar, (6)
seperti, (7) biasa saja, (8 ) berapa, (9) masuk, (10) tidak salah, (11)/ tersisa, (12) doa, (13) tertulis, (14)
biasanya, (15) sebelum hanya/ habis, (16) ingin, (17 ) kemana, (18) nggak ada/ tidak ada, (19) ada,
(20) kerja, (21) ingin/ mau/ berkeinginan, (22) ditemani. (23) hei, (24) siapa, (25) mereka/ rombongan/
kelompok mereka, (26) membahas, (27) nanti, (28) tidak tau, (29) tanya, (30) saja, (31) dia, (32) oh
iya, (33) libur, (34) kemarin, (35) kemana, (36) masalah-baring/ bermalas-malasan, (37) rumah, (38)
nggak/ tidak, (39) muncul/ kelihatan, (40) pula.
* Alamat korespondensi
anin.suka@gmail.com dan nisasyuhda@yahoo.co.id
P-ISSN 1829 9342, E-ISSN 2549-3183
135
Machine Translated by Google
136
Machine Translated by Google
Ada empat faktor yang menyebabkan secara lisan adalah proses komunikasi
bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa yang paling efektif, (4) bagi para mahasiswa,
Indonesia, yaitu: (1) Bahasa Melayu selain itu untuk menyampaikan informasi,
merupakan Lingua Franca di Indonesia, berbicara juga digunakan sebagai sarana
yaitu bahasa perhubungan dan bahasa untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan
kemampuan berbicara(5)
Indonesia, dalam bahasa
bahasa Indonesia
perdagangan; (2) Sistem bahasa Melayu
sederhana, mudah dipelajari karena dalam juga digunakan dalam menyampaikan
bahasa Melayu tidak dikenal tingkat bahasa gagasan dan perasaan , berdialog,
(bahasa kasar dan bahasa halus); menyampaikan pesan, bertukar pengalaman,
(3) Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku- menjelaskan, mendiskripsikan, dan
suku lainnya dengan sukarela menerima percakapan yang tidak hanya dilakukan
bahasa Melayu menjadi awal bahasa dalam pembelajaran baik berkomunikasi
Indonesia sebagai bahasa nasional; (4) dengan sesama mahasiswa maupun
Bahasa melayu memiliki potensi untuk dengan dosen di kelas (Martin, 1995: 2).
dipakai sebagai bahasa budaya dalam arti
yang luas (Sneddon, 2003: 7).
137
Machine Translated by Google
sesuatu yang harus dikuasai, terkhususnya dengan baik karena adanya mata kuliah
adalah pada masyarakat akademik. Namun tentang bahasa Indonesia sesuai dengan
perhatian khusus terhadap kemampuan konteks pemakaiannya.
berbahasa Indonesia membuat masyarakat
Adanya fenomena kebahasaan unik
tertarik dan tidak bersemangat untuk belajar
dalam pola komunikasi mahasiswa UIN
berbahasa Indonesia. Mahasiswa memang
Sultan Syarif Kasim Riau, peneliti tertarik
menjadi objek untuk melakukan ajang
untuk meneliti lebih lanjut mengenai pola
perubahan serta perkembangan di bidang
komunikasi bahasa Melayu di lingkungan
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan di
akademik. Adapun pemerolehan data calon
zaman
dalam penelitian ini didapatkan dari
yang selalu menginginkan perubahan.
mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah
Tidak dapat disangkal bahwa mereka masih
Ibtidaiyah. Pemilihan objek berdasarkan
menggunakan bahasa ibu dalam
berkomunikasi. Hal ini terlihat sewaktu pengamatan bahwa lembaga pendidikan
merupakan lembaga yang menggunakan
konduksi dalam kelas. Ya mungkin layang-layang tak
telalu ndalami mata kuliah ini. bahasa resmi dalam proses belajar.
138
Machine Translated by Google
139
Machine Translated by Google
Kakawin Negara Kretagama menyebut yakni: Bahasa Melayu pasar dan Bahasa
pulau Sumatra sebagai bumi Melayu. Bumi Melayu tinggi, menurut pendapat para
yang merupakan sumber dari Bahasa peneliti, bahwa bahasa melayu perdagangan
Melayu. yang bercampur dengan bahasa Tionghoa
dianggap sebagai bahasa Melayu pasar
Karena serangan dari kerajaan
yang bersifat kolokial dan tidak baku.
Sriwijaya, pusat pemerintahan kerajaan
Sementara bahasa Melayu tinggi yang
Melayu yang di pindahkan kepedalaman.
digunakan oleh orang-orang dalam lingkup
Akibat dari serangan tersebut, banyak
terbatas memiliki standar serta dokumentasi
penduduk kerajaan Melayu berpindah ke
kata yang terdefinisi dengan jelas.
Minangkabau (Sumatera Barat), karenanya
Muncunya Bahasa Melayu tinggi ini, ketika
Bahasa Melayu kelak akan mengalami
Raja Ali Haji dar istana Riau-Johor menulis
perkembangan di Minangkabau. Selain itu, kamus Eka bahasa untuk Bahasa
Bahasa Melayu yang disebarluaskan oleh
Melayu.
orang-orang Sriwijaya di Filipina. Pendapat
ini berdasarkan prasati Keping Tembaga Bahasa Melayu mulai ditinggalkan oleh
Laguna. masyarakat sekarang karena menganggap
bahwa Bahasa Melayu adalah bahasa
Perkembangan Bahasa Melayu tidak
yang sudah tidak modern dan bahasa yang
hanya sampai di situ. Bahasa Melayu
tidak dapat dikembangkan dengan baik
kemudian mengalami perluasan jangkauan
dalam bidang sains atau teknologi.
hingga Hujung Medini (Semenanjung
Bahasa Melayu juga ditinggalkan karena
Malaka atau Semenanjung Malaysia).
diganti dengan bahasa yang populer seperti
Karena itu, Semenanjung Malaysia
bahasa Indonesia dan Inggris. Begitu pula
kemudian dikenal dengan Semenanjung
dengan karya sastra, banyak karya sastra
Melayu. Sesudah Kesultanan Malaka
yang menggunakan Bahasa Melayu mulai
dikirim ke kawasan timur
dilupakan, sedangkan salah satu yang
kepulauan Nusantara. Disana, mereka
membuat Bahasa Melayu menjadi terkenal
tetap menggunakan Bahasa Melayu mulai
dan populer adalah karya-karyanya seperti
menyebar keberbagai penjuru, maka
kisah Siti Nurbaya.
kepulauan Nusantara dikenal dengan
kepulauan Melayu. Beberapa faktor yang mendukung
diangkatnya bahasa Melayu Menjadi
Bahasa Melayu yang digunakan oleh
kesatuan bahasa menurut Prof. Dr.
orang Malaka dan dianggap penting di
Slametmulyana (Badudu, 2001:15):
dunia timuroleh Jan Huyghen van
Linschoten (abad ke-17) dan Alfre Russel 1. Sejarah telah membantu penyebaran
Wallace (pada abad ke-19) terus mengalami bahasa Melayu. Bahasa Melayu
perkembangan. Hingga Bahasa Melayu merupakan lingua franca di Indonesia,
diklasifikasikan berdasarkan dua tingkat bahasa perhubungan/perdagangan.
140
Machine Translated by Google
141
Machine Translated by Google
Penggunaan Fonologi pada pola komunikasi Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
mahasiswa UIN Sultan saat menunggu dosen datang.
Syarif Kasim, Riau Pada data tersebut, sesama mahasiswa sedang
berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
Berdasarkan data yang dikemukakan di atas
di bawah ini akan disajikan penggunaan fonologi
ternyata bahwa dalam bahasa indonesia lisan
pada pola komunikasi mahasiswa UIN Sultan
siswa dijumpai pemakaian kata-kata, seperti:
Syarif Kasim Riau.
beghape, masok, kite, due. Kata-kata tersebut,
berpadanan dengan bahasa Indonesia dengan:
PT 1 (1) berapa, (2) masuk, (3) kita, dan (4) dua.
A : Haghi ini layang-layang belaja materi kera?
Belajar materi apakah kita hari ini
ini?
B : Haghi ini kite praktek ngaja macam-macam PT 3
PT 4
PT 2 A : Oh ya, Abes kuliah nak kemane?
A : Beghape kali masok lagi kite UTS? Oh iya, kemanakah kamu setelah
Berapa pertemuan lagi selesai kuliah nanti?
UTS? B : Tak de, langsong balek ghumah aje.
B : Kalau tak salah tinggal due kali lagi Nggak ada, saya langsung pulang
doa kali pertemuan lagi kerumah.
142
Machine Translated by Google
(6) baiklah.
Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
saat menunggu dosen datang.
PT 6
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
A : Eh siape yang maju makalah haghi
sedang berkomunikasi menggunakan bahasa
bukan?
143
Machine Translated by Google
dalam bahasa indonesia lisan mahasiswa B : Tak ade pulak. Janji ndak datang tapi
umum pemakaian kata-kata, seperti: mbahas, tak ade timbol pulak
ape, nantik, tanyelah, langsong, aje dan die. Tidak ada. Janjinya mau datang tapi
Kata-kata tersebut, berpadanan dengan nggak ada
bahasa Indonesia dengan: (1) membahas, (2)
apa, (3) nanti, (4)tanyalah, (5) langsung, (6) Peristiwa di atas terjadi di kelas
saja dan (7) dia. perkuliahan saat menunggu dosen datang.
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
sedang berkomunikasi menggunakan bahasa
PT 8
Melayu. Berdasarkan data yang dikemukakan
A : Oh ya libor semalam kemane?
di atas ternyata bahwa dalam bahasa
Oh iya, kemanakah kamu liburan
indonesia lisan mahasiswa
semalam?
umum pemakaian kata-kata, seperti: tak ade,
B : Tak ade, tegolek-golek aje di ghumah
ye, ghumah, pulak, dan ndak. Kata kata
tu
tersebut, berpadanan dengan bahasa
Saya tidak kemana-mana hanya
Indonesia dengan: (1) tidak ada, (2) ya, (3)
masalah-baring saja di rumah
rumah, (4) pula, dan (5) tidak.
144
Machine Translated by Google
Kedua, Penggunaan Fonologi pada pola Badudu, JS 2001. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia.
komunikasi mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim, Bandung: CV Pustaka
Riau. Berdasarkan uraian di atas dapat kunci Prima.
DAFTAR PUSTAKA
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian
145