Anda di halaman 1dari 11

Machine Translated by Google

Lingua XV (2) (2019)


LINGUA
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Terakreditasi Sinta 3 berdasarkan Keputusan Dirjend Penguatan Riset
dan Pengembangan, Kemenristek Dikti No 21/E/KPT/2018
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua

POLA KOMUNIKASI BAHASA MELAYU DI LINGKUNGAN AKADEMIK


(Pada Mahasiswa di UIN Sunan Syarif Kasim Riau)

Aninditya Sri Nugraheni dan Nisa Syuhda


[Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta, Indonesia

Info Artikel Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses terbentuknya bahasa Melayu dan bahasa
Artikel sejarah: Indonesia, jika dirunut dari sejarah perkembangan bahasa Melayu, dan penggunaan fonologi pada
Diterima pola komunikasi mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Penelitian ini termasuk dalam bidang
Desember 2018 Penelitian. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui: beberapa faktor yang memungkinkan diadopsinya
bahasa Melayu menjadi bahasa kesatuan karena bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa
Disetujui linguistik (Lingua Franca) di Nusantara. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena
Juni 2019 dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku Jawa,
Dipublikasikan Sunda, dan suku lainnya secara sukarela menerima bahasa Melayu ke dalam bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Bahasa Melayu memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai bahasa
Juli 2019 budaya dalam arti luas. Sedangkan penggunaan fonologi pada pola komunikasi mahasiswa UIN,
Sultan Syarif Kasim, Riau, ditemukan penggunaan kata-kata, seperti: haghi, layang-layang, belaja,
Kata kunci: kera, ngaja, jenis, biase je, beghape, masok, tidak salah, tinggal, due, tetule, biase dhe, abes, kid,
kemane, no de, ghumah, aje, keje, mintak, and friend, eh, siap, kampon, mbahas, nantik, apakah,
Pola komunikasi,
tanye, die, oh ye, libor, tadi malam, kemane, tegolek-golek, rumah, tidak, timbul, dan tidak. Kata-kata
Melayu di atas cocok dengan bahasa Indonesia dengan: (1) hari, (2) kita, (3) belajar, (4) apa, (5) mengajar, (6)
Bahasa suka, (7) biasa, (8) ) berapa banyak, (9) masuk, (10) tidak salah, (11) hanya / kiri, (12) dua, (13) tertulis,
(14) biasanya, (15) setelah / habis, (16) ingin, (17) ) dimana, (18) tidak ada/ tidak ada, (19) ada, (20)
bekerja, (21) mau/ mau/ mau, (22) didampingi. (23) hei, (24) siapa, (25) mereka/ kelompok/ kelompoknya,
Kata kunci: (26) berdiskusi, (27) nanti, (28) tidak tahu,
(34)(29)
kemarin,
bertanya,
(35)(30)
di mana,
saja, (31)
(36) dia
berbaring
, (32) oh
/ bermalas-malasan,
ya, (33) liburan,
pola komunikasi, (37) pulang, (38) tidak / tidak, (39) muncul / terlihat, (40) juga.
bahasa melayu
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses terbentuknya bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia, bila dirunut dari sejarah perkembangan bahasa Melayu, dan penggunaan fonologi pada
pola komunikasi mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Penelitian ini termasuk jenis bidang
Penelitian. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui: beberapa faktor yang mendukung diangkatnya
bahasa Melayu menjadi bahasa kesatuan karena bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa
pergaulan (Lingua Franca) di Nusantara. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena
bahasa Melayu tidak dikenal tingkat bahasanya (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku Jawa, Suku
Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa budaya dalam arti yang luas. Sedangkan penggunaan fonologi pada pola komunikasi
mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim, Riau pemakaian kata-kata, seperti: haghi, kite, belaja, ape, ngaja,
macam, biase je, beghape, masok, tak salah, tinggal, due, tetules, biase dhe, abes, nak, kemane, tak
de, ghumah, aje, keje, mintak, dan temanke, eh, siape, kampon, mbahas, nantik, entah, tanye, die, oh
ye, libor, semalam, kemane, tegolek-golek , ghumah, ndak, timbul, dan pulak. Kata-kata di atas,
berpadanan dengan bahasa Indonesia dengan: (1) hari, (2) kita, (3) belajar, (4) apa, (5) mengajar, (6)
seperti, (7) biasa saja, (8 ) berapa, (9) masuk, (10) tidak salah, (11)/ tersisa, (12) doa, (13) tertulis, (14)
biasanya, (15) sebelum hanya/ habis, (16) ingin, (17 ) kemana, (18) nggak ada/ tidak ada, (19) ada,
(20) kerja, (21) ingin/ mau/ berkeinginan, (22) ditemani. (23) hei, (24) siapa, (25) mereka/ rombongan/

kelompok mereka, (26) membahas, (27) nanti, (28) tidak tau, (29) tanya, (30) saja, (31) dia, (32) oh
iya, (33) libur, (34) kemarin, (35) kemana, (36) masalah-baring/ bermalas-malasan, (37) rumah, (38)
nggak/ tidak, (39) muncul/ kelihatan, (40) pula.

(C) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

* Alamat korespondensi
anin.suka@gmail.com dan nisasyuhda@yahoo.co.id
P-ISSN 1829 9342, E-ISSN 2549-3183

135
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

ÿ dimulai sejak dicanangkannya Sumpah


bahasa indonesia Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
semakin untuk. Halim yang bertujuan untuk menghindari kesan
dalam buku “Politik Bahasa Nasional” “imperialisme bahasa” apabila nama
menyebutkan masalah penggunaan “bahasa Melayu” tetap digunakan.
bahasa Indonesia sebagai satu-satunya Proses ini menyebabkan berbedanya
bahasa pengantar di segala jenis pendidikan bahasa Indonesia saat ini dari varian
di negara Indonesia bahwa masih bahasa Melayu yang digunakan di Riau
merupakan masalah yang perlu diperhatikan maupun Semenanjung Malaya atau bagian
(Amran, 1976: 23). Sumatera. Hingga saat ini, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup,
Dalam berbahasa Indonesia
yang terus menghasilkan kata-kata baru,
sebagaian penutur kurang mampu
baik melalui penciptaan maupun penyerapan
berbahasa Indonesia secara baik dan benar.
dari bahasa daerah, bahasa asing maupun
Dalam suasana yang resmi, mereka
kata yang diciptakan dari lingkungan sekitar
menggunakan kata-kata atau bahasa yang
(Hollander, 2005: 9)
biasa digunakan dalam suasana yang tidak
resmi atau kehidupan sehari-hari. Seperti bahasa Indonesia menurut
kita ketahui bahwa berbahasa Indonesia sejarahnya adalah varian dari bahasa Melayu.
secara baik dan benar adalah berbahasa Bahasa Melayu merupakan sebuah bahasa
Indonesia sesuai dengan suasana atau Austronesia dari cabang Sunda-Sulawesi
situasinya dan konteks pemakainya. yang digunakan sebagai lingua franca atau
Sikap negatif terhadap bahasa merupakan bahasa perhubungan di Nusantara sejak
hal yang sangat berdampak buruk bagi abad awal penanggalan modern. Bahasa
perkembangan bahasa Indonesia. sebagian melayu menyebar ke pelosok Nusantara
tidak mempertimbangkan tepat tidaknya bersamaan dengan menyebarnya agama
ragam bahasa yang digunakan. Islam di wilayah Nusantara, serta semakin
Mereka menganggap bahwa yang berkembang dan bertambah kokoh karena
terpenting adalah berkomunikasi untuk bahasa
menyampaikan informasi, tanpa beberapa Bahasa Melayu mudah diterima oleh
hal di luar bahasa (Amran, 1976: 23). masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antar pulau, antarsuku,
antarpedagang, antar bangsa dan antarkerajaan.
Dalam perkembangannya bahasa
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah
Indonesia mengalami perubahan akibat
Nusantara mempengaruhi dan mendorong
penggunaanya sebagai bahasa kerja di
tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa
lingkungan administrasi kolonial dan
persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena
berbagai proses pembakuan sejak awal
itu, para pemuda Indonesia yang tergabung
abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia”
dalam perkumpulan pergerakan

136
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

secara sadar mengangkat bahasa Melayu Tulis di Lingkungan Perguruan Tinggi


menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa mengungkapkan faktor luar bahasa antara
persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia lain: (1) sebagai salah satu peserta tutur
(Collins, 2005: 22). dalam dunia pendidikan adalah para
peserta tutur, topik pembicaraan, tempat
Meskipun dipahami dan dituturkan
dan peristiwa berlangsungnya tutur, tujuan
oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
bertutur, sarana atau bentuk bahasa yang
bahasa Indonesia bahasa ibu bagi
dipakai mahasiswa, (2) mahasiswa
kebanyakan warga Indonesia. sebagian
merupakan salah satu objek yang belajar
besar menggunakan salah satu dari 748 untuk bisa berbahasa Indonesia sesuai
bahasa yang ada di Indonesia sebagai
dengan konteks pemakaiannya. Hal ini
bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia disebabkan karena mahasiswa adalah
kerap kali menggunakan versi sehari-hari
insan akademis yang merupakan aset
(kolokial) dan/atau mencampuradukkan
terbesar negara untuk melanjutkan
dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.
kemajuan negara, (3) berbicara serta
Meskipun demikian, Bahasa Indonesia
berinteraksi merupakan salah satu alat
digunakan sangat luas di perguruan tinggi,
komunikasi yang paling efektif untuk
media massa, sastra, perangkat lunak,
menyampaikan informasi. Hal ini juga
surat-menyurat resmi, dan berbagai forum
seharusnya ditanamkan untuk membuktikan
publik lainnya (Anwar, 1995:15). bahwa

Ada empat faktor yang menyebabkan secara lisan adalah proses komunikasi
bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa yang paling efektif, (4) bagi para mahasiswa,
Indonesia, yaitu: (1) Bahasa Melayu selain itu untuk menyampaikan informasi,
merupakan Lingua Franca di Indonesia, berbicara juga digunakan sebagai sarana
yaitu bahasa perhubungan dan bahasa untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan
kemampuan berbicara(5)
Indonesia, dalam bahasa
bahasa Indonesia
perdagangan; (2) Sistem bahasa Melayu
sederhana, mudah dipelajari karena dalam juga digunakan dalam menyampaikan
bahasa Melayu tidak dikenal tingkat bahasa gagasan dan perasaan , berdialog,
(bahasa kasar dan bahasa halus); menyampaikan pesan, bertukar pengalaman,
(3) Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku- menjelaskan, mendiskripsikan, dan
suku lainnya dengan sukarela menerima percakapan yang tidak hanya dilakukan
bahasa Melayu menjadi awal bahasa dalam pembelajaran baik berkomunikasi
Indonesia sebagai bahasa nasional; (4) dengan sesama mahasiswa maupun
Bahasa melayu memiliki potensi untuk dengan dosen di kelas (Martin, 1995: 2).
dipakai sebagai bahasa budaya dalam arti
yang luas (Sneddon, 2003: 7).

Martin, dkk. Dalam bukunya Dewasa ini kemampuan berbahasa


“Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Indonesia yang baik dan benar adalah

137
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

sesuatu yang harus dikuasai, terkhususnya dengan baik karena adanya mata kuliah
adalah pada masyarakat akademik. Namun tentang bahasa Indonesia sesuai dengan
perhatian khusus terhadap kemampuan konteks pemakaiannya.
berbahasa Indonesia membuat masyarakat
Adanya fenomena kebahasaan unik
tertarik dan tidak bersemangat untuk belajar
dalam pola komunikasi mahasiswa UIN
berbahasa Indonesia. Mahasiswa memang
Sultan Syarif Kasim Riau, peneliti tertarik
menjadi objek untuk melakukan ajang
untuk meneliti lebih lanjut mengenai pola
perubahan serta perkembangan di bidang
komunikasi bahasa Melayu di lingkungan
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan di
akademik. Adapun pemerolehan data calon
zaman
dalam penelitian ini didapatkan dari
yang selalu menginginkan perubahan.
mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah
Tidak dapat disangkal bahwa mereka masih
Ibtidaiyah. Pemilihan objek berdasarkan
menggunakan bahasa ibu dalam
berkomunikasi. Hal ini terlihat sewaktu pengamatan bahwa lembaga pendidikan
merupakan lembaga yang menggunakan
konduksi dalam kelas. Ya mungkin layang-layang tak
telalu ndalami mata kuliah ini. bahasa resmi dalam proses belajar.

Fenomena di atas merupakan sebuah


situasi yang wajar dalam praktik komunikasi
lisan. Mahasiswa kerap menggunakan METODE PENELITIAN
bahasa Melayu secara bersaman pada Metode penelitian diartikan sebagai
tuturan bahasa Indonesia karena kebutuhan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
berbahasa yang mereka hadapi. Situasi tujuan dan kegunaan tertentu.
berbahasa yang kerap kali dilakukan (Sugiyono, 2013: 3) Atau dengan kata lain
mahasiswa adalah ketika metode penelitian berarti berpikir dan berbuat
mereka berkomunikasi di dalam kelas. yang dipersiapan dengan sebaik-baiknya
Banyaknya bahasa pertama yang mereka untuk melakukan penelitian dan mencapai
kuasai tidak akan berpengaruh pada cara tujuan penelitian (Kartono, 1996:20).
mereka berkomunikasi. Situasi seperti
penggunaan contoh di atas tengah terjadi di Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kalangan mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim lapangan (Singarimbun, 1989:45),
Riau yang termasuk dalam kalangan yaitu memaparkan dan menggambarkan
terpelajar yang seharusnya mampu keadaan serta fenomena yang lebih jelas
menggunakan bahasa Indonesia sesuai mengenai situasi yang terjadi, maka jenis
pemakaian. Kebiasaan ini akan berdampak penelitian yang digunakan adalah jenis
buruk bagi diri sendiri maupun perkembangan penelitian kualitatif. Data dianalisis dengan
bahasa Indonesia. menggunakan metode deskriptif dari segi
Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim memiliki penyajian dan metode isi dari segi analisis.
bekal berbahasa Indonesia Data yang dianalisis adalah pola

138
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

komunikasi mahasiswa UIN Sultan Syarif Tempat penelitian adalah di UIN


Kasim Riau. Sultan Syarif Kasim Riau. Pelaksanaan
Setelah didapatkan pola komunikasi penelitian dimulai bulan Agustus sampai
mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Desember tahun 2018.
prosedur yang dilakukan adalah sebagai
berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Mewawancarai mahasiswa UIN Sultan Proses terbentuknya bahasa Melayu dan
Syarif Kasim Riau secara berulang ulang bahasa Indonesia
untuk Mengidentifikasi adanya interferensi
Bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Melayu;
bahasa Melayu yang dikembangkan dan
2. Selanjutnya pola komunikasi mahasiswa
disempurnakan, walaupun dalam
UIN Sultan Syarif Kasim Riau tersebut
perkembangannya banyak terdapat perbedaan
ditinjau dari segi penggunaan fonologi,
yang signifikan antara Bahasa Melayu dan
morfologi dan sintaksisnya;
Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu bermula
3. dicari antara penggunaan bahasa Melayu
ketika terjalin suatu hubungan antara suku
dan bahasa Indonesia;
Dayak yang diduga menggunakan Bahasa
4. perbedaan dan persamaan dalam masing-
Melayu dengan suku Melayu (Sumatera).
masing kelompok dijumlahkan untuk
mengetahui jenis persamaan dan
perbedaan, morfologi, dan sintaksinya Penggunaan bahasa melayu di lingkup
antara bahasa Melayu dan bahasa suku Melayu dapat dibuktikan melalui aksara
Indonesia; pertama di pesisir tenggara pulau Sumatera
pada abad ke-7. Dari tempat inilah, Bahasa
5. menjelaskan interferensi persamaan dan Melayu yang ditetapkan sebagai bahasa
perbedaan fonologi, morfologi dan kenegaraan yang digunakan sebagai alat
sintaksis tersebut; komunikasi oleh para pedagang Sriwijaya
6. Identifikasi bentuk persamaan dan kelak akan penyebaran penyebaran dalam
perbedaan fonologi, morfologi, sintaksis jangkauan wilayah yang lebih luas.
yang paling signifikan.
setelah data-data penelitian
Pengistilahan bahasa melayu, karena
terkumpul, maka langkah selanjutnya penulis
bahasa Melayu digunakan di kerajaan Melayu
menentukan metode analisis.
yang pusat pemerintahannya di Batang,
Metode analisis yang digunakan adalah
Jambi (Sumatera). Selanjutnya Bahasa
Content Analysis (analisis isi), yaitu upaya
Melayu terus mengalami perkembangan.
menganalisis pola komunikasi mahasiswa
Hasil dari negeri-negeri di Sumatera yang
UIN Sultan Syarif Kasim Riau ditinjau dari
menggunakan Bahasa Melayu yang dikenal
interferensi bahasa Melayu dari segi fonologi,
dengan negeri Melayu. Bahkan Mpu Prapanca
morfologi, dan Sintaksis. Dengan menggunakan
dari Majapahit melalui pengalaman
metode analisis isi.

139
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Kakawin Negara Kretagama menyebut yakni: Bahasa Melayu pasar dan Bahasa
pulau Sumatra sebagai bumi Melayu. Bumi Melayu tinggi, menurut pendapat para
yang merupakan sumber dari Bahasa peneliti, bahwa bahasa melayu perdagangan
Melayu. yang bercampur dengan bahasa Tionghoa
dianggap sebagai bahasa Melayu pasar
Karena serangan dari kerajaan
yang bersifat kolokial dan tidak baku.
Sriwijaya, pusat pemerintahan kerajaan
Sementara bahasa Melayu tinggi yang
Melayu yang di pindahkan kepedalaman.
digunakan oleh orang-orang dalam lingkup
Akibat dari serangan tersebut, banyak
terbatas memiliki standar serta dokumentasi
penduduk kerajaan Melayu berpindah ke
kata yang terdefinisi dengan jelas.
Minangkabau (Sumatera Barat), karenanya
Muncunya Bahasa Melayu tinggi ini, ketika
Bahasa Melayu kelak akan mengalami
Raja Ali Haji dar istana Riau-Johor menulis
perkembangan di Minangkabau. Selain itu, kamus Eka bahasa untuk Bahasa
Bahasa Melayu yang disebarluaskan oleh
Melayu.
orang-orang Sriwijaya di Filipina. Pendapat
ini berdasarkan prasati Keping Tembaga Bahasa Melayu mulai ditinggalkan oleh
Laguna. masyarakat sekarang karena menganggap
bahwa Bahasa Melayu adalah bahasa
Perkembangan Bahasa Melayu tidak
yang sudah tidak modern dan bahasa yang
hanya sampai di situ. Bahasa Melayu
tidak dapat dikembangkan dengan baik
kemudian mengalami perluasan jangkauan
dalam bidang sains atau teknologi.
hingga Hujung Medini (Semenanjung
Bahasa Melayu juga ditinggalkan karena
Malaka atau Semenanjung Malaysia).
diganti dengan bahasa yang populer seperti
Karena itu, Semenanjung Malaysia
bahasa Indonesia dan Inggris. Begitu pula
kemudian dikenal dengan Semenanjung
dengan karya sastra, banyak karya sastra
Melayu. Sesudah Kesultanan Malaka
yang menggunakan Bahasa Melayu mulai
dikirim ke kawasan timur
dilupakan, sedangkan salah satu yang
kepulauan Nusantara. Disana, mereka
membuat Bahasa Melayu menjadi terkenal
tetap menggunakan Bahasa Melayu mulai
dan populer adalah karya-karyanya seperti
menyebar keberbagai penjuru, maka
kisah Siti Nurbaya.
kepulauan Nusantara dikenal dengan
kepulauan Melayu. Beberapa faktor yang mendukung
diangkatnya bahasa Melayu Menjadi
Bahasa Melayu yang digunakan oleh
kesatuan bahasa menurut Prof. Dr.
orang Malaka dan dianggap penting di
Slametmulyana (Badudu, 2001:15):
dunia timuroleh Jan Huyghen van
Linschoten (abad ke-17) dan Alfre Russel 1. Sejarah telah membantu penyebaran
Wallace (pada abad ke-19) terus mengalami bahasa Melayu. Bahasa Melayu
perkembangan. Hingga Bahasa Melayu merupakan lingua franca di Indonesia,
diklasifikasikan berdasarkan dua tingkat bahasa perhubungan/perdagangan.

140
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Malaka pada masa jayanya menjadi sebagai bahasa nasional, semata-mata


pusat perdagangan dan pusat karena didasarkan pada keinsafan
pengembangan agama Islam. Dengan akan bermanfaat segera ditetapkan
bantuan para pedagang, bahasa bahasa nasional untuk seluruh
Melayu disebarkan ke seluruh pantai kepulauanindonesia. Ada keikhlasan,
Nusantara, terutama di pelabuhan kota-kota. semangat dan rasa kesukuan karena
Bahasa Melayu menjadi bahasa sadar akan perlunya persatuan dan
penghubung antarindividu. Karena persatuan.
Bahasa Melayu itu sudah tersebar dan
4. Kesanggupan bahasa itu sendiri juga
boleh dikatakan sudah menjadi bahasa
menjadi salah satu faktor penentu; jika
sebagian besar penduduk. Gubernur
bahasa itu tidak memiliki kesanggupan
Jenderal Rochussen lalu menetapkan
untuk dapat dipakai menjadi bahasa
bahwa bahasa Melayu dijadikan
budaya dalam arti yang luas, tentulah
bahasa pengantar di sekolah untuk
bahasa itu tidak akan dapat berkembang
mendidik calon pegawai negeri bangsa
menjadi bahasa yang sempurna. Fakta
bumiputera. Dari satu segi kita katakan
membuktikan bahwa bahasa Indonesia
bahwa masa pendudukan Jepang telah
membantu membuat tersebarnya
adalah bahasa yang dapat dipakai
bahasa Indonesia karena pemerintah
untuk merumuskan pendapat secara
(Balatentara) melarang Jepang
menggunakan
tepat dan mengutarakan perasaan
bahasa musuh seperti bahasa Belanda
secara jelas.
dan Inggris. Karena itu, bahasa
Indonesia mengalami kontak sosial di Dapat ditarik kesimpulan bahwa
seluruh wilayah Indonesia dengan Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
berpuluh-puluh bahasa daerah. Indonesia karena bahasa Melayu telah
digunakan sebagai bahasa pergaulan
2. Bahasa Melayu memiliki sistem yang
(Lingua Franca) di Nusantara. Sistem
sederhana, ditinjau dari segi fonologi,
bahasa Melayu sederhana, mudah
morfologi, dan sintaksis.
dipelajari karena bahasa Melayu tidak
Karena sistemnya yang sederhana itu,
dikenal tingkat bahasanya (bahasa kasar
bahasa Melayu mudah dipelajari.
dan bahasa halus). Suku Jawa, Suku
Dalam bahasa ini, tak dikenal tingkat
Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan
bahasa seperti dalam bahasa Jawa
sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
atau bahasa Bali, atau pembedaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
penggunaan bahasa kasar dan bahasa
Bahasa Melayu memiliki kesanggupan
halus seperti dalam bahasa Sunda.
untuk dipakai sebagai bahasa budaya
3. Faktor psikologi, yaitu bahwa suku dalam arti yang luas.
bangsa Jawa dan Sunda telah
menerima sukarela bahasa Indonesia

141
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Penggunaan Fonologi pada pola komunikasi Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
mahasiswa UIN Sultan saat menunggu dosen datang.
Syarif Kasim, Riau Pada data tersebut, sesama mahasiswa sedang
berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
Berdasarkan data yang dikemukakan di atas
di bawah ini akan disajikan penggunaan fonologi
ternyata bahwa dalam bahasa indonesia lisan
pada pola komunikasi mahasiswa UIN Sultan
siswa dijumpai pemakaian kata-kata, seperti:
Syarif Kasim Riau.
beghape, masok, kite, due. Kata-kata tersebut,
berpadanan dengan bahasa Indonesia dengan:
PT 1 (1) berapa, (2) masuk, (3) kita, dan (4) dua.
A : Haghi ini layang-layang belaja materi kera?
Belajar materi apakah kita hari ini
ini?
B : Haghi ini kite praktek ngaja macam-macam PT 3

biase je A : Ujian tetul atau lisan?


Hari ini praktek megajar seperti Ujiannya tertulis apa lisan?
biasa B : Bias dhe tanya jawab
biasanya tertulis.
Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
saat menunggu dosen datang. Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
Pada data tersebut, sesama mahasiswa sedang saat menunggu dosen datang.
berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu. Pada data tersebut, sesama mahasiswa sedang

Berdasarkan data yang dikemukakan di atas berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu.


ternyata bahwa dalam bahasa indonesia lisan Berdasarkan data yang dikemukakan di atas
mahasiswa pemakaian kata-kata, seperti: haghi, ternyata bahwa dalam bahasa indonesia lisan
kite, belaja, ape, ngaja, macam, biase je, Kata mahasiswa pemakaian kata-kata, seperti:
kata tersebut, berpadanan dengan bahasa tetules, dan biase dhe. Kata-kata tersebut,
Indonesia dengan: (1) hari , (2) kita, (3) belajar, berpadanan dengan bahasa Indonesia dengan:
(4) apa, (5) mengajar, (6) seperti, (7) biasa saja. (1) tertulis, dan (2) biasa aja.

PT 4
PT 2 A : Oh ya, Abes kuliah nak kemane?
A : Beghape kali masok lagi kite UTS? Oh iya, kemanakah kamu setelah
Berapa pertemuan lagi selesai kuliah nanti?
UTS? B : Tak de, langsong balek ghumah aje.
B : Kalau tak salah tinggal due kali lagi Nggak ada, saya langsung pulang
doa kali pertemuan lagi kerumah.

142
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

(6) baiklah.
Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
saat menunggu dosen datang.
PT 6
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
A : Eh siape yang maju makalah haghi
sedang berkomunikasi menggunakan bahasa
bukan?

Melayu. Berdasarkan data yang dikemukakan


apa yang presentasi makalah hari
di atas ternyata bahwa dalam bahasa
ini?
indonesia lisan siswa dijumpai pemakaian
B : Kampon vinny
kata-kata, seperti: ye, abes, kemane, tak de,
Kelompok Vinny
langsong, balek, ghumah dan aje. Kata-kata
tersebut, berpadanan dengan bahasa
Peristiwa di atas terjadi di kelas
Indonesia dengan: (1) iya, (2) habis, (3)
perkuliahan saat menunggu dosen datang.
kemana, (4) tidak ada, (5) langsung, (6)
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
kembali, (7) rumah, dan (8 ) aja.
sedang berkomunikasi
Melayu. Berdasarkan
menggunakan
databahasa
yang
dikemukakan di atas ternyata bahwa dalam
bahasa indonesia lisan mahasiswa
PT 5
A : Ooh, kalau tak ade keje nak mintak umum pemakaian kata-kata, seperti: siape,
temanke beli baju seragam untuk haghi, dan kampon. Kata-kata tersebut,
acara 17 agustus berpadanan dengan bahasa Indonesia
Ooh, jika kamu tidak sibuk, saya dengan: (1) siapa, (2) hari, dan (3) kelompok.
ingin ditemani membeli baju untuk
acara 17 agustus.
B : Ooh, yelah
PT 7
Ooh, baiklah
A : Mbahas materi ape nantik?
Materi apakah yang akan dibahas?
Peristiwa tutur di atas terjadi di luar kelas
B : Entah, tanyelah langsong aje dengan
saat menunggu dosen datang.
mati
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
Saya kurang tau, langsung cinta
sedang berkomunikasi menggunakan bahasa
saja kepada vinny.
Melayu. Berdasarkan data yang dikemukakan
di atas ternyata bahwa dalam bahasa
indonesia lisan mahasiswa Peristiwa di atas terjadi di kelas
perkuliahan saat menunggu dosen datang.
umum pemakaian kata-kata, seperti: tak
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
ade, keje, nak, mintak, temanke, dan yelah.
sedang berkomunikasi
Melayu. Berdasarkan
menggunakan
databahasa
yang
Kata-kata tersebut, berpadanan dengan
dikemukakan di atas ternyata bahwa
bahasa Indonesia dengan: (1) tidak ada, (2)
sebuk, (3) mau, (4) minta, (5) temani, dan

143
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

dalam bahasa indonesia lisan mahasiswa B : Tak ade pulak. Janji ndak datang tapi
umum pemakaian kata-kata, seperti: mbahas, tak ade timbol pulak
ape, nantik, tanyelah, langsong, aje dan die. Tidak ada. Janjinya mau datang tapi
Kata-kata tersebut, berpadanan dengan nggak ada
bahasa Indonesia dengan: (1) membahas, (2)
apa, (3) nanti, (4)tanyalah, (5) langsung, (6) Peristiwa di atas terjadi di kelas
saja dan (7) dia. perkuliahan saat menunggu dosen datang.
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
sedang berkomunikasi menggunakan bahasa
PT 8
Melayu. Berdasarkan data yang dikemukakan
A : Oh ya libor semalam kemane?
di atas ternyata bahwa dalam bahasa
Oh iya, kemanakah kamu liburan
indonesia lisan mahasiswa
semalam?
umum pemakaian kata-kata, seperti: tak ade,
B : Tak ade, tegolek-golek aje di ghumah
ye, ghumah, pulak, dan ndak. Kata kata
tu
tersebut, berpadanan dengan bahasa
Saya tidak kemana-mana hanya
Indonesia dengan: (1) tidak ada, (2) ya, (3)
masalah-baring saja di rumah
rumah, (4) pula, dan (5) tidak.

Peristiwa di atas terjadi di kelas


perkuliahan saat menunggu dosen datang.
SIMPULAN
Pada data tersebut, sesama mahasiswa
sedang berkomunikasi menggunakan bahasa Pertama, proses terbentuknya bahasa
Melayu. Berdasarkan data yang dikemukakan Melayu dan bahasa Indonesia.
di atas ternyata bahwa dalam bahasa Beberapa Faktor yang disebabkan oleh
indonesia lisan mahasiswa Diangkatnya Bahasa Melayu Menjadi Bahasa
umum pemakaian kata-kata, seperti: ye, libor, Kesatuan bahasa Melayu telah digunakan
kemane, tak ade, tergolek-golek, aje, ghumah sebagai bahasa pergaulan (Lingua Franca) di
dan tu. Kata-kata tersebut, berpadanan Nusantara. Sistem bahasa Melayu sederhana,
dengan bahasa Indonesia dengan: (1) iya, (2) mudah dipelajari karena bahasa Melayu tidak
libur, (3) kemana, (4) dikenal tingkat bahasanya (bahasa kasar dan
tidak ada, (5) masalah-baring, (6) saja, (7) bahasa halus). Suku Jawa, Suku Sunda dan
rumah dan (8) itu. suku-suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional.
PT 9
A : Tak ade kamu rombongan vinny ke
Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk
ghumah?
dipakai sebagai bahasa budaya dalam arti
Apakah rombongan vinny tidak ke
yang luas.
rumahmu?

144
Machine Translated by Google

bahasa. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Kedua, Penggunaan Fonologi pada pola Badudu, JS 2001. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia.
komunikasi mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim, Bandung: CV Pustaka
Riau. Berdasarkan uraian di atas dapat kunci Prima.

bahwa dalam Melayu lisan pengguna pemakaian


kata-kata, seperti: haghi, kite, belaja, ape, ngaja, JJ, Belanda. 2005. Pedoman Bahasa dan Sastra
macam, biase je, beghape, masok, tak salah, Melayu. Jakarta: Balai Pustaka.
tinggal, due, tetules, biase dhe , abes, nak,
kemane, tak de, ghumah, aje, keje, mintak, dan
temanke, eh, siape, kampon, mbahas, nantik, James, Collins, 2005 Bahasa Melayu Bahasa
entah, tanye, mati, oh libor, semalam, kemane, Dunia: Sejarah Singkat, Jakarta: Yayasan
tegolek golek, ghumah , ndak, timbul, dan pulak. Obor.

James, Sneddon. 2003. Sejarah Bahasa Indonesia


dan Peranannya dalam Masyarakat
Kata-kata di atas, berpadanan dengan
Modern. Sidney: UNSW
bahasa Indonesia dengan: (1) hari, (2) kita, (3)
Tekan.
belajar, (4) apa, (5) mengajar, (6) seperti, (7) biasa
saja, (8 ) berapa, (9) masuk, (10) tidak salah, (11)/
Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset
tersisa, (12) doa, (13) tertulis, (14) biasanya, (15)
Sosial. Bandung: Mandar Maju.
sebelum hanya/habis, (16) ingin, (17 ) kemana,
(18) nggak ada/tidak ada, (19) ada, (20) kerja, (21)
ingin/mau/berkeinginan, (22) ditemani. (23) hei,
Khairil, Anwar, 1995. Masalah Sosial Budaya
(24) siapa, (25) mereka/rombongan/kelompok
Bahasa, Yogyakarta: Pers Universitas
mereka, (26) membahas, (27) nanti, (28) tidak tau,
Gajah Mada.
(29) tanya, (30) saja, (31) dia , (32) oh iya, (33)
libur, (34) kemarin, (35) kemana, (36) masalah
Martin, dkk. 1995. Pemakaian Bahasa
baring/bermalas-malasan, (37) rumah, (38) nggak/
Indonesia Ragam Tulis Lingkungan di
tidak, (39) muncul/
Perguruan Tinggi.
Pusatdan Pengembangan
Jakarta: Pembinaan
Bahasa Departemen Pendidikan dan
terlihat, (40) pula.
Kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian

Amran, Halim. 1976. Politik Bahasa Nasional. Survey, Jakarta: LP3ES.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan


Pengembangan bahasa Depdikbud RI. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.

145

Anda mungkin juga menyukai