Oleh
Andiopenta1) & Aripudin2)
1,2
Jurusan PBS FKIP Universitas Jambi
Email : 1penta.andi@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengembangan model pembelajaran Hybrid
learning dalam pembelajaran sosiolinguistik pada mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FKIP Universitas Jambi 2019/2020. Metode penelitian menggunakan model Borg and
Gall melalui sepuluh langkah. Subjek penelitian 30 yang diambil dari populasi mahasis prodi
pendidikan Bahasa Indonesia semster genap 2019/2020. Data dikumpulkan dengan teknik
observasi, kuesioner dan tes. Teknik analisis data menggunakan persentase, mean, dan uji-t. Hasil
penelitian validasi dari ahli I dan II terhadap rancangan model hybrid learning adalah rata-rata
4.34 kategoori sangat baik. Hasil Uji lapangan I; parates rata-rata 6,17 dan posttes 6.60. Uji
lapangan II parates rata-rata 6,63 dan posttes 7.65. Uji lapangan III parates rata-rata 6,72 dan
posttes 7. 69. Hasil uji beda melalui Uji-t pada motivasi belajar t-hitung 9.254, kreativitas
mahasiswa 9.796, dan hasil belajar 9.840 dan ternyata t-hitung > t-tabel 2.136 terbukti ada
perbedaan secara signifikan sebelum menggunakan model dan setelah menggunakan model hybrid
learning. Kesimpulan penelitian bahwa model hybrid learning ang dikembangkan dalam penelitian
ini efektif digunakan dalam pembelajaran sosiolinguistik pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi.
Kata Kunci : Pengembangan Model, Hybrid Learning & Sosiolinguistik
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 2013
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sarana interaksi atau komunikasi di dalam bertanggungjawab dan bahkan saling hormat
masyarakat manusia. menghormati. Oleh karena itu ruang kelas
Lingkungan Bahasa adalah suatu keadaan masih dibutuhkan.
berkumpulnya suatu komunutas pengguna Pembelajaran berbasis web artau juga
bahasa tertentu. Lingkunan bahasa ini tentunya disebut Web Based Education atau juga sering
adalah komunitas sosial pengguna bahasa. dengan sebutan E-learning (electronic
Namun demi8kian pada umumnya ada learning) merupakan penerapan teknologi web
kecenderungan tidak satu bahasa saja berada dalam pembelajaran pada tahapan proses
dalam satu lingkuyngan bahasa. Komunitas pendidikan. Dalam hal ini pembelajaran
masyarakat yang menjadi multibahasawan dilaksanakan dengan memanaatkan teknologi
tentu dapat saja dalam satu lingkungan itu ada internet. Melalui teknologi ini proses
hidup beberapa bahasa sesuai dengan para pembelajaran terasa semakin mudah, baik dari
penutur bahasa tertentu. Lingkungan bahasa ini segi ruang, waktu, dan jarak serta kemudahan
sering juga disebut menjadi masyarakat bahasa. memperoleh inormasi ( Rusman, 2012 ; 335).
Masyarakat bahasa adalah sekelompok orang Pembelajaran E-learning memiliki pada
yang merasa menggunakan bahasa yang sama dasarnya memiliki ciri pembelajaran khusus,
(Chaer, 2007:59). Namun dalam seperti; 1. Interaktif langsung maupun tidak
perkembangannya, masyarakat dalam langsung.2. Kemandirian pembelajar. 3.
kehidupannya akan berinteraksi satu dengan Kemudahan mengakses berbagai sumber
yang lainnya, dalam interaksi tersebut dapat belajar. 4. Kegiatran pembelajaran yang lebih
saja tidak berasal dari satu penutur bahasa, kompleks dan beragam.
melainkan beda bahasa. Akhirnya masyarakat Pembelajaran berbasis web dapat
dihadapkan pada pilihana bahasa, apakah didefenisikan sebagai model pembelajaran
masuk mengikuti bahasa penutur, atau beralih dengan memanfaatkan jaringan internet untuk
kode kebahasa lain. berkomunikasi dan menyampaikan informasi
Pembelajaran model tradisional pembelajaran, baik mahasiswa maupun dosen
berceramah di daloam ruang kerlas, memang sebagai instruktur ataupun nara sumber.
dirasakan belum mampu untuk mencapai tujuan Garrison & Vaughan (2008)
kompetensi pembelajaran yang akan dicapai. menjelaskan bahwa model hybrid yang
Hal ini dikarenakan pusat pembel;ajaran lebih disebutnya dengan blended learning adalah
banyak terhadap guru. Namun demikian, ruang perpaduan yang baik antara pengalaman
kelas angat banyak membantu siswa, terutama pembelajaran online dan tatap muka. Prinsip
dalam hal sosialisasi, komuniksi dan intraksi, dasarnya adalah bahwa komunikasi lisan tatap
baik sesama peerta didik mapun dengan guru muka dan komunikasi “tertulis” online
atau pendidik. Dengan demikian pembelajaran terintegrasi secara optimal sehingga kekuatan
berbasis kelas masih sangat strategis. Jika masing-masing dicampur ke dalam pengalaman
susanan kelas mulai jenuh terhadap suatu belajar yang unik sesuai dengan konteks dan
materi, guru dapat memberikan kesempatan tujuan pendidikan yang dimaksudkan. Dengan
atau melemparkan pertanyaan kepada siswa kata lain Ia menjelaskan bahwa dengan
yang lain (Yusuf, 2015 ; 170-171) penggabungan dua model pembelajaran sangat
Huda (2013 ; 130-131) juga berarti bagi pembelajar dalam suaru proses
menjelaskan bahwa Willkiam Glasser pada pembelajaran.
tahun 1969 merekomendasikan pembelajaran Di samping itu ada lagi tokoh lain Bonk
clasroom meeting karena ruang kelas & Graham (2006) menjelaskan bahwa hyibrid
merupakan sarana siswa untuk bertindak learning atau disebutnya juga blended
melalui prilakunya, sehingga siswa juga akan learning adalah model pembelajaran yang
mampu mengembangkan dirinya bersama dilkuksn dengsn cara kombinasi pembelajaran
relasinya di kelas dan berikir positi hingga tatap muka dengan pembelajaran yang
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2014 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dimediasi dengan komputer. Dalam desain Ashynchronous virtual colaboration, atau
pembelajaran ini kelas-kelas pembelajaran perkuliahan interaktif secara virtual antara
tatap muka tradisional dikombinasikan dengan mahasiswa dan dosen melalui media internet
pembelajaran online berbasis web melalui tetapi tidak langsung, melalui e-mail.
media komputer. (4)Perkuliahan Self Face Ashynchronous, atau
Hybrid Learning ini sering pula perkuliahan dengan menggunakan bahan ajar e-
disebut dengan Blended learning yang pada book.
prinsipnya adalah memanfaatkan kekuatan
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran METODE PENELITIAN
online sekaligus menutupi kelemahan- Metode penelitian yang diterapkan
kelemahan dalam masing-masing dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pembelajaran. Pembelajaran tatap muka dan pengembangan (research and development,
mempunyai kelebihan dan tidak dapat R&D ). Sedangkan prosedur penelitian dari
digantikan dengan pembelajaran jarak jauh, perencanaan hingga menghasilkan produk yang
begitu pula sebaliknya. efektif dilakukan dengan langkah serta
Model pembelajaran sosiolinguistik prosedur R&D dengen menerapkan model Borg
berbasis hybrid Learning jelas merupakan suatu and Gall yang dimodifikasi. Subyek Penelitian
model pembelajaran yang menggabungkan dua adalah 30 mahasiswa prodi pendidikan bahasa
atau lebih metode maupun pendekatan dalam dan sastra Indonesia semester genap tahun
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan akademik 2019/2020 FKIP Universitas Jambi.
proses pembelajaran. Penerapan hybrid Data dikumpulkan dengan teknik
klearning ini dapat dilaksanakan dengan cara kuesioner, wawancara, dan observasi. Metode
kombinasi penggunaan pembelajaran berbasis analisis data dalam penelitian ini disesuaikan
web dan penggunaan metode tatap muka di dengan langkah serta prosedur penelitian R&D.
kelas yang dilakukan secara bersamaan. Dalam Langkah penelitian dirancang melalui model
hal ini mahasiswa dan dosen secara bersama- penelitian pengembangan dari Borg and Gall
sama bertukar inormasi di dalam uatu ruang melalui 10 langkah. Untuk menguji keabsahan
kelas melalui media internet, baik melalui blog, data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua
website, situs, serta berbagai asilitas internet teknik, yakni teknik triangulasi dengan teknik
lainnya. uji validitas dan reliabilitas.
Dari berbagai model pembelajaran
hybrid learning, pada dasrnya banyak model HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dapat diformulasikan. Dari berbagai Model Hybrid learning yang diterapkan
model tesebut masing masing memiliki dalam penelitian ini dikembangkan
kelebihan maupun kelemahan. Untuk itu perlu berdasarkan empat metode pembelajaran.
analisis serta kajian dalam rangka memilih dan Keempat metode tersebut adalah; (1)Metode
menetapkan model yang mana yang akan tatap muka dikelas dan di lapangan, (2)Metode
digunakan. Sehubungan dengan itu, dalam E-Learning langsung Zoom dan Siakad Unja,
penelitian ini ditetapkan empat jenis (3)Model E-learning tidak langsung E-mail dan
pembelajaran hybrid learning. Keempat jenis Watcshap, dan (4)Model Modul dan E-Book.
pembelajaran tersebut adalah; (1)Perkuliahan Penerapan hyibrid learning ini
face to face, atau perkuliahan tatap muka antara dikembangngkan secara silang atau bergantian
dosen dan mahasiswa di kelas. (2)Perkuliahan pada setiap pertemuan perkuliahan,
shynchronous virtual colaboration, atau sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
perkuliahan interaktif secara virtual antara
mahasiswa dan dosen secara langsung melalui
media internet melalui zoom. (3) Perkuliahan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 2015
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tabel 1. Rancangan Pembelajaran learning menunjukkan bahwa adanya
Sosiolinguistik Model Hybrid Learning perubahan kearah yang lebih baik atau
No Metode Pertemuan meningkat, baik dalam hal motivasi, kreativitas
Pembelajaran dan hasil belajar. Setelah diadakan uji beda
1 Face to Face Method I, VI, XI, dan melalui uji-t hasilnya adalah sebagaimana
(Tatap muka di kelas XVI terlihat pada tabel berikut.
dan di lapangan) Tabel 3. Hasil Uji Beda melalui Uji-t
Aspek t- T- Keterangan
2 Shynchronous II, III, IV, dan V Penilaian hitung tabel
Virtual
Collaboration (E- Motivasi 9.254 2.136 Signifkan
learning langsung Belajar
Zoom dan Siakad Kreatifitas 9.796 2.136 Signifkan
Unja) Belajar
Hasil 9.984 2.136 Signifkan
3 Ashynchronous VII, VIII, IX Belajar
Virtual dan X Mean 9.678
Collaboration (E- Sebagaimana yang tergamabr
learning tidak pada tabel satu di atas, terlihat bahawa
langsung E-mail dan kesesuaian antara materi dengan analisis
WA) kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran
mata kuliah sosiolinguistik berada pada
4 Self Face XII, XIII, XIV, kategori sangat sesuai. Dari materi yang
Ashynchronous dan XV diajukan, hanya satu yang tidak berada pada
kategori sangat sesuai, itupun berada pada
kategori sesuai. Dalam hal hasil validasi dari
Hasil pengujuan terhadap model ahli pembelajaran bahasa Indonesia, baik dari
pembelajaran Soiolinguistik berbasis hyibrid ahli satu maupn dari ahli dua, terlihat juga
learning yang telah diproduksi dan divalidasi menunjukkan hasil yang sangat baik. Bahwa
diuji secara bertahap, melalui uji lapangan tiga validasi yang dilakukan oleh dua validator
tahap, yakni tahap I, II, dan III. Hasil uji coba tersebut menunjukkan hasil validasi pada
tersebut terlihat pada taberl berikut. kategori sangat baik. Dengan demikian, model
Tabel 2. Deskripsi Rata-rata Hasil Uji pembelajaran Hybrid Karning yang diuji
Lapangan I, II, dan III cobakan dalam penelitian ini menunjukkan
Uji Sebelu Aspek Sesuda hasil yang baik. Hal ini juga bila dihubungkan
Lapanga m Efektifita h dengan hasil pengujian di lapangan, baik pada
n s Model uji lapangan I, II, maupun III juga sejalan.
I 6.17 Motivasi 6.60 Pada penguji cobaan model di
Belajar lapangan terlihat pada uji lapangan I
II 6.63 Kreatifitas 7.65 menunjukkan rata-rata sebelum menggunakan
Belajar model hyibrid learing 6.17 dan setelah
III 6.72 Hasil 7.69 ,enggunggunakan naik menjadi 6.68. Pada uji
Belajar lapangan II menunjukkan rata-rata sebelum
Rata- 6.50 7.31 menggunakan model hyibrid learing 6.63 dan
rata setelah ,enggunggunakan naik menjadi 7.65.
Dari hasil pengujian tahap I dan II dan Pada uji lapangan III menunjukkan rata-rata
III di atas terlihat bahwa pengaruh penggunaan sebelum menggunakan model hyibrid learing
produk model pembelajaran berbasis hybrid 6.72 dan setelah menggunggunakan naik
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2016 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menjadi 7.69. Memperhatikan hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
terutana hasil pengujian di lapangan terlihat [1] Chaer, Abdul dan Leoni Agustina, (2010).
bahwa adanya peningkatan rata-rata motivasi Sosiolonguistik. Angkasa, Bandung.
belajar, kreativitas mahasiswa dan hasil belajar [2] Cherswell, Jhon W. (2012). Educational
sebelum menggunakan dan sesudah Research; Planing, Conducting, and
menggunakan model pembelajaran hybrid Evaluating Quantitative, and Qualitative
learning. Research. Boston USA; Pearson.
Apabila dilihat dari hasil pengujian [3] Huda, Mitahul. (2013). Model-model
secara statistik melalui uji beda dengan poengajaran dan Pembelajaran, Isyu isyu
menggunakan uji-t, terlihat bahwa hasil t hitung Metodis dan Pragmatis, Yogyakarta,
dengan t tabel baik pada motivasi belajar, Penerbit Pustakia Pelajar.
kreativitas mahasiswa, maupun hasil belajar [4] Nurhayati. (2009). Pengembangan Silabus
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Bahasa Indonesia untuk SMP. Disertasi,
Bahwa proses pembelajaran sosiolinguistik Program Pascasarjana Universitas Negeri
pada Program studi pendidikan Bahasa dan Jakarta.
Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi, [5] Park, Jongwon, at all. (2015). Development
terlihat bahwa sebelum menggunakan model and Application of The Practical On-Site
pembelajaran hyibrid learning jika Cooperation Model (POCOM) for
dibandingkan dengansesudah menggunakan Improving Science Teaching in Secondary
terlihat adanya perbedaan. Dengan demikian Scools. Journal of Baltic Science
dapat dikatakan bahwa pengaruh penggunaan Education, Edisi February, Vol.14:1,
model pembelajaran hybrid language dalam hal;45-63.
pembelajaran sosiolinguistik memberikan [6] Prastowo, Andi. (2014). Panduan Kreatif
pengaruh yang sangat berarti. Oleh karena itu Membuat Bahan Ajar Inovatif;
dalm pembelajaran sosiolinguistik sebaiknya Menciptakan Metode Pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran hybrid Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta,
learning. Penerbit Diva Press.
[7] Putra, Nusa. (2013). Research
PENUTUP Development; Penelitian dan
Kesimpulan Pengembangan Suatu Pengantar. Jakarta,
1. Keadaan pembelajaran mata kuliah Penerbit Radjagrafindo Persada.
sosiolinguistik pada Program studi [8] Rusman. (2012). Model Model
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pembelajaran; Mengembangkan
FKIP Universitas Jambi selama ini sebelum Profesional Guru; Seri Manajemen
dilakukan penelitian ini, menggunakan Sekolah Bermutu. Jakarta, Penerbit PT.
pembelajaran konvensional melalui Radjagrafindo.
ceramah, diskusi dan penugasan. [9] Setyosari, Punaji. (2013). Metode
2. Hasil validasi dari ahli pembelajaran serta Penelitian dan Pengembangan.Jakarta,
hasil uji coba penerapan model Penerbit PT. Prenada media Group.
pembelajaran hybrid learning pada [10] Soedjaatmiko. (2010). Menjadi Bangsa
Program studi Pendidikan Bahasa dan yang Terdidik.Jakarta, Penerbit Kompas.
Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi, [11] Suyitno, Imam. (2007). Pengembangan
baik uji coba I, II, dan III menunjukkan Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk
hasil yang baik, sehingga model Penutur Asing (BIPA) Berdasarkan
pembelajaran hybrid learning efektif Analisis Kebutuhan Belajar. Jurnal
digunakan dalam pembelajaran Wacana Volume 9 No.1 Edisi April hal;62-
sosiolinguistik. 78.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 2017
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[12] Trianto. (2004). Pengembangan Model
Bahan Ajar; Penelitian dan
Pengembangan Model bahan Ajar Bahasa
Indonesia untuk SLTP Sebagai
Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Disertasi, Program
Pascasarjana Univeritas Negeri Jakarta.
[13] Yusuf, A. Muri. (2015). Asesmen dan
Evaluasi Pendidikan; Pilar Penyedia
Informasi dan Kegiatan Pengendalian
Mutu Pendidikan. Jaakarta, Penerbit
Prenada Media.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2018 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)