Disusun oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Waa Ta’ala, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kita dapat menyusun makalah dengan judul “Variasi
Bahasa Slang Pada Anggota DPM STKIP PGRI Jombang” ini dengan lancar
tanpa ada hambatan yang berarti. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Sosiolinguistik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah sederhana kami ini, terutama kepada Ibu Dr. Heny
Sulistyowati, M.Hum, selaku dosen pengampu mata kuliah Sosiolinguistik yang
telah memberi bimbingan kami dalam pembuatan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 9
A. Jenis Penelitian...................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19
LAMPIRAN................................................................................................. 20
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan terjadinya suatu
perbedaan dalam penggunaannya. Perbedaan ini dapat dilihat dari segi
variasi dan keragaman bahasa tersebut. Hal ini disebabkan karena
manusia sebagai penutur bahasa merupakan makhluk sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain. Fishman (1972) dalam Chaer dan Agustina
(2004:3) mengemukakan bahwa sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri
khas variasi bahasa, fungsi variasi bahasa, dan pengunaan bahasa karena
ketiga unsur ini berinteraksi dalam dan saling mengubah satu sama lain
dalam satu masyarakat tutur, identitas sosial dari penutur, lingkungan
sosial tempat peristiwa tutur terjadi serta tingkatan variasi dan ragam
linguistik.
Salah satu ragam atau variasi bahasa yang kita kenal adalah variasi
sosial atau sosiolek. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan sosiologis.
Variasi ini menyangkut semua permasalahan pribadi penuturnya seperti
usia, pendidikan, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial
ekonomi, dan sebagainya. Dalam variasi sosial yang berkenaan dengan
tingkat, status, golongan, dan kelas sosial penuturnya terdapat beberapa
varasi bahasa seperti akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon,
argot, dan ken. Khsusunya Variasi Bahasa Slang yang akan difokuskan
peneliti dalam penelitian ini.
4
melalui media masa, cetak maupun elektronik. Era berkembang
ini,bahasa slang tidak lagi hanya dipengaruhi oleh komunitas remaja yang
tinggal di kota besar seperti Jakarta, Bandung and Surabaya, tetapi sudah
membentuk bahasa slang sendiri dalam komunitas wilayahnya walaupun
masih belum terlepas utuh dari pengaruh luar.
5
Alasan pemilihan Organisasi DPM STKIP PGRI Jombang sebagai objek
dalam penelitian ini dikarenakan pada masa ini dikarenakan banyaknya
mahasiswa yang sering melakukan interaksi social dalam sebuah
organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
6
BAB II
KAJIAN TEORI
1. SOSIOLINGUISTIK
7
beribadah, (4) analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial,
pilihan dialek yang berhubungan dengan status sosial penggunanya, (5)
penilaian sosial yang berbeda oleh penutur dan perilaku bentuk ujaran,
(6) tingkat variasi dan ragam linguistik, dan (7) penerapan praktis dari
penelitian sosiolinguistik (lihat Dittmar 1976:128).
2. VARIASI BAHASA
8
3. BAHASA SLANG
Variasi Bahasa Slang Variasi bahasa slang adalah variasi sosial yang
bersifat khusus. Dalam penggunaannya, kosakata yang digunakan dalam variasi
bahasa slang ini sering berganti-ganti. Variasi bahasa slang ini bersifat temporal;
dan lebih umum dipakai oleh kalangan anak muda walaupun tidak menutup
kemungkinan digunakan juga oleh kalangan orang tua.
Kosakata slang dapat berupa pemendekan kata, penggunaan kata alam
diberi arti baru atau kosakata yang serba baru dan berubah-ubah. Disamping itu,
slang juga dapat berupa pembalikan tata bunyi, kosakata yang lazim dipakai di
masyarakat menjadi aneh, lucu, bahkan ada yang berbeda dari makna sebenarnya.
Selanjutnya, Alwasilah (1993 : 47) mengatakan bahwa bahasa slang
adalah memperkaya kosakata bahasa dengan mengkomunikasikan kata-kata lama
dengan makna baru. Pemakaian slang dengan kosakata yang sama sekali baru
sangat jarang ditemui. Slang merupakan kosakata, bukan gramar atau pengucapan.
Kata-kataslang atau frasa-frasa slang seringkali ditemukan disesuaijan dengan
gagasan dan kebiasaan yang tumbuh di masyarakat.
Bahasa slang oleh Kridalaksana (1982: 156) dirumuskan sebagai ragam
bahasa yang tidak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial
tertentu untuk komunikasi intern agar orang diluar kelompoknya tidak dapat
mengerti. Slang berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
a. Data yang ada dalam penelitian ini berupa kosa kata dan kalimat
b. Sumber Data dalam penelitian ini adalah bahasa slang yang
dituturkan anggota DPM STKIP PGRI Jombang..
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
-Metode
10
4. Dari audio rekaman yang telah diambil, maka dilakukanlah transkripsi data
5. Setelah melakukan transkripsi, maka dilakukan analisis data
D. Instrumen Penelitian
Menggunakan instrumen / Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa
handphone Realme 5 Pro.
Data yang telah diperoleh akan disajukan peneliti dalam bentuk tabel.
Tabel tersebut berisikan tentang kata-kata yang termasuk dalam bahasa slang
sehingga akan memudahkan peneliti ketikan menganalisis data tersebut.
11
BAB IV
pembicaraan
10 Bella jek OTW Otw On The Way
(dalam perjalanan)
12
11 He berarti akeh arek jamet dong Jamet Jajak mental (orang
yang ingin bergaya
keren, mengenakan
atribut metal)
12 Gak oleh julid ngunu Julid Sesorang yang
B. PEMBAHASAN
Data 1
Pada kata jekekal, termasuk dalam bahasa jawa, yang artinya menunjukkan sebuah rasa kaget,
umumnya ketika situasi orang tertidur dan terbangun mendadak. Kata jekekal termasuk dalam
bahasa slang, karena kata tersebut hanya sekelompok orang saja yang mengerti maksud dari kata
tersebut.
Data 2
13
“Kuliah online biasae mager, opomaneh pas posoan”
Pada kata mager, atau kepanjangannya malas gerak yang artinya sedang malas gerak atau
melakukan sesuatu , namun disingkat dengan kata mager. Kata mager termasuk dalam bahasa
slang karena cenderung dipakai dalam kelompok anak muda dan tidak tergolong bahasa baku.
Data 3
“Lahyo telmi”
Pada kata telmi, atau kepanjangannya adalah telat mikir yang artinya bahwa seseorang ketika
diberi suatu penjelasan, ia lama memahaminya sehingga di sebut telmi. Kata telmi termasuk
dalam bahasa slang karena hanya sebagian kelompok saja yang dapat mengerti singkatan dari
kata telmi tersebut.
Data 4
Data 6
“Jenenge desone saru ya”
Pada kata saru berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti Tidak Jelas/tidak sesnonoh/tidak nyata
kelihatan. Kata saru termasuk dalam bahasa slang karena dalam pemakaiannya hanya
14
sekelompok orang saja yang mengerti arti kata tersebut, utamanya masyarakat jawa yang
memang mengerti arti dari penggunaan kata tersebut.
Data 7
“Awakmu ojo spoiler ngunu ta”
Pada kata spoiler berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti Memberitahukan garis besar suatu
cerita dengan maksud agar seseorang penasaran apa yang dibicarakan. Kata spoiler termasuk dalam
bahasa slang, dimana penggunaannya biasa dipakai kalangan muda yang mempunyai kegemaran
menonton film, karena kata spoiler biasanya merujuk pada maksud pembicaraan sebuah film.
Data 8
“He iyo nda”
Pada kata Nda biasa digunakan masyarakat di jawa yang artinya sebuah Bahasa panggilan
Kepada teman sebaya. Dalam penyebutan panggilan Nda juga tergolong dipengaruhi faktor
jenis kelamin, biasa nya dipakai antar laki-laki, bisa juga antar perempuan. Kata Nda
termasuk dalam bahasa slang karena penggunaannya tidak semua masyarakat mengerti dan
hanya kelompok tertentu yang biasa menggunakan.
Data 9
Data 10
Pada kata OTW berasal dari bahasa inggris yang kepanjangannya On The Way, artinya
sedang dalam perjalanan. Kata OTW termasuk dalam bahasa slang karena bukan
merupakan bahasa baku, melainkan bahasa gaul yang umumnya digunakan kalangan
15
anak muda.
Data 11
Data 12
Data 13
Pada kata anjay merupakan Kata-kata yang dipakai remaja saat mengungkapkan kekaguman.
Kata anjay kadang di nilai sebagai kata yang kurang pantas bagi sebagian kelompok, namun
di sisi lain masih ada juga yang menggunakan kata anjay tersenut. Kata anjay termasuk
dalam bahasa slang karen adalam penggunaannya hanya dipakai dikelompok tertentu dan
bukan merupakan bahasa baku.
Data 14
Data 15
16
“Kuy kuy kuy”
Pada kata kuy kuy kuy mempunyai arti Bersedia melakukan suatu ajakan. Kata kuy kuy kuy
sebenarnya adalah kebalikan dari kata yuk yuk yuk, namun bagi sekelompok anak muda lebih sering
menggunakan kata kuy karena lebih terlihat gaul. Kata kuy termasuk dalam bahasa slang karena bukan
merupakan bahasa baku, dan hanya digunakan sekelompok anak muda.
Chaer dan Agustina (2014: 64) menjelaskan bahwa variasi bahasa yang
disebabkan oleh penuturnya disebut sebagai variasi bahasa sosiolek. Variasi
bahasa tersebut berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para
penuturnya. Di samping itu, variasi bahasa sosiolek dapat menyangkut masalah
pribadi penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat
kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain sebagainya.
Adanya bahasa dalam proses komunikasi tentunya Fahmi Arizki Imelda,
Ni Wayan Sartini tidak dapat disamaratakan karena di dalam sebuah komunikasi
terdapat adanya variasi bahasa. Munculnya sebuah variasi bahasa tentunya
disebabkan oleh beberapa faktor. Bentuk pemakaian bahasa yang digunakan oleh
antar anggota DPM STKIP PGRI Jombang sebagai lawan tuturnya tentunya juga
berbeda-beda.
17
berkumpul bersama teman diluar perkuliahan maka bahasa yang digunakan
berbentuk informal. Penggunaan bahasa informal dilakukan ditiap organisasi
dengan tujuan untuk membuat suasana yang menyenangkan sehingga antar
anggota leih nyaman dan enjoy uberada di organisasi tersebut. Peristiwa
komunikasi yang terjadi antara anggota DPM akan menyebabkan sebuah variasi
bahasa yang ditimbulkan oleh beberapa faktor.
Data (7) :” Awakmu ojo spoiler ngunu ta”
-Faktor Keakraban
Pada data (2) terlihat adanya faktor keakraban dimana terdapat adanya interaksi
saling bercerita antar anggota. Penggunaan kata mager dinilai termasuk dalam
bahasa slang dan interaksi saling bercerita antar anggota tersebut juga dinilai
sebuah kekaraban yang sudah terjalin antar anggota.
Faktor jenis kelamin pada interaksi yang tidak memandang gender. Lelaki
18
maupun wanita sering untuk berkumpul bersama teman-temannya untuk bersantai
atau berdiskusi di sebuah organisasi. Dalam sebuah komunikasi yang terjadi di
dalamnya antara anggota satu dengan yang lain tentunya memiliki sebuah faktor
jenis kelamin yang dapat menimbulkan variasi bahasa. Faktor pada jenis kelamin
yang dapat menjadikan suatu variasi bahasa terlihat pada saat saat satu anggota
memilih sejenis panggilan akrab.
Data (8) : He iyo nda Pada data (8) terlihat adanya variasi bahasa dari faktor jenis
kelamin. Percakapan di atas terjadi antara penutur dan mitra tutur yang memiliki
kesamaan jenis kelamin, yakni perempuan. Adanya kesamaan jenis kelamin
terlihat pada saat anggota DPM membuat panggilan “Nda” kepada temannya yang
juga berjenis kelamin perempuan.
-Faktor Situasional
Dalam data tersebut terdapat kata jamet yang merupakan bahasa kekinian yang
dipakai atau sedang booming di kelompok tertentu
19
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penggunaan variasi bahasa slang yang digunakan oleh Anggota STKIP PGRI
Jombang terjadi dimana dalam sebuah organisasi terdapat komunikasi serta interaksi dari
banyak anggota didalamnya.Perbedaan penggunaan Bahasa yang digunakan oleh anggota DPM
STKIP PGRI Jombang dikarenakan setiap anggota berasal dari daerah yang berbeda. Meskipun
masih dalam lingkup satu Kabupaten, tidak menutup kemungkinan penggunaan Bahasa yang
mereka gunakan berbeda sehingga munculah variasi Bahasa Slang seperti hasil penelitian yang
telah dilakukan.Hasil Penelitian didapatkan 15 data sebagai berikut : Jekekal, Mager, Telmi,
Coy, Bucin, Saru, Spoiler, Nda,Nyelentung, OTW, Jamet, Julid, Anjay, Gaskkeun, Kuy. Kata-
kata tersebut dinilai peneliti termasuk ke dalam Bahasa Slang.
Faktor yang melatarbelakangi penggunaan variasi bahasa slang, yakni pertama
Faktor Usia Bentuk pemakaian bahasa yang digunakan oleh Anggota DPPM kepada lawan
tuturnya tentunya juga berbeda-beda. Sesuai dengan tempatnya bahwa organisasi merupakan
tempat untuk berinteraksi seperti untuk berkumpul bersama teman diluar perkuliahan maka
bahasa yang digunakan berbentuk informal. Kedua, faktor keakraban. Adanya faktor keakraban
sering terjadi di dalam sebuah organisasi, suasana yang memang diatur agar menjadikan
suasana yang ntidak terlalu tegang, maka tiap anggota DPM memiliki sifat saling terbuka
kepadalawan bicaranya. Keakraban yang secara spontan terjadi kepada orang terdekat seperti
keluarga, teman, atau sahabat. Ketiga, faktor Jenis Kelamin, terjadi dalam sebuah komunikasi
yang terjadi di dalamnya antara anggota satu dengan yang lain tentunya memiliki sebuah faktor
jenis kelamin yang dapat menimbulkan variasi bahasa. Faktor pada jenis kelamin yang dapat
menjadikan suatu variasi bahasa terlihat pada saat saat satu anggota memilih sejenis panggilan
akrab. Terkahir, Faktor Situasional, yakni faktor yang menyebabkan adanya variasi bahasa juga
disebabkan oleh situasi yang terjadi di Organisasi tersebut. Adanya faktor situasional
disebabkan oleh siapa lawan tutur yang berinteraksi oleh anggota organisasi tersebut.
20
B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk
itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang
dapat melhat referensi sumner lain agar kami dapat memperbaiki makalah
lebih baik lagi
21
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Martinus. 2018. Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang Dalam Majalah Hai Edisi
Januari-Juni 2017. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Fakultas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Arizki, Fahmi dan Wayan Ni. 2021. Variasi Bahasa Dalam Interaksi Coffee Shop Di
Kecamatan Gubeng Kota Surabaya: Kajian Sosiolinguistik. Universitas Airlangga Surabaya
F, Margaretha dkk. Variasi Bahasa Yang Digunakan Oleh Kalangan Waria Kota Merauke.
Program Studi Sastra Inggris. Universitas Musamus
22
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
23
24
25
26
TRANSKRIP WAWANCARA
Sinta
Sinta : Bahasa Slang adalah bahasa yang tidak resmi atau tidak baku yang biasanya digunakan oleh sekelomp
remaja untuk komunikasi dengan maksud agar anggota yang bukan kelompok tersebut mengerti. Bahasa slan
komunikasi kita dengan kelompok tersebut.
Terisa
Terisa : Adakah contoh lain bahasa slang yang anggota DPM tau selain (Jamet, Gabut, Julid, dan mager) ?
Anggota DPM 3 : Contoh kata Gasken (Bahasa slang dengan arti kalimat ajakan)
Anggota DPM 4 : Contoh kata Kuy (Bahasa Slang dengan arti kalimat ajakan)
Putri
1. Faktor Usia
2. Faktor keakraban
27
3. Faktor jenis kelamin
4. Faktor situasional
Menurut anggota DPM fak tor apa yang paling mempengaruhi penggunaan bahasa slang?
28