Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PROSES

MORFOLOGI

OLEH KELOMPOK 5:

1. SINTA DWI MACHFIROH 196012


2. PUTRI LATIFUL JANNNAH 196022
3. TERISA DWI RAKHMANDA 196013
A. PENGERTIAN PROSES MORFOLOGI

Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk
dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses
reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi), pemendekan (dalam proses
konversi), dan menghasilkan alat proses morfologi, proses afiksasi, reduplikasi,
komposisi, akronimisasi dan konversi.
• Ramlan (1983: 190) menyatakan bahwa proses morfologis ialah proses penggabungan
morfem-morfem menjadi kata. Morfem adalah satuan bahasa paling kecil yang tidak
dapat dibagi lagi atas unsur-unsur pembentuknya.

• Proses morfologi melibatkan komponen (1) bentuk dasar, (2) alat pembentuk (afiksasi,
reduplikasi, komposisi, akronimisasi, dan konversi), (3) makna gramatikal, dan (4)
hasil proses pembentukan.

• Contoh : {meN-} + {tulis} = menulis

• {peN-an} + {bangun} = pembangunan


B. CIRI SUATU KATA YANG MENGALAMI PROSES
MORFOLOGI

• Dalam bahasa Indonesia, bentuk dasar tidak selalu bermorfem tunggal sebagaimana yang
dicontohkan di atas, tetapi mungkin berupa morfem kompleks. Di samping itu, dilihat dari
wujudnya, bentuk dasar dapat berupa pokok kata, bahkan berupa kelompok kata. Misalnya, bentuk
dasar kata menemukan adalah pokok kata temu. Bentuk temu ini dikategorikan sebagai pokok kata
karena bentuk tersebut tidak dapat mandiri sebagai kata walaupun sepintas lalu bentuknya serupa
kata.
• .Contoh lain yang merupakan hasil proses morfologis adalah kata membantuKata membantu,

kata itu sebagai hasil perpaduan bentuk dasar bantu dan afiks {meN-}. Berpadunya afiks
{meN-} dengan bentuk dasar bantu diikuti dengan penyesuaian bunyi, yaitu dari {meN-}
menjadi {mem-}. Penyesuaian ini didasarkan atas sifat bunyi awal bentuk dasarnya. Karena
bunyi awal bentuk dasar bantu adalah bilabial (bunyi bibir), bunyi akhir afiks {meN-} juga
menyesuaikan diri menjadi bunyi nasal bilabial sehingga menjadi mem-. Peristiwa morfologis
seperti yang dicontohkan di atas disebut dengan bersistem atau beraturan.

• Ciri lain bahwa suatu kata dikatakan mengalami proses morfologis ialah penggabungan atau
perpaduan morfem-morfem itu mengalami perubahan arti. Bentuk dasar cangkul setelah
digabungi morfem {meN-}, sehingga menjadi kata mencangkul, artinya melakukan
pekerjaan dengan alat cangkul
C. MACAM-MACAM PROSES MORFOLOGI

 Proses Afiksasi (imbuhan)


 Reduplikasi (pengulangan)
 Komposisi (pemajemukan/penggabungan)
D.MAKNA GRAMATIKAL

• Menurut Waridah (2008:293) , makna gramatikal adalah makna jenis-jenis kata yang
terbentuk setelah mengalami proses gramatikalisasi, seperti pemberian macam-macam
imbuhan, reduplikasi / pembentukan jenis-jenis kata ulang, atau pemajemukan kata yang
membuat kata dasar menjadi kata majemuk. Makna gramatikal sangat tegantung dari
struktur jenis-jenis kalimat.

• Makna gramatikal baru muncul dalam suatu proses gramatika, baik proses morfologi
maupun proses sintaksis. Bentuk (morfem) /ber/, /me/ secara lepas atau berdiri sendiri
belum memiliki makna. Morfem tersebut akan memiliki makna setelah bergabung
dengan bentuk lain. Jadi makna gramatikal adalah makna yang terbentuk setelah proses
morfologis.
Contohnya:
1. Berdasi : memakai dasi
2. Bersepeda : naik sepeda
3. Berdebat : melakukan debat
4. Berdasi : memakai dasi
5. Berdiskusi : melakukan diskusi
E.HASIL PROSES PEMBENTUKAN

Proses morfologi atau proses pembentukan kata mempunyai dua hasil yaitu bentuk dan
makna gramatikal. Bentuk dan makna gramatikal tersebut adalah dua hal yang berkaitan
erat, bentuk merupakan isi dari wujud fisik atau bentuk itu.

• Wujud fisik dari hasil proses afiksasi adalah kata berafiks, disebut juga kata
berimbuhan, kata turunan, atau kata terbitan.

• Wujud fisik dari proses reduplikasi adalah kata ulang, atau disebut juga bentuk ulang.

• Wujud fisik dari hasil proses komposisi adalah kata gabung, disebut juga gabungan
kata, kelompok kata, atau kata majemuk (tentang istilah kata majemuk banyak
menimbulkan persoalan.
F. PEMBENTUKAN KATA DI LUAR PROSES MORFOLOGI

Proses morfologi mencatat hal-hal deskriptif dalam pembentukan kata-kata (baru).


Di luar itu, masih ada pembentukan kata-kata baru dengan proses lain. Proses yang
dimaksud sebagai berikut:
(1) akronim
(2) Abrevisa
(3) abrevi-akronim
(4) Kontraksi
(5) Kliping
(6)Afiksasi pungutan
(7) Konversi

Anda mungkin juga menyukai