Anda di halaman 1dari 1

BPOM: 30 Obat Sirup Laporan Kemenkes Aman, Tidak Mengandung Etilen Glikol Kompas.

com - 24/10/2022,
10:31 WIB BAGIKAN: Komentar6 Lihat Foto Ilustrasi obat sirup, zat berbahaya dalam obat sirup atau cair
kemungkinan penyebab gagal ginjal akut pada anak, daftar obat sirup mengandung etilen glikol yang dilarang
BPOM, obat sirup aman menurut BPOM (SHUTTERSTOCK/SUMIRE8) Penulis Mahardini Nur Afifah | Editor
Mahardini Nur Afifah KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan 30 obat
sirup atau cair yang dikonsumsi penderita gagal ginjal akut pada anak di Indonesia dipastikan tidak
mengandung etilen glikol (EG) atau cemaran lain dan aman dikonsumsi, Minggu (23/10/2022). Pengumuman
tersebut merespons laporan Kementerian Kesehatan yang melaporkan sebanyak 102 merek obat sirup telah
dikonsumsi 159 penderita gagal ginjal akut pada anak di Indonesia, Jumat (21/10/2022). Untuk diketahui,
penyelidikan pemerintah kemungkinan penyebab gagal ginjal akut pada anak atau gangguan ginjal akut
progresif atipikal di Indonesia salah satunya mengarah pada konsumsi obat sirup yang tercemar etilen glikol
(EG) atau dietilen glikol (DEG) di atas ambang batas aman. Cemaran tersebut berasal dari bahan pelarut
sirup seperti propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, gliserin, atau gliserol. Baca juga: Kemenkes Rilis 3 Zat
Berbahaya Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak Dilansir dari Antara, obat yang diumumkan
Kemenkes tersebut di antaranya Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicilin,
Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby cough Camivita, Caviplex,
Cazeti, Cefacef Syrup, Cefspan Syrup, dan Cetirizin. Ada juga Colfin Syrup, Cupanol Syrup, Curbexon Syrup,
Curviplex Syrup, Depakene, Devosix drop 15 ml, Dextaco Syrup, Domperidon Syrup, Disudrin-ped, Elkana
Syrup, Eritromisin, Etamox Syrup, Fartolin Syrup, Ferro K, Hecosan, Hufabetamin, Hufagrip, Hufamag Plus
Syrup, dan Ibuprofen. Selain itu, Ifarsyl Plus, Imunped Drop, Interzinc, Itamol Syrup, Klinik Tazkia:
Paracetamol Syrup, Metronidazole Syrup, Mucos Drop, Novachlor Syrup, Nytex, OBH Ane Konidin, Omedom
Syrup, Omemox, Pacdin Cough Syrup, Pamol, Paracetamol Drop dan Syrup, Paraflu Syrup, dan Praxion
Syrup. Kemudian Profilas Syrup, Proris, Proris Hijau, Psidii Syrup, Ranivel Syrup, Rhelafen, Rhinofed, Rhinos
Junior Syrup, Rhinos Neo Drop, Rosidon, RSKM: Paracetamol Syrup, Sanmol Syrup, Sanprima, Sucralfate,
Tempra, Tremenza Syrup, UNIBEBI Cough Syrup, Unibeby drop, dan Vesperum. Lantas, Vesperum drop 15
ml, Vestein (Erdostein), Vometa, Yusimox, Zenichlor Syrup, Zinc Drop, Zinc Syrup, Zincpro Syrup, Zibramax,
Asam Valproat Sirup, Carsida, Hufabethamine, Renalit, Hufallerzine, dan Hufagrip. Obat-obat sirup tersebut
lantas diteliti BPOM untuk dilihat kandungan cemaran EG dan DEG apakah berada di atas ambang batas
aman sebesar 0,5 miligram/kilogram berat badan per hari atau tidak. Berikut hasil investigasi BPOM. Baca
juga: Penjelasan Lengkap Kemenkes Setop Obat Sirup atau Cair untuk Sementara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM: 30 Obat Sirup Laporan Kemenkes Aman, Tidak
Mengandung Etilen Glikol", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2022/10/24/103100268/bpom-
30-obat-sirup-laporan-kemenkes-aman-tidak-mengandung-etilen-glikol.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai