Anda di halaman 1dari 5

Tugas Farmakologi II

“VITAMIN DAN MINERAL”

Oleh :

MAGHFIRA MEYGHAFARY ANHARIZA DAWA

C031201065

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
Buat 2 contoh kasus penggunaan vitamin dan mineral masing-masing :

1. Pada saat mengalami gangguan kulit, vitamin apa yang tepat diberikan? Bagaimana
mekanisme kerjanya dan berapa dosisnya?
2. Pada saat mengalami gangguan gigi, mineral apa yang tepat diberikan? Bagaimana mekanisme
kerjanya dan berapa dosisnya?

Vitamin Untuk Kasus Gangguan Kulit

1. Demodekosis
Demodekosis pada anjing merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau
Demodex sp. Penyakit kulit pada kasus ini teramati pada anjing persilangan yang berumur ±1
tahun. Anjing memiliki gejala klinis berupa pruritus, rambut mengalami alopesia, adanya scale
dan crusta di seluruh tubuh anjing kecuali pada telinga, leher bagian atas, dan ekor, selain itu
terdapat eritema pada bagian dada, hiperkeratosis terjadi pada bagian kaki dan luka pada bagian
wajah dan punggung. Pada pemeriksaan deep skin scraping, trichogram, tape smear, dan biopsi
kulit ditemukan tungau Demodex sp. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada anjing kasus untuk
menegakkan diagnosis. Pengukuran dimensi Demodex sp. yang ditemukan dalam folikel rambut
pada biopsi kulit didapatkan ukuran panjang dan lebar Demodex sp.
Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan Dipenhydramin HCl (Dimedryl
Bernofarm) adalah obat yang memiliki khasiat sebagai antihistamin. Penggunaan dipenhydramin
HCl pada kasus demodekosis adalah untuk mengatasi rasa gatal maupun alergi yang mungkin
timbul akibat infeksi parasit Demodex Sp. pada folikel rambut. Pengobatan suportif yang diberikan
ialah Vi-sorbits untuk memperbaiki pertumbuhan rambut dan memperbaiki kondisi tubuh anjing
kasus. Vi-sorbits adalah suplemen yang mengandung vitamin A, B kompleks, D, E dan
mineral yang seimbang yang dilengkapi dengan zat besi yang baik untuk anjing yang mengalami
anemia dan infestasi parasit.
2. Scabies
Scabies merupakan penyakit kulit pada ternak maupun hewan kesayangan yang disebabkan
oleh tungau Sarcoptes scabiei atau Notoedres cati pada lapisan korneum kulit. Penyakit ini menular
melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Kucing yang terserang penyakit ini dapat
mengalami penurunan kondisi tubuh, memicu terjadiya reaksi alergi dan meningkatkan jumlah
leukosit pada tubuh, serta berdampak negatif pula bagi pemelihara karena sifatnya yang zoonosis.
Temuan klinis : : rambut kusam, alopesia, terdapat lesi di bagian kepala, hiperkeratosis dibagian
kepala dan telinga bagian luar.
Terapi yang diberikan dalam kasus ini adalah pemberian wormectin® (avermectin) sebagai
antiparasit sebanyak 0,2 ml (0,05 ml/kg BB). Avermectin merupakan turunan ivermectin,
antiparasit berspektrum luas terhadap endo dan ekto parasit. Selain diberikan antiparasit, dapat
diberikan antihistamin untuk mengobati reaksi alergi, mengurangi rasa gatal dan ansiolitik ringan
serta obat penenang yang bekerja dengan menghambat histamin pada reseptor H1 dan
dimetabolisme di hati kemudian disekresikan ke dalam urin. Multivitamin (vitamin A, vitamin
B6 dan vitamin E) dapat diberikan sebagai suplemen.

Mineral Untuk Kasus Gangguan Gigi

1. Periodontal Pada Anjing


Penyakit periodontal adalah infeksi dan peradangan pada periodonsium (jaringan yang
mengelilingi dan menopang gigi) akibat bakteri plak dan respon host terhadap serangan bakteri.
Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita anjing. Lebih dari 85% anjing
umur 3 tahun menderita penyakit periodontal, meskipun demikian penyakit ini jarang teramati
dengan baik. Gigi penderita periodontal biasanya tertutup karang gigi. Gingivitis sering terjadi
pada anjing dan kucing sebagai respons terhadap plak antigen. Periodontitis lebih parah bila terjadi
peradangan pada ligamen periodontal dan tulang alveolar, yang pada akhirnya menyebabkan
hilangnya perlekatan (kantong periodontal, resesi gingiva, resorpsi tulang) yang dapat
menyebabkan gigi tanggal atau lepas.

Vitamin D dan Mineral kalsium untuk kasus periodontal

Vitamin D memiliki peran penting dalam metabolisme tulang dan kalsium serta berperan
dalam menjaga konsentrasi kalsium dan posphat serum pada batas normal. Saat kadar kalsium
serum turun di bawah batas normal maka sistesis vitamin D akan meningkat, diikuti dengan
peningkatan absorbs kalsium pada pencernaan dan meningkatkan aktivitas osteoclastogenesis
tulang alveolar pada periodontitis dengan tujuan melepaskan kalsium dalam sirkulasi. Vitamin D
memiliki efek imunomodulator, antiinflamasi, antiproliferasi, dan apoptosis sel, sehingga
terpenuhinya kebutuhan vitamin D dapat menurunkan resiko terjadinya periodontitis kronis.
Vitamin D berperan pada pengaturan metabolisme kalsium dan fosfor. Prinsip kerja vitamin D
adalah meningkatkan absorbsi kalsium dan phospat dalam usus halus. Dimana kalsium dan fosfor
meningkatkan proses kalsifikasi tulang, gigi, jaringan saraf dan jaringan otot. Vitamin D di
perlukan untuk kalsifikasi bagi jaringan keras serta untuk perkembangan tulang dan gigi.
2. Karang gigi pada Anjing
Permasalahan gigi pada anjing yang sering ditemukan adalah keberadaan karang gigi. Karang
gigi terbentuk biasanya disebabkan oleh pengaruh makanan. Anjing yang diberikan pakan berupa
dog food mungkin saja dapat berpengaruh pada keberadaan karang gigi pada anjing tersebut.
Karang gigi bersama saliva menghasilkan iritasi mekanik dan gangguan pengunyahan sehingga
hewan kesulitan makan. Kondisi selanjutnya dapat menyebabkan seperti gingivitis dan karies.
Keberadaan karang gigi dapat memengaruhi status kesehatan anjing. Apabila karang gigi tidak
diatasi maka akan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut (halitosis) sebagai akibat pembusukan
bakteri di karang gigi sehingga anjing menjadi gelisah. Aktivitas bakteri di antara gusi dan gigi
tersebut menyebabkan struktur perlekatan gusi dan gigi menjadi lemah.

Mineral Fosfor untuk Karang gigi/Karies

Pemberian mineral sangat penting pada pertumbuhan gigi. Fosfor merupakan mineral
terbanyak kedua dalam tubuh setelah kalsium. Fungsi Fosfor adalah pembentukan mineral tulang
dan gigi. Peletakan P pada matriks tulang dan gigi adalah salah satu langkah awal dalam proses
mineralisasi. Defisiensi fosfor juga dapat menyebabkan gangguan kalsifikasi pada saat
pembentukan tulang dan gigi. Namun, karena sumber fosfor tersebar luas dalam makanan, maka
defisiensi jarang terjadi.
Fluor sangat penting untuk kesehatan gigi karena fluor merupakan zat gizi yang sangat penting
dalam proses mineralisasi. Kecukupan fluor pada masa pertumbuhan pra-erupsi akan
meningkatkan kualitas gigi dalam menghambat terjadinya karies gigi di kemudian hari. Fluor
diperlukan pada masa pra-erupsi yaitu pada masa proses mineralisasi berlangsung. Bila fluor
diberikan ketika proses mineralisasi hampir atau sudah lengkap, maka fluor tidak atau kurang
dapat menembus sampai ke bagian dalam email sehingga hanya terbatas pada bagian luar saja dari
ernail.
DAFTAR PUSTAKA

Andriany, Poppy. 2008. Nutrisi pada pertumbuhan Sigi pra-erupsi. Jurnal Kedoktemn Syiah
Kuala. 1(8) : 57-60.
Erawan, I Gusti Made Krisna, Ni Ketut Juni Puspaeni dan Made Suma Anthara.2019. Kemanjuran
Fluralaner untuk Pengobatan Demodekosis pada Anjing Persilangan. Indonesia Medicus
Veterinus. 8(5) : 552-564.
Fatma, Adik Putri, Ajeng Erika Prihastuti, Reza Yessica, Ida Bagus Gede Rama Wisesa dan M.
Fadli. 2021. Penanganan Scabies Pada Kucing Mix-persia di Rafa Pets Care. ARSHI Vet
Lett. 5(3) : 45-46.
Hervina, I Dewa Made Sukrama dan I Made Jawi. 2022. Implementation Nutrigenomic of Vitamin
D in Periodontitis. Journal of Vocational Health Studies. 6 : 73-77
Sembiring, Stefani, Putu Gede Yudhi Arjentinia dan Sri Kayati Widiastuti. 2016. Kejadian Karang
Gigi Pada Anjing Yang Diberi Dog Food. Indonesia Medicus Veterinus. 5(1) : 61-67.

Anda mungkin juga menyukai