Anda di halaman 1dari 7

SAP 3 : Perilaku Individu dalam Organisasi

AFEK (AFFECT), EMOSI, DAN MOODS

• Affect : istilah yang mencakup mencakup berbagai perasaan, termasuk emosi dan
mood.
• Emosi : Perasaan intens terhadap seseorang atau sesuatu.
• Moods : Lebih tidak intens dibanding emosi dan dan muncul tanpa rangsangan
dari peristiwa tertentu.
• Afek, emosi dan suasana hati secara teori dapat dipisahkan, tetapi dalam prakteknya
perbedaan tersebut tidaklah terlalu jelas
• Emosi dan suasana hati dapat saling mempengaruhi
Perbedaan emosi dan moods:

• Emosi lebih mungkin disebabkan oleh peristiwa tertentu dan lebih cepat berlalu
daripada suasana hati.
• Emosi lebih berorientasi pada tindakan (dapat mengarahkan kita pada tindakan
langsung), sementara suasana hati mungkin lebih bersifat kognitif (dapat
menyebabkan kita berpikir atau merenung untuk sementara waktu).

Afek (Affect):

Beragam perasaan yang dialami orang. Afek dapat


dialami dalam bentuk emosi atau suasana hati.

Suasana hati (moods):


Emosi: • Penyebab: Umum dan tidak jelas
• Penyebab: kejadian spesifik • Durasi : Lebih lama dari emosi (jam
• Durasi: sangat cepat atau hari)
• Sifat: Spesifik dan banyak (marah, rasa • Sidat: Lebih umum (dua dimensi
takut, kesedihan, kebahagiaan, terkejut dll) utama, afek positif dan negative)
• Disertai dengan ekspresi wajah yang jelas • Tidak diindikasikan oleh ekspresi yang
• Bersifat berorientasi pada tindakan jelas
• Bersifat kognitif

The Basic Emotions

• Semua emosi berasal dalam sistem limbik otak dan terletak dekat batang otak
manusia, dimana sistem limbik setiap orang tidak sama.
• Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi (khusus
kepada orang yang mendapat informasi negative)
• Para wanita cenderung memiliki sistem limbik yang lebih aktif daripada pria.
• Emosi dapat memengaruhi pemikiran rasional atau irasional
• Pemimpin juga membuat keputusan dengan mempertimbangkan emosinya atau
emosi karyawan (karena pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan
pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan)
Enam emosi universal (kaya di film Inside Out!) :
1. Marah 4. Bahagia
2. Takut 5. Jijik
3. Sedih 6. Terkejut/Kaget

• Emosi dapat diidentifikasi melalui ekspresi wajah dan vokalisasi.


• Ekspresi wajah merupakan salah satu yang paling sulit untuk ditafsirkan emosinya,
karena:
1. Beberapa emosi terlalu kompleks untuk digambarkan dengan mudah di wajah kita.
2. Seseorang mungkin tidak menafsirkan emosi dari vokalisasi (seperti menjerit atau
mendesah (kaya HAAH capek gitu)) dengan cara yang sama di seluruh
budaya/negara.
3. Suatu budaya/negara memiliki norma yang mengatur ekspresi emosional, jadi cara
kita mengalami emosi tidak selalu sama dengan cara kita menunjukkannya.
Contoh:
• Masyarakat di Timur Tengah dan Amerika Serikat mengenal senyum sebagai
pertanda kebahagiaan, namun di Timur Tengah, senyuman juga sering
diartikan sebagai tanda ketertarikan seksual, sehingga wanita belajar untuk
tidak tersenyum pada laki-laki.
• Negara individualistik (negara dimana orang melihat diri mereka sendiri
sebagai independen dan menginginkan tujuan pribadi dan kendali pribadi,
seperti Amerika Utara dan Eropa Barat), tidak menganggap ekspresi
emosional orang lain ditujukan kepada mereka.
• Sedangkan negara kolektivis (negara dimana orang melihat diri mereka saling
bergantung dan mencari tujuan komunitas dan kelompok, seperti di Asia,
Afrika, dan Amerika Selatan) orang lebih cenderung percaya bahwa tampilan
emosional orang lain terkait dengan hubungan pribadi mereka.
The Basic Moods: Positive and Negative Affect

• Afek positif (Positive affect): dimensi


suasana hati yang terdiri atas emosi-
emosi positif spesifik seperti
kesenangan, ketenangan diri dan
kegembiraan
• Afek negatif (Negative affect):
dimensi suasana hati yang terdiri atas
kegugupan, stress dan kegelisahaan
Sources of Emotions and Moods (Sumber Emosi dan Suasana Hati)
1. Kepribadian
Terdapat intensitas pengaruh, seperti orang yang sangat intens mengalami emosi
positif dan negatif secara mendalam artinya ketika mereka sedih, mereka sangat sedih,
dan ketika mereka bahagia, mereka sangat bahagia.
2. Cuaca
Mood bisa saja berkaitan atau dipengaruhi oleh cuaca, namun, terdapat banyak studi
yang menyatakan bahwa cuaca memiliki pengaruh yang kecil terhadap suasana hati,
setidaknya bagi kebanyakan orang. Karena bisa saja karyawan mungkin lebih
produktif pada hari-hari cuaca buruk
3. Stres
Stres di tempat kerja dapat berdampak negatif pada suasana hati. Efek stres juga
meningkat seiring waktu, dimana tingkat stres yang meningkat dapat memperburuk
suasana hati kita, karena kita mengalami lebih banyak emosi negatif. Aktivitas sosial
4. Tidur
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati dan pengambilan keputusan, dan kelelahan
yang meningkat menempatkan pekerja pada risiko penyakit, cedera, dan depresi.
Tidur yang buruk atau kurang juga membuat sulit untuk mengendalikan emosi.
5. Olahraga
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati
positif orang. Meskipun secara keseluruhan tidak terlalu kuat, efeknya paling kuat
bagi mereka yang mengalami depresi.
6. Usia
7. Gender
Wanita mengalami emosi lebih intens, cenderung "menahan" emosi lebih lama
daripada pria, dan menunjukkan ekspresi emosi positif dan negatif yang lebih sering,
kecuali kemarahan.
Controlling Emotional Displays/Mengendalikan Emosi

• Untuk menganalisis kerja emosional, terdapat emosi yang dirasakan (felt) atau
ditampilkan (displayed).
• Felt emotions atau emosi yang dirasakan adalah emosi kita yang sebenarnya.
• Displayed emotions atau emosi yang ditampilkan adalah emosi yang dibutuhkan
oleh organisasi untuk ditunjukkan dan dianggap tepat oleh pekerja dalam pekerjaan
tertentu.
Cara mengontrol:
o Surface acting: “memasang wajah” dari respons yang sesuai untuk situasi
tertentu atau menampilkan emosi yang diharapkan organisasi seperti
tersenyum kepada pelanggan saat Anda tidak menginginkannya. Surface
acting setiap hari juga dapat menyebabkan kelelahan emosional di rumah,
konflik pekerjaan-keluarga, dan insomnia.
o Deep acting: mencoba mengubah perasaan batin kita yang sebenarnya
berdasarkan aturan tampilan. Deep acting mencoba untuk mengalami emosi,
jadi kita mengalami lebih sedikit kelelahan emosional.
Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional)

• Kecerdasan emosional : kemampuan seseorang untuk:


1. Merasakan emosi dalam dirinya dan orang lain
2. Memahami arti dari emosi-emosi ini
3. Mengatur emosinya sendiri.
• Kecerdasan emosional meliputi:
o Self-awareness o Empathy
o Self-management o Social skills
o Self-motivation
Aplikasi Perilaku Organisasi terhadap emosi dan suasana hati

• Seleksi • Negosiasi
• Pengambilan keputusan • Pelayanan pelanggan
• Kreativitas (kualitas layanan)
• Motivasi • Sikap kerja
• Kepemimpinan • Perilaku menyimpang di
• Konflik antarpersonal tempat kerja
PERSONALITY (KEPRIBADIAN)

• Kepribadian: cara seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.


• Ciri kepribadian (Personality Traits) : Karakteristik yang menggambarkan
perilaku/karakteristik kepribadian dalam banyak situasi dan mereka relatif bertahan
dari waktu ke waktu.
The Big Five Model Personality

• Conscientiousness (Kehati-hatian)
Seseorang yang sangat teliti, bertanggung jawab, terorganisir, dapat diandalkan, dan
gigih. Mereka yang mendapat skor rendah pada dimensi ini mudah terganggu, tidak
teratur, dan tidak dapat diandalkan.
• Emotional Stability (Stabilitas emosional)
Orang dengan stabilitas emosi cenderung tenang, percaya diri, dan aman. Peraih skor
tinggi cenderung bersikap positif dan optimis; mereka secara umum lebih bahagia
daripada yang mendapat nilai rendah. Orang yang mendapat skor rendah (orang
dengan neurotisme tinggi) sangat waspada dan rentan terhadap efek fisik dan
psikologis dari stres. Mereka dengan neurotisme tinggi cenderung gugup, cemas,
depresi, dan tidak aman.
• Extraversion (Ekstraversi)
Tingkat kenyamanan kita dengan hubungan. Extraversion cenderung suka berteman,
tegas, dan mudah bergaul. Mereka umumnya lebih bahagia dan seringkali ambisius.
Di sisi lain, introvert (ekstraversi rendah) cenderung lebih bijaksana, pendiam,
pemalu, dan pendiam.
• Openness to experience (Keterbukaan)
Membahas kisaran minat seseorang dan ketertarikan mereka pada hal-hal baru. Orang
terbuka itu kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik. Mereka yang berada di kelas
bawah adalah orang yang konvensional dan merasa nyaman dengan yang familiar.
• Agreeablenes (Keramahan)
Mengacu pada kecenderungan individu untuk tunduk kepada orang lain. Orang yang
menyenangkan adalah orang yang kooperatif, hangat, dan percaya. Sebaliknya, orang
yang mendapat skor rendah pada keramahan bisa menjadi dingin dan antagonis.

VALUES (NILAI)
Beberapa pengertian :

• Keyakinan universal yang membimbing orang dalam bertindak dan menilai dalam
berbagai situasi
• Unsur pertimbangan atau gagasan individu terhadap apa yang dikatakan benar, salah,
baik atau buruk atau yang diinginkan
• Kualitas, karakteristik, atau ide yang kita pegang/anut dengan kuat
• Nilai adalah standar yang mengarahkan tindakan, penilaian dan sikap
• Sistem nilai: sebuah hierarki yang didasarkan pada penggolongan nilai-nilai seorang
individu menurut intensitas mereka
Work value :

• Nilai yang terkait dengan non materi (Nilai yang terkait dengan pekerjaan)
• Apakah pekerjaan dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting atau tidak penting
Work-related value :

• Aspek-aspek pekerjaan yang dianggap penting:


o Imbalan o Isi pekerjaan
o Rekan kerja o Hubungan dengan atasan
Jenis-jenis Nilai

• Nilai terminal: keadaan akhir yang diinginkan atau tujuan-tujuan yang ingin
dicapai seseorang selama masa hidupnya.
Contoh: kehidupan yang nyaman, keamanan keluarga, kebebasan, kepuasan,
pengakuan sosial, harga diri, dsb.
• Nilai instrumental: perilaku atau cara-cara yang lebih disukai atau digunakan
untuk mencapai nilai-nilai terminal seseorang.
Contoh: disiplin, berbuat kebaikan, berani, pemaaf, penuh kasih sayang, patuh,
sopan, bisa mengendalikan diri, dsb.
Hubungan kepribadian dan Nilai Individu di Tempat Kerja
1. Kesesuaian individu-pekerjaan (personality-job fit theory): mengidentifikasikan
enam tipe kepribadian (teori John Holland) dan mengemukakan bahwa kesesuaian
antara tipe kepribadian dan lingkungan pekerjaan menentukan kepuasan dan
komitmen organisasional.
2. Kesesuaian individu-organisasi Teori bahwa seseorang akan tertarik pada organisasi
yang sesuai dengan nilai yang mereka anut dan akan meninggalkan organisasi jika
tidak sejalan dengan kepribadiannya

Karakteristik
Jenis Pekerjaan yang kongruen
kepribadian

Realistis: lebih menyukai Pemalu, gigih, Mekanik, operator alat berat,


aktivitas fisik yang mudah perakitan, petani, dll
membutuhkan keterampilan, menyesuaikan diri,
kekuatan, koordinasi praktis

Investigatif: lebih menyukai Analitis, ingin tahu, Ahli ekonomi, ahli


aktivitas yang melibatkan proses bebas matematika, pembawa acara,
berpikir, berorganisasi dan dll
memahami

Sosial: lebih menyukai aktivitas Suka bergaul, Pekerja social, guru,


social seperti membantu dan ramah, kooperatif konselor, psikolog klinis, dll
mengarahkan orang lain
Konvensional: lebih menyukai Patuh, efisien, Akuntan, manajer
aktivitas yang diatur oleh praktis, tidak perusahaan, kasir bank, dll
peraturan, rapi dan tidak ambigu imaginative, tidak
fleksibel

Giat: lebih menyukai aktivitas Percaya diri, Pengacara, agen real estate,
verbal dimana terdapat banyak ambisius, enerjik, humas, dll
peluang untuk memengaruhi mendominasi
orang lain dan memperoleh
kekuasaan

Artistik: lebih menyukai Imajinatif, tidak Pelukis, musisi, penulis,


aktivitas ambigu dan tidak suka bekerja desainer interior, dll
sistematik, memungkinkan dibawah aturan,
ekspresi yang kreatif idealistis

Anda mungkin juga menyukai