Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yunita Soraya Oktariani

NPM : 1906289855
Kelas : Analisis Bisnis A
RESUME TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO
Eksposur Risiko dan Pengendalian (Manajemen) Risiko
Eksposur terhadap risiko yang tinggi, jika diimbangin dengan pengendalian risiko yang
baik, akan mengurangi atau meminimalkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan, seperti
yang terlihat pada tabel berikut ini.

Hasil Penilaian Predikat Risiko Inheren


Risiko Komposit Low Moderate High
Sistem Weak Low to Moderate to High
Pengendalian Moderate High
Risiko Acceptable Low Moderate High
Strong Low Moderate to High to
Low Moderate

Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa profil risiko ditentukan oleh:


1. Risiko Inheren
2. Sistem Pengendalian Risiko
Penghindaran Risiko
Jika dapat dilakukan, risiko yang dirasa tidak perlu, atau risiko yang dapat dihilangkan
tanpa ada pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan, dapat dihindari dengan baik.
Risk Retention
Alternatif lainnya dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko
yang muncul (menahan risiko tersebut atau risk retention). Apabila risiko terjadi, maka
perusahaan harus menyediakan dana untuk menanggung risiko yang ada
1. Penahanan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
Jika suatu perusahaan mengevaluasi risiko yang ada, kemudian memutuskan
untuk menahan sebagian/seluruh risiko, maka perusahaan dapat menahan risiko
dengan terencana. Namun jika perusahaan tidak sadar akan adanya risiko dan
perusahaan tidak melakukan apa-apa, maka perusahaan menahan risiko dengan
tidak terencana.
2. Pendanaan Risiko yang Ditahan
Pendanaan dapat dilakukan melalui beberapa cara:
a. Dana Cadangan: Menyisihkann dana tertentu secara periodic yang ditujukan
untuk membiayai kerugian akibat dari risiko tertentu
b. Self-insurance dan Captive Insurers: Melalui self-insurance, perhitungan
dapat dilakukan lebih teliti untuk menentukan berapa besar premi yang harus
disisihkan. Dapat dilakukan jika:
1. Eksposur di perusahaan cukup besar, sehingga skala ekonomisnya bisa
tercapai
2. Risiko bisa diprediksi dengan baik
Caprive insurers dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan asuransi
yang menjadi bagian dari perusahaan.
Risk Transfer
Risk transfer memindahkan risiko ke pihak lain atau mentransfer risiko ke pihak lain yang
biasanya mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengendalikan risiko. Risk
transfer dapat dilakukan melalui:
1. Asuransi: Kontrak perjanjian antara yang diasuransikan (insured) dan perusahaan
asuransi (insurer), dimana insurer bersedia memberikan kompensasi atas
kerugian yang dialami oihak yang diasuransikan, dan pihak pengasuransi
memperoleh premi asuransi sebagai balasannya. Risiko yang bisa ditanggung oleh
asuransi adalah risiko kecelakaan kerja, kematian, tabungan tidak terbayar oleh
bank, kebakaran, dsb.
2. Hedging (lindung nilai): Pada dasarnya mentransfer risiko kepada pihak lain yang
lebih bisa mengelola risiko lebih baik melalui transaksi instrument keuangan.
3. Incorporated (membentuk perseroan terbatas): Alternatif transfer risiko karena
kewajiban pemegang saham dalam perseroan terbatas hanya terbatas pada modal
yang disetorkan.
4. Teknik lainnya.
Keputusan Memilih Alternatif Manajemen Risiko
Tabel alternatif risiko:

Frekuensi (Probabilitas) Severity (Keseriusan) Teknik yang Dipilih


Rendah Rendah Ditahan
Tinggi Rendah Ditahan
Rendah Tinggi Ditransfer
Tinggi Tinggi Ditransfer

Pengendalian Risiko
Untuk risiko yang tidak dapat dihindari, maka dibutuhkan adanya pengendalian risiko.
Dengan menggunakan dua dimensi, probabilitas dan severity, pengendalian risiko
bertujuan untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi tingkat
keseriusan, atau keduanya.
1. Teori Domino (Heinrich, 1959): Menurut teori ini, kecelakaan bisa dilihat sebagai
urutan lima tahap seperti digambarkan dalam kartu domino.
2. Rantai Risiko (Risk Chain): Risiko yang muncul dapat dipecah ke dalam beberapa
komponen (hazard, lingkungan dimana hazard tersebut berada, interaksi antara
hazard dengan lingkungan, hasil dari interaksi, konsekuensi dari hasil tersebut).
3. Fokus dan Timing Pengendalian Risiko: Pengendalian risiko dapat difokukaskan
pada usaha mengurangi kemungkinan munculnya risiko dan mengurangi
keseriusan konsekuensi risiko tersebut. Dari sisi timing, pengendalian risiko bisa
dilakukan sebelum, selama, dan sesudah risiko terjadi.
Referensi

• Hanafi, M. M. (2009). Manajemen Risiko, edisi kedua. Yogyakarta: UPP STIM


YKPN.

Anda mungkin juga menyukai